18.Membeli Hadiah

Setelah kepergian mereka ,teman - teman Leon langsung menegurnya " Leon apa kamu gila menggaji Dua kali lipat gaji mereka !" Ucap Alan dengan suara sedikit tinggi.

Jimi menimpali " Alan benar Leon, kamu harus mengirit uang kamu, jangan di hambur - hamburkan seperti ini !"

Geri yang dari tadi diam juga ikut bicara " iya Leon, kalau uangmu habis ,aku tidak bisa makan enak lagi "

Mereka semua menatap Geri dengan tajam, Geri yang melihat itu Bertanya seperti orang Bodoh " ada apa, memangnya aku salah ?"

Leon menghela Napas " hais... Aku sebenarnya menyurh kalian ke sini untuk membicarak tentang perusahaan Baru yang telah aku daftarkan "

" Pe..Perusahaan ?, Kamu membuat perusahaan Leon ?" ucap Jimi kaget.

Alan juga tidak kalah kaget ,dia tidak menyangka jika sahabatnya akan mempunyai perusahaan semuda itu.

" itulah kenapa aku mengundang kalian kemari, Jimi ,Alan dan Geri Aku tahu kalian akan jadi tim yang kompak untuk membuat sebuah progamer Data Game atau yang lainnya, aku ingin kalian bergabung denganku setelah kita Lulus sebentar lagi, apa kalian mau membantuku ?" Tanya Leon serius.

Geri yang sedang mengunyah hamburger langsung menelannya bulat - bulat dan Berkata " Tentu saja aku mau, aku janji akan bekerja yang terbaik untukmu Leon !" ucap geri serius.

Jimi dan Alan terkejut dengan ucapan geri, karena biasanya dia tidak pernah mengucapkan kata - kata yang bagus selain makan dan makan.

tapi Mereka berdua juga setuju dengan ucapan Geri.

Mereka ngobrol sebentar, sebelum akhirnya berpamitan pada Leon karena mereka ada kuliah hari ini.

Mereka bertiga memiliki mata kuliah yang sama ,Berbeda dengan Leon yang memang mengambil Jurusan Ekonomi.

satu jam kemudian setelah kepergian mereka bertiga, sisitem berbunyi saat Leon sedang asyik memainkan ponselnya.

" Selamat anda telah membelanjakan 1.200.000 dolar. anda akan mendapatkan cashback 200% sebesar 2.400.000 dolar. uang telah di kreditkan ke akun bank anda "

Leon tersenyum, jika dia telah mendapatkan Cashbak berarti Krdua asistennya telah berhasil menyewa gedung perkantoran seperti yang Leon minta.

Leon kemudian mengecek pesan dari operator.

" akun bank xxxxxxxx87 telah mentransfer uang sebesar 2.400.000 dolar. saldo anda saat ini 2.700.100 dolar."

Leon kemudian bergumam " berarti uang di saldo perusahaan tinggal 800 ribu dolar, cukup bagus kerja kalian menghabiskan uangku "

Angel yang mendengar ucapan Leon sedikit terkejut, Karena dia pikir Lron sudah gila.

bukankah jika anak buahnya menghabiskan uang akan membuat rugi, tapi kenapa dia malah sangat senang, Angel tidak tahu jalan pikiran Leon.

Tapi Angel tidak ingin memikitkan lebih lanjut, dia membereskan Ruang tamu yang berantakan tanpa bertanya sedikitpun pada Leon.

Leon juga malas Bertanya pada Angel, karena setelah satu hari bersama Angel ,dia tahu kalau Angel akan banyak bicara jika dia ajak mengobrol.

Setelah Bosan bermain ponsel, Leon menengadah ke langit - langit Rumah dan bergumam " huh.. bosan juga di rumah terus "

Leon kemudian teringat makan malamnya dengan keluarga Karina, dia kemudian duduk tegap " kenapa aku tidak membeli hadiah untuk mereka saja, sekalian menghabiskan uang ,bukankah dengan begitu membunuh dua burung dengan sekali Lempar ?!" Leon bangkit, dia bergegas ke kamarnya membersihkan diri untuk pergi berbelanja.

