SATU TAHUN KEMUDIAN

sinar matahari memasuki jendela kamar ku , ku lihat bang Arda sudah tidak ada di samping ku , mengapa bang Arda tak membangunkan ku pagi ini, aku tak biasanya bangun pagi seperti ini kepala ku sedikit pusing , kemungkinan bang Arda sudah ke kantor tak seperti biasanya pagi ini aku tak menyiapkan sarapan untuk suami ku.

badan terasa panas sepertinya aku kurang enak badan. Aku berjalan menuju kamar mandi melangkah secara perlahan.

Beberapa jam kemudian kepala ku terasa pusing sekali , aku tak pernah merasa sakit seperti ini , sepertinya hari ini aku juga tak bisa memasak untuk makan siang suami ku , seharian aku tertidur di kamar . tak lama kemudian bang Arda pulang dari kantor ia melihat keadaan ku dan membawa ku ke rumah sakit , ibu dan ayah serta mertua ku segera ke rumah sakit karna mendengar keadaan ku dari bang arda .

aku di periksa dokter dengan hasil pemeriksaan bahwa aku positif hamil , betapa bahagianya ibu dan ayah serta mertua ku mendengar kabar baik itu , mereka memeluk ku erat tanda kebahagian yang luar biasa , tetapi berbeda dengan suami ku ia sepertinya kurang menyukai kalau aku hamil, aku melihat senyum terpaksa di raut wajahnya.

Sudahlah tak perlu ku hiraukan bagai manapun ini hadiah terindah yang Tuhan titipkan untuk ku.

kini aku menjadi wanita sempurna seutuhnya.

Melihat keadaan ku yang mulai membaik aku segera pulang ke rumah , sudah risih rasanya di rumah sakit , Aku di bantu ibu dan ayah berjalan mereka sangat perhatian kepada ku, ibu dan ayah yang tak tergantikan kebaikkannya kepada ku.

sesampainya di rumah aku beristirahat sedangkan suami ku sibuk dengan pekerjaannya .

ibu melihat ku mengerjakan pekerjaan rumah sendiri ia tak tega melihat ku dan memutuskan untuk menginap beberapa hari di rumah ku , tentu saja aku sangat senang sebab ada yang membantu ku di rumah , Orang hamil memang aneh ya Bu makan saja suka milih-milih mau ini mau itu tanya ku kepada ibu ! ya seperti itu namanya juga ngidam jawab ibu sambil tersenyum.

Aku baru pertama kali merasakan hal seperti ini, aku sering bertanya kepada ibu apa lagi dalam memilih jenis makanan mana yang boleh ku makan dan mana yang tak boleh ku makan .

Sudah seminggu ibu menginap di rumah ku , ibu memutuskan untuk pulang ke rumah ibu khawatir ayah di rumah tidak yang mengurusnya .

Apa boleh buat aku harus mengizinkan ibu pulang dan Aku sudah mulai terbiasa dengan kondisi ku sekarang , meski masih sedikit pusing aku masih bisa mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasa .

Ku hampiri suami ku yang asik memandai handphone yang di pegang nya , aku duduk di sampingnya namun suami ku tak menghiraukan kehadiran ku .

bang Arda aku memanggilnya beberapa hari ini mengapa tak mau berbicara kepada ku ? aku memberanikan diri untuk bertanya apa kesalahan ku..tidak ada apa-apa jawabnya singkat , sakit sekali mendengar jawaban yang tak jelas itu.

Bang sepertinya aku mengidam aku mau makan bakso bang jenal yang di pinggir jalan itu aku meminta bang Arda untuk mengantar ku ,... aku banyak kerjaan kamu bisa sendiri ke sana lagi pula sudah ku kasi uang belanja untuk mu kalau perlu apa -apa tak perlu meminta dengan ku , kamu bisa membelinya sendiri ,bang Arda berdiri dan melangkah meninggalkan ku.

sakit sekali rasanya tak di hiraukan oleh suami padahal ini adalah ke inginan anak nya , tega sekali berkata seperti itu , bukankah semua orang tua menyayangi anak nya , berbeda dengan suami ku entah apa yang merasuki fikiran nya .

