Penjelasan

Terdengar deru mobil memasuki pekarangan rumah. Lyza tahu siapa itu, tapi mencoba untuk bergeming di tempatnya. Tepatnya di kamar, ia tidak mempunyai niat untuk menyambut Ares.

Ia masih marah plus sedih. Rasa sesak didalam hati tiba-tiba menyeruak saat mengingat pemandangan yang dilihatnya tadi. Apalagi saat mendengar deru mobil yang ditumpangi Ares. Entah apa salah sang mobil, tapi Lyza juga ikut marah pada mobil nya yang tak ada saat ia melihat sang suami dengan seorang wanita.

Kenapa? Apa yang salah dengan dirinya? Kenapa harus dirinya yang merasakan perasaan aneh ini? Disaat ia mulai menerima dan mempercayai Tuhan, kenapa dia harus merasakan hal seperti ini?.

Saat Lyza masih kebingungan dengan perasaannya, yang dibawah juga ikut bingung karena sang istri tidak menyambutnya.

" Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatu ". Salam Ares, berharap sang istri menyambut. Namun yang di harapkan tak datang, malah bi Ija yang datang.

" Wa'alaikum salam tuan ". Sambut bi Ija

" Istriku mana bi? ". Mengedarkan pandangan keseluruh penjuru ruangan.

" Di atas kamar tuan ". Jawab bi Ija seadanya.

" Kenapa dia tidak turun? Apa istriku sudah makan? ". Biasanya sang istri akan semangat memasakkan makanan untuk Ares, namun sekarang ia sama sekali tidak melihat batang hidungnya.

" Belum tuan. Sedari pulang dari jalan-jalan, nyonya belum turun-turun tuan ". Ujar bi Ija apa adanya.

'Jalan-jalan?'. Batin Ares, ia tidak tau kalau sang Istri dari keluar jalan-jalan. Sebab biasanya Lyza selalu menyukai berada di dalam rumah.

" Baik bi, makasih yah. Kalo gitu aku naik dulu ". Bi Ija mengangguk.

" Oh yah, tolong masak makan malam juga yah bi, nanti gajinya aku tambahin ". Sambung Ares. Mereka tidak akan punya waktu untuk memasak.

" Baik tuan ". Jawab bi Ija sumringah. Hanya masak, ia jagonya.

" Kali gitu aku permisi bi, Assalamu'alaikum ".

" Wa'alaikum salam ".

Ares segera melangkah menuju ke kamar. Ia heran dengan sang istri? Sebenarnya ada apa? Apa yang terjadi dengan sang istri?.

Ceklek...

Ares membuka pintu kamar, hal pertama yang ia lihat adalah sang istri yang duduk di pinggir kasur dan bersandar di pan ranjang sedang asik dengan ponselnya dan seperti tidak memperdulikan kedatangan Ares.

Ares menyatukan alisnya, ia berjalan ke arah Lyza. Ares melepas jas dan dasinya saat melewati sofa, ia menaruhnya di atas sofa.

" Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatu ". Salam Ares, Lyza hanya melihat sekilas dan beralih kembali ke ponselnya.

Ah... Rasa sesak itu kembali lagi, padahal sebelum Ares membuka pintu kamar, Lyza sudah menyiapkan hati dan diri untuk mengatakan cerai pada sang suami, namun melihat Ares dengan wajah teduhnya membuat Lyza tidak berani dan tak rela. Apa ia harus melepas pria seperti Ares?.

Lyza berpura-pura fokus dengan ponselnya.

" Assalamu'alaikum ". Mengulang perkataan. " Wajib di jawab! ". Tegas Ares.

Lyza menghela nafas, ia memutar bola matanya. Sungguh dirinya malas meladeni Ares sekarang. Bisa-bisa emosi yang dia pendam meledak.

Lyza berdiri, " wa'alaikum salam ". Ketus Lyza. " Puas!! ". Tatapan mata Lyza datar. Tidak ada ketajaman lagi seperti biasa.

Deg...

Melihat tatapan mata Lyza yang datar seperti itu padanya membuat hati Ares sakit. Tidak apa-apa jika Lyza memandang tajam kepada nya, namun kalau tatapan datar ia tidak suka!.

Ares menghirup udara perlahan. Tiba-tiba oksigan disekitarnya menipis. " Kamu kenapa? Katanya kamu belum makan malam ". Tanya lembut Ares, dengan senyuman manis seperti biasa.

Lyza semakin geram melihat senyuman Ares. Senyuman itu yang dia lihat tadi siang, namun bukan untuknya tapi untuk wanita lain.

