Setelah pertemuan malam itu Dave punya semangat untuk menghubungi kembali Alena demi alasan apa pun dia merasa tertantang untuk memulai kembali hubungan dengan mantan istrinya itu.
Seperti biasa pagi ini Dave memulai harinya dengan membuka mata setelah alarm berbunyi ternyata sudah menunjukkan pukul enam pagi tanda dia harus bangun.
Bangkit dari kasurnya yang empuk dia bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri bersiap untuk kembali bekerja.
Setelah mandi Dave menuju walk in closet untuk mengganti pakaian kerjanya, hari ini Dave memilih kemeja berwarna navy dan memilih dasi yang cocok dan mempersiapkan jas yang akan dia pakai.
Setelah semua rapi Dave bersiap keluar kamar, di bawah ternyata sudah ada Bi Surti yang biasa membantu Dave membersihkan apartemen miliknya.
"Pagi Den, bibi udah siapin susu panas dan roti di meja makan silakan sarapan dulu den sebelum berangkat kerja," kata Bi Surti.
Bi Surti yang selalu menyiapkan sarapan buat Dave selepas perceraiannya dengan Alena.
"Terima kasih bi, dan ini uang belanja nanti bibi keluar beli keperluan dapur yang habis ya." Sahut Dave lalu memberi uang belanja kepada Bi Surti untuk membeli segala keperluan yang sudah habis.
(maklumlah duda keren masa belanja keperluan dapur sendiri.. hehehe)
Setelah menyelesaikan sarapannya Dave segera meninggalkan apartemennya menuju kantornya.
Sampai di lobby kantor Dave turun dari mobilnya dan berjalan menuju ruangan CEO di lantai atas menggunakan Lift khusus direksi.
Semua karyawan yang melihat Dave memberi ucapan selamat pagi dan memberi hormat.
Di atas assisten pribadinya Rio sudah menunggunya untuk membacakan kegiatan Dave hari ini dan mempersiapkan berkas-berkas penting yang harus di tanda tangani.
Sampai di ruangannya Dave langsung duduk di kursi kebesaranya membuka jasnya dan menggantungkan di belakang kursinya.
Dave meletakkan kepalanya di belakang kursi sebentar dan menarik napas panjang, ada kejenuhan dengan semua rutinitas yang dia lakukan setiap hari.
Dave mulai membuka File yang sudah ada di atas mejanya dan memeriksanya dengan teliti karena bagi Dave apa pun yang dia kerjakan harus rapi dan tidak mau ada kekeliruan.
Dave bukan orang yang ceroboh dalam mengerjakan sesuatu dan sifatnya yang detail dalam semua urusan membuat perusahaan di bawah kepemimpinannya cepat maju dan sukses.
Sang assisten Rio masuk dalam ruangannya membacakan semua jadwal Dave hari ini.
"Pagi Pak Dave pagi ini kita ada meeting dengan bagian pemasaran produk jam sembilan pagi.
Semua berkas untuk keperluan meeting udah saya siapkan di map merah bapak bisa pelajari terlebih dahulu," ucap Rio.
Dave mendengarkan sambil memeriksa dan menandatangani semua berkas yang sudah menumpuk di mejanya. Hanya sekali-kali menatap ke Rio yang sedang berbicara kepadanya.
"Makasih Rio sehabis tanda tangan berkas-berkas, saya akan mempelajarinya lebih lanjut.
oh iya Rio bisa minta tolong bikinin saya kopi?" katanya dengan datar.
Rio sang assisten udah paham dengan karakter Dave yang berbicara seperlunya dan sikap pembawaannya yang dingin seperti es balok.
"Baik Pak Dave saya akan minta office boy membuat dan mengantarkan kopi anda.
Kalau begitu saya pamit untuk mengerjakan pekerjaan yang lain." jawab Rio
Rio keluar dari ruangan Dave menuju pantry sambil memberi perintah kepada karyawan yang lagi kerja untuk membuat dan mengantarkan kopi ke ruangan Dave.
Sekarang yang ada pikiran Rio sampai kapan Pak Dave mempertahankan sikap dinginnya ini..
Bersambung.....
______________________________________________
Hai...Readers tetap stay at home ya & don't forget dukung aku terus dong
Semoga karya aku bisa di sukai 😀
Di bab awal belum ada konflik dan gregetnya baru pengenalan karakter aja ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments
Miaa
Kok cerita nya seakan orang lain yang menceritakan. Kurang greget.
2022-04-07
1
Delavinavina Delavinavina
da lg jawa si manthous n rohana lo dave...
teklek kecemplung kalen..
timbang golek luweh apik balen..yokan mak🤣🤣
2022-01-15
1
Febri Ana
cus lanjutt mantap thor
2021-08-02
1