Setelah mereka masuk di ruang dibawah tanah pintu berbunyi. Bu Melati perlahan dengan santai membukakan pintu. “Selamat malam Bu,”kata orang asing. “Selamat malam, ada perlu apa ya datang malam-malam,”kata Bu Melati. “Kami sedang mencari dua orang ini. Apa ibu pernah melihat kedua orang ini,”kata polisi palsu. “Saya tidak melihatnya. Siapa kedua orang ini, sampai polisi datang ke rumah-rumah,”ucap Bu Melati. “Mereka berdua adalah buronan yang sedang kami cari,”kata polisi palsu.”Jika anda melihat kedua orang ini tolong hubungi kami,”kata Polisi palsu yang berjalan keluar dari taman depan. Bu Melati menutup pintu dan masuk kedalam rumah, hingga akhirnya Bu Melati melihat ke luar jendela.
“Kenapa polisi itu masih berjaga di depan rumah,”ucap Bu Melati dengan suara kecil. “Mereka bukan polisi ma,”kata Roki yang sudah di atas kembali. “Bukan polisi. Bagaimana dengan kedua orang tadi,”ucap Bu Melati.
“Sedang dalam pemeriksaan,”kata Roki. “Sebenarnya apa yang terjadi sampai mereka dikejar,”kata ibunya. Roki hanya menggelengkan kepalanya, sampai mereka menutup tirai kembali dan melakukan aktifitas seperti biasa agar tidak dicurigai.
Setelah malam itu Roki dan ibunya selalu diawasi oleh beberapa orang yang tidak dikenal. Roki dan ibunya yang menyadari akan pengawasan ini merasa santai karena pernah mereka juga diawasi oleh pihak ayah dari ibu untuk saham yang dimiliki ibunya. “Bu aku berangkat dulu ya,”kata Roki seperti biasa.”Iya. hati-hati dijalan ya,”ucap ibunya.
~ ~ ~~ ~ ~ ~ ~ ~~ ~ ~ ~ ~~ ~ ~
Di bawah tanah Rendi dan Mizuki berada. Mizuki yang mendapatkan perawatan oleh dokter Mio untuk mengeluarkan peluru dalam perut Mizuki yang dibantu oleh Rendi. Selesai mengambil peluru dalam perut Mizuki mereka barulah melakukan tindakan selanjutnya. “Sebenarnya apa yang terjadi Rendi,”kata Mio.
“Kamu pasti tidak percaya dengan apa yang aku lihat,”ucap Rendi yang masih fokus mengobati Mizuki. Selesai membalut luka Mizuki mereka berdua saling berbicara sambil menutup luka yang didapatkan oleh Rendi. “Ceritakan padaku. Aku tidak ingin membahayakan Roki, kamu tahukan ucapanku,”kata Mio.
“Hizam dan Marco berkhianat untuk pimpinan mereka aku belum tahu siapa dia. Kami dikejar oleh mereka yang ingin nyawa kami berdua agar identitas mereka tidak ketahuan,”kata Rendi.
“Jika itu yang terjadi kenapa kalian tidak menyembunyikan diri saja sampai waktunya tiba pimpinan mereka keluar dan mencari tahu apa yang mereka inginkan,”kata Roki dari belakang mereka.
“Bos,”kata Mio.”Bagaimana dengan mereka berdua,”kata Roki. “Untuk luka sudah ditutup mungkin tinggal menuggu Mizuki sadar,”kata Mio. Tidak lama mereka mengobrol Mizuki membuka mata dan melihat sekeliling dan menatap punggung Rendi. “Rendi dimana kita,”ucap Mizuki dengan suara kecil.
Rendi menoleh dan menatap Mizuki,”Bagaimana kondisi kamu?”
“Aku baik-baik saja, hanya saja dimana kita berada,”kata Mizuki sebelum dia melihat Roki. “Kamu bukannya Roki,”kata Mizuki setelah melihat Roki. Roki dengan santai berjalan,”Kamu tidak usah khawatir. Kamu aman disini, jangan keluar atau menemui Bos kamu terlebih dahulu sampai kalian menemukan siapa dalang yang telah mengacaukan semuanya.”
“Apa maksud kamu,”ucap Mizuki. “Bukanya kamu sudah tahu apa yang terjadi sebelum kamu tertembak,”kata Rendi. “Sebenarnya kamu siapa,”ucap Mizuki melihat kearah Rendi.
“Aku anak buah Martin dan juga anak buah Roki,”kata Rendi dengan santai. “Apa kamu mengkhianati Tuan kamu,”ucap Mizuki.
“Tidak untuk apa aku mengkhianati kedua tuanku. Aku menyembunyikan semua identitas mereka berdua karena aku juga memilki bawahan yang aku percaya ditempat lain,”kata Rendi dengan santai.”Apa maksud kamu?,”ucap Mizuki yang tidak paham.
