BERSAMA BIMO

Sudah tak heran lagi ,setiap hari aku dan Bimo selalu bersama - sama mulai dari kerja sampai di luar jam kerja .

Namun setelah Bimo mengungkapkan perasaannya kepada ku kemarin , aku merasa malu untuk bercanda tawa bersamanya .

minggu pagi Bimo mengajakku dan Arza pergi ke suatu tempat ,aku sendiri belum mengetahuinya .

Aku tak bisa untuk menolak ajakan Bimo , takut di bilang sombong .

Aku dan Arza di boncengi Bimo menggunakan sepeda motor , kelihatannya arza sangat senang.

ini pertama kalinya arza naik motor , cukup jauh perjalanan yang kami tempuh .

Hampir satu jam kami tiba di sebuah rumah .rumah yang sangat sederhana , namun berada di perkampungan yang di kelilingi berbagai macam tanaman yang menghijau , udaranya sangat sejuk.

Aku merasa tenang berada di sini .Bagus sekali pemandangannya aku memulai pembicaraan,

Sudah lama aku tak melihat pemandangan sebagus ini , begitu juga dengan arza dia gembira sekali melihat hewan peliharaan penduduk di sekitar tempat itu berkeliaran di jalan.

kamu suka dengan tempat ini ?tanya Bimo kepada ku sambil tersenyum.

Yaa Aku merasa nyaman berada di sini jawab ku sambil berjalan ke arah Bimo.

Ini rumah orang tua "ku ujar bimo "

Aku terdiam sambil mengikuti Bimo bersama arza menuju ke rumah sederhana itu.

Ternyata di rumah ini hanya ada orang tua Bimo , yang usianya lebih dari ibu dan ayah ku.

Aku mengulurkan tangan ku sambil menundukkan kepala tanda hormat ku kepada orang tua .

Aku Rania Bu....dan ini anak ku Arza .... Aku memperkenalkan diri .

Ibu ku bernama Anis orang -orang memanggilnya Bu Anis , kalau kamu panggil saja ibu ! lagi-lagi Bimo mengedipkan matanya ke arah ku.

Ibu ku sudah tua dan agak sedikit pikun harap di maklumi saja Bimo menjelaskan kepada ku tentang ibunya.

Aku ngerti semua orang kalau sudah tua yach...pasti pikun jawab ku sambil mendekati Bu Anis.

Apa kamu tidak khawatir meninggalkan ibu mu dalam keadaan seperti ini , apa kamu tidak takut terjadi sesuatu dengannya , orang tua seperti ini tidak boleh di biarkan sendiri aku merasa kasihan melihat ibunya Bimo.

Ada adik perempuan ku yang masih sekolah sebentar lagi dia pulang dan ada ayah ku juga jawab Bimo.

Bimo dan Arza bermain di halaman rumah itu ,

aku mengingat masa kecil ku dulu saat bermain bersama ayah dan ibu senang sekali rasanya , tak ada beban hidup sedikit pun . tapi sekarang canda tawa seperti dulu sudah tak bisa ku ulang kembali.

Bimo memang bukan berasal dari keluarga yang berkecukupan , ia berasal dari keluarga yang sangat sederhana , sama seperti ku .

Waah ibu kemana ...?aku baru menyadari ternyata ibunya Bimo sudah tak di samping ku lagi , aku mencarinya , oh ...ibu di dapur aku mendekati Bu Anis yang sedang memasak

Ia ibu siapkan makan untuk kalian jawab Bu Anis,

kami duduk saja biar ibu yang siapkan . aku menganggukkan kepala sambil menunggu Bu Anis memasak ingin sekali aku membantunya , tapi aku tak di perbolehkan oleh Bu Anis.

Hampir satu jam aku menunggunya , merasa penasaran aku mendekati dan bertanya !

Bu...? sayurnya udah Mateng ? .....

belum dari tadi ibu tunggu belum juga mendidih jawab Bu Anis ....

ku perhatikan apa yang salah dengan sayur ini mengapa tidak mendidih !

Astaga.......kompornya tidak di hidupkan , pantas saja sayurnya tidak mendidih , kalau begini caranya bisa dua hari aku menunggu di dapur .

