MENDINGIN

Seketika pernyataan itu seperti bom waktu di hati Syafa. Mana mungkin dia bisa berkata seperti itu?  apa dia lupa kalau mereka itu saudara tiri?.

"Sadar Ka! aku itu saudara kamu, enggak seharusnya ngomong kaya gitu ke aku."

"AKU ENGGA PERDULI," ucap Rafka sambil mencium bibir Syafa dengan paksa. Syafa mencoba melepaskan tangannya yang di tahanya tapi Rafka menahannya,  sampai Syafa berhasil melepasnya dan mendorong tubuh Rafka.

PLAKK ....!!!

Syafa tanpa sadar menampar Rafka. Syafa tak bisa berkata apa-apa, hanya bisa menangis dan segera keluar dari kamarnya.

***

Syafa merebahkan dirinya di kasur dengan air mata yang masih menetes, perasaannya benar-benar tak bisa diungkapkan, kenapa Rafka bisa berbuat seperti itu kepadanya? kenapa dia bisa menyukainya? sejak kapan dia menyukainya? kenapa harus dirinya yang dia sukai?.

Sepanjang malam Syafa hanya menangisi kata-kata Rafka, dan perlakuan nya kepadanya hari ini benar-benar membuat Syafa sedih, tak pernah terfikirkan oleh nya orang yang selama ini satu rumah dengan nya ternyata menyimpan rasa kepada nya, walaupun mereka bukan saudara kandung tapi tidak seharusnya dia seperti itu.

Syafa bertanya dalam hati. "Kenapa dia bisa menyukai ku?? sejak kapan?? sedangkan selama ini dia selalu bersikap dingin terhadap ku, akhir-akhir ini saja dia terlihat agak aneh, aku benar-benar tidak mengerti dan otak ku benar-benar tidak bisa menjawab semua pertanyaan yang ada di hati ku."

Semenjak kejadian itu Syafa menjadi sangat risau, Syafa benar-benar tidak ingin melihat atau berbicara dengan Rafka, walaupun Rafka masih sering ingin mengantar atau menjemput Syafa ke sekolah, tapi Syafa terus menolak nya, terkadang Rafka terlihat sangat marah tapi Syafa tidak menghiraukan nya, karena Syafa sengaja ingin menjaga jarak dengan nya, ini yang terbaik menurut pemikiran Syafa saat ini.

***

"Sya ... Syafa ... Syafa!!!" teriak Lisa mengagetkan Syafa saat Syafa sedang melamun di dalam kelas.

"Apa sih Lis ngagetin aja!!" jawab Syafa kesal.

"Lagian pagi-pagi gini udah ngelamun, lo kenapa sih Sya akhir-akhir ini gue perhatiin lo ngelamun trus, lo lagi ada masalah? cerita dong."

Syafa bingung saat Lisa bertanya seperti itu, Syafa tidak mungkin menceritakan semua ini ke Lisa, itu sangat memalukan untuk Syafa.

"Enggak kok Lis, enggak apa-apa," jawab Syafa.

"Oh ... gue tahu, pasti lo lagi berantem ya sama Afif? gue perhatiin Afif sekarang enggak pernah nyapa atau ngobrol lagi sama lo Sya, kenapa sih?"

Iya, semenjak Afif menyatakan perasaan nya dan Syafa tidak merespon nya, dia memang tidak pernah menyapa atau mengobrol dengan Syafa lagi, Syafa juga agak merasa bersalah tapi Syafa benar-benar tidak suka dengan sifat Afif akhir-akhir ini yang begitu agresif kepadanya, itu seperti bukan Afif yang Syafa kenal.

"Enggak Lis, gue sama Afif baik-baik aja kok,"  jawab Syafa mengelak.

"Lo pasti bohong!!. Oh iya Sya, lusa kan udah libur semester, gimana kalo kita jalan-jalan Sya, mau engga?" ajak Lisa.

"Jalan-jalan ke mana Lis?" tanya Syafa.

"Gimana kalo kita ke pantai Sya, kita bisa lihat sunset, nanti kita nginep di hotel trus malam nya kita bisa nongkrong di pantai, seru kan Sya!! lo mau ikut kan?" tanya Lisa.

"Mmm ... boleh juga, ya udah gue ikut, kapan emang?"

"Gue belum tau kapan Sya, nanti gue obrolin dulu sama papa gue ya?" jawab Lisa sambil tertawa.

