Bab 5 Sekolah

Keesokan harinya, aku berangkat ke sekolah seperti biasanya. Setiap pagi aku selalu diantar ke sekolah sama papa sebelum papa berangkat kerja. Kalau pulang sekolah selalu pulang sendiri naik angkot bersama sahabat sahabat ku. Karena rumah mereka satu arah sama ku dan satu angkot, dan gak begitu jauh juga rumah mereka dengan rumah ku.

Jadi setiap pulang sekolah kami selalu bareng, kecuali pagi saja aku gak bareng mereka. Karena mereka pergi selalu naik angkot kalau aku di antar.

Sesampainya di sekolah, aku langsung masuk ke kelas. Di kelas sudah ada sahabat sahabat ku Lisa, Yanti dan Era. Mereka lagi cerita cerita ketika aku datang. Aku samperin mereka, tapi mereka cuekin aku.

Pasti mereka marah ini sama aku gara gara masalah belajar kelompok kemarin. Aku nya lupa kalau janjian mau belajar bareng, malah pergi ikut kak Indah lihat motor cross di bandara. Aku coba tegur aja lah, dari pada makin marah mereka.

"Hai.."Kata ku sambil tersenyum

Mereka langsung diam dan kembali ke tempat duduk mereka.

"Hhuuu.." Aku menghela nafas

Mereka ternyata marah beneran sama ku gara gara kemarin aku lupa kalau ada belajar kelompok.

Flashback On

"Yah, kita. belajar kelompok yuk. Kan kita banyak tugas ini sebelum UAN dan Ujian Praktikum." Kata Lisa

"Ayok lah, kapan?" Tanya ku

"Coba tanya Yanti dan Era dulu. Mereka mau ikut juga gak? Kapan mereka bisanya?" Kata Lisa

"Yan, Ra mau ikut belajar kelompok gak?" Tanya ku

"Kapan?"

"Kapan?"

Yanti dan Era serempak bertanya.

"Kalian kapan bisanya?" Tanya Lisa

"Mm.. Minggu aja gimana?" Kata Yanti

"Iy Minggu aja." Kata Era

"Ya udah Minggu kita belajar kelompok. Siang jam 1 aja gimana?" Kata ku

"Iy jam 1 aja, jangan pagi. Kalau pagi aku gak bisa harus beres-beres rumah dulu." Kata Era

"Ok jam 1." Kata Lisa

"Ok"

"Ok"

Aku dan Yanti serempak menjawab setuju

Falshback off

Tiba Meri menepuk pundak ku. Aku yang lagi melamun jadi terkejut.

"Astaga Mer." Kata ku terkejut sambil ngelus dada

"Maaf, abisnya aku panggilan dari tadi gak denger. Makanya aku tepuk pundak mu Yah." Kata Meri

"Iy gak papa. Aku nya aja lagi melamun jadinya gak denger kalau kamu panggil." Kata ku masih mengatur nafas karena masih terkejut

"Kamu lagi melamun apa Yah?" Tanya Meri

"Gak lagi melamun apa apa kok Mer. Cuma lagi mikir sebentar lagi mau Ujian dan kelulusan. Bingung mau ambil kuliah apa?"Kata ku

"Hhmmm... Aku juga masih bingung mau kuliah dimana sama ambil apa? Masih belum ketemu yang di mau." Kata Meri

"Ya sudah ayo kita turun, sebentar lagi bel. Kita siap siap mau upacara ni." Kata ku

"Ayo lah kita turun." Kata Meri sambil berdiri dan berjalan keluar kelas

Aku juga ikutan berdiri dan jalan keluar menuju ke lapangan untuk upacara bendera.

Kurang lebih 1 jam upacara berlangsung, akhirnya upacara selesai. Kami semua kembali ke kelas dan bersiap untuk belajar di jam pertama. Sebelum belajar mengajar mulai, aku mendekati Yanti. Aku mau minta maaf sama Yanti. Karena Yanti orang nya gak bisa marah lama-lama.

"Yan, maaf ya soal kemarin. Kita gak jadi belajar bareng. Aku bukannya sengaja Yan, tapi memang beneran lupa Yan." Kata ku sambil memelas

"Iy sudah aku maafin. Jangan di ulangin lagi ya." Kata Yanti

"Iy Yan. Makasih ya. Aku beneran lupa Yan." Kata ku

"Iy, ya sudah sana duduk. Sebentar lagi ibu guru masuk." Kata Yanti sambil nyuruh aku buat duduk

Leganya satu sahabat ku sudah maafin, tinggal Lisa dan Era lagi. Biasanya yang lama marahnya itu Lisa. Aku harus ekstra kalau ngerayu Lisa.

Nanti waktu jam ganti pelajaran aja aku minta maaf lagi sama Era. Mudah-mudan dia juga mau maafin aku. Tapi setidaknya sekarang Yanti sudah maafin aku. Tinggal kedua sahabat ku lagi.

Akhirnya jam pergantian pelajaran berbunyi. Aku cepat berdiri ke tempat duduk Era. Era duduk bareng Yanti agak di depan.

"Ra, maafin aku ya masalah kemarin. Gara-gara aku lupa kita gak jadi belajar bareng." Kata ku sambil mengatupkan kedua tangan di dada sambil menunjukkan muka memelas merasa bersalah

"Hm.." Era berdehem sebentar sambil melihat ku

"Please Ra, maafin aku ya." Kata ku lagi

"Ya udah lah. Lagian juga kan lupa bukan di sengaja." Kata Era

"Beneran Ra. Aku di maafin." Kata ku lagi sambil tersenyum

"Iy aku maafin." Kata Era

Aku baru mau bicara, tiba tiba guru sudah datang. Aku pun kembali ke meja ku. Lega juga, kedua sahabat ku sudah memaafkan. Tinggal satu sahabat ku lagi. Ayo semangat Diah, kata ku di dalam hati.