Bagai mana sudah mendidih sayurnya ? tanya Bu Anis kepada ku .

Sebentar lagi mendidih Bu , tadi kompornya belum nyala makanya tidak mendidih , aku menjelaskan kepada Bu Anis .

Apa....? kompornya meledak Bu Anis membelalakkan matanya , aku kaget mendengar ucapannya Bu Anis.

bukan Bu? bukan kompornya yang meledak tadi kompornya belum nyala , ingin sekali aku tertawa tapi aku takut membuatnya marah.

ternyata ibunya Bimo tidak hanya pikun , namun pendengarannya pun terganggu .

Untung saja kali ini ia mendengar penjelasan ku.

namun tak ku sangka tiba-tiba seluruh tubuh ku basah , aku kaget dan berteriak sekencang -kencangnya , rupanya ibunya menyiram ku dengan air .

ya tuhaaaaaan..... penyakit apa yang di derita ibunya Bimo ,dia pikir aku ini kompor meledak apa !

Bimo dan Arza yang sedang asyik bermain di taman ,mendengar teriakan ku mereka berlari menuju ke dapur dan mendekati ku.

Ya ampun Rania mengapa kamu mandi di dapur kalau mau mandi ya di sumur ? bukan di dapur !

Aku semakin emosi mendengar perkataan Bimo.

Aku di siram ibu mu bimo ? wajah ku memerah.

Bimo mendekati ibunya dan bertanya

Apa benar ibu yang menyiram Rania dengan air ,

iya menganggukkan kepalanya , melihat wajahnya yang ketakutan aku merasa kasihan .

sudahlah mungkin ibu tidak sengaja , aku takut jika Bimo memarahi ibunya.

Bagai mana kita pulang saja , aku sudah kedinginan , Aku mengajak Bimo untuk pulang .

Aku belum mau pulang Arza merengek seakan masih ingin bermain , lalu bagai mana dengan ku .

Begini saja ada pakaian adik perempuan ku yang bisa kamu pakai Bimo memberikan pakaian adiknya kepada ku.

wajah ku cemberut melihatnya ,

Untuk sementara saja jangan cemberut seperti itu Bimo mendekati ku . tak ada pilihan lain selain menggunakan pakaian adiknya Bimo.

untung saja ukurannya pas di padan ku ,namun aku tak menyukai motifnya , apa boleh buat dari pada aku kedinginan.

kalau tidak karna arza , mungkin aku sudah merengek minta di antar pulang , Aneh sekali prilaku ibunya Bimo pikir ku dalam hati.

bisa-bisanya dia menyiram ku seperti itu .

Sepertinya perut ku mulai lapar , tapi aku takut untuk ke dapur lagi , aku memanggil Bimo dan Arza

mudah-mudahan saja mereka juga lapar.

syukurlah ternyata mereka juga lapar , aku dan Arza menunggu di meja makan , biar Bimo sendiri saja yang ke dapur .

kami menikmati hidangan yang sederhana itu tapi rasanya begitu nikmat , sampai aku lupa mengajak ibunya Bimo untuk makan bersama.

Bim di mana ibu mu ?....ajak dia untuk makan bersama kita .

Ibu sudah makan jawab bimo .

aku merasa tidak enak dengan ibu mu Bim ! aku merasa ada yang mengganjal di benak ku.

Sudahlah ran....Bimo menggenggam tangan ku ...

aku minta maaf atas kesalahan ibu pada mu ,

aku harap kamu bisa memaafkannya Bimo memohon kepada ku.

Aku sudah memaafkannya Bim ? ibu mu sudah tua aku mengerti dengan keadaannya .

Mungkin ibu mu tidak sengaja ,aku sudah melupakan kejadian tadi , tidak usah merasa bersalah seperti itu .

mungkin di saat kita tua nanti kita juga seperti ibu mu ,aku meyakinkan Bimo.

Aku takut kamu marah kepada ku Rania ucap Bimo.

tidak Bim mana mungkin aku bisa marah kepada mu ...kali ini aku yang menggodanya .

