My Step Brother
"Sya, kamu jadi latihan untuk acara pensi kan? ayo kita ke aula," ucap Afif.
Afif adalah teman satu sekolah Syafa yang telah cukup lama menyukai gadis itu.
"Sya kamu masih marah? Maafin aku Sya."
Tiba-tiba saja suara handphone Syafa berbunyi.
"Sya, aku udah ada di depan gerbang. Ayo pulang," terdengar suara Rafka.
Rafka adalah saudara tiri Syafa, sejak Sekolah Menengah Pertama mereka tinggal bersama, sejak mamanya meninggal dunia dan papanya memutuskan untuk menikah lagi.
"Bentar, aku segera ke situ." Syafa pun menutup telepon dan meninggalkan Afif.
"Kok enggak bawa tas? enggak mau pulang?" tanya Rafka heran.
"Dia pulang bareng gue." Tiba-tiba saja suara Afif sudah terdengar di belakang.
"Enggak kok, aku ada latihan pensi jadi agak telat pulangnya." Syafa memotong ucapan Afif.
"Oh ... ya sudah, nanti aku jemput ke sini lagi," ucap Rafka lalu bergegas pergi.
Afif pun terlihat kesal dia terus menguhujami Syafa dengan berbagai pertanyaan, Rafka itu siapa? dia itu sekolah di mana? dia itu pacar Syafa bukan? tapi Syafa tidak ingin menjawab semua pertanyaannya itu.
Hari pun sudah sore langit terlihat mendung, seperti nya akan turun hujan. Syafa pun bergegas meninggalkan sekolah.
Di depan gerbang terlihat sudah ada Rafka yang menunggunya.
"Ayo pulang!!" ajak Rafka yang sedari tadi menunggunya.
Di tengah perjalanan tenyata hujan turun sangat deras. "Ka kita neduh dulu ya, hujannya deras banget," teriak Syafa dalam perjalanan.
Akhirnya mereka berteduh di sebuah halte, hanya ada mereka berdua di temani suara hujan. Saat itu Syafa sangat canggung karena Syafa tidak pernah dalam suasana seperti itu bersama Rafka.
"Sya, cowok tadi kaya nya suka banget ya sama Kamu?" ucap Rafka memulai percakapan.
"Afif? iya dia udah lama suka sama aku."
"Kamu juga suka?" tanya Rafka sambil menatap Syafa.
"Enggak tau, kita berteman baik, tapi aku belum bisa menyukainya," ucap Syafa sedikit gugup karena Rafka terus menatap ke arahnya.
"Kalau ada cowok lain yang suka sama kamu, apa kamu keberatan?"
"Kenapa mesti keberatan? menyukai seseorang itu kan hak setiap orang, memang nya siapa yg suka sama aku?" tanya Syafa penasaran. Rafka tak menjawab, dia hanya tersenyum sambil mengalihkan pandangannya dari Syafa. Syafa pun tidak berani untuk bertanya lagi, mereka hanya saling terdiam untuk beberapa saat.
"Ayo pulang hujan nya udah reda," ucap Rafka memecah keheningan.
"Pakai nih." Tiba-tiba saja dia melepaskan jaket nya dan memakaikannya di tubuh Syafa.
"Enggak usah." Syafa mencoba membukanya tapi tangan Rafka menahannya, tangan nya terasa sangat dingin saat menyentuh Syafa, perasaan Syafa menjadi tidak karuan, Syafa hanya tertunduk malu saat Rafka terus menatapnya.
Sepanjang jalan Syafa hanya memikirkan perasaan apa ini? apa karena tadinya sangat jarang berkomunikasi jadi suasana seperti ini membuatnya sangat tidak nyaman, apa hal yang dilakukannya ini hal yang wajar? Syafa tak mengerti.
Keesokan harinya ☁️☁️☁️☁️☁️☁️
Hari ini akan ada acara pentas seni di sekolah.
"Syafa!! lo apa-apaan sih, kok jadi panitia? bukannya harusnya main drama musical sama Afif? lo harusnya pasangan Afif kan?" ucap Lisa terlihat sangat marah.
"Iya Lis maaf, gue udah ngundurin diri, gue pengen jadi panitia aja."
"Aduh Syafa ko tiba-tiba gini? enggak ada yang kasih tahu lagi."
"Iya emang mendadak tapi ibu Rita juga udah setuju, gue ngerasa gue enggak bisa peranin tokoh itu Lis."