Akhirnya bel istirahat berbunyi, aku pun cepat cepat membereskan meja dan memasukan buku-buku ke dalam tas. Kemudian aku menuju meja Yanti dan Era. Aku mengajak mereka ke kantin. Nanti aja lah minta maaf sama Lisa. Soalnya perut ku sudah berbunyi minta di isi.

"Yan, Ra ayo ke kantin. Aku sudah lapar banget. Cacing di perut ku sudah berdemo." Kata ku sambil mengajak mereka keluar kelas

"Iy ayo ke kantin. Aku juga sudah lapar ni." Kata Era

"Aku juga ni." Kata Yanti

Kemudian kami bertiga berjalan menuju keluar kelas. Tak lupa pula Era juga mengajak Lisa buat ke kantin.

"Sa, ayo ke kantin." Kata Era sambil tangannya memanggil

"Iy ayo." Kata Lisa sambil ikut berjalan keluar kelas

Kami berempat pun berjalan menuju kantin. Sesampainya di kantin, ternyata kantin sudah ramai banget. Pasti susah untuk dapat tempat duduk ni. Kami pun mencari tempat duduk. Akhirnya dapat tempat duduk agak di pojok. Aku dan Yanti langsung ke tempat duduk, sedangkan Lisa dan Era memesan makanan dan minuman.

Kami pun duduk, sambil menunggu Lisa dan Era yang lagi antri di tempat ibu penjual olahan nasi. Kantin di sekolah ku ini enggak begitu besar dan enggak begitu kecil tapi kalau sudah jam istirahat pasti ramai dan penuh siswa-siswi yang ingin mengisi perut, makanya harus antri kalau mau beli makanan dan minuman. Siapa yang duluan datang ya dia dulu yang di layani pesanannya. Di sini sih keseruannya, karena kita bisa ketemu teman-teman beda kelas sambil tegur sapa dan ngobrol sambil menunggu pesanan. Dan di kantin ini juga kami kadang menyaksikan keisengan anak-anak cowok. Biasanya yang sering iseng itu anak kelas 3 IPS. Mereka suka sekali jahil ke teman-teman cewek terkadang ke adik kelas sering sekali mereka goda. Dari godaan tersebut kadang ada yang jadi suka dan terus dekatin adik kelas itu.

Itu yang membuat jadi hiburan tersendiri dari penatnya pelajaran. Apalagi aku yang di jurusan IPA. Harus mumet dengan yang namanya angka-angka, rumus-rumus, serta unsur-unsur yang ada di kimia dan fisika. Rasanya mau pecah kepala ku. Tapi ya harus di jalani dan di lalui, karena itu adalah pilihan ku sendiri yang ingin masuk IPA. Karena aku suka banget yang namanya hitung-hitungan terutama matematika. Kata orang matematika itu sulit, tapi bagi ku enggak. Karena kalau kita mengerjakannya dengan cermat, teliti dan paham dengan caranya pasti bisa.

Terkadang aku berpikir, jika aku sudah tamat dari sini pasti akan merindukan saat-saat seperti ini. Karena tidak akan terulang kembali kenangan seperti ini nantinya. Makanya harus dinikmati bener di masa sekolah putih abu-abu ini. Dari keisengan itu membuat rindu suasana sekolah putih abu-abu nantinya.

Setelah menunggu agak lama, akhirnya pesanan kami pun datang. Lisa dan Era yang membawa pesanan kami. Kami pun memulai makan makanan yang kami pesan.

Aku pun memulai pembicaraan ke Lisa, karena Lisa yang masih ngambek sama aku.

"Sa, maaf ya soal kemarin gak jadi belajar kelompok." Kata ku sambil memasang wajah memelas ke arah Lisa

"Iy sudah aku maafin. Besok-besok jangan gitu lagi ya." Kata Lisa sambil melihat ku

"Ih Lisa baik banget, makasih Sa. Iy besok-besok gak lagi deh." Kata ku senang sambil senyum

"Sebentar lagi kita mau ujian praktikum dan praktek. Sudah dari ujian itu baru Ujian Nasional sama Ujian Sekolah. Banyak banget yang harus kita pelajari dari sekarang. Rasanya mau pecah ini kepala ku." Kata Era

"Iy banyak banget ya, apalagi kita di jurusan IPA. Banyak banget harus menghafal rumus." Kata Yanti

"Iy mau bagaimana lagi. Ya harus kita jalani mau gak mau kan. Karena kita sendiri yang ambil jurusan ini kan." Kata ku

"Iy mau gak mau lah kita jalani. Harus semangat, biar lulus dengan nilai bagus." Kata Lisa

Kami pun melanjutkan makan sambil berbicara ringan dan sambil bercanda sampai makanan kami habis. Kami pun kembali ke kelas, karena sebentar lagi bel istirahat habis. Dan saatnya untuk memulai pelajaran lagi.

Setiap hari selalu di sibukan dengan begitu banyaknya tugas di sekolah dan PR untuk dikerjakan di rumah. Belum lagi dengan laporan praktikum yang harus di selesaikan. Begitu banyakny kesibukan menjelang Ujian akhir kelulusan ini yang harus di lewati. Walau bagaimana pun semua perjuangan ini tak akan tergantikan dengan semua kenangan nanti di bangku kuliah. Karena kenangan putih abu-abu begitu berkesan dan tak kan terlupakan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!