11.Mencari Asisten

Leon panik ,dia tidak tahu harus berbuat apa, pasalnya dia tidak mengenal sama sekali pemilik Restoran yang terkenal.

Boro - boro makan di restoran ,hari - hari Leon sebelumnya bisa sekedar membeli makan saja sudah syukur.

Leon teringat dengan Karina yang mungkin bisa merekomendasikan Restoran mana yang Bagus buat mereka makan malam bersama " Telepon Karina , ya aku harus telepon Karina " ucap Leon bermonolog sendiri.

Leon kemudian menelpon Karina ,setelah beberapa saat Karina mgangkat panggilan tersebut " Halo Leon.., ada apa ?"

Leon menggaruk kepalanya yang tidak gatal " Emm..anu Karina, apa kamu bisa merekomendasikan Restoran mana yang makanannya enak ?"

" kamu baru bertanya sekarang ?, aku kira kamu sudah memesan tempat " ucap Karina di seberang telepon.

" hehehe.. Aku bingung mau mengajak ke Restoran mana, soalnya takut tidak sesuai dengan selera kamu " Leon Tersenyum bodoh.

di seberang telepon Karina berpikir sejenak kemudian berbicara " hmmm... bagaimana kalau Star Resto ?, di sana makanannya enak tapi harganya cukup mahal sih "

" Jangan khawatirkan soal harga, asal kamu suka ,aku setuju - setuju saja, Dan .. Pesan tempat Vip Agar kita bisa makan nyaman berdua oke !" Ucap Leon sambil tersenyum.

" kau yakin Leon ?" Karina sedikit khawatir dengan Leon.

Leon tahu apa yang di pikirkan Karina ,dia kemudian berkata " ya.. pesan aja tempat itu, aku ingin malam ini sepesial buat kamu " Leon kemudian mematikan ponselnya.

Karina tersipu malu, Dia tidak menyangka jika Leon akan mengucapkan kalimat tersebut, pasalnya dia tidak melihat sisi Leon yang seperti itu waktu mereka terakhir kali bertemu.

Karina hanya tahu jika Leon sosok yang tidak memiliki kepekaan , karena waktu dulu Karina memberikan perhatian lebih pada Leon, Leon Tidak pernah menanggapinya dan cenderung menghindar.

Karina merasa jika Leon yang sekarang sangat berbeda, dia jauh Lebih tampan dan berkarismatik.

Karina memeluk ponselnya di depan Dada, dia Bergumam " Leon.. kenapa tidak dari dulu kamu seperti ini " Karina tersenyum sendiri di kamarnya.

Sementara Leon sedang memikirkan sesuatu di rumahnya " Aku harus mencari Asisten Pribadi agar biaa mengatur seluruh jadwalku !" Leon mengangguk - anggukan kepalanya.

Leon kemudian berselancar di situs Web pencari Pekerjaan. Saat Leon melihat Resume calon pekerja Leon tercengang, pasalnya mereka bukan Dari Lulusan Universitas Biasa.

Rosalin Edward.

Umur 22 tahun.

Lulusan Ekonomi dan Managemen Universitas DATRAX.

Arin Ward .

umur 23 Tahun.

Lulusan Managemen Universita Brengton.

Angelica Weis.

umur 22 tahun.

Lulusan Chef Academi Laxide.

Saat Leon melihat Resume para pelamar pekerjaan , Leon memilih mereka bertiga untuk bekerja dengannya.

Leon kemudian menelpon mereka satu persatu, pertama Leon Menelepon Rosalin " Halo.. apa Benar ini Rosalin ?"

Di seberang telepon Rosalin mengerutkan keningnya " Anda siapa yah, dan dari mana anda mendapatkan nomor telepon saya !"

Leon Hanya tersenyum " aku melihat Resume kamu di Situs Web pencari Kerja. aku ingin menawarkan pekerjaan buat kamu , dengan gaji 150 Ribu dolar pertahun bagaimana ?"

Rosalin Langsung terkejut saat mendengar gaji yang akan di tawarkan Leon, tapi karena dia wanita terpelajar, Rosalin tidak cepat untuk percaya Pada Leon " apa kamu bercanda?, mana ada orang yang memberikan gaji sebesar itu tanpa melihat kinerjanya lebih dulu "

Leon tahu maksud Rosalin, dia dengan santai menjawab " aku kira sudah cukup melihat Resume kamu, lagi pula aku butuh asisten yang akan membantu aku membuat sebuah perusahaan, jadi untuk apa aku bercanda "

Rosalin masih Bimbang ,antara percaya dan tidak percaya ,karena dia tidak mengenal Leon sama sekali .

Leon yang tidak mendengar jawaban dari Rosalin kembali bicara " kalau kamu tidak percaya denganku, coba kirim nomor rekekening bank kamu !"

Rosalin tidak tahu apa yang akan di lakukan Leon pada Rekening bank nya, tapi dia menurut memberikan Rekening banknya tersebut, toh itu juga tidak merugikannya.

Saat Rekening bank di kirim Leon mengirim 150.000 dolar pada Rosalin.

" Coba cek Saldo kamu " Leon bicara dengan datar.

Rosalin menuruti ucapn Leon ,betapa terkejutnya dia saat Leon mentransfer 150 ribu dolar padanya.

Rosalin langsung bicara pada Leon " i..ni , apa maksudnya !"

Leon menghela napas " bukankah maksudku sudah jelas ingin mempekerjakan kamu dan itu buktinya , bagaimana Rosalin ?"

Rosalin berpikir sejenak ,dia kemudian menyetujui ajakan Leon " Baiklah aku mau bekerja dengan kamu, kapan aku mulai bekerja buat kamu ?"

" Besok kamu datang ke Komplek perumahan ASGRAD di kota Harbes !" Leon bicara dengan tegas.

Rosaling mengangguk di seberang telepon " Baiklah "

Mereka berbasa - basi sebentar sebelum mengakhiri pembicaraannya.

Setelah Rosalin sudah setuju bekerja dengannya ,Leon kemudian menghubungi Arin dan Angelica, Mereka tidak seperti Rosalin yang Ragu - ragu.

Mereka berdua langsung mau , Karena bagi mereka berdua ,melihat pekerjaannya dulu lebih baik dari pada menebak - nebak di telepon.

Leon pun memberikan Alamat rumahnya , Dan menyuruh mereka besok datang menemuinya untuk membicarakannya lebih lanjut.

Setelah semuanya selesai , Leon kemudian Bersiap untuk makan malam dengan Karina.

Leon membersihkan diri dan memakai baju yang kiranya cocok untuk makan malam dengan seorang Wanita.

Leon menaiki Lamborghini Vanenonya ke Star Resto, dia melakukan itu agar tidak ada yang menghinanya disana jika ada yang melihat dirinya.

Beberapa Menit Leon sudah sampai, Leon menghampiri Resepsionis dan Bertanya " Bisa antara saya ke Meja atas nama Karina Kiehl ?"

Resepsionis tersenyum Ramah " Tentu saja Tuan ,silahkan " Resepsionis menyuruh seorang pelayan untuk mengantarnya.

Tentu Saja Resepsionis tersenyum Ramah, pasalnya dia melihat Leon yang keluar dari Lamborghini Vaneno, hanya orang bodoh yang tidak mengerti betapa pentingnya tidak menyinggung orang yang berkuasa.