Jalan yang panjang dan penuh dengan rintangan, Martin dan Roki yang ditinggal oleh Izam dihalaman sekolah. Memutuskan untuk pergi tapi mereka selalu bertanya-tanya dalam hati dan ucapan mereka selalu penasaran dengan orang yang disamping Izam. “Siapa sih dia?,”ucap Martin kepada Roki yang ada disampingnya.
“Kamu tanya siapa dia, aku tanya siapa sedangkan aku saja tidak kenal dengan orang yang di samping Izam,”ucap Roki.Kembali mereka beradu mulut karena ketidaktahuan mereka tentang Izam.
Karena merasa tidak tahu mereka pergi kemana Roki mengajak Martin pergi ke warnet. “Bagimana kalau kita pergi ke warnet saja, untuk nanti malam dari pada kamu masih galau karena Izam,”kata Roki mengubah suasana yang ada.
“Ohh... ya tadi aku sempat mengambil gambar plat mobil, mungkin saja kita bisa mencari tahu lewat warnet,”kata Roki dengan senyum manis.
“Buat apa?,”kata Martin yang masih belum sadar dengan kondisinya.
“Nanti malam juga kamu akan tahu. Mau pergi tidak,”kata Roki. “Ok...warnet dekat sekolahan ya,”kata Martin.
“Ok... tapi kamu jangan lupa perginya nanti malam,”ucap Roki mengingatkan. “Iya aku tahu,”ucap Martin yang hendak berjalan pulang ke rumah.
~ ~ ~ ~ ~~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Sementara ditempat lain Izam yang bersama dengan Mizuki telah sampai dipertemuan antara ketua Geng Serigala yang bernama Terko dengan wakil pimpinan Nero. Geng Naga yang dipimpin oleh Izam dengan wakil pimpinan Mizuki yang memiliki kuasa penuh di lingkungan Seng Serigala dan Geng Harimau. Sementara Geng Harimau yang diketuai oleh Hazim dengan wakil pimpinan Hilal.
Mereka bertiga yang memiliki kekuasaan dan wewenang di wilayah Nartika sampai Erotika dengan jumlah anak buah yang ikut dengan mereka le ih dari 10.000 ribu orang. Yang dipimpin oleh ketiga ketua Izam, Terko dan Hazim. Yang kebetulan mereka mengadakan pertemuan yang dihadiri oleh ketiga ketua dan wakil untuk membahas rencana penyerbuan dan perluasan wilayah.
“Lama tidak bertemu, bagaimana kabar kalian,”ucap Hazim. Izam yang duduk disebelah Hazim dan Terko menyapa mereka,”Sudah berapa lama kita tidak mengadakan pertemuan. Seperti yang kamu lihat saja kabarnya”
“Mungkin sudah 5 bulan tidak mengadakan pertemuan,”ucap Terko. Stelah percakapan yang tidak ada artinya mereka kembali pada topik awal kenapa pertemuan ini diadakan.
“Ada info apa?,”ucap Izam dengan mengubah suasana dalam ruangan menjadi tegak kembali dengan tatapan serius serta aura yang dingin datang dari Izam.
“Apa yang ingin kamu dengar kabar baik atau Buruk,”ucap Terko. Izam hanya mengambil secangkir teh yang sudah disiapkan dengan tenang. “Wilayah Sentrala mulai bergerak dengan pimpinan Geng Naga Hitam,”kata Terko yang tahu kalau Izam membutuhkan penjelasan yang jelas karena pertemuan ini merasa mengganggu baginya.
Izam menghela nafas sambil menyeduh teh yang dia pegang,”Mereka lagi, tidak ada kerjaan saja selalu membuat orang merasa terganggu.”
“Sampai kapan mereka terus bertahan dan menyerahkan diri kepada kita...Kapan mereka akan membuat perjanjian perdamaian,”ucap Izam dengan nada berpikir dengan santai.
“Kamu bertanya kapan? Kenapa kamu tidak bertemu dengan Jekli saja,”ucap Hazim. “Kapan itu,”kata Izam. “Kamu serius,”ucap Terko. Izam hanya terdiam seraya meletakan cangkir teh dan berganti buku yang ada didepannya untuk dibaca, tanpa berkata apa-apa.
“Pertemuan itu akan diadakan 3 hari lagi,”kata Terko. “Tiga hari lagi,”ucap Izam. “Jika tidak salah itu hari dimana dia akan melarikan diri bukan,”kata Hizam. Terko dan Izam saling memandang hingga akhirnya mereka menatap kearah Hizam dengan maksud tertentu sambil tersenyum. Hizam yang merasakan kalau dirinya akan dikorbankan bertanya kepada mereka berdua,”Apa maksud kalian?.”
