Sekitar jam 10 lebih mobil Lyza memasuki mansion nya. Seperti biasa Zean turun lalu membukakan pintu untuk Lyza.
Lyza pun turun dengan pakaian yang sedikit berbeda saat dia pergi kemarin. " Kalian istirahat lah ". Titah Lyza pada kedua twins di depannya. Setelah mengatakan hal tersebut Lyza pun masuk kedalam mansion.
Terlihat pak Sam dan beberapa pelayan menyambut Lyza dengan membungkukkan sedikit badannya. " Selamat datang nyonya ". Ucap mereka.
" Hmm ". Hanya itu yang keluar dari mulut Lyza dan kembali melanjutkan langkahnya hendak naik ke kamar.
" Nyonya muda tunggu sebentar ". Suara pak Sam menghentikan langkah Lyza.
Lyza berbalik. " Ada apa? ".
Pak Sam Menyodorkan sebuah amplop untuk Lyza. " Seorang ustadz datang mencari Nyonya. Namun karena nyonya tidak ada, jadi ustadz itu menitipkan sebuah amplop ini untuk nyonya ". Jelas pak Sam.
Lyza mengerutkan keningnya. Ustadz? Makhluk apa yang bernama ustadz?. Pikir Lyza.
Karena tak ingin terlalu memikirkannya, Lyza mengambil amplop tersebut dan melangkah naik ke atas kamar.
" Apa ini surat ancaman? Tapi tunggu dulu! Ustadz, itu apa? ". Gumam Lyza saat sudah masuk di dalam kamar.
Lyza menaruh amplop tersebut ke atas nakas dan masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Setelah membersihkan diri, Lyza keluar dari kamar mandi lalu menuju ke walk in closet.
Setelah aktivas yang hampir tiap hari itu di lakukan, Lyza memilih duduk di atas sofa di dalam kamar sembari memainkan ponselnya. Namun pikirannya selalu melayang memikirkan tentang Langga.
Brakk..
Di lemparnya ponsel yang sedari tadi dimainkan. Entah sudah ponsel keberapa yang di banting dalam bulan ini. " Sialan sebenarnya mau apa bocah itu! ". Geram Lyza.
" Lagi-lagi ia mencari masalah!! ".
Erlangga Anataran, adik Lyza dari ibu yang berbeda. Adik yang selama ini ia sayangi dan polos namun karena hasutan dari ibu tiri Lyza membuat Langga menjadi pembangkang dan suka mencari masalah dengan Lyza.
Pikiran Lyza sedang kalut. Sungguh ia sangat ingin membunuh adiknya itu, namun karena beberapa hal dan Melihat ke akraban mereka dulu membuat ia ling lung, apakah ia harus membunuh adik tiri kesayangan nya itu atau membiarkan dia sampai menyerah?.
Menyerah? Heh kata-kata yang pasti tidak akan pernah di pikirkan oleh ibu tiri Lyza. Wanita ular yang sangat licik dan berbisa.
Tidak sengaja Lyza melihat amplop yang di berikan oleh pak Sam. Lyza berdiri dan mengambil amplop tersebut. Lyza memilih duduk di atas kasur.
Ia membolak-balik amplop tersebut, namun tak ada tulisan di amplop itu. Karena penasaran Lyza membuka amplop itu. Ia menarik kertas di dalam amplop dan mulai membacanya.
Kata pertama yang di baca Lyza
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatu....
Kalimat itu membuat kening Lyza berkerut. " Apa sosok ustadz ini dari planet lain?! ". Ujar Lyza. Karena penasaran dengan sosok ustadz itu, Lyza mengambil kembali ponsel yang sempat di lempar.
" Waw hebat juga nih ponsel. Masih bisa menyala ". Biasanya ponsel yang ia lempar tak pernah ia ambil kembali. Langsung saja Lyza membeli yang baru.
Lyza mulai men-share kata-kata 'Ustadz' di dalam pencarian.
" Ahli agama?! ". Gumam Lyza.
Agama? Sangat aneh di telinga Lyza. Kata-kata yang menurut Lyza sangat tak penting. Untuk apa ada agama jika kau punya banyak uang. Untuk apa kau bergantung pada tuhan kalau kau sudah punya kekuasaan. Tidak ada campur tangan tuhan di dalam nya, yah selama ini Lyza selalu berfikir seperti itu tentang tuhan.
" Ck hanya orang-orang yang lemah percaya pada tuhan ". Maki Lyza. Ia kembali membaca surat tersebut. Tulisan yang rapih dan indah membuat siapa pun yang melihatnya pasti tertarik untuk membaca tulisan tersebut.
