[S²] Nona CEO Dan Sekertaris Tampan
Episode 19
Sejak keberadaan Dilon dan Rena di Italia, Ria dan Erick jadi jarang bisa menghabiskan waktu berdua.
Dilon yang selalu mengikuti Erick dan bersikap sok akrab, serta Rena yang selalu bersama Ria membuat keduanya jauh dalam arti yang sebenarnya.
Entah kemana dua curut pengganggu itu sekarang, intinya mereka sedang tidak bersama Erick maupun Ria, membuat Erick bisa menghabiskan waktu bersama sang nona.
Andria Maichle
Bisa kamu melepaskan nya sebentar?, tubuh saya pegal. ❄
Erick Petrikcio
[ Menggeleng. ]
Erick Petrikcio
[ Memeluk Ria semakin erat. ]
Erick Petrikcio
Erick rindu, sangat rindu.
Andria Maichle
( Memutar bola mata jengah. )
Ria juga merindukan kekasih nya itu, namun dia tidak sampai seperti Erick. Oh, kekasih, bukankah mereka sudah menjadi sepasang kekasih sekarang?.
Andria Maichle
Saya harus kembali bekerja, Erick. ❄
Erick Petrikcio
Sebentar lagi saja, nona.
Erick Petrikcio
Kita sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama. [ suara terendam dalam bahu Ria. ]
Andria Maichle
Terserah kamu saja. ( pasrah. )
Erick Petrikcio
Nona, bolehkan saya bertanya?.
Andria Maichle
Hem, tanyakan saja. ❄
Erick Petrikcio
Apakah nona tidak takut berpacaran dengan saya?.
Erick Petrikcio
Tidak kah nona takut jika orang tua anda menentang hubungan kita?.
Ria otomatis berbalik, kini keduanya saling berhadapan dengan Ria yang berada di pangkuan Erick.
Andria Maichle
Tanya kan itu pada rasa takut mu ketika mengajak saya menjalin hubungan. ❄
Andria Maichle
Dimana rasa takut itu ketika kamu menyatakan cinta? ❄
Andria Maichle
Dimana rasa takut itu ketika kamu menyukai saya?. ❄
Andria Maichle
Dan dimana rasa takut itu ketika kamu...
𝘾𝙝𝙪𝙥... Ria menarik tengkuk Erick, membuat bibir kedua bertemu untuk sesaat.
Andria Maichle
... Mencium saya. ( lanjut nya. )
Erick Petrikcio
[ Menarik tengkuk Ria dan menciumnya. ]
𝘾𝙝𝙪𝙥... Erick tak akan puas hanya dengan kecupan, perlahan-lahan laki-laki itu memiringkan kepala untuk melum__
Renata Darendra
Ups... [ menutup mulut dengan tangan. ]
Dilon Maichle
[ Pelaku pembuka pintu. ]
Andria Maichle
( Melihat mereka. )
Andria Maichle
[ Menepuk bahu Erick untuk segera berhenti. ]
Erick Petrikcio
( Tak menghiraukan. )
Erick Petrikcio
[ Menarik tengkuk Ria untuk lebih dalam. ]
Renata Darendra
Owh... mata suciku. [ menutup mata dengan tangan meski masih mengintip. ]
Dilon Maichle
Haruskah kita kembali.
Renata Darendra
Tidak perlu di tanyakan lagi.
Renata Darendra
Aku masih ingin di sini dan menonton adegan ciuman secara live.
Renata Darendra
Sangat manis seperti di drakor-drakor.
Dilon Maichle
[ Memutar bola mata malas. ]
Dilon Maichle
Kita bisa lakuin itu kalau lo mau.
Renata Darendra
Dih, waras lo? ( menatap sinis Dilon. )
Renata Darendra
Gue sama lo?.
Dilon Maichle
[ Mengangguk. ]
Renata Darendra
Dalam mimpi pun gak akan pernah!!.
Rena pun melenggang pergi meninggalkan Dilon, Dilon tentu mengikuti, untuk apa ia menjadi patung di depan pintu dan menonton sepupunya yang sedang berciuman mesra.
Erick Petrikcio
[ ******* lebih dalam. ]
Andria Maichle
Emh...hmpp...[ Menepuk bahu Erick karena kehabisan nafas. ]
Erick yang paham pun segera melepaskan ciuman mereka.
Andria Maichle
Hah... Hah... Hah... ( meraup udara sebanyak mungkin. )
Erick Petrikcio
( mengatur nafas. )
Erick Petrikcio
[ Menempelkan dahi nya pada dahi Ria. ]
Erick Petrikcio
I love you.
Andria Maichle
( menatap dalam mata Erick. )
Erick Petrikcio
[ Memeluk erat Ria. ]
Andria Maichle
Bahkan rasa takut mu saja sudah hilang entah kemana.
Andria Maichle
Apakah kamu sadar?, tadi Dilon dan Rena melihat kita.
Erick Petrikcio
Biarkan saja.
Erick Petrikcio
Biar mereka tahu jika kamu sekarang adalah kekasih ku. [ menenggelamkan kepala di celuk leher Ria. ]
Andria Maichle
[ Mengusap rambut Erick. ]
Andria Maichle
Kamu tidak takut jika orang tuaku sampai tahu?.
Erick Petrikcio
Tidak. [ menggeleng. ]
Erick Petrikcio
Aku akan meyakinkan mereka dengan segala cara.
Erick Petrikcio
Aku yakin, nyonya dan tuan Maichle bukanlah orang yang suka memandang harta.
Andria Maichle
Ck, kamu mengatakan nya seakan kamu mengenal mereka saja.
Erick Petrikcio
( Terkekeh )
Erick Petrikcio
Aku hanya menebaknya honey.
Andria Maichle
Namun aku tidak yakin dengan tebakan mu darl.
Erick Petrikcio
Kamu harus percaya pada ku.
Andria Maichle
Baiklah, kita lihat saja nanti. [ mengangkat bahu. ]
Erick Petrikcio
Tentu. [ mengecup puncak kepala Ria. ]
Comments
Dedeh Dian
ria kaku sama orang luar tapi tidak sama Erick...wah wah klo Erick jahat...gimana tuh thorr
2022-08-16
0
min Oktaviani
romantis dengan cara mereka sendiri
2022-06-24
0
Heni Haura
plis nanti happy ending ya thor semoga ria dan erick di persatukan
2022-05-13
3