BAB 10. Bukan Salahku Merebut Istrimu

Meragukan sebuah kebahagiaan karena mendapat sebuah cobaan dan mencoba mencari kebahagiaan memanglah sebuah relokasi dari kehidupan, tapi terkadang manusia lupa.

Bahwa "Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi kamu juga menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu."

Karena Allah lebih tahu apa yang terbaik bagimu, berhentilah mencari kebahagiaan yang menurut kamu benar tapi cobalah meminta kebahagiaan lewat sujud dalam sepertiga malam mu.

Karena sesungguhnya Allah lebih dekat denganmu, bahkan lebih dekat dari urat nadimu.

"Dikta? Maafin Mama yah nak, Mama gak bisa menasihati Robby ke jalan yang benar, Mama sudah gagal mendidik seorang anak," Mama Reni tampak bersedih.

Dia terduduk diatas ranjangnya, air matanya mengalir saat Dikta yang ada disampingnya juga duduk dengan wajah tertunduk.

"Bukan salah Mama, tapi mungkin ini sudah takdir dari yang kuasa, Dikta yang tidak bisa menjaga suami Dikta, Dikta tidak bisa meneruskan wasiat dari Papa Reno, untuk apapun yang terjadi jangan sampai Dikta bercerai dengan Bang Robby," Perlahan air mata Dikta jatuh mengusam dibalik wajahnya yang tertutup hijab kala itu.

Ia menangis bukan menyesali perceraian itu melainkan kecewa pada dirinya sendiri yang melanggar janji atas Ayah angkatnya, sosok yang sudah menyekolahkan dan memberinya kehidupan yang lebih layak.

Mama Reni yang masih meneteskan air mata perlahan meraih tangan Dikta dan menangkupnya erat, Dikta mengangkat kepalanya sehingga kini kedua mata Mama Reni bertemu pandang dengan Dikta.

"Mama mohon, tolong berusaha sekali saja, untuk terakhir kalinya, jangan sampai pernikahan kalian hancur," pinta Mama Reni dengan nada sedih berharap pernikahan Dikta dan Robby akan baik-baik saja.

Dikta terdiam, dia menarik tangan nya dan meratap dengan kepala menunduk. "Maafin Dikta Ma, bukannya Dikta menyerah pada takdir Allah, tapi memang ini sudah jalannya, Dikta menyerah karena suami Dikta lebih memilih menciptakan cap jari di atas surat gugat perceraian demi mengucap akad dengan Glenca."

Mama Reni terdiam, ia menatap Dikta yang bercucuran air mata menolak permintaan Mama Reni, untuk pertama kalinya Dikta menolak permintaan Mama Reni, yang sudah dia anggap orang tua kandungnya sendiri setelah dia tidak tahu sebenarnya dirinya anak siapa.

"Lima tahun Dikta menjalani pernikahan tanpa status, Dikta menjadi seorang istri yang bahagia di mata orang lain, tapi tidak yang tahu air mata Dikta ketika sendirian, Dikta ibarat burung yang terperangkap didalam sangkar emas, bukannya Dikta ingin menolak, tapi mungkin ini jalan untuk Dikta bahagia, sudah terlanjur sakit hati Dikta." lanjut Dikta. "Dikta berusaha berdamai dengan keadaan, namun kondisinya sulit, Dikta menangis disaat Bang Robby memilih bercinta dengan Glenca didalam kamar pengantin kami, Dikta tersenyum diatas pelaminan disaat Bang Robby meminta izin ke toilet padahal dia berciuman mesra dengan Glenca disana."

"Lima tahun Dikta, menutupi aib seorang suami, karena ketika aib seorang suami akan menjadi luka bagi istrinya, Dikta tidak ingin Bang Robby di cap jelek, tapi apa dampaknya bagi Dikta? Dikta hanya seperti seonggok daging yang bertahan ditengah meja tanpa terjamah, bahkan disaat Bang Robby sendiri menolak mengakui anak dalam kandungan ini," Dikta menangis. "Maafin Dikta, Ma."