“Kamu tahu apa yang kita mau bukan,”ucap Terko. “Itu benar, bukannya kamu tahu keberadaannya,”kata Izam. “Apa maksud kalian,”ucap Hizam berpura-pura menyembunyikan kalau dia tahu keberadaan orang yang mereka cari.
“Kamu tidak perlu menyembunyikannya. Aku tahu kalau kamu tahu dimana dia berada?,”kata Izam dengan tatapan santai melihat layar ponsel.
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~~ ~
Sore berganti malam Martin dan Roki yang sudah berjanji akan bertemu di warnet, mereka menatap layar monitor komputer. Martin yang melihat Roki mengotak atik komputer dengan keyboard serta mouse merasa bingung. “Sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan di warnet dan plat mobil ini,”kata Martin yang penasaran.
“Nanti kamu juga kan tahu jika kamu memperhatikan dengan seksama, jika kamu tidak bosan melihat aku dan layar komputer,”ucap Roki yang sibuk dengan memainkan keyboard dan mouse komputer. Dengan kepandaian dan kecerdasan serta ketrampilan Roki dia melacak plat mobil yang tadi pagi serta mencari informasi yang berguna untuk dirinya dan temannya.
Izam yang melihat layar ponsel setelah membaca beberapa informasi terkait temannya setelah membaca dia menyadari kalau Roki memiliki ketrampilan dalam IT. Yang membuat dia tersenyum dan berpikir kalau dia akan mendapatkan informasi yang dia butuhkan dari temannya.
Martin yang melihat Roki berkata,”Apa perlu aku bilang kepada Izam atau membiarkan saja dia mencari informasinya?.” Roki menatap Martin,”Itu ma terserah kamu mau memberitahu dia atau tidak. Apa kamu memiliki nomor dia?.”
“Itu mudah bagiku. Ini..,”ucap Martin sambil menyerahkan selembaran kertas yang berisi nomor Izam.
Setelah Roki mendapatkan nomor Izam dari Martin barulah dia menghubungi Izam yang kebetulan sedang ada di pertemuan ketua Geng. Setelah memberikan informasi kepada Izam barulah dia menjelaskan kepada Martin.
“Aku baru saja membobol sistem pertahanan jaringan Setrala,”ucap Roki dengan santai. “Apa?,”kata Martin yang berpura-pura terkejut.
“Gimana kalau mereka tahu kita membobol jaringan wilayah mereka, bukannya mereka akan mencari kita,”kata Martin. “Tenang saja mereka tidak akan tahu,”kata Roki dengan percaya diri.
“Bagaimana kamu bisa yakin seperti itu,”kata Martin yang tidak percaya dengan ucapan Roki. “Kamu kira kau mau diketahui pihak musuh jika aku tidak yakin,”kata Roki. “Terus bagaimana kamu bisa percaya diri seperti itu kalau kita tidak akan ketahuan,”kata Martin.
“Tentu saja mengkambing hitamkan pihak lain yang memiliki dendam dengan pihak Sentrala-lah,”kata Roki. “Siapa yang kamu maksud,”ucap Martin dengan serius.
“Wilayah Milase yang selalu buat keributan dan suka mencari masalah. Menurut kamu bagaimana,”kata Roki.
“Bagus juga itu, terus apa yang kamu kirim kepada Izam tadi?,”kata Martin. “Informasi keberadaan Erik mantan ketua Geng Naga Hitam,”ucap Roki.
“Kemana orang itu berada sampai kamu memberitahukan kepada Izam keberadaan orang itu,”kata Martin.
“Dia berada di wilayah Erotika kekuasaan Geng Harimau,”kata Roki
Setelah urusan mereka selesai Martin dan Roki pulang ke rumah masing-masing seperti tidak terjadi apa-apa. Sedangkan Izam yang masih dipertemuan dengan senyum manis membaca pesan dari temannya Roki.
“Boleh juga anak ini,”ucap Izam didalam hati. Setelah melihat dilayar ponsel Izam memanggil,”Mizuki.” Mizuki yang mendapatkan panggilan dari Izam datang menghampiri Izam dan berkata,”Ada apa?.”
Izam memberikan ponselnya kepada Mizuki agar dia membaca pesannya. “Pergilah ke tempat yang tertulis dilayar ponsel,”ucap Izam sambil memperlihatkan layar ponselnya kepada Mizuki.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 215 Episodes
Comments