Semua wanita berhak bahagia, mereka yang dilahirkan sebagai ratu dan ditakdirkan menjadi permaisuri.
Semua wanita memiliki hak yang sama dan berhak tersenyum tenang bersama.pria yang tepat.
"Bagaimana bisa ada Bidadari jika tidak ada surga?" Sebuah pesan untuk para suami.
•
"Oh? Jadi begitu maumu? Yasudah silakan saja, jika kau ingin merebut Dikta, aku semakin curiga kalau jangan-jangan perkataan Glenca benar, anak didalam kandungan Dikta adalah anakmu, Adam," Robby mengucap lantang.
Adam mengucap istigfar beberapa kali didalam hatinya, ia berusaha untuk sabar menghadapi Robby yang tampaknya sudah buta oleh cintanya kepada Glenca.
"Akan ada suatu saat, dimana kau akan menyesali semuanya, dan disaat semua itu tiba, kau hanya bisa berdiri dan meratapi betapa bodohnya dirimu selama ini," Adam melepas kacamatanya yang terpasang diwajahnya.
Robby mendengus, wajahnya memandang ke arah lain. "Sudah cukup ceramahnya? Dengarkan aku Adam, kalau kau sangat ingin membahagiakan Dikta ya sudah ambil saja dia."
"Dan catat kalimat ku ini didalam kepalamu dan ingatanmu, walaupun suatu saat nanti aku menangis darah untuk meminta Dikta kembali, jangan kau kembalikan kepadaku, karena aku tidak akan melakukan hal itu," Robby mendorong tubuh Adam perlahan.
"Karena aku tidak akan pernah mengakui anak didalam kandungan Dikta, karena bagiku dia hanya benalu dalam hidupku,"
Adam tersenyum kecut. "Biasanya orang yang otaknya kosong, bicaranya banyak."
"Jangan sampai menyesal Robby," Adam berdiri dan memegang kedua bahu Robby kemudian mendekatkan bibirnya ke telinga Robby. "Kau telah menyia-nyiakan sebuah berlian demi batu biasa, jangan sampai batu biasa mu hanya bertahan bersamamu karena ada tujuannya."
"Dan disaat dia sudah mencapai tujuannya, kau akan merasakan apa itu kesepian dan kau tahu apa artinya? Kesepian datang bukan hanya karena kita sendirian. Bisa jadi karena kita merasa sudah tidak diinginkan." lanjut Adam berbisik.
Adam.melepas tangannya dari bahu Robby kemudian kembali memakai kacamatanya dan memperbaiki jas kedokterannya, dia berjalan meninggalkan Robby dan Glenca disana.
"Kamu jangan dengerin kata dia, aku itu tulus cinta sama kamu," Glenca menarik tangan Robby dan bergelayut manja disana.
"Aku percaya itu sayang," jawab Robby pada Glenca.
•
"Maafkan Mama, Dikta, Mama sadar Mama sudah menggadaikan kebahagiaanmu demi keputusan sepihak," Mama Reni seketika merasa bersalah mendengar keluhan Dikta.
Dikta tersenyum, dia menghapus air matanya. "Sekarang tidak ada lagi yang perlu aku tangisi, apalagi hanya untuk sebatas masa lalu, aku sadar masa depanku masih panjang, Dikta yang baru adalah Dikta yang kuat, semua wanita berhak bahagia, dan aku bisa bahagia dengan jalanku sendiri."
Mama Reni memeluk menantu sekaligus anak angkatnya itu, Dikta membalas pelukan Mama Reni dan saling melebur.
"Kalau Mama perlu aku, Mama hubungi aja yah, Dikta akan selalu ada buat Mama," Dikta berdiri dan mengambil tas-nya.
Mama Reni mengangguk, Dikta menyalami Mama Reni kemudian berjalan keluar dari ruangan rawat itu.
Untuk pertama kalinya Dikta melangkah setelah mengeluarkan semua keluh kesahnya, tidak ada lagi yang mengganjal dihatinya.
Datang tanpa ekspektasi apa pun. Pergi tanpa kekecewaan berlebih. Itulah Dikta, dia menganggap pernikahannya yang gagal bukanlah sebuah aib, melainkan takdir yang akan membawanya kedalam kehidupan yang lebih baik.
"Selama ini aku tertidur dalam belenggu pernikahan, dan saat aku terbangun aku menyadari sesuatu. Kamu memang datang hanya untuk pergi," batin Dikta.
Dikta tersenyum, bukan karena bahagia atas perceraian itu, tapi dia bahagia karena Allah masih sayang kepadanya, jika memang Robby bukan jodohnya berarti Allah telah menyiapkan satu suami yang dirindukan surga untuk dirinya dikemudian hari.
•
•
•
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Jumiah
benar konnaah dikta?
ak salut dikta gak menye 2 ...
kebahagian mu dikta sdh ...
menunggu mu dikta ...
orang yg lebih baik dri sebelum x
2025-03-21
0
~Ni Inda~
Ada uang Abang disayang
Gada uang Abang ditendang
Ingat itu Robby
2025-03-20
0
Jamayah Tambi
Dr Adam kan ada Ta/Drool/
2025-02-16
1