“Aku sudah menyewa sebuah rumah untukmu dan Elvano. Sehabis makan malam aku akan mengantarkan kalian kesana. Jangan khawatir, aku sudah menyiapkan semua kebutuhan sehari-hari untuk kalian. Lokasi rumah yang kusewa berada dikomplek perumahan yang aman dengan penjagaan ketat. Semua fasilitas lengkap, didalam komplek ada minimarket, restoran fast food dan atm center. Diluar komplek ada supermarket besar, mall, sekolah dan rumah sakit.” ucap Hiro menjelaskan. Ilona memeluk tubuh Elvano sambil duduk dibangku belakang.
“Hiro, kenapa kamu baik sekali? Kamu selalu membantuku selama ini, mungkin ada baiknya jika aku menikahimu!” canda Liona tersenyum menggoda.
“Ide bagus. Aku juga senang bisa punya putra yang menggemaskan seperti Elvano.”
Bocah laki-laki itu tersenyum seraya memandang ibunya “Mama, ide itu bagus. Pikirkan baik-baik ya.”
“Sayang, paman Hiro itu adalah teman mama. Hanya teman jadi mama ngak mungkin menikah dengan paman Hiro.”
Hiro yang mendengar ucapan Liona hanya tertawa lalu berkata “Teman macam apa maksudmu? Teman tapi mesra atau?”
Mendengar ucapan Hiro, Liona tak mampu berkata-kata “Kamu pantas mendapatkan seorang wanita yang jauh lebih baik dariku.”
Dia bertemu Hiro saat dirinya berhasil keluar dari jurang. Sejak itu Hiro selalu menjaga penolong bagi Liona dan Elvano. Dia membantu ilona mendapatkan pekerjaan dan akhirnya bisa menjadi model dan berperan jadi pemain pendukung di beberapa filem. Sebagian besar pekerjaan yang ditawarkan Hiro adalah jadi figuran di serial TV. Dengan pekerjaan itu membantu Liona mengasah kemampuan aktingnya. Dengan wajah cantik dan rambut hitam panjang yang indah, Hiro berhasil mendapatkan Liona tawaran sebagai model iklan shampoo.
Hiro bagaikan dewa penolong yang dikirim Tuhan. Tanpa bantuan pria itu, tak mungkin dirinya bisa bertahan hingga sekarang. “Hiro, aku akan mengganti biaya sewa rumah.”
“Tak usah dipikirkan. Kamu bisa menggantinya setelah kamu mendapatkan gaji!”
“Kenapa kamu sangat mempercayaiku?”
“Sudah pasti! Kamu aktrisku dan aku harus percaya padamu.” ucap Hiro tersenyum.
Empat hari yang lalu dia menghubungi Liona dan memberitahu bahwa ada serial TV yang bagus berjudul “Pernikahan Ketiga.” yang sedang dalam proses produksi. Biaya produksi serial itu mencapai dua trilliun rupiah dan melibatkan kru yang kompeten.
Serial TV ini akan di sutradarai oleh seorang sutradara terkenal di tanah air bernama Reiki Savian. Karena serial ini menceritakan kehidupan rumah tangga dan perselingkuhan, banyak aktris papan atas yang dibutuhkan. Salah satu peran di serial itu sangat sesuai dengan kepribadian Liona. Hiro tak ingin melewatkan kesempatan itu dan meminta Liona segera kembali ke tanah air. Sedangkan bagi Liona, ada alasan lain mengapa dia menerima tawaran itu dan kembali. Pekerjaan ini akan menjadi awal karir Liona di tanah air dan langkah awal untuk memulai hidupnya yang baru bersama putranya.
Sambil memeluk Elvano, Liona mencondongkan tubuhnya kearah kursi supir. “Apakah kamu terobsesi dengan kecantikanku? Itukah alasanmu selalu membantuku saat kesulitan? Katakan yang sejujurnya Hiro, aku takkan menertawakanmu. Lagipula, aku ini memang cantik ibarat bunga yang sedang mekar.” ujar Liona. Oh….betapa narsisnya dia dan sangat percaya diri dengan ucapannya.
Hiro dan Elvano serempak membuat suara muntah bersamaan “ha….ha…..ha…..ha! Mereka tertawa terbahak-bahak. Restoran Merak Jingga yang mereka tuju sudah didepan mata. Hiro memarkirkan mobilnya. Restoran ini terkenal dengan makanan laut yang segar, memasuki restoran akan dimanjakan dengan pemandangan seperti pantai dengan banyaknya pepohonan dan taman bunga. Restoran itu di desain natural, ada kolam ikan dimana para pengunjung bisa langsung memancing dan hasil pancingan bisa langsung dimasak dihadapan mereka.
