Ketua Mafia Cemburu?

Ares mencium Lyza agar tidak membantah lagi. Pelan-pelan Ares melumaat kecil bibir mungil Lyza. Lyza tak ingin tinggal diam, ia juga membalas ciuman dari Ares. Walau bagaimanapun ia memang menyukai ciuman, apalagi jika ciuman bersama suaminya yang terasa beda dengan ciuman bersama wanita-wanita malam yang selama ini ia cium.

Ares merengkuh pinggang Lyza hingga tak ada jarak di antara mereka berdua, sedangkan Lyza membelai pipi Ares dalam ciuman mereka.

Pelan-pelan Ares melepas pagutannya. " Apa sekarang kamu sudah baik-baik saja hmm? ". Membelai pipi Lyza. " Terima kartu itu, agar aku bisa tenang. Oke ". Ucap Ares lembut

Lyza mengangguk. Wajahnya memerah, tiba-tiba ada hasrat yang sedikit Keluar dari tubuhnya. 'apa aku sudah tertarik dengan pria?'. Lyza senang karena sedikit demi sedikit ia sudah mulai sembuh dengan penyakit oriental sekss nya.

" Sekarang ayo kita tidur ". Menarik tangan Lyza. Mereka pun tidur sembari berpelukan. Dan ini untuk pertama kalinya. Kalau setiap hari seperti ini 'kan, jadi enak di pandang.

Tak terasa hembusan nafas pelan keluar dari mulut Lyza yang menandakan ia sudah masuk ke alam mimpi. Ares tersenyum, ia membelai rambut Lyza lalu mengecupnya.

Ares sama sekali tidak menyangka kalau akan menikah dengan seorang ketua mafia yang sangat polos. Apa ini sebuah keberuntungan untuk nya? Yah pasti, itulah yang dipikirkan Ares.

Tidur Lyza yang sangat nyenyak membuat Ares mengingat saat pertama kali tidur dalam satu ranjang dengan Lyza. Dimana saat itu Lyza tertidur dengan keringat disekujur tubuh, wajahnya yang nampak ketakutan, membuat Ares harus merengkuh tubuh Lyza saat itu agar tidak ketakutan lagi.

.........

Pagi menyapa, mentari terbit dari ufuk timur. Tidak mungkin dibarat kan. Sinar mentari menembus sela-sela jendela di kamar seorang gadis cantik yang masih terlelap, ia tidak terganggu dengan mentari yang mendahuluinya bangun.

Pipinya terasa ada yang menyapu, pelan, lembut, menyenangkan namun mampu mengganggu tidur gadis itu.

" Eughhh... Jangan ganggu aku ". Suara nya serak akibat baru bangun, suaranya terasa seksi di mata sang pria.

" Bangun ". Telinga gadis itu terkena hembusan nafas pelan yang hangat, membuat nya meremang. Suara bisikan pria yang membangunkannya sangat ia kenal.

Sayup-sayup ia membuka mata perlahan. Dikedip-kedipkan untuk menyesuaikan cahaya. Hal pertama yang ia lihat adalah wajah seorang pria yang akhir-akhir ini memenuhi pikiran dan hari-harinya.

" Bangun kebo.. ". Ucap Ares sambil terkekeh.

Lyza duduk. " Cih, aku bukan kebo! ". Tutur Lyza. Baru bangun sudah di buat kesal.

" Haha makanya bangun sebelum aku bangun ". Berdiri. Ares sudah memakai kemeja dan dasi, namun jas nya masih tergantung di sandaran sofa.

Lyza memutar bola matanya. Masa ia harus bangun terlebih dahulu dari Ares, sang suami bangun sekitar sepertiga malam, dan tidak tidur lagi setelah bangun sampai pagi. Yang benar saja, Lyza masih butuh istirahat. Lyza bangun untuk membersihkan badannya.

Untuk pertama kalinya dalam menikah akhirnya pasangan suami istri itu sarapan bersama. Ares sengaja membangun kan Lyza lebih cepat dan menunggu nya untuk sarapan bersama, Ares ingin menanamkan rasa keluarga yang hangat dalam keluarga yang akan ia bangun.

...***...

Sudah lebih dari seminggu mereka menikah, bahkan hampir dua Minggu. Hari-hari Lyza hanya dijalani di dalam rumah, tidak ada yang di kerjakan, hanya menonton, makan, dan tidur. Hidupnya bagaikan seorang nolep.

Sedangkan Ares akan menemani Lyza hanya jika malam tiba, siangnya akan ia habiskan di kantor atau kadang ia pulang saat makan siang.

