Lyza melajukan mobilnya menuju ke suatu tempat. Di iringi dengan mobil penjagaan dari belakang mobil yang di kendarai.
Shitt...
" Sialan! Mau apa sebenarnya bocah ingusan itu ". Memukul stir.
" Apa karena wanita tua itu!?. Sialan!!! ". Lagi dan lagi Lyza mengumpat.
" Apa mau mereka sebenarnya!!! Aku sudah pergi tapi mereka tetap mengganggu ku! Aku sudah berbaik hati melepaskan mereka!! ".
Lyza tersenyum licik. " Apa mereka ingin bermain dengan ku ".
Di dalam perjalanan itu, Lyza sungguh tak henti-hentinya mengumpat. Baik itu seorang wanita maupun pria.
Hingga tak terasa mobil sampai di sebuah tempat yang bertuliskan. Club xxx, tempat ia menghabiskan waktu selain di markas atau mansion. Lyza turun, lalu masuk kedalam.
Saat baru masuk, rupanya sudah ada seorang wanita yang lumayan cantik namun terlihat ia memang sudah tidak muda. Suara musik terdengar dari segala penjuru, orang-orang berjoget bahkan ada yang saling bercumbu. Tempat kotor yang sangat disukai Lyza.
" Selamat malam nona Lyza ". Menyambut dengan senyuman terbaik. Seorang langganan datang, tentu harus di sambut dengan baik.
" malam. Bagaimana? Apa sudah madam Choo persiapkan? ".
Madam Choo tersenyum penuh arti. " Tenang saja nona semuanya sudah beres, silahkan anda ketempat biasa ".
Lyza tersenyum penuh arti juga. Tanpa basa-basi ia pun melangkah ke ruangan VVIP dimana tempat yang selalu ia tempati jika ke club xxx tersebut.
Saat sudah sampai Lyza membuka pintu. Senyuman manisnya pun mengembang saat melihat wanita-wanita seksi di depannya. Wanita-wanita yang berbeda setiap ia datang ke tempat tersebut.
Awalnya para wanita malam disitu takut dan merasa jijik saat disuruh menggoda dan melakukan hubungan badan dengan seorang lesbi atau wanita penyuka sesama jenis, namun saat melihat Lyza masuk dengan gaya angkuh nan sombong, serta wajah yang sangat cantik dan pasti itu sangat menggoda, membuat para wanita malam itu sangat bahagia bahkan mereka yang ingin langsung menyerang Lyza.
Lyza duduk di tengah-tengah wanita malam tersebut. Para wanita malam itu langsung bergelayut manja di tubuh Lyza dan Lyza suka hal tersebut. " Ambilkan aku wine ". Titah Lyza.
Salah satu dari mereka menuangkan white wine ke dalam gelas dan memberikan nya pada Lyza. Lyza menerima gelas tersebut dan langsung mencium wanita yang memberikan nya wine tersebut.
" Ihhhh kok dia duluan sih nona, kan aku juga mau~ ".
" Iya kami juga mau~ ".
" Hahah tenang sayang-sayang... Jangan marah kalian semua kesayangan ku ". Ucap Lyza penuh bangga dengan senyum kepuasan. Sebenarnya hal yang dikatakan nya hanya sebuah kedustaan, ia akan mengajak salah satu dari mereka berhubungan zina lalu meninggalkan nya dengan memberikan chek dan tak akan pernah lagi menyewa para wanita yang ada di dalam situ sekarang.
Lyza kembali mencumbui wanita yang ada di samping kanan dia. Wanita di samping Lyza mengecup tengkuk Lyza. Sungguh Lyza bagaikam Casanova versi wanita.
Tak lama kemudian, Lyza mengajak salah satu dari mereka untuk berhubungan terlarang di sebuah kamar yang memang sudah di persiapkan. Memang hubungan tersebut tidak akan mengambil keperawanan seorang wanita, tapi dosa yang di terima lebih besar di banding saat berzina dengan lawan jenis.
.........
Sean dan Zean masuk kedalam club xxx setelah selesai mengurusi masalah. Seperti saat Lyza masuk, madam Choo menyambut kedatangan mereka.
" Tuan Zean, tuan Sean silahkan. Apa kalian mencari nona Lyza ".
" Yap. Nyonya Lyza kemana madam? ". Sean membuka suara. Ia celingak-celingukan mencari Lyza. Namun yang terlihat hanya orang-orang yang pasti datang hanya untuk kesenangan dan menghamburkan uang. Baik itu uang sendiri maupun uang orang tuanya.
" Palingan Nyonya ada di tempat biasa ". Makhluk yang mirip dengan Sean menjawab.
" Benar juga yah. Kalo gitu ayo kita bersenang-senang Zean ". Menarik tangan Zean dan meninggalkan madam Choo. Mereka berdua menuju ke bar didalam club xxx tersebut.
" White wine ". Seru Sean kepada bartender, saat mereka berdua sudah duduk di bar tersebut.