Setelah Mama Reni dan Dikta masuk kedalam ruangan rawat Mama Reni, Adam segera berjalan menyusul Robby dan Glenca dia masih belum puas dan tidak menyangka bahwa Robby tega melakukan itu kepada Dikta.

"Tunggu!" Adam menghentikan langkah Robby dan disaat Robby berbalik dia langsung melepaskan bogeman mentah di wajah Robby.

Glenca yang melihat itu membulatkan mata sempurna, sedangkan Adam langsung meraih kerah kemeja Robby dan membuatnya berdiri. "Kau adalah suami pengecut yang pernah aku temui, kau selingkuh dan menjalin hubungan dengan wanita lain, disaat ada istri Sholeha yang selalu menutupi aib-mu."

"Jangan ikut campur!" Robby memberontak sehingga tangan Adam terlepas dari kerah kemejanya. "Kalau kau ingin dia bahagia, kenapa kau saja yang menjadi suaminya?"

Adam terdiam. "Baiklah, kalau begitu maumu, bukan salahku merebut istrimu."

TBC

Terpopuler

Comments

Mamath Kay

Mamath Kay

hebat

2024-02-13

0

MFay

MFay

wah, mantap gentle ini mau rebut tapi bilang" 🤣

2023-12-10

1

。.。:∞♡*♥

。.。:∞♡*♥

keren adam🤓

2023-10-30

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01. Kisah Dikta Nadira
2 BAB 02. Dua Garis Merah
3 BAB 03. Tak Mengakui
4 BAB 04. Talak Ditengah Hamil
5 BAB 05. Denial Adam Dirgantara
6 BAB 06. Kedatangan Mama Reni
7 BAB 07. Penolakan Mama Reni
8 BAB 08. Tuduhan Robby
9 BAB 09. Menantu Impian Mama Reni
10 BAB 10. Bukan Salahku Merebut Istrimu
11 BAB 11. Lembar Baru Dikta
12 BAB 12. Tentang Adam dan Dikta
13 BAB 13. Satu Nama
14 BAB 14. Mengantar Surat Gugatan
15 BAB 15. Karma Untukmu
16 BAB 16. Mengidap Retrogade
17 BAB 17. Ibarat Menjilat Ludah Sendiri
18 BAB 18. Keputusan Mama Reni
19 BAB 19. Balas Dendam Terbaik
20 BAB 20. Pebinor Yang Dirindukan Surga
21 BAB 21. Karma Tuhan Berjalan
22 BAB 22. Lauhul Mahfudz
23 BAB 23. Vonis Dari Tuhan
24 BAB 24. Pecahnya Hubungan
25 BAB 25. Mati Rasa
26 BAB 26. Penjelasan Mama Reni
27 BAB 27. Putusan Meja Hijau
28 BAB 28. Akhir Kisah Glenca
29 BAB 29. Ayah, Bunda, Dikta Datang
30 BAB 30. Dua Tempat Ibadah Berbeda
31 BAB 31. Assalamualaikum, Robby Pamit
32 BAB 32. Apa Adanya Bukan Ada Apanya
