My Wife The Mafia

My Wife The Mafia

Kekejaman Lyza

Hah.. hah.. hah...

Wanita cantik itu terbangun dari tidurnya dengan nafas yang tidak beraturan. Sudah dipastikan jika dirinya telah mimpi buruk.

Ia duduk di tempat tidur dengan bersandar di pan ranjang. Hari yang sejuk tidak menghambat keringat untuk keluar. Wanita itu menyugar rambutnya ke belakang. Ia terdiam. " Mimpi sialan itu lagi! ".

Tok.. tok.. tok..

Suara pintu membuyarkan lamunannya. Ia melihat jam yang ada di atas nakas.

'Shitt'.

Terlihat jam sudah menunjukkan pukul 11.30, sudah tidak pagi lagi.

Tok.. tok.. tok...

Sekali lagi pintu diketuk dari luar, wanita itu pun bangkit dari tempat tidur dan berjalan membuka pintu kamar.

" Selamat pagi nyonya muda ". Seorang pria tampan dengan berbalut jas hitam terlihat rapi, berdiri di balik pintu.

" Apa kau bercanda denganku! ". Terdengar datar, dingin dan mengintimidasi.

" Maaf nyonya. Maksud saya selamat pagi menjelang siang ". Meralat perkataan nya.

Huhhff

" Sudahlah! cepat katakan ada apa! ".

" Ini tentang suplai senjata yang baru-baru saja kita pesan dari Rusia nyonya ".

Mendengar laporan dari pria tersebut yang kemungkinan adalah bawahannya, wanita cantik itu langsung menampilkan wajah serius. " Lanjutkan! ".

" Emm... Senjata yang kita pesan menghilang saat akan ditransfer di pelabuhan ". Pria tampan itu sedikit gugup mengatakan nya.

Wajah wanita itu menegang, dan detik kemudian ia menarik salah satu sudut bibirnya. " Sepertinya ada yang ingin bermain dengan ku ". Sembari menyeringai.

" Kita ke markas. Tunggu aku dibawah! ". Tanpa mendengar Jawaban dari pria itu, ia langsung menutup pintu.

Shitt..

Umpatnya sebelum masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Sekitar 20 menit didalam kamar mandi, wanita itu pun keluar dan langsung menuju ke walk in closet.

Setelah berganti pakaian, wanita itu keluar dengan memakai rok spam hitam di atas lutut, kemeja putih yang di masukkan kedalam rok, lengan kemeja ia gulung sebatas siku. Serta jangan lupa dasi hitam nya yang dikenakan namun di perlonggar, kencing kemeja nya ia sengaja tidak mengancingnya bagian atas sehingga memperlihatkan belahan dada.

Jas hitam kebesarannya tak luput ia kenakan walau hanya digantung di kedua pundak belakang nya. Dengan stocking hitam.

Yap wanita yang sangat cantik, tinggi, hidung mancung, putih, rambut lurus dengan mata eye seorang ketua mafia yang ditakuti di dunia hitam 'Dark Blood' nama organisasi nya. Gerilya Lyza Anataran. Sebut saja Lyza. Wanita yang kejam tak kenal ampun, baik itu musuhnya atau bahkan temannya yang berkhianat. Wanita yang sama sekali tidak mengenal Tuhan, walaupun dirinya mempunyai agama. Tidak tertarik dengan pria, namun lebih menyukai sesamanya.

Tak.. tak.. tak..

Terdengar suara hells dari arah tangga. Lyza turun tangga dengan gaya anggun dan berwibawa.

" Selamat siang nyonya ". Seorang pria paruh baya menyambutnya di ujung tangga, dengan menunduk.

Lyza mengintip sedikit dari balik kacamata hitam yang bertengger di hidungnya. " Hmm tidak usah masak aku akan pulang besok pagi ". Perintah Lyza. Ia memang sering melakukan hal seperti itu, dan satu lagi Lyza tidak suka membuang-buang sesuatu, dan itu termasuk makanan.

" Baik Nyonya ". Pria itu membungkuk

Lyza melanjutkan langkahnya. Sesampainya di luar, sudah ada pria yang tadi memberikan laporan kepada Lyza. Pria itu berdiri di samping pintu mobil yang terbuka sembari membungkuk hormat. " Silahkan nyonya ".