Bartender cantik tersebut pun mulai meracik wine pesanan Sean dan Zean, setelah wine tersebut jadi, bertender itu pun menyorong dua gelas ke dua pria tampan di depannya.
Sean dan Zean meneguk wine nya. " Zean apa kau tidak tidak ingin bersenang-senang? ".
" Bersenang-senang? Maksud mu? ". Menaruh kembali gelas wine tersebut ke atas meja.
Sean tersenyum penuh arti. " Tuh ". Menunjuk para kumpulan kupu-kupu malam menggunakan dagunya.
Zean mengikuti arah tunjuk Sean. Wajahnya langsung berubah dingin. " Kau tau bagaimana aku kan! ".
" Hehehe iya juga yah ". Menggaruk kepalanya yang tak gatal. Yap twins tampan tersebut tidak menyukai bermain dengan wanita-wanita sembarang. Kenapa? Karena mereka mempunyai wanita yang memang harus dijaga, dan siapa lagi kalau bukan Lyza. Walaupun mereka tak percaya tuhan, namun mereka tetap percaya akan adanya karma.
Zean hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah adiknya.
.........
Kita flash beberapa jam terlebih dahulu, namun di sisi yang berbeda
Seorang pria tampan keluar dari dalam masjid dengan menggunakan baju kokoh dan peci di kepalanya. Senyuman ramah tak luput dari bibirnya. Mata nya yang tajam, namun mempunyai tatapan yang sendu, mampu menghipnotis orang-orang yang melihat dia agar bisa berdekatan dengannya.
Jam menunjukkan pukul 19.50
" Wah... Ustadz Ahmad tampan bangat ".
" Tidak diragukan lagi calon imam ku ".
" Ah.. meleleh aku melihat senyumannya ".
Sahut-sahut terdengar dari mulut kaum hawa yang keluar dari masjid, mereka tak melihat pria tersebut, namun mereka melihatnya saat memberikan ceramah saat setelah sholat Maghrib dan di lanjuti dengan sholat isya.
" Assalamualaikum ustadz Ahmad ". Seorang pria paruh baya menghampiri ustadz Ahmad.
" Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarokatu ". Jawab ustadz Ahmad dengan senyuman ramah.
" Apa ustadz ada waktu? ". Tanya pria paruh baya tersebut.
" Hmm ". Ustadz Ahmad terlihat berfikir. " Kalau boleh saya tau, ada apa yah pak Toso? ". Tanya nya, seperti nya ustadz Ahmad sedang sibuk.
" Mm bergini ustadz, saya mau undang pak ustadz makan malam di rumah saya, bagaimana? ". Pak Toso mengutarakan niatnya. 'sekalian mau ngenalin anak gadis ku'. Wah punya maksud tersembunyi.
Ustadz Ahmad tersenyum menanggapi nya. " Maaf yah pak Toso, bukannya saya mau menolak rezeki tapi saya ada urusan setelah ini. Sekali lagi maaf ". Tolak ustadz Ahmad dengan lembut.
" Iya tidak apa-apa. Lain kali saja ". Wajah Pak Toso nampak kecewa.
" In Syaa Allah. Kalau begitu saya permisi yah pak. Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu ".
" iya, Wa'alaikum salam ". Setelah mendapat jawaban, Ustadz Ahmad pun pergi dari situ. Sepanjang jalan ia menjadi pusat perhatian, apalagi bagi kaum hawa. Ustadz Ahmad hanya tersenyum ramah menanggapi.
Sesampainya ia di sebuah mobil mewah. " Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu ". Salam ustadz Ahmad kepada seorang pria yang sedang membukakan pintu mobil untuknya.
" Wa'alaikum salam. Kok lama Ares? ".
" Biasalah... Udah ayo masuk, nanti aku katakan didalam mobil ". Pria tersebut menangguk dan masuk ke dalam mobil di belakang stir.
Sedangkan ustadz Ahmad atau yang biasa di panggil Ares duduk di samping tempat duduk kemudi. Ia tidak duduk di kursi belakang, tempat pria tersebut membukakan pintu untuknya.
Pria tersebut pun melajukan mobil menuju ke tempat tujuan. Di dalam perjalanan, pria itu melirik melihat Ares yang sedang fokus dengan ponselnya.
'haiss udah aku buka pintu bagian belakang, ini malah duduk di depan'.
" Ehem... Ares bisa tolong di jelaskan tadi, kenapa bisa lama? ". Pria tersebut membuka suara. Dia adalah Abdullah Egi Melgiansyah, asisten pribadi dari Ares. Serta teman masa kecil Ares. Mereka berdua sama-sama sudah akrab dari dulu, namun saat berbicara berdua tetap sopan agar tidak menyakiti satu sama lain.
Ares yang mendengar suara pria itu, langsung menaruh ponselnya di dashboard mobil. Ia tersenyum. " Tadi pak Toso ngajak aku ngobrol sebentar ". Tutur nya.