“Begini biarkan aku menjelaskan,”kata Roki. “Rendi memang bawahanku tapi dulu, sekarang dia sudah memiliki tuannya sendiri yang dia pilih. Aku disini hanya membantu mantan bawahanku yang kesusahan saja apa salah,”kata Roki dengan santai. “SALAH,”ucap Mio.”Apa yang kamu katakan tidak salah hanya saja kamu tidak pernah berubah ya Roki,”kata Rendi yang sudah tahu sifat Roki dengan baik.
“Ayolah aku hanya bercanda. Sebaiknya kalian istirahat saja, dan satu lagi kalian harus memilih dari dua pertimbangan yang aku buat. Pertama kalian disini dan menyembunyikan identitas kalian termasuk kedua bos kalian tidak boleh tahu siapa aku. Yang kedua kalian keluar dan dikejar oleh orang yang akan membunuh kalian berdua,”kata Roki sebelum menoleh.
“Ohhhh ada satu lagi tapi tidak sekarang aku mengatakannya,”ucap Roki yang berjalan.
Mereka berdua saling menatap satu sama lain sampai Mio berkata,”Pikirkan baik-bak mana yang terbaik untuk menyelesaikannya.”
Beberapa hari telah berlalu mereka berdua sudah memutuskan untuk menyembunyikan identitas mereka dengan mengubah wajah mereka dengan bantuan Mio yang sudah ahli dalam kedokteran. Roki yang menerima keputusan mereka membantu mereka untuk keluar dari masalah yang mereka berdua dengan membawa mereka keluar negeri untuk mencari dan menambah wawasan mereka dalam mencari informasi. Sebelum mereka pergi dia pergi menemukan tuan mereka masing-masing dengan wajah yang baru.
~ ~ ~ ~ ~ ~~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~~ ~~
“Bagaimana kalian tidak menemukan kedua orang itu, kalian tidak berguna,”kata Marko.”Kenapa kamu masih marah saja,”ucap Hizam di belakang. “Kenapa kamu disini?,”kata Marko. “Dari pada menguruskan mereka kemana kalau kita kembali ke posisi mungkin saja mereka akan muncul dengan sendirinya,”kata Hizam.
“Apa yang kamu katakan benar juga hanya menuggu saja, sambil menuangkan bumbu untuk keduanya,”kata Marko. Mereka berdua saling tertawa sampai Andre datang memberitahukan kalau kalian harus membuat kedua pimpinan bermusuhan.
“Kenapa anda disini Bos,”kata Marko. “Aku kesini ingin menayakan apa tugas kalian membunuh dua orang itu sudah berjalan lancar,”kata Andre. Mereka berdua kembali gelisah dan saling bertukar pandangan satu sama lain. “Kenapa kalian diam,”kata Andre dengan tajam.
“Sebenarnya begini bos. Kami belum menemukan mereka berdua saat ini,”kata Marko. “Apa belum ketemu. Bagaimana jika rencanaku gagal oleh mereka berdua,”kata Andre yang marah membanting gelas didepannya. “Bos tenang dulu, sampai sekarang mereka belum muncul di hadapan pimpinan mereka berdua,”kata Hizam.
“Apa benar itu Marko,”kata Andre melihat kearahnya.”Apa yang dikatakannya benar bos sampai sekarang mereka belum muncul, mungkin mereka sedang bersembunyi ditempat lain,”kata Marko. “Cepat cari tahu keberadaan mereka berdua jangan sampai mereka mengganggu rencanaku. Apa kalian mengerti,”kata Andre yang mulai berjalan.”Tapi belum sempat Andre berjalan dia menoleh kearah keduanya,”Jangan lupa membuat keduanya bermusuhan, mengerti.”
Andre pergi meninggalkan mereka berdua. “Akhirnya dia sudah pergi,”kata Marko.”Itu salah kamu tidak bisa menemukannya. Bukannya kamu dari awal sudah tahu kemana Rendi tapi sampai sekarang masih belum ketemu,”ucap Hizam.
“Aku sudah melakukan yang sebisa aku lakukan sampai menghancurkan dan membunuh orang kepercayaannya. Tapi dia tetap tidak keluar,”kata Marko.
“Sebenarnya mereka pergi kemana, sampai kita tidak menemukannya,”kata Hizam.”Mana aku tahu,”ucap Marko. Sampai mereka berdua mendapatkan pesan untuk berkumpul, mereka yang sudah siap melakukan drama kedua untuk mereka bermusuhan mereka saling aduh tonjok satu sama lain agar mereka berdua bisa melakukan rencana awal untuk membuat keduanya bermusuhan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 215 Episodes
Comments