Luna tampak sangat gelisah. Ia hanya berjalan mondar mandir di dalam kamarnya. Hari ini ia janjian akan bertemu dengan pria yang akan menemaninya bercinta, membalas perbuatan suaminya Alex.
Tadi Luna tidak pamit pada Alex. Suaminya masih sibuk dengan pekerjaan saat Luna meninggalkan rumah.
Alex memiliki satu usaha yang cukup maju. Perubahan sikap Alex telah Luna rasakan sejak usahanya mulai maju.
Luna dan Alex dulunya bekerja pada satu perusahaan yang sama. Sejak menikah, perusahaan meminta salah satu dari mereka mengundurkan diri, karena jabatan Luna jauh diatas Alex, jadi suaminya itu yang memilih mundur.
Dengan uang simpanannya, Luna memberi modal pada Alex untuk membuka usaha di bidang ekspedisi.
Usaha yang awalnya hanya kecil, berkat bantuan Luna mempromosikan pada rekan kerjanya, usaha Alex dengan cepatnya maju pesat.
Alex yang dulunya sangat perhatian, mulai berubah seiring dengan berkembangnya usaha yang ia jalani.
Awalnya Luna mengira semua itu karena Alex yang kecapean dan banyak pikiran dalam usahanya.
Luna menarik nafas dengan berat. Pernikahannya dengan Alex telah berjalan lebih dari lima tahun.
Selama ini Luna sangat mengharapkan keturunan dari Alex. Mereka telah melakukan pemeriksaan dan tidak ada yang salah. Baik Luna ataupun Alex sama-sama sehat. Mungkin Tuhan yang belum menitipkan kepercayaan padanya untuk mengandung seorang bayi.
"Apa sudah benar yang aku lakukan saat ini? Itu artinya aku sama ba*ji*ngannya dengan Alex."
"Aku nggak peduli. Akan kubuktikan jika aku juga bisa melakukan hal yang sama dengannya."
Luna keluar dari kamar, ia ingin mengambil minum. Saat kakinya baru melangkah, Luna mendengar suara seseorang yang menanyakan dirinya pada penjaga Villa.
Luna mengurungkan niatnya ke dapur. Ia berjalan menuju pintu utama Villa. Luna membuka pintu perlahan, tampak seorang remaja cowok berdiri di depan Villa.
"Maaf, Mbak. Aku mau bertemu dengan tante Luna. Apa betul disini villanya?" tanya remaja cowok itu yang ternyata David.
"Betul, silakan masuk," ucap Luna. Ia membuka pintu lebar. Luna tersenyum dengan bapak penjaga Villa dan mengucapkan terima kasih.
David duduk di kursi ruang tamu itu. Luna ikutan duduk di kursi yang berhadapan dengan David.
"Kamu siapa? Kenapa mencari saya?" tanya Luna.
"Saya David. Ingin bertemu tante Luna bukan Mbak," ucap David.
"Aku Luna. Jadi kamu yang bernama David?"
Cowok ini sangat tampan dan masih muda banget. Kenapa ia bisa menekuni profesi ini. Pasti banyak wanita yang mau memberikan kemewahan untuknya tanpa harus menjadi gigolo. Aku harus bagaimana bersikap dengan cowok ini?
"Mbak yang bernama Luna?"
"Ya, kenapa?"
David mengaruk kepalanya yang tak gatal. Ia malu dan kaget mengetahui jika orang yang dicarinya ada dihadapan saat ini.
Sialan Mas Hendra. Katanya yang akan memakai jasaku tante-tante. Ternyata wanita muda dan cantik. Kenapa ia ingin menggunakan jasa gigolo. Apa suami atau pacarnya tau kelakuan wanita ini. Pastilah ia tak akan mengatakan semuanya. Pasti ia seorang wanita yang tak puas dengan satu pria. Sayang cantik2 tapi hyper ....
"Kenapa memandangi aku seperti itu. Nggak pernah lihat wanita cantik," ucap Luna.
David langsung terbahak mendengar ucapan Luna.
"Ternyata mbak sangat percaya diri."
"Emang aku cantik," ujar Luna.
"Iya, Mbak emang cantik. Tapi sayang ..." ucap David terhenti.
"Tapi apa ...?"
"Nggak ada. Aku lupa ...." ucap David.
Nggak mungkin aku mengatakan jika dirinya cantik sayang hyper. Aku harus bisa memuaskan mbak ini. Lumayan jika ia jadi pelangganku. Dari pada melayani tante-tante. Sialan, kalau ingat perkataan Hendra,jika pelanggan pertamaku seorang tante-tante.
"Masih muda aja udah pikun,"gumam Luna. David yang mendengar ucapan Luna kembali tersenyum.
"Apa yang harus aku lakukan, apakah kita langsung main?" tanya David. Ia yang pertama kali bekerja belum tahu apa yang seharusnya dilakukan.
"Apa kamu sehat? Nggak ada penyakit kel*mi*n?" tanya Luna langsung tanpa basa basi.
"Apaa ...? Mbak kira aku ini ada penyakit. Dengar Mbak yang cantik, pertanyaan itu seharusnya aku tanyakan dengan Mbak. Aku baru pertama melakukannya. Beruntunglah Mbak mendapatkan perja*ka*ku. Namun Mbak yang sering menggunakan jasa gigolo, harus dipertanyakan kesehatannya."
"Astaga ... kamu ngomong apa? Kamu pikir aku wanita yang gimana? Aku juga terpaksa memakai jasa kamu hanya untuk membalas suamiku. Ini juga pertama kali aku memakai jasa gigolo."
"Kenapa aku harus curhat sama kamu? Aku sebaiknya batalkan saja perjanjian kita."
David terkejut mendengar ucapan Luna. Ia takut Luna melakukan apa yang ia katakan.
Mbak Luna nggak boleh membatalkan kesepakatan ini. Aku bisa kena denda dan pasti Mas Hendra tak mau lagi mempekerjakan aku. Aku harus membujuknya.
*
*
*
Bersambung.
Selamat Siang semuanya. Mama datang lagi dengan karya terbaru. Semoga suka. 😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
lucu juga berdua saling takut kena penyakit tapi pengen coba, seru juga
2025-05-07
0
Bidan Simba
siap siap akan bucin
2022-09-28
1
Maya Ratnasari
nah ini. akhirnya aku scroll lagi deh ke atas. di paragraf ini dinyatakan 22 nya sama sama sehat. kenapa di chapter bawah baru diceritakan kalau Alex sempat dinyatakan mandul. kenapa ngga disampaikan di awal ini Thor? kan jadinya ngga sinkron yah.
2022-08-22
1