"Ya ampun!! ternyata baru wacana aja, kirain udah di pastiin," ucap Syafa kesal.

"Sabar ya Syafa sayang, nanti pasti gue kabarin lg," jawab Lisa di iringi dengan tawa nya yang semakin keras.

***

"Syafa!! bagus ya kamu jam segini baru pulang,"  ucap Mama ketika melihat anak perempuannya baru pulang sekolah jam 5 sore.

"Maaf Mah tadi Syafa ke Perpus dulu."

"Kamu tuh pintar banget ngeles ya, udah mending kamu masak sana, Mama laper!!"

Dengan berat hati Syafa pun menuruti perintah Mama nya.

Syafa pun memasak dengan fikiran setengah melamun.

Plak, plak, plak ... !!! terdengar suara percikan minyak mengenai tangan Syafa.

"Aduh!!!" ucap Syafa refleks sembari menarik tangannya jauh dari jangkauan wajannya yang mengepul.

Tiba-tiba saja seperti ada yang meraih tangan nya.

"Lo enggak apa-apa?" tanya Rafka panik.

"Enggak apa-apa," ucap Syafa sambil melepaskan tangan nya dari gengaman tangan Rafka, namun Rafka juga tidak kalah cepat menahannya dan semakin erat memegangi nya.

"Kenapa lo terus kaya gini? kenapa lo terus bersikap dingin sama gue?" ucap Rafka.

"Enggak apa-apa, lepasin Ka."

"Gue enggak akan lepasin sebelum lo jawab pertanyaan gue," ucap Rafka dengan nada yang agak keras.

"Ok, gue jawab. Gue bersikap seperti ini supaya lo tau apa yang udah lo lakuin tempo hari itu salah!!"

"Hah ... ?!! lucu ya, bukan nya lo pernah bilang kalo lo enggak akan keberatan kalau ada cowok yang suka sama lo, karna menyukai seseorang itu hak semua orang??"

"Iya gue enggak akan keberatan sama siapa pun yang menyukai gue, tapi KECUALI saudara gue sendiri," ucap Syafa sambil menarik tangan nya dari Rafka dan pergi meninggalkan Rafka.

Semenjak itu, sikap Rafka kepada Syafa menjadi sangat dingin.

Iya, dia kembali seperti Rafka yang dulu, Rafka yang saat pertama tinggal di rumah nya, Rafka yang dingin, yang tidak pernah menyapa nya, atau bahkan perhatian kepada nya.

Semua nya kembali seperti semula, hubungan mereka kembali mendingin, Syafa pun berusaha melupakan semua yang terjadi.

***

Teeeett ... teeeettt ...,!! terdengar suara bell dari luar.

"Syafa kemana sih nih anak?!" gerutu Mama kesal.

Mama pun membuka pintu rumah.

"Siang tante, masih inget aku kan?!" langsung terdengar sapaan wanita dari balik pintu yang baru saja terbuka.

"Ya ampun Natalie ...,!! kamu kok enggak kasih kabar sih mau ke sini? kan Mama sama Rafka bisa jemput kamu."

"Enggak apa-apa kok Tante, tadi aku di antar supir."

"Ya ampun ...,!! ayo masuk sayang, Rafka ... Rafka ...,!! sini turun lihat nih siapa yang datang," teriak Mama.

Rafka pun datang menghampiri Mama dan Natalie.

"Rafka, ini Natelie anak nya om Hartoyo, sepupuh jauh Mama yg di Bandung, kamu masihinget kan? Natalie dulu kan sering kesini," ucap Mama.

"Iya inget kok."

"Apa kabar Rafka!!!" sapa Natalie sambil bersalaman.

"Baik," jawab Rafka singkat.

"Aduh Natalie, kamu tuh makin cantik aja ya," puji Mama sambil tersenyum dan membelai rambut Natalie.

"Tante bisa aja, Tante juga makin cantik, Rafka juga makin ganteng ya," ucap Natalie dengan suara manja nya.

"Iya dong, kalian emang cantik dan ganteng, kalian berdua tuh cocok banget," ucap Mama sambil tersenyum.