Lyza masuk ke dalam mobil tanpa mengatakan sepatah kata pun. Pria itu menutup pintu dengan perlahan, lalu ia memutar dan masuk duduk di samping kemudi.

" Jalan ". Ujar pria itu pada pria tampan lainnya yang wajahnya mirip dengannya, yang sedang menyetir.

Mobil pun melaju meninggalkan mansion besar milik Lyza. Di dalam mobil hening. Dua pria yang ada di depan Lyza adalah orang-orang kepercayaannya.

Zean Ziangga Putra dan Sean Siangga Putra, dua twins yang selalu setia dengan Lyza. Mereka berdua adalah orang-orang yang selalu bersama Lyza dari kecil, mereka selalu menuruti apa perkataan Lyza, tak pernah membantah. Bahkan terkadang mereka takut kalau Lyza tak membutuhkan nya lagi.

Zean sang kakak yang duduk di samping kemudi, tinggi dan tampan, namun dingin. Kecerdasannya yang di atas rata-rata menjadikannya asisten pribadi Lyza. Orang yang selalu mengurusi urusan pribadi atau keperluan Lyza. Zean juga yang biasanya berurusan dengan pihak polisi jika polisi berhasil mengendus apa yang di lakukan organisasi nya.

Sean sang adik yang sedang menyetir. Ia juga tinggi dan tampan sama seperti sang kakak, yang membedakan hanya tahi lalat di bawah mata kirinya dan juga sifatnya yang lebih ceria. Dalam hal skill, fisik, ia jago nya. Karena itulah ia menjadi supir Lyza karena skill dalam mengemudi mobil. Sean juga biasanya jadi mata-mata.

Lyza memainkan ponselnya, ia mengirim chat pada para wanita-wanita malam yang selalu ia sewa.

" Zean jelaskan apa yang terjadi ". Tidak mengalihkan pandangannya pada benda pipih di tangannya.

Zean menoleh ke belakang. " Sesuai apa yang di katakan para bawahan saya yang mengawasi transaksi senjata yang kita pesan dari Rusia. Saat akan di transfer tiba-tiba boks yang membawa senjata itu kosong saat di buka ".

" Apa ada yang aneh saat proses terjadi di pelabuhan ".

" Tidak ada bos, semuanya berjalan lancar. Namun begitu dibuka barangnya sudah hilang ". Jelas Zean. Zean mengganti panggilan nya karena mereka sudah tidak lagi di mansion. Hal seperti itu memang sudah biasa.

Senyuman licik mengembang di bibir Lyza. " Hee.. Seperti nya ada kelinci kecil yang mencoba memangsa sang harimau ". Tersenyum smirk.

Zean dan Sean yang melihatnya bergidik ngeri. Akan ada pertumpahan darah yang akan terjadi lagi nanti. Apalagi saat merasakan hawa di dalam mobil berubah dingin.

" Bos seperti nya ada yang mencoba bermain dengan kita ". Sahut Sean yang memang mempunyai sifat periang.

Lyza tersenyum. " Iya kau benar Sean ".

" Apa saya boleh ikut dalam permainan ini bos ". Tanya Sean. Zean yang melihatnya hanya geleng-geleng kepala. Dapat keberanian dari mana adiknya bisa berbicara seperti itu. Yah walaupun hal seperti itu sudah biasa.

" Tenang saja kau pasti dapat bagian ".

" Yes ". Gumam Sean

" Zean kumpulkan para bawahan mu yang ada di ufuk timur ". Suaranya sangat dingin, menahan amarah dan juga hasrat membunuhnya. Tapi ia terlihat menyukai perasaan yang dia rasakan ini.

" Baik bos ". 'jas ku pasti kotor nih nanti'.

'Asik.. liat darah lagi nih, jadi tidak sabar'. Batin Sean yang memang menyukai hal seperti itu, berbeda dengan sang kakak yang tidak terlalu menyukai hal berbau darah dan sejenisnya.

.........

Mobil mulai memasuki hutan rimbun, hari yang siang tak berlaku saat memasuki hutan tersebut. Gelap, tak ada cahaya yang masuk. Hanya secercah cahaya dari balik-balik daun pohon yang muncul. Cahaya matahari ingin menerobos namun pohon-pohon menghalangi.

