Luna pulang ke rumah setelah membicarakan masalah gugatan cerainya pada Alex. Luna telah meyakinkan dirinya jika akan mengakhiri rumah tangganya.
Saat Luna pulang, Alex tidak berada di rumah. Entah bersama Tania atau masih di kantor.
Luna masuk ke kamar dan membuka pakaiannya. Ia berendam dengan air hangat untuk menghilangkan capek.
Setelah mandi, Luna mengganti pakaiannya. Ia mengambil ponsel dan mematikan ponselnya. Luna tidak ingin siapapun menghubunginya.
Luna membaringkan tubuhnya ke kasur dan segera terlelap. Wanita itu ingin melupakan apa yang telah terjadi dalam hidupnya beberapa hari ini. Terutama perubahan hatinya sejak mengenal David.
...........
Pagi minggu ini, Luna berencaan pergi ke salon untuk memanjakan dirinya. Udah tiga hari Luna tak bertemu Alex maupun David.
Setiap pesan dari David hanya ia baca tanpa membalasnya. Jika David menelepon tidak pernah Luna angkat. Wanita itu tidak mau terlalu terikat dengan David.
Luna menyantap sarapannya sambil bermain ponselnya. Ia membuka sosial medianya yang telah lama tak di buka.
Luna melihat David yang berkomentar di foto dirinya. Dengan kalimat " cantik, aku kangen."
Membaca itu, Luna jadi kaget. Kenapa David begitu beraninya berkomentar di sosmed miliknya. Luna takut ada yang membaca. Luna langsung menghapusnya.
Sedang asyik dengan ponselnya,Luna dikagetkan dengan suara meja yang dipukul.
"Apa ini? tanya Alex, melempar selembar surat gugatan dari Luna.
"Gugatan cerai," ucap Luna santai. Ia tetap bermain ponsel dan menyantap makanan.
Alex yang merasa diacuhkan, menarik kerah baju Luna. Luna bukannya takut, ia malah tampak menantang Alex.
"Sudah aku katakan, aku tak akan pernah menceraikan kamu."
"Terserah, tapi aku pastikan kita akan bercerai dalam waktu dekat."
"Aku tau kamu udah nggak sabar untuk berpisah dariku agar bebas bercinta dengan pacarmu itu. Tapi sayang, aku tak akan pernah menceraikan kamu!" ucap Alex dengan emosi.
"Setuju ataupun tidak aku akan tetap menggugat cerai. Akan aku pastikan dalam waktu dekat, kita akan berpisah."
"Nggak akan semudah itu, Luna."
"Apa yang kamu inginkan dengan rumah tangga kita ini. Tidak ada lagi kepercayaan antara kita. Lagi pula kamu bisa bebas bercinta dengan kekasihmu."
"Kamu jangan takut, aku tak akan menuntut harta gono gini. Aku juga nggak akan menuntut usaha kamu itu.Walaupun modal usahamu dari uang pribadiku. Aku tak akan memintanya kembali. Kamu nggak akan miskin."
Alex mengangkat tangannya ingin menampar Luna. Namun wanita itu tidak takut. Ia tampak biasa saja. Alex menurunkan tangannya kembali.
"Kenapa nggak jadi? Aku udah menunggu kamu menamparku. Bisa aku jadikan alasan untuk mempermudah proses perceraian kita."
Alex mengeram, ia melangkahkan kakinya menuju kamar meninggalkan Luna sendirian di meja makan.
Luna juga ikutan masuk ke kamar tamu yang ditempatinya. Ia mengambil tas dan langsung pergi.
Luna menyetir mobilnya menuju salah satu salon yang menjadi langganannya. Ia melakukan perawatan tubuhnya.
Setelah melakukan perawatan tubuhnya, Luna menuju salah satu pusat perbelanjaan. Ia ingin beli pakaian. Sebelum membeli baju yang diinginkan, Luna ingin makan siang terlebih dahulu.
Dengan langkah perlahan Luna memasuki salah satu restoran yang ada di dalam mal. Langkah Luna terhenti saat mendengar namanya dipanggil seseorang. Luna menoleh ke samping, asal suara yang memanggil namanya.
Luna kaget melihat siapa yang memanggilnya ternyata David. Cowok itu sedang berdua dengan seorang gadis muda. Luna tersenyum dan menghampiri meja David.
"David ... aku kira siapa tadi," ucap Luna.
"Kamu sendirian?" tanya David.
"Tentu saja. Emang aku selalu sendirian kemana pergi," ucap Luna sambil tersenyum.
"Kenalkan ... ini Mia," ucap David.
Mia mengulurkan tangannya dan disambut Luna, dengan menyebut namanya.
"Ini kekasihmu, David?" tanya Luna. Ia menarik napasnya sebelum mengucapkan itu.
"Kami udah tunangan, Mbak," ucap Mia.
"Maaf, aku kira baru pacaran aja."
David tampak salah tingkah dan gugup. Mia memeluk lengan David dengan tersenyum semringah.
"Kamu dan Mbak ini kenal dimana? Kalian tampak udah sangat akrab."
David memandangi wajah Luna dan Mia bergantian. Ia tak tau harus menjawab apa. Luna yang menyadari kegugupan David langsung menjawab pertanyaan Mia.
"David bekerja denganku, Mia," ucap Luna.
"Jadi Mbak Luna ini bos wanita yang pernah kamu katakan itu?" tanya Mia.
David menganggukkan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaan Mia. Gadis itu tampak kaget mengetahuinya. Ia memandangi Luna dari ujung rambut hingga kakinya. Luna yang menyadari jika dirinya menjadi perhatian Mia, hanya memberikan senyumannya.
*
*
*
Bersambung.
Bagaimana bab kali ini? Seru dan menegangkan bukan? Apakah Mia mulai mencurigai hubungan David dan Luna? Jangan lupa nantikan terus kelanjutan dari novel ini. 😍😍😍😍😍
Bonus visual
Luna
David
Mia
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
senjasabdaalam
aku gk bakalan hujat author karena apa mau disangkal kek gimana pun ini emang nyata di real life.jdi bukan slah siapa dan siapa yg bakalan tersakiti.dri awal dah tau hubungan rumit masih diterjang ya udh nikmatin aja baca yg memacu adrenalin gini
2023-03-29
2
Yoan
lah kok mukanya mirip 🤣🤣🤣 bisa aja km thor da kaya jodoh aje
2022-12-29
3
Bidan Simba
smaa 2 cantik Yach David jangan egoisss🤭🤭
2022-09-28
1