❤️ Happy Reading ❤️
''Selamat pagi.'' sapa Kendra pada semua orang saat turun untuk sarapan bersama sebelum memulai aktivitasnya.
''Pagi kak.''
''Pagi sayang.''
Sahut semuanya secara berbarengan bak sebuah paduan suara saat upacara HUT RI saja.
Seperti biasa mereka makan dengan hikmat dan sama sekali tak ada yang mengobrol.
''Kak,tolong nanti usahakan buat pulang lebih awal ya.'' pinta Sifa saat putranya itu berpamitan untuk berangkat bekerja. ''Ada sesuatu yang ingin mommy dan daddy diskusikan sama kakak.'' sambungnya lagi.
''Baik mom, Kendra berangkat dulu.'' pamitnya lagi. ''Assalamualaikum.''
''Wa'alaikumsalam.''
''Memang ada apa sih mom?'' tanya Kirana yang masih ada disana.
''Kamu ini kepo saja.'' kata Sifa. ''Sudah lupa sama apa yang mommy dan daddy bilang?'' tanya Sifa.
''Tidak boleh terlalu ingin tau secara berlebihan tentang urusan orang lain.'' jawab Kirana.
''Nah itu tau.'' sahut Sifa. ''Sudah sana berangkat...'' kata Sifa.
''Iya...iya...'' sahut Kirana. ''Eh memangnya mommy gak mau ke rumah sakit?'' tanya Kirana.
''Kesana cuma seperti biasa mommy bareng sama daddy.'' jawab Sifa dengan santainya.
''Ya sudah Kirana berangkat dulu...assalamualaikum.'' pamit Kirana.
''Wa'alaikumsalam.''
''Memangnya kalian ingin membicarakan apa sama putra kalian yang dingin itu?'' tanya mama Iren yang juga penasaran dan ingin tahu.
''Kami cuma ingin ngobrol sama Kendra tentang urusan hatinya.'' jawab Sifa yang memang saat ini semua anak-anaknya sudah pergi berangkat melakukan aktivitas masing-masing.
''Iya menurut kami, kami ini sangat perlu berbicara sama Kendra ma, karena gak mungkin kami membiarkan dia terus berkubang dalam sakit hatinya di masa lalu sedangkan sekarang kedua adiknya pun sudah memiliki seorang kekasih.'' timpal Kevin.
''Satu pesan papa...bicarakan baik-baik dan juga dengan bahasa yang enak didengar.'' pesan papa Adi. ''Papa gak mau kalau sampai cucu papa itu merasa tak nyaman.'' sambungnya lagi.
''Kami tau itu pa, karena kami pun sama-sama pernah mengalami.'' sahut Kevin.
''Gak usah khawatir pa...karena mama yakin mereka sudah memikirkan ini masak-masak.'' imbuh mama Iren.
''Kalau gitu kami berangkat dulu ma, pa.'' pamit Kevin. ''Assalamualaikum.'' salam dari Kevin dan Sifa.
''Wa'alaikumsalam.'' jawab mam Iren dan papa Adi.
*****
Setelah banyaknya rutinitas sehari ini, tibalah waktunya untuk Kevin dan Sifa berbicara dengan Kendra.
Sejujurnya sejak kedua orangtuanya mengatakan akan ada yang di bicarakan, membuat Kendra jadi kepikiran dan tak begitu konsentrasi dalam bekerja karena bisanya jika kedua orangtuanya sudah mengatakan seperti itu berarti memang ada sesuatu yang sangat penting atau dia telah melakukan suatu kesalahan.
''Kita bicara di ruang kerja daddy.'' kata Kevin lalu berdiri dari duduknya setelah dia menyelesaikan makan malamnya.
''Baik dad.'' jawab Kendra.
Sifa pun ikut berdiri dan berjalan di belakang sang suami sedangkan Kendra menyusul di belakang mereka.
Cklek
''Duduk kak.'' titah Kevin dengan penuh wibawa.
Memang mantan duren satu ini sama sekali tak kehilangan ketampanannnya sedikit pun, bahkan di usianya yang semakin matang membuat dia lebih terlihat berkharisma.
''Ada apa dad?'' kata Kendra memberanikan diri membuka suaranya.
''Hufh...'' kevin menghela nafasnya dalam sebelum dia kembali membuak suaranya. ''Umur kakak sekarang sudah berapa?" tanya Kevin yang membuat Kendra mengernyitkan alisnya mendengar pertanyaan itu.
Apakan daddy dan mommynya ini sudah amnesia atau apa kok lupa sama umur putranya sendiri yang baru beberapa bulan yang lalu merayakan ulang tahunnya,itulah yang ada di dalam benak Kendra saat ini.
"Dua puluh delapan tahun dad." jawab Kendra.
"Umur kakak itu sudah termasuk kedalam usia yang cukup matang untuk menjalin sebuah hubungan yang serius kak." kata Kevin lagi. "Lihatlah, bahkan kedua adikmu pun sudah mengenalkan kekasihnya pada kita...apa kakak gak ingin melakukan hal yang sama?" cecar Kevin.
"Begini maksud daddy dan mommy, apa kakak gak ada niatan untuk mencari seorang kekasih atau bahkan calon istri..." sambung Sifa.
"Kakak belum kepikiran mom." jawab Kendra.
"Bukan belum kepikiran tapi kakak itu belum bisa move on dari mantan kekasih kakak itu." sahut Kevin.
"Kak, kakak harus buktiin pada diri sendiri terutama pada mantan kekasih kakak itu kalau kakak itu bisa move on dan memulai hidup yang bahagia tanpanya...dengan wanita lain." kata Sifa. "Matan kakak itu sekarang sudah bahagia...kakak juga harus bahagia kalau bisa lebih bahagia jangan malah terpuruk dan menutup pintu hati seperti ini kak." kata Sifa melanjutkan kata-katanya.
"Tapi kakak..." kata Kendra.
"Sedih, kecewa, sakit hati boleh tapi gak boleh berkepanjangan seperti ini kak." potong Sifa. "Mommy bahkan daddy pernah merasakan jauh lebih sakit dari yang kakak rasakan, jangan kakak pikir kami ngomong seperti ini itu kami gak tau juga gak pernah ngerasain sakit seperti kakak." lanjutnya.
"Kami gak ada maksud apa-apa kak...kami hanya ingin kakak bahagia...itu saja." imbuh Kevin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 237 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒂𝒚𝒐 𝑲𝒆𝒏𝒅𝒓𝒂 𝒋𝒏𝒈𝒏 𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒎𝒐𝒎𝒚 𝒅𝒏 𝒅𝒂𝒅𝒅𝒚 𝒎𝒖 𝒔𝒆𝒅𝒊𝒉
2024-06-23
0
Wida Listiani
lanjut
2022-06-03
1
Station Liakolia
juuuuuut....
2022-06-03
1