" Yakin cuman itu? ". Dan di angguki oleh Ares.
" Lagian tadi kamu yang kecepatan keluar nya Egi ".
" Heheh sorry aku ingin cepat-cepat menyiapkan mobil, aku kan asisten yang harus selalu siaga. Kalo tidak nanti kena marah lagi ".
Ares geleng-geleng mendengar perkataan Egi. " Mana mungkin aku marah, berlama-lama lah berdoa jangan langsung pergi begitu saja ".
" Siap pak ". Jawab Egi dengan gaya hormat.
" Oh yah pak, tentang masalah di kantor ".
" Tidak apa-apa. In Syaa Allah ada jalan keluarnya ". Ujar Ares dengan wajah santainya. Yap walaupun jarang orang yang tahu sebenarnya Ares atau biasa orang-orang mengenalnya dengan sebutan ustadz Ahmad adalah seorang CEO di perusahaan yang sangat besar. Perusahaan yang di segani dan ditakuti oleh orang-orang, bahkan dunia gelap pun takut.
Muhammad Antares Warrent, atau biasa di panggil Ares saat bersama dengan keluarganya dan Ahmad saat ia sedang berceramah di masjid atau tempat-tempat lainnya. Perusahaan W Corp Memang tidak pernah mempublikasikan wajah CEO Nya kecuali pada karyawan yang bekerja di Perusahaan. Bukan karena apa, namun untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.
Mereka terus mengobrol hingga tak terasa mobil yang di kemudikan Egi sampai di halaman mansion yang sangat besar.
Mereka berdua pun turun, saat mobil sudah berhenti tepat di depan pintu mansion mewah tersebut. Kedua pria tampan itu masuk kedalam mansion.
" Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu ". Salam kedua pria tersebut.
" Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarokatu ". Jawab seorang pria paruh baya memakai baju kokoh beserta dengan sarung kotak-kotaknya, dan peci yang bertengger di kepalanya yang sedang duduk di sofa ruang tamu dengan koran di tangan.
Ares dan Egi menyalami tangan kanan pria tersebut. " Ada apa ayah, panggil Ares? ". Yah dia adalah ayah Ares. Abdullah Anggara Warrent namanya.
" Nanti saja. Ayo kita makan malam dulu. Egi kamu juga ikut yah ".
" Baik om ". Mereka pun pergi ke meja makan untuk makan malam bersama.
Rupanya di ruang makan sudah ada seorang wanita paruh baya memakai kerudung panjang dan seorang wanita yang juga memakai kerudung panjang disertai dengan cadarnya.
Wanita bercadar itu bernama Azzahra Akifa Warrent atau biasa di panggil Ara adik dari Ares. Masih duduk di bangku kuliah, berusia 22 tahun. Berbeda 6 tahun dari Ares.
" Ayo.. ayo kita makan sama-sama, Egi juga yah ". Sahut ibu Ares yang bernama karlina maharaja.
" Siap tante ". Jawab Egi dengan semangat 45.
Mereka pun mulai makan dengan di awali berdoa yang dipimpin ayah Angga. Saat makan tidak ada yang bersuara hanya dentingan sendok yang berbunyi.
Setelah selesai makan malam, kelima orang itu memilih duduk di ruang keluarga. Ayah, ibu dan Ara duduk di satu sofa panjang, sedangkan Ares dan Egi duduk di seberang nya berdua.
" Jadi, kenapa ayah panggil Ares? Katanya ada yang penting ". Ares membuka suara.
Ara Menyodorkan sebuah foto ke atas meja. Dengan kebingungan Ares mengambil foto tersebut yang terlihat sudah lama. Fotonya yang berwarna abu-abu tanpa warna, dan ada bagian sobekan kecil di bagian bawah foto.
" Ini kan foto kakek buyut dan di sebelah nya? ".
" Kakek Wilsen sahabat kakek buyut mu ". Timpal ayah.
" Memangnya kenapa dengan foto ini? ". Egi ikut memperhatikan foto tersebut.
Ibu Menyodorkan sebuah foto. Lagi-lagi dengan wajah kebingungan, Ares menerima foto tersebut. Seorang gadis cantik yang mungkin berusia sekitar lima tahun terlihat di foto tersebut. " Ada apa dengan gadis ini? ".
" Foto gadis itu di ambil sekitar 18 tahun lalu. Sekarang ia sudah jadi wanita yang cantik ". Ujar ayah Angga.
" Hubungan nya Ares sama gadis ini apa? ". Ares masih tidak mengerti dengan maksud kedua orangtuanya.
" Menikah lah dengan gadis itu ". Ayah Angga akhirnya mengatakan maksudnya.
TBC
jangan lupa tinggalkan jejak kalian. Like, komen dan votenya 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
meE😊😊
mngkn itu s lyza
2023-08-02
0
Sugiono.S.T
pasti authornya Ustad,,hihi makasih ilmunya
2022-12-16
1
momy ida
foto si gadis mafia kah.........???
2022-07-08
0