Setelah semuanya siap, Leon turun dari kamarnya dan membawa Lamborghini Vanenonya Ke Moon Mall yang merupakan Mall terbesar di kota Harbes.

setengah jam perjalanan Leon sampai di parkiran, Tuakang parkir yang kebetulan mengerti jenis - jenis mobil langsung memrkirkan Mobil Leon dengan hati - hati.

Leon kemudian Turun dari Mobil , Tuakang parkir langsung tersenyum ramah pada Leon.

Leon hanya membalas senyuman tipis pada tukang parkir, Dia kemudian Memasuki Mall tersebut.

sementara tukang Parkir menjaga Mobil Leon dengan ketat, Pasalnya dia tahu Lamborghini Vaneno jika tergores sedikit saja dia tidak akan mampu untuk menggantinya.

maka dari itu dia menjaga dengan sepenuh jiwa dan raga😂😂, Sampai - sampai mobil lain tidak di perbolehkan parkir di samping kanan dan kiri mobil Leon.

Leon bingung akan memberikan hadiah apa buat Orang tua Karina.

Leon berkeliling Mall mencari sesuatu yang pantas di berikan untuk hadiah, Saat dia melihat Baner Rolex di sebuah Toko, Leon menulas sebuah senyum.

Leon langsung menghampiri Toko tersebut , saat dia berada di depan Etalase Toko , pelayan Toko menghampiri dengan Ramah " selamat datang Tuan di toko kami "

Leon mengangguk, saat dia baru mau bicara ,tiba - tiba seseorang menegur Leon " lagi - lagi ketemu sampah di sini cih !"

Leon mengerutkan keningnya dan menengok ke arah suara, Leon menghela napas setelah melihat Ternyata Adrian yang Menegurnya " Apa kamu tidak bosan menggangguku Adrian ?"

" mengganggumu ?, kamu pikir aku sudi mengganggumu, lagian apa yang orang miskin sepertimu lakukan di toko jam tangan Rolex hah ?!:

Adrian menatap pelayan Toko " Nona asal kamu tahu saja , dia ini lelaki miskin, mana mampu dia membeli jam tangan di sini !"

Pandangan Pelayan Toko mulai meremehkan Leon, Pelayan Toko sekarang ragu - ragu untuk Melayani Leon.

Leon menggertakan giginya " Nona aku mampu membeli di sini, jangan percaya omangannya !"

Adrian mencibir " Kamu kira harga jam tangan di sini seperti di pasar loak, adal kamu Tahu Leon harga jam tangan di sini paling murah satu juta dolar !"

Leon semakin kesal , dia kemudian menunjuk sebuah jam " Nona ambil yang itu aku akan membelinya sekarang !"

Adrian melihat jam yang di tunjuk Leon mengerutkan keningnya ,dia kemudian tertawa " hahaha ..Leon, Leon, apa kamu tahu itu jam tangan apa, Jam tangan Rolex Oyster Albino Harganya 1,4 juta dolar, apa kamu sedang bercanda.

Leon yang sudah geram dengan Adrian, fia langsung mengeluarkan kartu Banknya " Gesek itu ,aku ambil jam tangan tersebut "

pelayan Ragu - ragu , Leon yang melihatnya langsung menegur " apa seperti ini layanan kalian pada pelanggan !" suara Leon meninggi.

dari dalam Toko keluar seorang pria paruh baya menghampiri Leon " maaf Tuan.. ada masalah apa yah ?"

Leon kemudian Berkata " pelayanmu meragukan aku tidak bisa membeli jam tangan itu, Aku menyuruhnya untuk menggesek kartu bank dia malah Ragu !"

Adrian yang melihat itu tersenyum puas karena telah membuat Leon marah.

Pria paruh baya yang merupakan manajer toko tersebut menatap pelayannya dengan tajam, Kemudian dia mengambil kartu bank Leon dan berkata " biar saya yang melayani anda Tuan "

" anda tidak Perlu repot - repot menghormatinya Tuan, karena kartu tersebut mungkin tidak ada isinya " cibir Adrian.

tapi Manajer tidak menghiraukan Ucapan Adrian, karena mau bagaimanapun dia sudah berpengalaman, tidak mungkin jika orang yang berusaha keras untuk membeli jam tangan tersebut tidak memiliki uang.

Manajer toko menggesek kartu tersebut, kemudian dia meminta Leon untuk memsukan Pinnya ,tak berselang lama terdengar bunyi " Ding " yang menandakan pembayaran Berhasil.