" Apa urusan mu! Aku makan atau tidak bukan urusan mu! ". Ketus Lyza

" Sebenarnya kamu kenapa? ". Ares bertanya-tanya, sebenarnya apa yang membuat sang Istri menjadi dingin kepadanya, bahkan lebih dingin dan datar dari saat pertama kali mereke bertemu.

Lyza Terkekeh geli. " Aku tidak ingin basa-basi lagi pak ustadz ". Menjeda ucapan nya. Ia menghirup udara yang mulai sesak di sekitar, ia harus memantapkan hatinya untuk mengatakan nya.

" Aku ingin pernikahan ini sampai disini saja. Jadi ceraikan aku ". Suaranya sangat dingin dan datar. Walaupun dalam dada Lyza merasa sangat sesak dan tak rela untuk mengatakan nya.

Ares Terkejut, kenapa tiba-tiba Lyza meminta cerai sebelum tiga bulan?. Tak akan ada api jika tidak ada yang memetiknya.

" Apa yang salah? Apa aku ada salah sampai menyinggung mu? ". Ares bertanya dengan hati-hati dan lembut. Ia tidak ingin menuntun Lyza secara keras, bisa saja Ares memang membuat salah yang membuat Lyza ingin bercerai.

" Heh! Kau masih bisa bilang seperti itu ". Tersenyum miring.

" sebenarnya ada apa? ". memegang pundak Lyza.

Lyza memejamkan matanya, lalu membukanya perlahan. " Hei.. pak ustadz kau yang pernah menyuruh ku untuk tidak menggunakan pakaian seksi dan ketat, tapi coba lihat kelakuan mu yang malah.. hahah sudahlah.. ". Tertawa mengejek.

" A.. sebenarnya apa yang dari tadi kamu katakan?, Aku sama sekali tidak mengerti ". Kening Ares semakin berkerut.

" Kalau aku ada salah ayo kita bicarakan baik-baik, jangan semudah itu mengatakan kata cerai, karena Allah paling benci dengan kata-kata itu ". Lanjutnya menekankan perkataan.

Lyza meremas tangannya, ia menunduk, wajah Lyza memerah. Semudah itu? Hei.. bagaimana perasaan seorang Istri jika melihat suaminya jalan dengan seorang wanita? Dan dengan mudahnya Ares mengatakan semudah itu?. Pikir Lyza.

Lyza semakin maju ke arah Ares dengan menunduk. Ia memukul pelan dada Ares, pelan-pelan... Hingga.. lama-lama ia semakin mempercepat nya. " Kamu jahat pak ustadz.. ".

" Jahat... ". Memukul dada Ares

" Aku benci sama kamu ".

" Jahat.. jahat.. jahat.. ".

Ares hanya diam menerima pukulan-pukulan di dadanya, sebenarnya itu tidak sakit karena Lyza Memang tidak menaruh tenaga lebih di pukulannya.

Lama kelamaan pukulan itu semakin lemah, suara Lyza juga semakin melemah dan terdengar lirih.

Ares menggenggam tangan Lyza untuk menghentikan aksi pukulan Lyza. " Lihat aku ". Suara lembut Ares membuat Lyza mendongak dan melihat Ares.

Lyza Memang tidak menangis, namun wajahnya memerah. Ia kesal, sedih, dan kecewa. Kesal dengan dirinya sendiri yang mengkhianati apa yang telah di rencanakan sedari tadi. Lyza bukanlah wanita pada umumnya yang cepat menangis, Lyza wanita kuat air matanya tidak gampang keluar. Namun emosinya yang susah di kontrol.

" Ada apa hmm? ". Membelai lembut pipi Lyza. " Katanya tadi kamu dari jalan-jalan, apa ada yang menggangu pikiran mu? Apa aku ada salah? ". Tanya Ares

" Kau.. kau yang menyuruhku untuk tidak pakai pakaian seksi, tapi kau.... ". Lyza menggantung perkataan nya.

" Kamu bilang, kita harus menundukkan pandangan kepada manusia bukan mahram, tapi kamu malah.... ". Lagi, Lyza tak dapat melanjutkan perkataannya.

Ares semakin dibuat bingung, sebenarnya apa yang telah di lihat Lyza.

" Okey, kita duduk dulu ". Menuntun Lyza untuk duduk di pinggir ranjang, dan Lyz tidak membantah.

Ares merogoh kantongnya. Ia tidak bisa mendapatkan jawaban jika hanya diam dan mendengar perkataan Lyza yang tak tahu arah.

Ares mematikan sambungan telepon. Diam-diam ia mengulum senyum. Ares akhirnya mengerti kenapa sang istri marah-marah dan meminta cerai. Anak buah Ares memberikan informasi bahwa Lyza tadi dari restoran ygy, dan Ares mengingat bahwa ia sempat berada di sekitar sana bersama kliean wanitanya.