Seperti biasa, siang ini Lyza menonton drama di acara tv. Gini-gini, Lyza juga suka nonton drama. Percintaan? Perselingkuhan? Poligami? Action? Horor? Triler? Sc-fi? Slice of life? Sport? Semuanya Lyza nonton.

Sinetron? Drakor? Hollywood? Bollywood? Anime? Semuanya Lyza tonton, bosan? Tentu, namun apa yang harus ia kerjakan. Lyza tidak terlalu tertarik untuk keluar. Walaupun di berikan black card tidak membuatnya senang untuk berbelanja. Uang? Lyza sudah punya banyak uang, lagipula ia tidak melakukan transaksi untuk uang, namun karena memang ia suka.

Huhhff...

Lyza menekan tombol of di remote. Ia menyandarkan tubuhnya. " Apa yang dilakukan pak ustadz sekarang yah? ". Lirih Lyza menatap langit-langit ruang tv.

" Ah! Kenapa juga aku memikirkan nya. Cih buang-buang waktu. Mending aku keluar ". Berdiri dan melangkahkan kakinya menuju kamar.

Kali ini ia akan keluar rumah, dia tidak ingin dikatai nolep atau istilah-istilah yang lain.

Tak berapa lama Lyza sudah siap dengan baju santai dan jalan yang digunakan nya. Kali ini ia lebih memilih memakai celana kulot warna mocca panjang, di padukan dengan kaos oblong putih yang di masukkan kedalam celana. Tak lupa dengan sepatu berwarna putih dan juga tas jalan yang di lampirkan di bahunya. Kali ini ia sedang tidak ingin menggunakan high heels. Rambutnya ia urai begitu saja.

Lyza turun ke bawah, saat di ambang pintu ia berpapasan dengan bi Ijah.

" Nyonya mau kemana? ".

" Aku mau keluar dulu, cuman sebentar ". Kata Lyza memakai kacamata hitam.

" Baiklah ".

Saat Lyza hendak melangkah, ia menghentikan langkahnya. " Ehem.. assalamu'alaikum ". Kata Lyza. Waw, untuk pertama kalinya, padahal dulu Lyza tidak memikirkan salam saat akan pergi.

Bi Ijah tersenyum. " Wa'alaikum salam ".

Setelah mendapat jawaban, Lyza pun pergi ke bagasi untuk mengambil mobil sportnya.

Lyza melajukan mobil membelah jalan kota. Lyza mengendari mobil dengan kecepatan sedang, setelah hampir dua puluh menit berkendara, Lyza pun menghentikan mobilnya di depan sebuah restoran yang ia lihat di dalam tv. Ia tertarik untuk mencoba makanan di dalam, mungkin Lyza akan berpindah profesi dari ketua mafia ke food blogger.

Saat masuk kedalam restoran, semua mata tertuju pada Lyza. Cantik, imut ohhh sempurna belum lagi tadi Lyza Keluar dari mobil sport.

Penampilan Lyza lebih seperti seorang mahasiswi cantik yang datang untuk nongkrong di restoran itu.

Lyza memilih duduk di dekat jendel, ia membuka kacamata hitam nya. Lagi, semua mata tertuju pada Lyza.

" Apa dia seorang model? ".

" Mungkin seorang selebriti? Atau pemain film? ".

" Sumpah! Cantik banget ".

" Yang pasti dia kaya. Coba lihat mobil sport nya ".

" Lihat cara duduknya, anggun sekali bukan? ".

" Mirip seorang bangsawan ".

Bisik-bisik para pelanggan dari restoran itu, bahkan pelayan nya juga ikut nimbrung bergosip dengan pelanggan.

Lyza acuh, ia tidak ingin memikirkan bisikan-bisikan orang-orang. Inilah mengapa Lyza malas untuk keluar rumah, karena pasti dirinya sudah melebihi seorang selebriti jika berjalan keluar.

Seorang pelayan datang menanyakan pesanan Lyza. Setelah memesan, pelayan itu pun pergi dari sana untuk menyiapkan pesanan Lyza. Ah.. pelayan itu tak rela pergi dari sana, ia sangat ingin meminta foto atau sekedar tanda tangan, atau mungkin sekedar namanya.

Lyza memilih untuk bermain ponsel dan melihat pemandangan kota yang padat dari balik jendela, untuk menunggu pesanannya datang. Saat asik melihat pemandangan jalan raya, tiba-tiba matanya tertuju pada seorang yang sangat ia kenal.