Terpopuler

Comments

maura shi

maura shi

mak tirinya jahara ya thor

2020-12-15

0

Riany Andiany

Riany Andiany

ribet aku"n bhasa nya😁😁😁

2020-07-10

3

Ainun AlMu

Ainun AlMu

keren. keren ceritanya thor...aku suka sekali

2020-06-16

3

lihat semua
Episodes
1 PENGAKUAN
2 MENDINGIN
3 Why??
4 Menenangkan
5 Kerisauan
6 Keputusan
7 terima kasih
8 perasaan yang sama
9 Dirinya
10 Maaf
11 Bersamanya
12 berita buruk
13 Perpecahan
14 Lupakan!
15 Pertemuan
16 Kehancuran
17 terjebak
18 jebakan licik
19 posesif
20 isi hati
21 Perubahan
22 Kejutan terburuk!
23 hilang arah
24 rencana yang tak di inginkan
25 pertanyaan
26 terungkap
27 Pertentangan
28 Bukan malam pertama
29 lembaran baru
30 Rahasia papa
31 down
32 Keraguan
33 Kehilangan
34 Pergilah
35 pertikaian
36 Menguji kesabaran
37 Hasrat
38 Kembali menyentuh mu
39 Semangat baru
40 Rencana
41 Berjuang
42 Rencananya part II
43 Menyembunyikan
44 Perubahan
45 Benci kamu
46 Penyesalan
47 Rintangan
48 misterius
49 Kembali tersenyum
50 Berjuang bersama
51 Masa lalu
52 Love you
53 keinginan
54 Cemas
55 terbaik
56 Bimbang
57 Terlambat
58 Hidup baru
59 Berhati keras
60 Terlambat honeymoon
61 Mimpi buruk
62 Patah semangat
63 Luna ku
64 Drama ergi
65 tepaksa menyakiti
66 Drama ergi part II
67 Sad
68 Pergi
69 Sakit
70 Untuk luna
71 menyembunyikan kebenaran
72 END
73 Butuh masukan
74 Sekilas info..
75 S2 part 1
76 S2 part 2
77 S2 part 3
78 S2 part 4
79 S2 part 5
80 S2 part 6
81 S2 part 7
82 S2 part 8
83 S2 part 9
84 S2 part 10
85 S2 part 11
86 S2 part 12
87 S2 part 13
88 S2 part 14
89 S12 part 15
90 S2 part 16
91 S2 Part 17
Episodes

Updated 91 Episodes

1
PENGAKUAN
2
MENDINGIN
3
Why??
4
Menenangkan
5
Kerisauan
6
Keputusan
7
terima kasih
8
perasaan yang sama
9
Dirinya
10
Maaf
11
Bersamanya
12
berita buruk
13
Perpecahan
14
Lupakan!
15
Pertemuan
16
Kehancuran
17
terjebak
18
jebakan licik
19
posesif
20
isi hati
21
Perubahan
22
Kejutan terburuk!
23
hilang arah
24
rencana yang tak di inginkan
25
pertanyaan
26
terungkap
27
Pertentangan
28
Bukan malam pertama
29
lembaran baru
30
Rahasia papa
31
down
32
Keraguan
33
Kehilangan
34
Pergilah
35
pertikaian
36
Menguji kesabaran
37
Hasrat
38
Kembali menyentuh mu
39
Semangat baru
40
Rencana
41
Berjuang
42
Rencananya part II
43
Menyembunyikan
44
Perubahan
45
Benci kamu
46
Penyesalan
47
Rintangan
48
misterius
49
Kembali tersenyum
50
Berjuang bersama
51
Masa lalu
52
Love you
53
keinginan
54
Cemas
55
terbaik
56
Bimbang
57
Terlambat
58
Hidup baru
59
Berhati keras
60
Terlambat honeymoon
61
Mimpi buruk
62
Patah semangat
63
Luna ku
64
Drama ergi
65
tepaksa menyakiti
66
Drama ergi part II
67
Sad
68
Pergi
69
Sakit
70
Untuk luna
71
menyembunyikan kebenaran
72
END
73
Butuh masukan
74
Sekilas info..
75
S2 part 1
76
S2 part 2
77
S2 part 3
78
S2 part 4
79
S2 part 5
80
S2 part 6
81
S2 part 7
82
S2 part 8
83
S2 part 9
84
S2 part 10
85
S2 part 11
86
S2 part 12
87
S2 part 13
88
S2 part 14
89
S12 part 15
90
S2 part 16
91
S2 Part 17

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!