Puji syukur saya panjatkan atas kehadiran Allah SWT, yang mempunyai Alam semesta ini, tuhan seluruh manusia.
Marilah kita bersholawat kepada nabi besar Muhammad SAW. nabi yang membimbing kita dari alam gelap menuju alam terang benderang seperti saat ini.
" Cih apa-apaan ini. Apa ustadz juga seorang puitis? Dasar merepotkan! ". Walaupun Lyza berbicara seperti itu, ia tetap lanjut membacanya.
Maaf mengganggu waktu anda nona Gerilya Lyza Anataran. Saya menulis surat ini karena tadi anda sempat tidak ada di tempat. Jadi jika anda berkenan besok pagi saya akan datang lagi, untuk menyampaikan maksud saya. Semoga anda berkenan menerima saya yang sederhana ini sebagai tamu di mansion anda. Saya menulis surat ini dengan sangat sadar.
Wassalamuala'ikum warahmatullahi wabarokatu
" Hah! Apa dia mau melamar kerja! Hahah dasar orang aneh. Baiklah aku tunggu kedatangan mu besok hahahaha ". Entah mengapa tapi surat tersebut malah seperti lelucon bagi Lyza.
Ia membaringkan tubuhnya di atas kasur. " Orang bodoh! Apa dia tidak tahu kalau akan masuk ke kandang harimau hahaha. Sepertinya ini akan menjadi menarik ". Seutas senyum licik mengembang di bibir tipis Lyza.
Lyza bangkit dari tempat tidur, ia keluar kamar dan turun. Di tangga Lyza berteriak memanggil pak Sam hingga Pak Sam datang tergopoh-gopoh. Zean dan Sean bahkan di kagetkan oleh suara nyaring dari Lyza.
" I.. iya nyonya apa ada yang bisa saya bantu? ". Keringat dingin mulai jatuh dari pelipis pak Sam. Apa dia membuat kesalahan besar, sehingga membuat young ms nya marah? Tapi apa yang telah ia lakukan!.
" Siapa yang menerima surat ini ". Mengangkat kertas surat tersebut. Lyza terlalu penasaran dengan sosok ustadz tersebut. Ia ingin menyelidikinya namun ada sesuatu di dalam hati yang mengatakan agar tidak perlu mengoreksi lebih jauh.
" I.. itu.. kedua penjaga yang menjaga di gerbang hari ini nyonya ". Ada apa dengan surat tersebut! Apakah berisi ancaman? Tapi kok bisa seorang ustadz mengancam!
Zean dan Sean saling pandang. Kedua pria itu memang tidak tahu kalau ada surat yang di berikan pak Sam pada Lyza.
" Panggil mereka ". Titah Lyza
Pak Sam mengangguk dan segera memanggil kedua penjaga tadi. Sean mendekati Lyza.
" Memangnya ada apa dengan surat itu nyonya? Apa surat cinta? ". Celetuk Sean
" Hmm oh Sean. Tidak istirahat? ". Tidak menjawab malah balik bertanya.
'bagaimana bisa istirahat kalo suara anda terlalu nyaring'. " Sudah tidak terlalu lelah nyonya ".
" Begitu yah ".
Pak Sam datang di ikuti oleh kedua pria penjaga di depan tadi. Kedua penjaga itu menunduk. Apakah mereka membuat kesalahan? Apakah menerima ustadz itu salah!
" Jadi kalian berdua yang menerima surat ini? ".
" I.. iya nyonya ". Jawab kedua orang itu serentak
" Katakan! Apa saja yang di katakan oleh ustadz itu ".
'ustadz? Makhluk apa tuh?'. Sean yang memang tidak tahu hanya bisa mendengar. Sedangkan Zean ia memang sudah tahu apa itu ustadz, namun heran kenapa bisa seorang ustadz datang ke mansion.
" Tidak ada nyonya, dia hanya ingin bertemu dengan anda. Tapi karena anda tidak ada dia menulis surat dan menitipkan nya pada kami agar di berikan pada anda ". Tungkas salah seorang dari mereka.
" Apa hanya itu? ".
" Iya nyonya ".
" nyonya. Memangnya ustadz itu apa? ".
Lyza beralih Melihat Sean. " Ustadz itu seorang ahli agama ".
Sean manggut-manggut. Sejenak ia berfikir. 'Eh! Untuk apa seorang ustadz datang ke sini'.
" Baiklah untuk kalian berdua, jika besok ustadz ini datang lagi persilahkan ia masuk ".
Kedua penjaga tersebut mengangguk. " Baik Nyonya ".
Lyza pun melangkah pergi begitu saja, sembari membawa kertas tersebut. Senyuman licik sedari tadi mengembang di bibirnya.
.........