Mobil terus berjalan hingga akhirnya sampai pada sebuah mansion yang sangat besar bak istana. Ada berbagai pilar di depan mansion, warna hitam campur abu-abu membuat mansion tampak menyeramkan.

Dua penjaga membuka gerbang saat melihat mobil yang dikendarai Lyza datang. Sean menghentikan mobilnya di tempat parkir khusus. Zean langsung keluar dan membukakan pintu untuk Lyza. Setelah pintu terbuka Lyza pun turun dengan gaya anggun.

Kita skip...

Di tempat ini. Suasana di dalam ruangan itu sungguh menegangkan, tak ada suara yang berbunyi. Bahkan untuk bernafas sangat berat terasa.

Lyza duduk dengan gaya angkuh, satu kakinya ia silangkan. Sean dan Zean berdiri di kedua sisi kursi kebesaran sang bos.

Di depan Lyza, sudah berdiri beberapa laki-laki yang mempunyai badan besar dikarenakan otot-otot yang selama ini dilatih. Ada yang mempunyai wajah sangar, lembut, dan biasa saja.

Lyza berdiri, tentu hal itu membuat para pria yang ada di depan Lyza tak berkutik. Lyza mengambil sebuah pisau lipat di balik jasnya. Ia berjalan mengelilingi para pria ber otot di depannya, sembari memainkan pisau lipat di tangannya, diputar dan di tutup kembali.

" Kalian tau kan aku paling tidak suka dengan yang namanya pengkhianatan ". Suaranya rendah namun mampu membuat yang mendengar bergeming.

Lyza terus berjalan hingga sampai di salah satu pria yang ada disitu. " Kalian tau kan, orang-orang yang berkhianat akan pushhhh hehehe ". Bisiknya, Walaupun ia terkekeh, namun hal itu malah membuat orang-orang yang ada di ruangan itu tambah bergidik ngeri.

Lyza kembali berjalan. " Tapi, kenapa masih ada orang yang mencoba untuk bermain api dengan ku hah!!! ".

Brukkk

Menendang kursi kebesaran nya. Lyza maju selangkah lagi tepat di hadapan seorang pria berwajah lembut, keringat pria tersebut tak terbendung lagi. Beberapa kali ia terlihat menelan salivahnya.

Lyza membelai pipi pria tersebut, dan Tiba-tiba

Sreekk...

Lyza menggores pipi pria tersebut hingga mengeluarkan darah. Pria itu menutup matanya saat cairan merah mulai keluar dari pipi.

" Sean!! ". Teriak Lyza

Sean maju tepat di samping sang bos. " Seret pria tak tau diri ini kedepan! Ikat dia! ". Perintah dengan nada dingin. " Aku akan membuat nya memohon untuk di bunuh ". Tersenyum smirk

Mendengarkan perkataan Lyza membuat mereka semua bergidik, pria tersebut langsung berlutut. " Ti.. tidak bos, maafkan saya... Saya khilaf ". Belum di apa-apakan sudah mengaku lebih dulu. Otaknya ikut gemetar mendengar perkataan Lyza.

" Oh.. Memang nya apa yang kau lakukan! ". Bibir nya tersenyum licik.

" B... Bos.. maafkan saya ". Bibirnya keluh hanya untuk berbicara yang sebenarnya, ia sampai berlutut ke lantai.

Lyza melihat jijik pada pria di depan kakinya. " Sean ikat dia! ". Tidak memperdulikan permohonan pria tersebut.

Dengan senang hati Sean melakukan apa yang di perintahkan Lyza. Sean menarik pria tersebut dan mengikatnya di depan mereka semua. Kedua tangannya ia gantung di kanan dan kiri pilar yang memang biasanya khusus untuk hal yang seperti ini.

" Bos... Tolong maafkan saya ". Mohon nya lagi dengan air mata yang mulai membasahi pipinya.

" Maaf? Kau kira di kamusku ada kata maaf! Apa kau tidak berfikir saat akan mengkhianati ku! Huh! ". Pria itu menunduk mendengar perkataan Lyza.

Lyza mendekati pria tersebut. Ia berdiri tepat di hadapannya. " Katakan siapa nama mu ". Suaranya sungguh mengintimidasi, aura di sekitarnya membuat siapa pun yang melihatnya pasti berfikir berkali-kali untuk mendekat.