33 BAB 33. Keikhlasan Hati Seorang Ibu
34 BAB 34. Anak Li'an
35 BAB 35. Dikta Adinata Bukan Nadira
36 BAB 36. Menghitung Masa Iddah
37 BAB 37. Haruskah Merebutmu Dari Tuhanmu?
38 BAB 38. Ajari Aku Islam
39 BAB 39. Kerudung Biru Aurel
40 BAB 40. Kedatangan Robby
41 BAB 41. Kekuatan Cinta Adam
42 BAB 42. Yang Lebih Hak?
43 BAB 43. Persiapan Aqiqah
44 BAB 44. Kedudukan Seorang Ayah Tiri
45 BAB 45. Delapan Kewajiban Ayah Tiri
46 BAB 46. Adinata Akta Dreantama
47 BAB 47. Stigma Seorang Janda
48 BAB 48. Menemui Calon Mertua
49 BAB 49. Mempersiapkan Diri
50 BAB 50. Terbual Keadaan
51 BAB 51. Jangan! Itu Zihar
52 BAB 52. Tebak-Tebakan Adam
53 BAB 53. Mengantar Undangan
54 BAB 54. Melepasmu Dengan Ikhlas
55 BAB 55. Antara Syariat dan Cinta
56 BAB 56. Akad Yang Terucap
57 BAB 57. Sebelum Kain Ditutup
58 BAB 58. Mengikhlaskan Segalanya
59 BAB 59. Sholat, Mas!
60 BAB 60. Mas, Salah Kiblat
61 BAB 61. Mengibaratkan Dua Gelas
62 BAB 62. Strata Istri Sah
63 BAB 63. Empat Pertanyaan Suami
64 BAB 64. Bilangan Takdir
65 BAB 65. Tamparan Telak
66 BAB 66. Kesetiaan Itu Ibarat Apa
67 BAB 67. Sang Konsultan Pernikahan
68 ISTRIKU HARAM DISENTUH [Novel Baru Ridz]
69 BAB 68. Wali Yang Berhak
70 BAB 69. Salah Bantal
71 BAB 70. Ibarat Dua Permen
72 BAB 71. Runutan Yang Berhak
73 BAB 72. Biar Allah Menjadi Saksinya
74 BAB 73. Sang Pemilik Kehormatan
75 BAB 74. Apakah Tertampar?
76 BAB 75. Patah Hati Paling Disengaja
77 BAB 76. Ibarat Rasul dan Khadijah
78 BAB 77. Sunnah, Mas
79 BAB 78. Istilah Pernikahan
80 BAB 79. Dalam Sepertiga Malam
81 BAB 80. Antara Akad dan Sah
82 BAB 81. Bukan Khadijah, Bukan Aisyah
83 BAB 82. Bukan Suami Impian
84 BAB 83. Kok Sama?
85 BAB 84. Garisnya Dua?
86 BAB 85. Penantian Sean
87 BAB 86. Yang Hamil Siapa?
88 BAB 87. Anaknya Babah Adam
89 BAB 88. Bapak Hamil
90 BAB 89. Babah Siaga
91 BAB 90. Papa Kesayangan
92 BAB 91. Anak Babah Bukan Anak Tiri
93 BAB 92. Penindasan Yang Elegan
94 BAB 93. Akta Yang Beruntung
95 BAB 94. Hah? Barengan
96 BAB 95. Definisi Bahagia | TAMAT
97 Extra Part 01
98 Extra Part 02
99 Extra Part 03
100 Extra Part 04 | TAMAT
Episodes