Keesokan paginya
Jam menunjukkan pukul 08.30
Sesuai yang di katakan Ares, ia datang kembali ke mansion Lyza dengan baju kokoh beserta peci di kepalanya dan tak lupa dengan tas punggung nya.
Kedua penjaga yang melihat ustadz tersebut datang lagi, mereka langsung menyambut dan mempersilahkan Ares masuk.
Rupanya pak Sam juga menyambut Ares. Ia sempat kagum melihat ketampanan ustadz tersebut, sungguh apa dia benar-benar ustadz? Dia lebih mirip seorang pengusaha!. Tak ingin terlalu memikirkannya, Pak Sam menuntun Ares menuju ruang tamu di dalam mansion tersebut.
" Silahkan tuan anda bisa duduk dulu. Saya akan membangunkan nyonya terlebih dahulu ".
Ares pun duduk. " Iya terima kasih. Tapi anda?...__ ".
" Saya pengurus di mansion ini tuan. Perkenalkan nama saya Samuel. Anda bisa memanggil saya Sam ". Jelas Pak Sam.
" Oh iya. Saya Antares, panggil saja Ares tuan Sam ". Ares ikut memperkenalkan dirinya.
" Panggil pak Sam saja tuan ".
" Kalau begitu panggil saya Ares saja ".
Pak Sam nampak berfikir. Seperti nya ia keberatan. Bagaimana tidak! Pria di depannya ini adalah tamu sang young ms. Tamu satu-satunya yang pernah datang ke mansion selama Lyza tinggal disana.
Ares tersenyum. " Baiklah jika anda keberatan, saya tidak terlalu memikirkannya. Oh yah apakah nona Aran ada? ". Tidak ingin suasan di sana semakin Canggung. Walaupun sebenarnya tadi pak Sam sudah mengatakan akan membangunkan Lyza.
" Iya. Saya akan memanggil nyonya terlebih dahulu. Saya permisi ".
Ares mengangguk menanggapi, pak Sam pun segera undur diri.
Tok.. tok.. tok..
Lyza yang masih asik dengan selimut nya di atas tempat tidur, harus terbangun karena mendengar suara pintu yang di ketuk.
Dengan langkah malas Lyza pun membuka pintu kamar. Lyza keluar hanya dengan memakai tank top merah muda dan celana pendek di atas paha berwarna cream.
" Ada apa ".
" Itu nyonya.. dibawah ustadz itu sudah datang ".
Mata yang tadinya sangat malas untuk terbuka Langsung melebar mendengar perkataan pria tua di depannya. " Baiklah tunggu aku di bawah. Aku akan segera turun ".
Pak Sam mengangguk. Lyza langsung menutup pintu dan masuk kedalam kamar mandi. Ia benar-benar tak sabar ingin menjahili ustadz tersebut.
Sedangkan di bawah, tepatnya di sofa Ares duduk dengan tenang sembari memperhatikan dekorasi dalam mansion Lyza. Tidak seperti dekorasi-dekorasi yang biasa ada pada seorang wanita singgel. Di dalam mansion Lyza benar-benar hampa dan hambar, tak ada vas bunga, foto maupun pajangan. Warna di dalamnya hanya campuran warna merah dan hitam. Apa ia suka warna merah dan hitam? Pikir Ares.
Pak Sam hanya berdiri di salah satu pojok sofa tanpa berkata apa-apa, setelah mengatakan bahwa sang young ms akan segera turun. Ares berpikir mungkin para pelayan disitu tidak tahu cara menyambut tamu! Atau mungkin mereka hanya menyambut tamu dengan kasta tinggi? Bukannya Ares terlalu berharap namun ia cuman tidak mengerti dengan jalan pikiran orang-orang di mansion tersebut. Bahkan minuman tidak disediakan untuk Ares.
" Pak Sam... Sudah lama bekerja di mansion ini? ". Ares mulai membuka suara. Keheningan seperti itu tidak biasa baginya.
" Iya ". Jawab singkat pak Sam. Ia tidak melakukan apa-apa tanpa perintah dari Lyza.
" A..___ ".
Tap.. tap.. tap..
" Morning.. apa kau sudah lama menunggu! ". Suara seorang wanita dari arah tangga memotong perkataan Ares.
Sontak Ares menoleh melihat ke arah tangga.
" Astaghfirullah ".
TBC
jangan lupa tinggalkan jejak kalian. Like komen dan votenya 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
meE😊😊
jangan kaget slu pak ustadz kdpan y msih bnyk hal2 yg akn mmbuat jantung mu tak aman😂😂
2023-08-02
0
Zila Aziz
terkejut beruk pak ustaz
2023-02-15
0
Toko john 125
😄😄😄
2023-01-20
1