Di kantin RS.
''Nava beneran kamu sudah sarapan bukan karena lagi diet kan ,badan kamu sudah kurus ngga usah diet diet saya yakin kalo pun kamu gendut pun tetap cantik ,berbicara dengan tatapan manis
''Ngga ko Nava memang sudah sarapan tadi rumah sama yoghurt dan kopi dan lagi nava ngga pernah diet Mas Ale.
Nava kurus dari dulu susah gemuk makanya sering di ledek sama teman Nava." Nava menjawab pertanyaan Mas Ale tapi dia tidak berani memandang Mas Ale yang menatapnya dengan tersenyum.
''Bagaimana kamu ngga kurus Nava kalo sarapan kamu seperti itu,udah makan bubur ajah sama saya jangan menolak iyah saya tidak suka kamu menolaknya ,maaf Nava saya sedikit memaksa .
''Baik lah saya makan Mas Ale, ternyata memaksa itu salah satu sifat kamu toh Mas, jawab ku dengan senyuman mas ale pun membalasnya dengan senyuman manisnya yang membuat jantung aku tidak karuan serasa mau copot.
selesai sarapan kita berjalan menuju kamar nenek Ratih, di setiap langkah Mas Ale dan Nava meraka pun berjalan sambil mengobrol dengan hal hal yang tidak penting untuk di bahas tapi tetap bisa memuat mereka tertawa lepas.
sesampainya di depan kamar Nenek Ratih Mas Ale membuka pintu dengan perlahan karena dia takut neneknya masih tidur dan terbangun karena dia tidak pelan membuka pintunya, ternyata benar Nenek Ratih masih tidur Nava pun pamit dengan Mas Ale karena dia perlu membuka cafenya dan dia berjanji untuk mengunjungi Nenek Ratih nanti sore setelah selesai menutup tokonya dan tak lupa Mas Ale meminta no telfon dan pun memberikan no telfonnya.
Di perjalanan menuju cafenya Nava selalu memikirkan Mas Ale yang begitu baik Nava pun sedikit terfikir kan untuk menerima perjodohan yang di tawarkan oleh Nenek Ratih untuk menikahinya.
sesampainya di cafe Nava pun melihat cafe yang sudah di buka oleh Heni sahabatnya dan suasana cafe yang sedikit bising karena cafe lumayan ramai,banyak orang orang kantoran yang sedang sarapan pagi sebelum memulai kesibukannya si kantor, Nava pun langsung menuju keruangan nya untuk menaruh tasnya dan langsung menuju dapurnya.
Hari itu Nava membuat kue dengan kegembiraan yang terlihat jelas di raut wajahnya dia terus teringat senyuman yang di miliki oleh Mas Ale itu, tak terasa hari mulai petang karena saking bahagianya dia hari ini sampai tidak ingat waktu yang berjalan cukup cepat.
Nava pun ke kembali keruangan nya untuk mengambil tas nya dan dia ingin langsung menuju RS bertemu dengan Mas Ale dan Nenek Ratih, saat itu Heni pun cukup diam tidak banyak tanya dengan Nava karena Heni senang melihat Nava yang kembali bahagia tidak seperti kemarin kemarin yang slalu stay di dalam ruangannya sambil menangis karena putus dengan pacar tercintanya yaitu kevin.setelah keluar dari ruangannya Nava pun pamit terlebih dulu dengan sahabat satu satunya itu dan Heni pun membalas dengan anggukan kepalanya .
Sesampainya di depan kamar Nenek Ratih, Nava pun mengetuk pintu kamar Nenek Ratih dan terdengar suara Nenek Ratih yang mengatakan menyuruhnya masuk.
''Hai nek bagaimana keadaan nenek sudah membaik belum, tadi pagi Nava ke sini tapi Nenek masih tidur jadi Nava langsung balik ke cafe."jawabku dengan nada sedikit manja seperti cucu berbicara dengan neneknya .
''Nenek tahu tadi Ale yang cerita dengan Nenek kok."ternyata mas ale dekat banget dengan neneknya sepertinya, dan tak lupa Nenek Ratih pun menanyakan jawaban ku tetang pernikahan yang Nenek Ratih harapan itu dengan terpaksa Nava menjawab dengan mengiyakannya dan terlihat jelas orang yang duduk di sofa tersenyum lebar sambil memandangi tabletnya .
Pernikahan tetap terjadi bulan depan ,hari hari nava terus bersama dengan Mas Ale untuk mengurus pernikahnya itu ..
bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
PrameZ💏
msih bnyk typo kak
2020-05-06
1