" Ch... Charles ". Lirihnya.

" Oh... Charles. Selamat Charles hari ini adalah hari yang paling bersejarah dalam hidupmu, dan hari ini akan menjadi hari kematian mu ". Bertepuk tangan. Suara yang dikeluarkan Terdengar sangat dingin.

Orang-orang yang menyaksikan hal tersebut sampai harus menelan salivahnya susah-susah. Keringat mereka bertambah banyak. Bukan mereka yang akan di interogasi tapi mereka ikut gugup.

Srekk...

Lagi-lagi Lyza menggores pipi Charles hingga darah segar berhasil keluar. Charles hanya bisa diam, dirinya juga menyesal telah mengkhianati sang bos, sebab apa yang dijanjikan kepada dia tudak di berikan, malah nyawanya yang jadi taruhan sebab sang bos telah mengetahui aksinya.

" Zean! ". Panggil Lyza namun tidak melihat Zean. Zean yang mengerti akan panggilan Lyza tadi, langsung bergegas mengambil sesuatu untuk sang bos.

Zean datang dengan sebuah pedang di tangannya. Lyza menerima pedang tersebut, ia membukanya. Lyza memegang tangan kanan Charles yang diikat, ia Membelai nya.

" Tangan ini kan yang kamu gunakan untuk hal bodoh itu ". Tanpa aba-aba lagi, Lyza memotong tangan kanan Charles dengan wajah penuh kepuasan.

" Ahhhhhhhhhhhhkkkk ". Pekik Charles. Ia sampai terduduk, namun sedikit susah karena tangannya yang sebelah kiri masih di gantung. Darah segar keluar dari lengan Charles.

" Ahhhhhhhhhhhhkkkk ". Sungguh hal tersebut sangat menyakitkan.

Orang-orang yang menyaksikan nya menutup mata mereka, mereka tak bisa apa-apa. Lagi pula salah Charles sendiri yang mengkhianati sang bos.

" Buka mata kalian!! ". Teriak Lyza, sontak mereka semua membuka matanya.

Tak puas sampai di situ, Lyza kembali menghampiri Charles yang terlihat pucat. Ia menjambak rambut Charles kebelakang. " Lihat wajah mu! Hei Charles kau sungguh menyedihkan ".

Sreekk....

Lyza kembali memotong kaki kanan Charles. Membuat Charles berteriak kesakitan.

" Saat tangan kanan mu hilang, maka kaki kanan mu juga harus hilang kan ". Tersenyum smirk.

" Ahhhhhhhhhhhhkkkk ".

" Yah berteriak lah... Teriakan mu sangat menjijikkan ". Tersenyum puas.

" Kalian semua!! Jika ada yang ingin mengikuti langkah Charles, langsung maju! Akan ku buat kau lebih dari Charles ". Semua orang yang ada di situ bergeming. Tak ada yang berani bergerak sedikitpun.

" Bagus ". Kata Lyza sembari mengambil sapu tangannya dan membersihkan tangan dan bajunya yang terkena cipratan darah. Setelah itu sapu tangan tersebut langsung ia buang.

" Sean! Introgasi pria ini dan laporkan pada ku. Setelah itu lakukan sesuka mu ". Ucapnya dan pergi dari sana.

" Baik bos ". Sean sangat bersemangat dengan perintah Lyza. Sedangkan Zean hanya mengikuti langkah Lyza.

TBC

jangan lupa tinggalkan jejak kalian. Like komen dan votenya.