'ohh seperti nya istriku cemburu'.

Ares kembali duduk di samping Lyza. " Za.. kamu percaya sama aku kan? ".

Lyza menoleh melihat Ares. " Kamu selingkuh... Kenapa aku harus percaya padamu ". Tersenyum miring.

Huhhff

Ares menghembuskan nafas kasar. " Aku tidak selingkuh, wanita yang kamu lihat itu hanya klien ku, tidak mungkin kan aku mengatur cara berpakaian nya ". Mencoba untuk menjelaskan. Walaupun sebenarnya dalam hati Ares sangat senang karena Lyza akhirnya cemburu.

Apakah ini artinya sudah ada perasaan Lyza kepada Ares? Apakah Lyza sudah jatuh cinta kepada suaminya sendiri?.

Lyza terdiam. " Ck ". Membuang wajah kearah samping.

" kalo kamu tidak melihat Egi disana Baiklah, aku akan menelpon Egi agar menjelaskan nya ". Kembali merogoh ponselnya.

Lyza hanya diam.

Ares meloudspiker suara ponselnya. " Assalamu'alaikum Gi ".

" Wa'alaikum salam. Kenapa Res? ".

" Gini, soal yang kliean wanita tadi. Kita sama-sama 'kan, pergi menemuinya ".

" Iya, Memang nya kenapa? ".

" Tidak, cuman ibu negara lagi marah nih ". Melirik Melihat Lyza yang hanya diam tanpa suara.

Lyza memilih diam karena ia sendiri tak tau apa yang dimaksud ibu negara disini. Memangnya negara punya ibu? Kalau pun ada siapa?. Pikir Lyza. Namun karena ia masih marah, jadi tidak ingin terlalu memikirkannya.

" Oh hahah nyonya Lyza, tenang saja waktu itu aku juga ada. Kalau pun nyonya tidak melihat aku pasti waktu itu aku sedang mengambil mobil atau ke toilet ". Ujar Egi dari seberang dengan kekehan.

" Oke makasih yah Gi. Aku tutup dulu, Assalamu'alaikum ".

" Wa'alaikum salam ".

Ares menutup ponselnya dan Melihat Lyza, kemarahan di wajah Lyza sudah sedikit luntur, namun masih ada yang mengganjal.

" Nah, bagaimana? Kamu sudah percaya? ".

" Huffh baiklah aku percaya, tapi tetap saja kenapa kamu tebar pesona dengan wanita yang tampangnya biasa saja itu ". Masih bersungut-sungut.

" Tebar pesona? Kapan? ".

" Jangan pura-pura bodoh. Terlihat jelas waktu itu kamu terseyum manis dengannya ". Mengatakan hal itu membuat rasa sesak di dalam dada Lyza datang kembali.

" Pfffhh.. ".

Lyza menatap tajam Ares yang menahan tawa.

" Senyuman itu bagian dari ibadah, dengan kita tersenyum bisa mendapatkan pahala ".

" Cih, bilang saja kamu tebar pesona. Pokoknya aku tidak mau kamu Tersenyum sama wanita lain, itu salah satu syarat ku! ". Sepertinya Lyza sudah mendapatkan salah satu syarat nya.

Ares mengulum senyum. " Baiklah istri ku ". Mengedipkan matanya sebelah.

" Baguslah ". Ketus Lyza lalu masuk kedalam selimut, ia menutup semua tubuhnya, diam-diam Lyza tersenyum senang.

Ares juga ikut tersenyum melihat tingkah menggemaskan sang istri.

" Ayo kita makan dulu, kamu belum makan malam kan? ".

" Tidak perlu! ".

" Tidak! Kamu harus makan. Tunggu disini aku ambilkan makanan ". Ares langsung melangkah, tanpa persetujuan Lyza.

TBC

jangan lupa tinggalkan jejak kalian. Like komen dan votenya 😘, banyakin hadiah nya, biar othor tambah semangat 😌 share ke teman-teman se-frekuensi kita✌️

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni

Dwi Winarni

bikin melayang kealam khayalan

2023-03-20

0

Nicky Nick

Nicky Nick

Ares suami the best deh...