"Ya ampun Syafa, Afif pasti marah banget kalau tahu!!" ucap Lisa dengan nada kesal.
***
Di depan sekolah tampak seorang pria yang mulai memasuki halaman sekolah dan terus memutar bola matanya seakan mencari sesuatu.
"Permisi kalian kenal Syafa enggak?" tanya seorang pria.
"Ya ampun ... itu cowok ganteng banget ya?" ucap salah satu cewek ke teman cewek d sampingnya.
"Iya ganteng," jawab sekelompok cewek itu sembari berbisik.
"Hey, kalian kenal Syafa Al Maqhvera enggak? dia di mana ya?" tanya pria itu.
"Oh Syafa ya? dia jadi panitia, kaya nya lagi beres-beres properti di aula Ka, tuh di situ aula nya, Kakak pacar nya Syafa ya?" tanya seorang cewek di sana.
"Oh ... ok makasih ya," ucap pria itu sambil melempar senyumnya, di sambut kegaduhan cewek-cewek tersebut yang
terpesona kepadanya.
***
"Syafa!!" panggil Afif sangat keras sambil meraih tangan Syafa.
"Ada apa Fif?"
"Kenapa kamu ngundurin diri dan jadi panitia Sya? kamu tahu aku itu udah seneng banget bisa main drama bareng kamu Sya."
"Iya Fif aku minta maaf, aku ngerasa peran itu enggak cocok buat aku."
"Kamu bohong kan Sya? kamu ngelakuin ni buat menghindar dari aku? sampe kapan sih Sya kamu menghindar dari aku? aku tuh SUKA, SAYANG sama kamu Sya," ucap Afif sambil memeluk tubuh Syafa dengan sangat erat.
Syafa benar-benar tidak mengerti dengan Afif kenapa dia jadi seagresif ini, Syafa benar-benar risih dengan perlakuan Afif padanya. Syafa pun mendorong Afif dan melepaskan pelukannya, Syafa segera berlari dari aula tanpa berbicara apapun. Syafa benar-benar tidak menyangka, akhir-akhir ini sifat Afif berubah, dia menjadi sangat agresif tidak seperti Afif yang di kenalnya, perasaan Syafa menjadi tidak karuan Syafa pun memutuskan untuk pulang.
***
Syafa pulang dengan perasaan yang tidak menentu, di rumah pun tidak ada siapa-siapa, hari sudah hampir gelap tapi Rafka, mama dan papanya pun belum juga pulang.
Teeeeeet ....!!! terdengar suara bell, Syafa pun segera membuka pintu.
"Rafka kenapa baru pulang?" Rafka pun menatap Syafa dengan tatapan yang sangat dingin.
"Tolong beresin kamar aku dong," pinta Rafka sambil berlalu pergi.
Syafa pun menurutinya, Syafa membereskan kamar Rafka yang sangat amat berantakan, tapi Syafa merasa Rafka mengamatinya dengan tatapan yang sangat menyeramkan, Syafa pun segera keluar tapi tiba-tiba saja Rafka menarik tangannya dan mendorongnya ke dinding sambil menahan tangannya agar tidak bisa pergi.
"Ada apa Ka?" ucap Syafa dengan nada yang sedikit bergetar.
"Sya, kenapa kamu bohong sama aku? kamu ada hubungan apa sama cowok itu?"
"Afif? aku memang enggak ada hubungan apa- apa, lepasin Ka sakit!!" ucap Syafa sambil berusaha melepaskan tangannya yg semakin erat digenggamnya.
"Terus kenapa kamu pelukan sama dia? aku tadi ke sekolah kamu, dan aku lihat kamu pelukan sama dia!!" ucap Rafka dengan tatapan yang sangat marah, Syafa tidak habis fikir untuk apa dia ke sekolahnya.
"Udah lah Ka itu bukan urusan kamu, mau aku seperti apapun dengan Afif itu bukan urusan kamu!!"
"Jelas itu urusan aku karena AKU SUKA SAMA KAMU, AKU SAYANG SAMA KAMU!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Septina Zlf
Ini kenapa namanya ganti
2022-11-24
0
Sagara Almeer
nyimak
2022-06-15
0
nfsah_
ceritanya keren nih, tapi tolong diperbaiki sudut pandang orang keberapa ya kak👍
2021-10-27
1