semoga kali ini berkah dan rame. Aamiin

Terpopuler

Comments

_cloetffny

_cloetffny

mata? eye?
yang bener aja

2023-09-12

1

Khaanza

Khaanza

👍👍👍👍👍

2023-04-23

1

asheillene

asheillene

entah mengapa kalo denger kata 'ranjang' jadi gimana gituu

2023-04-14

2

lihat semua
Episodes
1 Kekejaman Lyza
2 Interogasi
3 Ustadz Tampan
4 Surat
5 Makhluk Dari Planet Lain!!!?
6 Mafia Cantik VS Ustadz Tampan
7 Taruhan
8 OTW Ijab Qobul
9 Kerasukan Setan!
10 Serangan
11 Ketua mafia polos
12 Bukan menantu Tersakiti
13 Pak Ustadz Cemburu
14 Misi Pendekatan
15 Tertangkap basah
16 Gantinya
17 Ketegasan Ares
18 Kegalauan Lyza
19 Ketua Mafia Cemburu?
20 Penjelasan
21 Ke Kantor
22 Dia Istriku
23 Mengerjai Lyza
24 Langga
25 Rela Terluka
26 Berdamai dengan masa lalu
27 Bertekad untuk belajar
28 Perubahan
29 Suka Kamu
30 Rahasia Lyza
31 Demi kebahagiaan
32 Biarkan dirimu bahagia
33 Tch Gombal
34 Suami Posesif
35 Akhirnya...
36 ada apa?
37 Semakin Dekat
38 Di Kantor
39 Minyak
40 Menebus Dosa
41 Janji
42 Perpisahan
43 Nasehat
44 Rencana Zean
45 Lamaran Zean
46 Pernikahan Zera
47 MP Zera
48 Jawaban dari semuanya
49 Ares dibuat kalang kabut
50 Kehidupan baru
51 Ustadzah Lyza
52 Ke Pengajian
53 Ketemu
54 Pelukan hangat
55 Promosi
56 Obrolan ringan
57 Jangan tinggalkan kami lagi
58 Dasar Nakal
59 Rapat dadakan
60 Mampus
61 Cinta Pertama
62 Mall
63 Masih sama
64 Warung atau Restoran?
65 Lembur
66 Yang ke-2?
67 Yang kedua sungguhan
68 Bakso
69 Asisten pribadi
70 Percaya Dirilah
71 Masa lalu Re
72 Kekhawatiran Zean
73 Baby Lisya
74 Benar 'kan
75 Akira dan Atifa
76 Tiba-tiba
77 Berkumpul Bersama ( End )
78 Info
79 Othor amatir
80 Akhirnya Novel baru
81 ____
82 Dream Wedding ~
83 Bukan yang kedua
84 Kisah Fatih
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Kekejaman Lyza
2
Interogasi
3
Ustadz Tampan
4
Surat
5
Makhluk Dari Planet Lain!!!?
6
Mafia Cantik VS Ustadz Tampan
7
Taruhan
8
OTW Ijab Qobul
9
Kerasukan Setan!
10
Serangan
11
Ketua mafia polos
12
Bukan menantu Tersakiti
13
Pak Ustadz Cemburu
14
Misi Pendekatan
15
Tertangkap basah
16
Gantinya
17
Ketegasan Ares
18
Kegalauan Lyza
19
Ketua Mafia Cemburu?
20
Penjelasan
21
Ke Kantor
22
Dia Istriku
23
Mengerjai Lyza
24
Langga
25
Rela Terluka
26
Berdamai dengan masa lalu
27
Bertekad untuk belajar
28
Perubahan
29
Suka Kamu
30
Rahasia Lyza
31
Demi kebahagiaan
32
Biarkan dirimu bahagia
33
Tch Gombal
34
Suami Posesif
35
Akhirnya...
36
ada apa?
37
Semakin Dekat
38
Di Kantor
39
Minyak
40
Menebus Dosa
41
Janji
42
Perpisahan
43
Nasehat
44
Rencana Zean
45
Lamaran Zean
46
Pernikahan Zera
47
MP Zera
48
Jawaban dari semuanya
49
Ares dibuat kalang kabut
50
Kehidupan baru
51
Ustadzah Lyza
52
Ke Pengajian
53
Ketemu
54
Pelukan hangat
55
Promosi
56
Obrolan ringan
57
Jangan tinggalkan kami lagi
58
Dasar Nakal
59
Rapat dadakan
60
Mampus
61
Cinta Pertama
62
Mall
63
Masih sama
64
Warung atau Restoran?
65
Lembur
66
Yang ke-2?
67
Yang kedua sungguhan
68
Bakso
69
Asisten pribadi
70
Percaya Dirilah
71
Masa lalu Re
72
Kekhawatiran Zean
73
Baby Lisya
74
Benar 'kan
75
Akira dan Atifa
76
Tiba-tiba
77
Berkumpul Bersama ( End )
78
Info
79
Othor amatir
80
Akhirnya Novel baru
81
____
82
Dream Wedding ~
83
Bukan yang kedua
84
Kisah Fatih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!