2022-12-24

0

Trisnawati Ilyas

Trisnawati Ilyas

Adem banget rasanya klo punya suami yg sifatnya kayak Ustadz Ares🥰😍

2022-10-05

2

lihat semua
Episodes
1 Kekejaman Lyza
2 Interogasi
3 Ustadz Tampan
4 Surat
5 Makhluk Dari Planet Lain!!!?
6 Mafia Cantik VS Ustadz Tampan
7 Taruhan
8 OTW Ijab Qobul
9 Kerasukan Setan!
10 Serangan
11 Ketua mafia polos
12 Bukan menantu Tersakiti
13 Pak Ustadz Cemburu
14 Misi Pendekatan
15 Tertangkap basah
16 Gantinya
17 Ketegasan Ares
18 Kegalauan Lyza
19 Ketua Mafia Cemburu?
20 Penjelasan
21 Ke Kantor
22 Dia Istriku
23 Mengerjai Lyza
24 Langga
25 Rela Terluka
26 Berdamai dengan masa lalu
27 Bertekad untuk belajar
28 Perubahan
29 Suka Kamu
30 Rahasia Lyza
31 Demi kebahagiaan
32 Biarkan dirimu bahagia
33 Tch Gombal
34 Suami Posesif
35 Akhirnya...
36 ada apa?
37 Semakin Dekat
38 Di Kantor
39 Minyak
40 Menebus Dosa
41 Janji
42 Perpisahan
43 Nasehat
44 Rencana Zean
45 Lamaran Zean
46 Pernikahan Zera
47 MP Zera
48 Jawaban dari semuanya
49 Ares dibuat kalang kabut
50 Kehidupan baru
51 Ustadzah Lyza
52 Ke Pengajian
53 Ketemu
54 Pelukan hangat
55 Promosi
56 Obrolan ringan
57 Jangan tinggalkan kami lagi
58 Dasar Nakal
59 Rapat dadakan
60 Mampus
61 Cinta Pertama
62 Mall
63 Masih sama
64 Warung atau Restoran?
65 Lembur
66 Yang ke-2?
67 Yang kedua sungguhan
68 Bakso
69 Asisten pribadi
70 Percaya Dirilah
71 Masa lalu Re
72 Kekhawatiran Zean
73 Baby Lisya
74 Benar 'kan
75 Akira dan Atifa
76 Tiba-tiba
77 Berkumpul Bersama ( End )
78 Info
79 Othor amatir
80 Akhirnya Novel baru
81 ____
82 Dream Wedding ~
83 Bukan yang kedua
84 Kisah Fatih
85 Othor kembali
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Kekejaman Lyza
2
Interogasi
3
Ustadz Tampan
4
Surat
5
Makhluk Dari Planet Lain!!!?
6
Mafia Cantik VS Ustadz Tampan
7
Taruhan
8
OTW Ijab Qobul
9
Kerasukan Setan!
10
Serangan
11
Ketua mafia polos
12
Bukan menantu Tersakiti
13
Pak Ustadz Cemburu
14
Misi Pendekatan
15
Tertangkap basah
16
Gantinya
17
Ketegasan Ares
18
Kegalauan Lyza
19
Ketua Mafia Cemburu?
20
Penjelasan
21
Ke Kantor
22
Dia Istriku
23
Mengerjai Lyza
24
Langga
25
Rela Terluka
26
Berdamai dengan masa lalu
27
Bertekad untuk belajar
28
Perubahan
29
Suka Kamu
30
Rahasia Lyza
31
Demi kebahagiaan
32
Biarkan dirimu bahagia
33
Tch Gombal
34
Suami Posesif
35
Akhirnya...
36
ada apa?
37
Semakin Dekat
38
Di Kantor
39
Minyak
40
Menebus Dosa
41
Janji
42
Perpisahan
43
Nasehat
44
Rencana Zean
45
Lamaran Zean
46
Pernikahan Zera
47
MP Zera
48
Jawaban dari semuanya
49
Ares dibuat kalang kabut
50
Kehidupan baru
51
Ustadzah Lyza
52
Ke Pengajian
53
Ketemu
54
Pelukan hangat
55
Promosi
56
Obrolan ringan
57
Jangan tinggalkan kami lagi
58
Dasar Nakal
59
Rapat dadakan
60
Mampus
61
Cinta Pertama
62
Mall
63
Masih sama
64
Warung atau Restoran?
65
Lembur
66
Yang ke-2?
67
Yang kedua sungguhan
68
Bakso
69
Asisten pribadi
70
Percaya Dirilah
71
Masa lalu Re
72
Kekhawatiran Zean
73
Baby Lisya
74
Benar 'kan
75
Akira dan Atifa
76
Tiba-tiba
77
Berkumpul Bersama ( End )
78
Info
79
Othor amatir
80
Akhirnya Novel baru
81
____
82
Dream Wedding ~
83
Bukan yang kedua
84
Kisah Fatih
85
Othor kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!