Restoran itu terdiri dari dua lantai, di lantai pertama adalah ruangan terbuka dengan pemandangan alam dan danau beserta aliran air. Berada di restoran itu seakan berada di alam bebas. Sedangkan di lantai dua adalah khusus ruang VIP dengan desain yang elegan dan dikelilingi kaca sehingga bisa memandang kebawah. Saat mereka tiba, area di lantai satu sudah penuh. “Banyak sekali orang kaya ditempat ini.” seru Liona. Dia tahu jika restoran ini membandrol harga yang mahal dan sangat popular dikalangan kelas atas.
“Pasti makanan disini lezat.” ucap Liona. Saking enaknya makanan di restoran itu, maka untuk ruang VIP harus dipesan terlebih dahulu. Setiap hari restoran itu selalu penuh, makanan laut segar yang disajikan oleh chef ternama menjadikan tempat itu jadi favorit para orang kaya. “Hiro. Cepat katakan siapa kamu sesungguhnya!” Sepertinya pria itu bisa mendapatkan dan melakukan apapun. Jika dia hanya ornag biasa takkan dia mampu melakukannya.
“Tenang saja Liona. Aku tidak melakukan bisnis ilegal. Pemilik restoran ini adalah temanku. Aku tak perlu membuat reservasi seperti pengunjung lainnya.” kata Hiro sambil tersenyum. Elvano berada dalam gendongannya. Liona pun mengerti mengapa Hiro bisa begitu mudahnya mendapatkan ruang Vip di restoran itu. Seorang pelayan membawa mereka keruang Vip yang sudah dipersiapkan untuk mereka.
Liona terlihat gugup karena sudah lama sekali dia tidak mengunjungi restoran kelas atas. “Aku mau mencuci tanganku dulu.” ucapnya.
“Baiklah. Kamu belok ke kanan lalu jalan menuju ujung koridor. Toiletnya ada disana.”
“Tunggu sebentar ya. Aku segera kembali,” Liona berjalan menuju toilet dan mencuci tangannya. Setelah selesai mencuci tangan dia berjalan kembali menuju ruang VIP mereka, namun saat dia hendak membuka pintu ada suara yang memanggilnya, seorang gadis kecil lari kearahnya “Mama!” seketika lengan kecil itu melingkari bagian bawah kaki kanannya. Liona menunduk, tercegang melihat gadis kecil yang memegang kakinya. Gadis kecil itu terlihat seumuran dengan Elvano, wajahnya unik dan menggemaskan.
Rambutnya panjang, matanya bulat indah, gadis kecil itu mengenakan baju terusan yang membuatnya terlihat seperti boneka barbie. “Gadis kecil, pasti kamu salah orang.” kata Liona.
Gadis kecil itu menggelengkan kepala dan memiringkan kepalanya memandang Liona “Aku bukan anak kecil berumur dua tahun. Aku tidak salah orang, kamu adalah mamaku!”
“Kalau begitu berapa umurmu sekarang?”
“Empat!” ucapnya sambil mengulurkan empat jarinya. “Aku baru saja berulang tahun yang ke empat. Umurku empat tahun!”
“Benar, kamu memang bukan anak berusia dua tahun.” mulut Liona mengerucut menatap wajah gadis itu. Biasanya dia tak menyukai anak kecil yang tak dikenalnya mendekatinya. Namun entah mengapa Liona menyukai gadis kecil itu.
“Gadis kecil...” belum sempat Liona menyelesaikan kalimatnya gadis kecil itu sudah menariknya ke salah satu ruangan pribadi “Mama ayo masuk.”
Saat melewati pintu dan masuk kedalam ruang makan pribadi itu, Liona melihat ada dua orang yang duduk disana. Seorang pria dan seorang wanita mengenakan pakaian formal sedang menikmati makan malam. Pria itu duduk membelakangi pintu dan si wanita duduk menghadap pintu masuk.
“Tante, kenalkan ini mamaku. Bukankah mama sangat cantik? Mama lebih cantik dari tante. Feli kasi tau rahasia ya, tante tidak cantik bagi papa. Feli tidak mau punya saudara laki-laki atau perempuan yang jelek seperti tante!” ucapnya menjulurkan lidahnya.
Kalimat gadis kecil itu sontak membuat Liona terkejut dan menahan tawa. Tampak wajah wanita itu memerah menahan marah “Kamu….anak kecil.” geramnya kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
beby
siapa ya anak kecil itu
2023-03-17
1
Kaizar Kaizar
siapakah anak kecil itu??? apakah kembaran anak liona???
2022-07-12
1