Wajahnya memerah, ia menatap tajam pada apa yang dilihatnya. Senyuman itu, ia sangat mengenal pria itu. Ada rasa sesak di dada yang di rasakan Lyza.

Ia melihat sang suami sedang berjalan dengan seorang wanita seksi. Berdua, tidak ada Egi disana. Jika memang harus membicarakan pekerjaan, tentu harus ada Egi sang asisten disana, namun ini.

Tanpa aba-aba Lyza berdiri dari tempatnya, tak lupa ia tinggalkan uang cash di meja untuk membayar pesanan yang belum ia santap bahkan belum datang.

Dengan langkah yang berat, ia keluar dari dalam restoran dan masuk kedalam mobil sport. Meninggalkan tempat itu.

Hatinya sakit melihat pemandangan yang sempat tertangkap oleh mata indahnya.

Shitt...

" Sialan... ". Teriak Lyza memukul stir.

" Bastard... Brengsek... ". Rasa sesak di dalam dada Lyza semakin bergemuruh saat melihat pemandangan tadi. Sungguh kini dirinya menyesal telah pergi dari sana tadi, seandainya ia bisa mengontrol perasaan yang bergemuruh ini, ia pasti akan mendatangi sang suami dan wanita ity lalu menembak mati wanita itu.

" Ustadz bastard.. ". Maki Lyza. Ia memasuki pelataran rumah dan langsung masuk kedalam rumah. Mood yang sempat bagus tadi, kini sirna begitu saja.

Lyza naik ke atas kamar dan membuang tubuhnya di atas ranjang. " Katanya ustadz, tapi lihat apa kelakuannya. Brengsek... Bastard... ". Maki Lyza, ia serasa di bohongi.

Lyza memegang dadanya, ia memandang langit-langit kamar. " Rasa sesak apa sebenarnya ini. Sakit, aku tidak menyukainya. Lebih sakit daripada tertembak. Sebenarnya apa yang di berikan ustadz bastard itu kepada ku ". Geram Lyza.

Ia bangun dan membersihkan badannya. Di dalam bathtub, Lyza masih memikirkan hal yang di lihatnya tadi. " Pantasan dia tidak pulang untuk makan siang, rupanya dia lebih memilih untuk makan siang dengan wanita seksi, padahal dia yang menyuruhku untuk tidak menggunakan pakaian ketat dan seksi... ". Lyza menenggelamkan kepalanya di dalam bathtub.

Blub... Blub... Blub..

Gelembung-gelembung kecil keluar dari permukaan air di bathub. Lyza mengangkat kepalanya. " Heh! Seharusnya aku senang karena dengan begitu aku bisa cepat lepas dari pernikahan ini, dan tidak perlu menunggu sampai tiga bulan ". Tersenyum licik.

Lyza Keluar dari dalam bathtub, ia tersenyum miring. " Ah... Wine aku sudah tidak tahan dengan kalian... Ah.. wanita, cih aku sudah tidak tertarik. Oh.. apa mungkin aku harus sewa gigolo, ya! Benar gigolo.. ah~ akhirnya keperawanan ku bisa lepas ". Membayangkan kehidupannya kembali seperti dulu.

" Heh! Perawan? Seharusnya untuk suami bukan? Cih, aku tidak akan memberikannya untuk ustadz bastard itu ". Membuka lemari bajunya dan segera memakai piyama.

Ia tidak akan menunggu sang suami. Dia sudah memutuskan untuk menuntun cerai pada Ares karena sudah terbukti selingkuh.

Walaupun ada rasa tidak rela, namun Lyza segera menepisnya. Ia juga ingin berterimakasih pada Ares karena jika bukan dengan dua ciuman panas yang dilakukan Lyza dan Ares, maka pasti orientasi seksual nya tidak akan sembuh.