Updated 100 Episodes

1
BAB 01. Kisah Dikta Nadira
2
BAB 02. Dua Garis Merah
3
BAB 03. Tak Mengakui
4
BAB 04. Talak Ditengah Hamil
5
BAB 05. Denial Adam Dirgantara
6
BAB 06. Kedatangan Mama Reni
7
BAB 07. Penolakan Mama Reni
8
BAB 08. Tuduhan Robby
9
BAB 09. Menantu Impian Mama Reni
10
BAB 10. Bukan Salahku Merebut Istrimu
11
BAB 11. Lembar Baru Dikta
12
BAB 12. Tentang Adam dan Dikta
13
BAB 13. Satu Nama
14
BAB 14. Mengantar Surat Gugatan
15
BAB 15. Karma Untukmu
16
BAB 16. Mengidap Retrogade
17
BAB 17. Ibarat Menjilat Ludah Sendiri
18
BAB 18. Keputusan Mama Reni
19
BAB 19. Balas Dendam Terbaik
20
BAB 20. Pebinor Yang Dirindukan Surga
21
BAB 21. Karma Tuhan Berjalan
22
BAB 22. Lauhul Mahfudz
23
BAB 23. Vonis Dari Tuhan
24
BAB 24. Pecahnya Hubungan
25
BAB 25. Mati Rasa
26
BAB 26. Penjelasan Mama Reni
27
BAB 27. Putusan Meja Hijau
28
BAB 28. Akhir Kisah Glenca
29
BAB 29. Ayah, Bunda, Dikta Datang
30
BAB 30. Dua Tempat Ibadah Berbeda
31
BAB 31. Assalamualaikum, Robby Pamit
32
BAB 32. Apa Adanya Bukan Ada Apanya
33
BAB 33. Keikhlasan Hati Seorang Ibu
34
BAB 34. Anak Li'an
35
BAB 35. Dikta Adinata Bukan Nadira
36
BAB 36. Menghitung Masa Iddah
37
BAB 37. Haruskah Merebutmu Dari Tuhanmu?
38
BAB 38. Ajari Aku Islam
39
BAB 39. Kerudung Biru Aurel
40
BAB 40. Kedatangan Robby
41
BAB 41. Kekuatan Cinta Adam
42
BAB 42. Yang Lebih Hak?
43
BAB 43. Persiapan Aqiqah
44
BAB 44. Kedudukan Seorang Ayah Tiri
45
BAB 45. Delapan Kewajiban Ayah Tiri
46
BAB 46. Adinata Akta Dreantama
47
BAB 47. Stigma Seorang Janda
48
BAB 48. Menemui Calon Mertua
49
BAB 49. Mempersiapkan Diri
50
BAB 50. Terbual Keadaan
51
BAB 51. Jangan! Itu Zihar
52
BAB 52. Tebak-Tebakan Adam
53
BAB 53. Mengantar Undangan
54
BAB 54. Melepasmu Dengan Ikhlas
55
BAB 55. Antara Syariat dan Cinta
56
BAB 56. Akad Yang Terucap
57
BAB 57. Sebelum Kain Ditutup
58
BAB 58. Mengikhlaskan Segalanya
59
BAB 59. Sholat, Mas!
60
BAB 60. Mas, Salah Kiblat
61
BAB 61. Mengibaratkan Dua Gelas
62
BAB 62. Strata Istri Sah
63
BAB 63. Empat Pertanyaan Suami
64
BAB 64. Bilangan Takdir
65
BAB 65. Tamparan Telak
66
BAB 66. Kesetiaan Itu Ibarat Apa
67
BAB 67. Sang Konsultan Pernikahan
68
ISTRIKU HARAM DISENTUH [Novel Baru Ridz]
69
BAB 68. Wali Yang Berhak
70
BAB 69. Salah Bantal
71
BAB 70. Ibarat Dua Permen
72
BAB 71. Runutan Yang Berhak
73
BAB 72. Biar Allah Menjadi Saksinya
74
BAB 73. Sang Pemilik Kehormatan
75
BAB 74. Apakah Tertampar?
76
BAB 75. Patah Hati Paling Disengaja
77
BAB 76. Ibarat Rasul dan Khadijah
78
BAB 77. Sunnah, Mas
79
BAB 78. Istilah Pernikahan
80
BAB 79. Dalam Sepertiga Malam
81
BAB 80. Antara Akad dan Sah
82
BAB 81. Bukan Khadijah, Bukan Aisyah
83
BAB 82. Bukan Suami Impian
84
BAB 83. Kok Sama?
85
BAB 84. Garisnya Dua?
86
BAB 85. Penantian Sean
87
BAB 86. Yang Hamil Siapa?
88
BAB 87. Anaknya Babah Adam
89
BAB 88. Bapak Hamil
90
BAB 89. Babah Siaga
91
BAB 90. Papa Kesayangan
92
BAB 91. Anak Babah Bukan Anak Tiri
93
BAB 92. Penindasan Yang Elegan
94
BAB 93. Akta Yang Beruntung
95
BAB 94. Hah? Barengan
96
BAB 95. Definisi Bahagia | TAMAT
97
Extra Part 01
98
Extra Part 02
99
Extra Part 03
100
Extra Part 04 | TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!