Setelah bertemu klien perusahaan kontraktor yang akan menangani pembangunan proyek perumahan di luar kota, Dave dan Rio kembali ke kantor.
Dave langsung naik menuju ruangan kerjanya demikian juga dengan Rio langsung ke ruangannya sendiri.
Rio segera mencari informasi mengenai Alena sesuai permintaan Dave tentunya lewat orang kepercayaannya, sambil menunggu informasi yang masuk Rio mempersiapkan nota kesepakatan hasil pertemuan mereka dengan klien tadi siang.
Sedangkan Dave asik dengan laptopnya membuka setiap email yang masuk dan setumpukan berkas yang harus di tanda tanganinya.
Tanpa terasa waktu cepat berputar, tanpa di sadari jam sudah menunjukkan pukul 6 sore hampir malam bahkan banyak karyawan yang sudah pulang karena memang jam kantor sudah berakhir hanya yang tersisa beberapa dari mereka yang memang harus lembur.
Dave mempersiapkan diri untuk segera kembali ke apartemennya.
Setelah merapikan berkas-berkas penting yang ada di atas mejanya Dave langsung mengambil tas kerjanya hendak turun ke bawah menuju lobby karena di sana Pak Eko sang sopir pribadinya sudah menunggu siap mengantar Dave kembali ke apartemen.
Melintasi jalanan ibu kota yang padat merayap karena pada jam-jam seperti ini banyak kendaraan yang berlalu lalang jam di mana banyak orang pulang dari kantor.
Dave yang duduk di kursi penumpang terlihat menyandarkan kepalanya di jok belakang seperti sedang memikirkan sesuatu.
Entah apa yang mengganggu di pikirannya saat ini hanya Dave yang tahu.
Pak Eko melirik dari spion ada rasa kuatir, dia berpikir apakah bosnya tersebut sedang sakit.
Pak Eko mau bertanya tapi dia punya rasa sungkan karena Dave memang jarang ngobrol dengannya selama di perjalanan.
Selama dia bekerja, Dave hanya akan berbicara kepadanya tentang tugas dan hal-hal yang penting saja.
Bukan Dave orang yang sombong atau merendahkan orang yang bekerja kepadanya hanya karena memang sifat bawaan Dave yang pendiam, pada dasarnya Dave orangnya baik dan sangat menghargai orang lain.
Kurang lebih 30 menit perjalanan akhirnya mereka tiba di apartemen milik Dave.
Sampai di lobby apartemen Pak Eko memarkirkan mobil lalu segera turun untuk membuka pintu buat sang tuan majikannya.
Dave turun dari mobil, sebelum sempat melangkahkan kakinya Pak Eko bertanya
"Apakah tuan baik-baik saja? Saya kuatir kalau tuan sakit?" tanya Pak Eko.
"Saya gak apa-apa dan baik-baik saja jangan kuatir pak" jawab Dave sambil tersenyum.
Dave langsung melangkahkan kakinya ke arah lift yang akan mengantarkan dia ke lantai 21 tempat ia tinggal.
Sampai di dalam apartemen miliknya, Dave langsung menuju kamarnya untuk membersihkan diri mandi dan mengganti pakaiannya.
Setelah semuanya selesai Dave keluar dari kamar menuju pantry untuk mengambil minum dan cemilan, ia membawanya menuju ruang keluarga dan duduk di sofa sambil menyalakan TV.
Pikirannya melayang entah kemana ada rasa kesepian hidup sendiri karena kalau sore hari Bi Surti sudah kembali ke rumahnya.
Bi Surti hanya bekerja pagi sampai sore hari membantu membersihkan apartemen.
Sekalipun TV menyala tapi pikiran Dave sedang terbang entah kemana, ia memikirkan rencana ke depan untuk menata kehidupannya kembali.
Tidak mungkin selamanya ia harus hidup sendiri tanpa seorang pendamping hidup.
Mungkin waktu menikah dan bercerai dengan Alena ia belum memikirkan semua ini karena waktu itu umur Dave sebagai laki-laki belum cukup matang dan Alena pun masih sangat muda.
Memikirkan itu semua membuat Dave ingat satu nama ALENA .
Dave janji akan kembali menghubunginya kembali.
Bersambung.....
---------------------------------------------------------
Hello, jangan bosan terus baca cerita aku.
Dukung terus dong buat like, komen, dan tekan tanda ❤️
Kalau Readers berbaik hati kasih vote dong pake poin kalian.
Makasih banget 🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments
Heny Ekawati
terlalu bantak penjelasanx
2021-11-05
1
Zubaidah Thaufik
sendiri terus.....
2021-10-28
1
Iiq Rahmawaty
sejujurnya memang layak untk mreka diberikan ksempatan kdua untk rujuk kembali
2021-09-19
1