❤️ Happy Reading ❤️
Hari ini Sifa kembali mendatangi panti asuhan untuk bertemu dengan Nisa.
Sifa yang semula memberi waktu bisa untuk berfikir hanya sampai besok,mengulurnya sampai lusa...karena dia tak ingin Nisa mengambil keputusan secara grusah grusuh walau sejujurnya dia sudah sangat tidak sabar mendengar jawaban dari Nisa.
''Assalamualaikum.''
''Wa'alaikumsalam.'' jawab ibu Farida yang kebetulan sedang berada di teras depan panti.
''Bagaimana kabarnya bu'?'' tanya Sifa berbasa basi.
''Alhamdulillah baik bu'.'' jawab ibu Farida. ''Ini apa bu'?'' tanya ibu Farida saat supir Sifa dan ngeluarkan beberapa kantong kresek dari bagasi mobilnya.
''Oh ini hanya sedikit makanan.'' jawab Sifa.
''Ya ampun bu', kamu jadi merasa semakin merepotkan.'' kata ibu Farida yang merasa tak enak.
''Gak apa-apa bu'...untuk anak-anak.'' kata Sifa.
''Oh iya silahkan masuk bu'.'' kata ibu Farida dengan sopan.
''Gak usah bu'...di sini saja,malah lebih adem.'' jawab Sifa. ''O iya bu' apa Nisa ada?'' tanya Sifa.
''Ada bu', sebentar saya panggilkan.'' jawab ibu Farida. ''Silahkan duduk dulu bu'.'' kata ibu Farida lagi.
''Terimakasih.'' ucap Sifa.
*****
Sambil menunggu Nisa dan ibu Farida, Sifa menguarkan dan langsung memainkan ponsel miliknya supaya tidak jenuh.
Sedangkan ibu Farida sedang berjalan menuju di mana letak kamar Nisa berada.
Tok
Tok
Cklek
''Ibu.'' cicit Nisa.
''Sayang di luar ada ibu Sifa, beliau ingin bertemu denganmu.'' kata ibu Farida memberi tahu Nisa.
''Beliau pasti ingin mendengar jawaban untuk permintaannya yang tempo hari.'' kata Nisa.
''Terus bagaimana? apa sudah kamu pikirkan?'' tanya ibu Farida.
''Iya sudah bu'.'' jawab Nisa.
''Apa pun jawaban yang akan kamu berikan, ibu harap kamu sudah memikirkannya dengan matang dan semua ini yang terbaik untukmu.'' tutur ibu Farida.
''Ibu.'' panggil Nisa yang langsung berhambur memeluk ibu Farida, wanita paruh baya yang sudah dengan tukur mengasuhnya serta memberinya berlimpahan kasih sayang.
Nisa memang berbeda dengan anak yang lainnya, karena ibu Farida sangat sayang padanya seperti anaknya sendiri, jadi dia tak pernah masuk dalam list anak untuk di adopsi.
''Sudah ayo keluar, kasihan ibu Sifa jadi lama menunggu.'' kata ibu Farida melerai pelukannya. ''Kamu kedepan dulu ya...ibu mau buat minum dulu untuk beliau.'' katanya lagi.
''Gak usah bu', biar bisa saja.'' sahut Nisa.
''Ya sudah ibu kedepan duluan dan kamu jangan lama ya...'' peringat ibu Farida.
''Baik bu'.'' jawab Nisa.
*****
''Maaf ya bu', jadi menunggu lama.'' kata ibu Farida begitu kembali ke teras depan.
''Oh tidak apa-apa kok bu'.'' sahut Sifa. ''Ngomong-ngomong Nisa mana bu'?'' tanya Sifa yang melihat ibu Farida hanya sendiri.
''Masih di belakang bu', sebentar lagi juga keluar.'' jawab ibu Farida.
''Assalamualaikum.''
''Wa'alaikumsalam.''
''Silahkan di minum bu'.'' kata Sifa setelah meletakan dua cangkir teh di atas meja.
''Ya ampun jadi ngrepotin.'' kata Sifa.
''Enggak kok bu', cuma minum saja.'' sahut ibu Farida.
''Nisa, bisa tolong kamu duduk sebentar.'' pinta Sifa.
''Saya kedalam dulu bu'.'' kata ibu panti yang hendak bangun dati duduknya, karena beliau ingin memberikan ruang bicara untuk Nisa dan Sifa.
''Duduk saja bu', ibu juga perlu tau semuanya.'' kata Sifa. ''Jadi bagaimana keputusanmu Nisa?'' tanya Sifa. ''Maaf saya langsung ke poinnya saja.'' sambungnya lagi.
''Emmm...'' Nisa begitu gugup untuk menjawabnya bahkan saat ini kedua tangannya sudah meremas ujung bajunya sendiri.
''Bagaimana Nisa apakah kamu bersedia saya jodohkan dengan putra saya atau tidak?'' tanya Sifa sekali lagi.
''Iya bu'.'' cicitnya Nisa.
''Iya apa?'' tanya Sifa memastikan.
''Iya saya bersedia.'' lirihnya lagi.
''Alhamdulillah.'' ucap Sifa. ''Terimakasih Nisa.'' kata Sifa.
''Kamu sudah pikirkan ini dengan matang kan nak?'' tanya ibu Farida.
''Iya bu' dan saya juga sudah sholat istikharah untuk menemukan jawabannya.'' jawab Nisa.
''Baiklah ibu percaya padamu nak dan semoga ini yang terbaik untuk dirimu dan kita semua.'' kata ibu Farida lagi.
''Baiklah Nisa, besok malam kamu harus mempersiapkan diri untuk makan malam di rumah dan berkenalan dengan Kendra dan yang lainnya.'' kata Sifa memberi tahu.
''Baik bu'.'' jawab Nisa, karena baginya setelah mengambil keputusan ini maka cepat atau lambat dia tetap akan berkenalan dengan calon suami serta keluarganya.
Mereka bertiga menyempatkan untuk berbincang terlebih dahulu sebelum Sifa berpamitan untuk pulang dan memberi tahu kabar baik ini pada seluruh anggota keluarganya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 237 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒎𝒐𝒎𝒚 𝑺𝒚𝒊𝒇𝒂 𝒈𝒆𝒓𝒄𝒆𝒑 𝒏𝒊𝒉 👏👏👏
2024-06-23
0
3 semprul
baru nyimak sibuk di dunia nyata....
2022-09-02
0
Helen Apriyanti
wahh prsaan nisha psti dag dig dug nui mkn mlm d rmh camer..
2022-07-17
0