Episodes
1 perjodohan
2 PERNIKAHAN
3 RUMAH BARU
4 LIMA BULAN PERNIKAHAN
5 SATU TAHUN KEMUDIAN
6 TAKDIR KU
7 IBU MASUK RUMAH SAKIT
8 MELAHIRKAN ANAK PERTAMA
9 TERBIASA SENDIRI
10 ULANG TAHUN ARZA
11 ISTRI KE DUA ARDA
12 SALAH TINGKAH
13 BERTEMU ARDA
14 BERSAMA BIMO
15 PERCERAIAN RANIA DAN ARDA
16 PERMINTAAN ARZA
17 SALAH SANGKA
18 KECURIGAAN MITA
19 BERKUNJUNG KE RUMAH BIMO
20 ANCAMAN ARDA
21 PERKELAHIAN BIMO DAN ARDA
22 LIMA TAHUN KEMUDIAN
23 CURIGA
24 ARZA BERTEMU DIAN
25 MEMARAHI ARZA
26 KECELAKAAN BERSAMA BIMO
27 KEADAAN BIMO
28 MENJALANKAN RENCANA
29 KEBERSAMAAN DIAN DAN ARZA
30 NASEHAT IBU
31 MENJENGUK BIMO
32 RAHASIA TERBONGKAR
33 KESEDIHAN RANIA
34 GANGGUAN JIWA
35 SAHABAT AYAH
36 MENCARI BIMO
37 MELAWAN RASA SAKIT
38 MITA MENGANTAR ARZA
39 MITA MEMBANTU RANIA
40 JALAN-JALAN BERSAMA DONI
41 RANIA MENGAMUK
42 PERLAHAN SEMBUH
43 MENGHINDARI PERMUSUHAN
44 MITA MENYUKAI DONI
45 MENCARI MITA
46 MULAI BEKERJA
47 MENCARI ALASAN
48 MENCARI KONTRAKAN
49 BERTEMU BIMO
50 KEMARAHAN MITA
51 BERTENGKAR
52 BIMO DAN DONI BERTENGKAR
53 PILIHAN YANG SULIT
54 MULUT TETANGGA
55 SALAH SASARAN
56 MENERIMA LAMARAN DONI
57 PERTENGKARAN RANIA DAN MITA
58 SURAT DARI BIMO
59 TEMPAT TINGGAL BIMO
60 KEPUTUSAN DONI
61 KELUAR DARI RUMAH PAK DEDI
62 AYAH RANIA DI PENJARA
63 MENCARI CARA
64 MEMINTA BANTUAN DIANRI ARDANI
65 MEMINTA BANTUAN DIANRI ARDANI
66 SURAT WASIAT ARDA
67 PUKULAN KERAS DI KEPALA BIMO
68 MEMBERIKAN BUKTI
69 AYAH MASUK RUMAH SAKIT
70 RENCANA SELANJUTNYA
71 MULAI MENYERAH
72 MENCARI BIMO
73 MENERIMA LAMARAN BIMO
74 PERNIKAHAN RANIA DAN BIMO
75 KECURIGAAN RANIA TERHADAP BIMO
76 RUMAH MEWAH
77 MENUNGGU BIMO PULANG KE RUMAH
78 SIKAP ANEH BIMO
79 RUANG RAHASIA
80 KEDATANGAN TANIA
81 KECEMBURUAN RANIA
82 MAKAN SIANG DI LUAR
83 MENYELIDIKI TANIA
84 MENYIMPAN KEBOHONGAN
85 MENCARI TANIA
86 TANGISAN TANIA
87 MENGAWASI TANIA
88 MENEMUKAN FOTO BIMO
89 KECERIAAN IBU
90 ARZA MEMBENCI TANIA
91 TANIA SAKIT
92 TANIA MENGEMBALIKAN UANG
93 BUKTI TRANSFER
94 SEDIKIT LEGA
95 TIDAK JUJUR
96 TIDAK BISA MENAHAN EMOSI
97 MENUNGGU TANIA DI RUMAH SAKIT
98 RANIA HAMIL
99 HASIL LAB
Episodes

Updated 99 Episodes

1
perjodohan
2
PERNIKAHAN
3
RUMAH BARU
4
LIMA BULAN PERNIKAHAN
5
SATU TAHUN KEMUDIAN
6
TAKDIR KU
7
IBU MASUK RUMAH SAKIT
8
MELAHIRKAN ANAK PERTAMA
9
TERBIASA SENDIRI
10
ULANG TAHUN ARZA
11
ISTRI KE DUA ARDA
12
SALAH TINGKAH
13
BERTEMU ARDA
14
BERSAMA BIMO
15
PERCERAIAN RANIA DAN ARDA
16
PERMINTAAN ARZA
17
SALAH SANGKA
18
KECURIGAAN MITA
19
BERKUNJUNG KE RUMAH BIMO
20
ANCAMAN ARDA
21
PERKELAHIAN BIMO DAN ARDA
22
LIMA TAHUN KEMUDIAN
23
CURIGA
24
ARZA BERTEMU DIAN
25
MEMARAHI ARZA
26
KECELAKAAN BERSAMA BIMO
27
KEADAAN BIMO
28
MENJALANKAN RENCANA
29
KEBERSAMAAN DIAN DAN ARZA
30
NASEHAT IBU
31
MENJENGUK BIMO
32
RAHASIA TERBONGKAR
33
KESEDIHAN RANIA
34
GANGGUAN JIWA
35
SAHABAT AYAH
36
MENCARI BIMO
37
MELAWAN RASA SAKIT
38
MITA MENGANTAR ARZA
39
MITA MEMBANTU RANIA
40
JALAN-JALAN BERSAMA DONI
41
RANIA MENGAMUK
42
PERLAHAN SEMBUH
43
MENGHINDARI PERMUSUHAN
44
MITA MENYUKAI DONI
45
MENCARI MITA
46
MULAI BEKERJA
47
MENCARI ALASAN
48
MENCARI KONTRAKAN
49
BERTEMU BIMO
50
KEMARAHAN MITA
51
BERTENGKAR
52
BIMO DAN DONI BERTENGKAR
53
PILIHAN YANG SULIT
54
MULUT TETANGGA
55
SALAH SASARAN
56
MENERIMA LAMARAN DONI
57
PERTENGKARAN RANIA DAN MITA
58
SURAT DARI BIMO
59
TEMPAT TINGGAL BIMO
60
KEPUTUSAN DONI
61
KELUAR DARI RUMAH PAK DEDI
62
AYAH RANIA DI PENJARA
63
MENCARI CARA
64
MEMINTA BANTUAN DIANRI ARDANI
65
MEMINTA BANTUAN DIANRI ARDANI
66
SURAT WASIAT ARDA
67
PUKULAN KERAS DI KEPALA BIMO
68
MEMBERIKAN BUKTI
69
AYAH MASUK RUMAH SAKIT
70
RENCANA SELANJUTNYA
71
MULAI MENYERAH
72
MENCARI BIMO
73
MENERIMA LAMARAN BIMO
74
PERNIKAHAN RANIA DAN BIMO
75
KECURIGAAN RANIA TERHADAP BIMO
76
RUMAH MEWAH
77
MENUNGGU BIMO PULANG KE RUMAH
78
SIKAP ANEH BIMO
79
RUANG RAHASIA
80
KEDATANGAN TANIA
81
KECEMBURUAN RANIA
82
MAKAN SIANG DI LUAR
83
MENYELIDIKI TANIA
84
MENYIMPAN KEBOHONGAN
85
MENCARI TANIA
86
TANGISAN TANIA
87
MENGAWASI TANIA
88
MENEMUKAN FOTO BIMO
89
KECERIAAN IBU
90
ARZA MEMBENCI TANIA
91
TANIA SAKIT
92
TANIA MENGEMBALIKAN UANG
93
BUKTI TRANSFER
94
SEDIKIT LEGA
95
TIDAK JUJUR
96
TIDAK BISA MENAHAN EMOSI
97
MENUNGGU TANIA DI RUMAH SAKIT
98
RANIA HAMIL
99
HASIL LAB

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!