Navara bangun dari tidurnya, dia lapar lapar setelah menginjak bulan ke 8 dia selalu bangun pada jam 2 pagi navara bangun dari tempat tidurnya.
Dia sekarang sudah mulai susah bergerak karena perutnya yang sudah membesar dengan susah payah bangun .
Navara sangat beruntung atas pengertian bayinya itu ,dia tidak pernah Nyidam pada saat malam dan pagi hari dia hanya nyidam pada saat siang hari .
setelah selesai mengisi perutnya dia kembali dari duduknya dan kembali berjalan menuju kamarnya .
Navara masih tinggal di toko kecilnya, bukan dia tidak mau pindah kerumah yang layak akan tetapi karna dia tidak punya cukup uang untuk membeli dan sebenarnya dia bisa menyewa rumah tinggal akan dia dia merasa sayang dengan uang itu lebih baik iya tabung uang sewa rumah untuk masa depan anaknya kelak .
Pagi ini Navara berjalan santai di taman komplek dia berjalan tanpa menggunakan alas kaki, itu karena kaki Navara sudak membengkak dia memerlukan pijatan gratis dari seorang suami akan tetapi dia tidak punya siapa siapa dan juga itu salah satu saran dari doker kandungnya setelah hampir 30 menit dia berjalan sambil menunggu capeknya hilang dia mendudukkan badannya bangku umum taman sambil melihat melihat banyak orang sedang berlari pagi dan juga melihat banyak anak kecil sedang bermain dengan orang tua dan dengan teman teman sebayanya.
"Bolehkan saya duduk di sini mba" dengan nada Lembut
"Tentu saja boleh Nyonya, ini tempat umum siapa saja boleh duduk di sini "Navara menjawab dengan nada sedikit kaku sebenarnya dia tidak suka bertemu dengan keluarga baru dari laki-laki yang sudah membuatnya terluka.
"Sepertinya saya tidak setua itu membuat kamu memanggil saya dengan sebutan Nyonya saya lebih suka kalo memanggil ku dengan nama saya saja. "
"Saya Rasti " Rasti mengulurkan tangannya.
" Maaf saya tidak bisa Nyonya, saya Navara" menerima uluran tangannya, dia melhat dari kejauhan Ale dan anak kecil sedang berlari mendekat.
Navara bangkit dari duduknya dengan sedikit kesusahan dia langsung pergi meninggalkan mereka.
Navara sangat tidak mau melihat mereka bukan tidak suka hanya ingin pergi saja dia tidak mau berhubungan lagi dengan laki-laki itu .
"Tadi siapa Ras " tanya Ale dia sedikit bingung pasalnya melihat wanita hamil tanpa memaki alas kaki .
" Itu Navara sayang, wanita yang punya toko roti di ujung situ "rasti berbicara sambil menujuk toko kue yang ada di ujung itu.
Ale melihat wanita dengan perut besar tanpa alas kaki itu sedikit rasa sakit di hatinya.
"Sayang kemarin aku sama edo keluar untuk membeli sayuran di toko dekat dengan toko kue itu ada ibu ibu yang ngomong ke aku ,kalo mba Navara itu wanita tidak baik, dia di sedang mengandung dan di ceraikan suaminya pas lagi hamil.
Ale tidak menjawab dia hanya mengélus rambut Rasti, dan memberiakn senyuman kecil.
Navara sedang sibuk dengan adonan kue.
dia mendengar suara lonceng pintu ,dia datang dari dapurnya .
Dia sedikit menegang setelah melihat tenyata Ale yang berada depannya dia bersikap bisa seperti orang tidak kenal ,dia masih ingat perjanjiannya dengan Ale jika bertemu kembali akan menjadi orang asing
"Selamat pagi Tuan ada yang bisa saya bantu" dengan sedikit memberikan senyuman terpaksa .
Ale tidak menjawab sapaan dari Navara dia berjalan sampai di depan Navara dan membanting kan map coklat ke meja kasir yang ada di depannya dan juga Navara.
Navara hanya melihat map coklat itu tanpa menyentuhnya
" Bukalah dan tanda tangan cepat jangan buang waktu saya Navara buka amplop coklat itu jangan buang waktu saya .
Navara menarik amplop itu dan membukanya isinya adalah
1.uang senilai 10 milyar
rumah di daerah elit
3.biaya hidup dan untuk sekolah anak
"Saya tidak butuh ini" jawabnya sambil mendorong kertas kertas itu ke depan Ale
"Itu sebagai ganti rugi kamu dan hitung hitung saya membayar kamu j***** bukannya kamu memang membutuhkan uang itu! "
" Siapa yang ada panggil j****g, lebih baik anda pergi dari toko saya tuan " Navara berjalan ke arah dapur meninggalkan Ale.
Ale sangat marah dia pergi meninggalkan toko kue Navara
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments