"Mama?" Robby langsung berdiri dari duduknya dan menghampiri sosok wanita yang dia panggil Mama.
"Tante Reni? Bagaimana bisa Tante Reni ada disini," batin Glenca ikut berdiri.
Robby hendak mencium tangan Mama Reni, namun Mama Reni segera menepis tangan putranya itu dan kembali menanyakan perkara hal yang tadi Robby dan Glenca bicarakan.
"Dimana menantu Mama?" tanya Mama Reni mencari keberadaan Dikta disana.
Robby dan Glenca terdiam, Mama Reni kemudian mengalihkan pandangannya kepada sosok Glenca yang berdiri dibelakang Robby.
"Kamu masih berhubungan sama wanita ini? Ya Allah Robby, kamu kapan berubahnya si Nak, kasian istri kamu!" lanjut Mama Reni tidak habis pikir dengan pola pikir putranya itu.
"Maaf Ma, maafin Robby, tapi Robby gak cinta sama Dikta, Robby cintanya sama Glenca, dan Dikta, Robby udah talak dia," jawab Robby yang membuat Mama Reni tersentak.
"Astagfirullah Robby! Sadar nak! Apa yang kamu lihat dari wanita ini sampai kamu tega menjandakan seorang istri sholehah demi wanita lain, Mama ga habis pikir sama kamu, kamu anak tunggal Mama tapi kenapa sifat kamu jauh beda dengan Almarhum Papa kamu," Mama Reni memegang dadanya atas penyataan Robby putranya.
Robby menunduk dan terdiam, dia tidak pernah bisa menyangkal, membantah apalagi malawan Mama Reni, karena hanya Mama Reni yang dia miliki setelah Papa Reno meninggal dua tahun silam.
"Sekarang gini Rob, kamu pilih Glenca atau Mama!" teriak Mama Reni yang membuat Robby dalam posisi yang sulit.
"Mama, apa-apaan sih? Mama ga bisa dong bilang gitu ke aku, aku gak bisa milih lah!" Robby untuk pertama kalinya menentang Mamanya yang membuat Mama Reni menggelengkan kepalanya tidak percaya.
"Pilih Rob! Kalau kamu pilih Glenca berarti kamu udah gak peduli lagi sama Mama, tapi kalau kamu pilih Mama, jemput istri kamu sekarang dan perbaiki hubungan kalian," Mama Reni bergetar menunjuk putranya yang tampak kalut.
Robby terdiam, dia berdebat dengan perasaannya sendiri, dia berada dalam pilihan yang sulit tercipta karena terpecah kedua belah pihak dalam dirinya.
"Maafkan Robby Ma, Robby pilih Glenca," jawab Robby dengan nada rendah yang menusuk hati Mama Reni.
Seketika Mama Reni terduduk di sofa tidak percaya dengan apa yang dikatakan putra tunggalnya itu, Mama Reni seketika merasakan sakit di dadanya dan mulai menangis perlahan.
"Mama pernah bertanya sama Dikta, kalau Mama buta dan butuh donor mata, apa yang akan Dikta lakukan, dan kamu tahu apa jawaban menantu Mama itu? Dia bilang dia bakal ngasih bola matanya ke Mama, karena memuliakan orang tua walaupun bukan orang tua kandungannya bisa menjamin surga untuknya! Sedangkan kamu anak kandung Mama sendiri tega berkata seperti itu!" Mama Reni terisak yang membuat Robby segera mendekat padanya.
"Maafin Robby ma, Robby juga berhak bahagia," jelas Robby yang membuat Mama Reni menodong Robby dengan tangannya.
"Jangan panggil saya, Mama lagi, kamu bukan anak saya, kamu bukan mencari kebahagiaan Robby, tapi kamu hanya belum sadar bahwa bahagia kamu sebenarnya bersama Dikta, selama ini kamu tidak menemukan sosok Bidadari dalam pernikahan bukan karena Dikta buruk, tapi karena kamu yang tidak bisa memberikan surga pada istrimu,"
Setelah mengucapkan kalimat itu, Mama Reni merasakan sesak di dadanya yang membuat Robby dan Glenca panik seketika.
"Jantung Mama kumat," Robby segera menggendong tubuh Mama Reni dan melarikannya ke rumah sakit.
•
•
•
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Jamayah Tambi
Tiba pulak sajit jantung mama Reni.Klu kamu mati makin sika si Gelenca tu./Sob//Sob//Sob/
2025-02-16
0
Inooy
gara2 kamu, mama kamu kena serangan jantung..dasar anak durhaka!!!
kamu lebih memilih Glenca s ulet bulu drpda mama sendiri yg udh ngelahirin kamu 😠
2024-09-01
3
Sanatun Eka Ayu Aprilya
seorang isteri yang di talaq suaminya masih boleh tinggal
se rumah sampai masa idahnya. karena di masa tersebut boleh rujuk. bahkan itu anjuran, suami tidak boleh mengusir isteri yang di talaq. dan, rujuk nya tidak perlu dengan menikah ulang. cukup HB .
2024-01-02
3