TBC

jangan lupa tinggalkan jejak kalian. Like komen dan votenya 😘

Terpopuler

Comments

Trisnawati Ilyas

Trisnawati Ilyas

Bagasi atau Garasi yaa🤔🤔🤔

2022-10-05

2

Nurul Eny

Nurul Eny

sama2 punya rasa cemburu

2022-07-07

0

Anasih 11

Anasih 11

eeehh cemburu buta si lyza,,, 😁😁😁

2022-05-18

0

lihat semua
Episodes
1 Kekejaman Lyza
2 Interogasi
3 Ustadz Tampan
4 Surat
5 Makhluk Dari Planet Lain!!!?
6 Mafia Cantik VS Ustadz Tampan
7 Taruhan
8 OTW Ijab Qobul
9 Kerasukan Setan!
10 Serangan
11 Ketua mafia polos
12 Bukan menantu Tersakiti
13 Pak Ustadz Cemburu
14 Misi Pendekatan
15 Tertangkap basah
16 Gantinya
17 Ketegasan Ares
18 Kegalauan Lyza
19 Ketua Mafia Cemburu?
20 Penjelasan
21 Ke Kantor
22 Dia Istriku
23 Mengerjai Lyza
24 Langga
25 Rela Terluka
26 Berdamai dengan masa lalu
27 Bertekad untuk belajar
28 Perubahan
29 Suka Kamu
30 Rahasia Lyza
31 Demi kebahagiaan
32 Biarkan dirimu bahagia
33 Tch Gombal
34 Suami Posesif
35 Akhirnya...
36 ada apa?
37 Semakin Dekat
38 Di Kantor
39 Minyak
40 Menebus Dosa
41 Janji
42 Perpisahan
43 Nasehat
44 Rencana Zean
45 Lamaran Zean
46 Pernikahan Zera
47 MP Zera
48 Jawaban dari semuanya
49 Ares dibuat kalang kabut
50 Kehidupan baru
51 Ustadzah Lyza
52 Ke Pengajian
53 Ketemu
54 Pelukan hangat
55 Promosi
56 Obrolan ringan
57 Jangan tinggalkan kami lagi
58 Dasar Nakal
59 Rapat dadakan
60 Mampus
61 Cinta Pertama
62 Mall
63 Masih sama
64 Warung atau Restoran?
65 Lembur
66 Yang ke-2?
67 Yang kedua sungguhan
68 Bakso
69 Asisten pribadi
70 Percaya Dirilah
71 Masa lalu Re
72 Kekhawatiran Zean
73 Baby Lisya
74 Benar 'kan
75 Akira dan Atifa
76 Tiba-tiba
77 Berkumpul Bersama ( End )
78 Info
79 Othor amatir
80 Akhirnya Novel baru
81 ____
82 Dream Wedding ~
83 Bukan yang kedua
84 Kisah Fatih
85 Othor kembali
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Kekejaman Lyza
2
Interogasi
3
Ustadz Tampan
4
Surat
5
Makhluk Dari Planet Lain!!!?
6
Mafia Cantik VS Ustadz Tampan
7
Taruhan
8
OTW Ijab Qobul
9
Kerasukan Setan!
10
Serangan
11
Ketua mafia polos
12
Bukan menantu Tersakiti
13
Pak Ustadz Cemburu
14
Misi Pendekatan
15
Tertangkap basah
16
Gantinya
17
Ketegasan Ares
18
Kegalauan Lyza
19
Ketua Mafia Cemburu?
20
Penjelasan
21
Ke Kantor
22
Dia Istriku
23
Mengerjai Lyza
24
Langga
25
Rela Terluka
26
Berdamai dengan masa lalu
27
Bertekad untuk belajar
28
Perubahan
29
Suka Kamu
30
Rahasia Lyza
31
Demi kebahagiaan
32
Biarkan dirimu bahagia
33
Tch Gombal
34
Suami Posesif
35
Akhirnya...
36
ada apa?
37
Semakin Dekat
38
Di Kantor
39
Minyak
40
Menebus Dosa
41
Janji
42
Perpisahan
43
Nasehat
44
Rencana Zean
45
Lamaran Zean
46
Pernikahan Zera
47
MP Zera
48
Jawaban dari semuanya
49
Ares dibuat kalang kabut
50
Kehidupan baru
51
Ustadzah Lyza
52
Ke Pengajian
53
Ketemu
54
Pelukan hangat
55
Promosi
56
Obrolan ringan
57
Jangan tinggalkan kami lagi
58
Dasar Nakal
59
Rapat dadakan
60
Mampus
61
Cinta Pertama
62
Mall
63
Masih sama
64
Warung atau Restoran?
65
Lembur
66
Yang ke-2?
67
Yang kedua sungguhan
68
Bakso
69
Asisten pribadi
70
Percaya Dirilah
71
Masa lalu Re
72
Kekhawatiran Zean
73
Baby Lisya
74
Benar 'kan
75
Akira dan Atifa
76
Tiba-tiba
77
Berkumpul Bersama ( End )
78
Info
79
Othor amatir
80
Akhirnya Novel baru
81
____
82
Dream Wedding ~
83
Bukan yang kedua
84
Kisah Fatih
85
Othor kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!