Aku berjalan keluar rumah sebab ke inginan ku tak bisa ku kendalikan apapun akan ku lakukan untuk anak ku . ingin aku bercerita kepada ibu dan ayah namun aku tak mau membuat mereka khawatir .

biar semua cerita pahit ini ku telan sendiri , betapa malang nasib mu nak , aku berdoa kepada Tuhan untuk membuka pintu hati suami ku supaya bisa menerima kehadiran anaknya kelak.

setelah sampai di tempat bang jenal aku segera memesan bakso , sudah tak sabar rasanya .

setelah selesai makan aku pulang ke rumah hati ku ,sedikit lega dan rasa jengkel ku malai berkurang.

Sementara suami ku tak ku hiraukan lagi , sudah malas rasanya aku melihat wajahnya itu.

Aku harus tetap kuat untuk menjaga kandungan ku tak akan ku biarkan siapapun yang menyakiti calon anak ku ini termasuk suami ku.

meski suami ku tak menghiraukan kehadiran anak nya namun aku tak berputus asa merawat dan menjaganya , suatu saat nanti ketika anak ku lahir suka tidak suka suami ku , aku akan tetap bersama anak ku.

Anak ku sangat berharga dalam hidup ku aku menyayanginya seperti ayah dan ibu menyayangi ku .

Dua bulan berlalu perut ku mulai membesar namun sikap suami ku tak juga berubah , sikap yang dulu sangat manis namun sekarang pahit seperti empedu , tak pernah ia hiraukan keadaan ku mau ku apa perlu ku apa ,sebenarnya dalam keadaan seperti ini aku membutuhkan kasih sayang seorang suami , namun bukan kasih sayang yang aku dapatkan melainkan sakit hati di buatnya.

ingin sekali aku pergi menjauh darinya namun ku tak ingin anak ku lahir tanpa seorang ayah.

kasihan sekali nasib mu nak mempunyai ayah yang berhati batu sambil mengelus perut ku dan air mata ku mengalir deras .

ingin ku curahkan rasa hati ku yang teramat sakit ini namun kepada siapa akan ku ceritakan , sakit sekali rasanya .

aku melihat di sekeliling rumah ku terdapat bunga-bunga bermekaran indah di situlah tempat ku bercerita kepada bunga-bunga yang indah itu, anak ku segalanya untuk ku , meski nasib mu kurang beruntung namun ibu tetap ada di samping mu . Aku sebagai ibu mu akan terus menjaga dan membesar mu , aku tak bisa berbuat apa-apa bingung sekali apa yang harus aku lakukan agar suami mau merima kehadiran anak kami nanti , biasanya semua orang yang hidup berumah tangga menginginkan kehadiran anak dalam hidupnya , sedangkan suami ku tidak membutuhkan kehadiran seorang anak sungguh tidak masuk akal , pantas kah ia di sebut seorang ayah , ayah yang berhati batu , bukan ini yang ku harapkan hidup berumah tangga bukan juga kemewahan , melainkan kasih sayang seorang suami terhadap istri dan anaknya , sedikit saja rasa kepedulian itu untuk ku dan anak ku itu sudah membuat aku bahagia , banyak orang yang hidupnya pas-pasan bisa memenuhi kebutuhan anak dan istrinya ,sedangkan suami ku yang hidup berkecukupan tak menginginkan kehadiran seorang anak aneh sekali bukan? Apa ia takut menambah beban hidupnya nanti mengusahakannya di hari tua , itu mustahil bagi ku bukankah anak adalah penerus hidup kita nantinya , kelak kita menjadi orang tua seutuhnya.

Aku meratapi nasib ku dan anak ku.

Episodes
1 perjodohan
2 PERNIKAHAN
3 RUMAH BARU
4 LIMA BULAN PERNIKAHAN
5 SATU TAHUN KEMUDIAN
6 TAKDIR KU
7 IBU MASUK RUMAH SAKIT
8 MELAHIRKAN ANAK PERTAMA
9 TERBIASA SENDIRI
10 ULANG TAHUN ARZA
11 ISTRI KE DUA ARDA
12 SALAH TINGKAH
13 BERTEMU ARDA
14 BERSAMA BIMO
15 PERCERAIAN RANIA DAN ARDA
16 PERMINTAAN ARZA
17 SALAH SANGKA
18 KECURIGAAN MITA
19 BERKUNJUNG KE RUMAH BIMO
20 ANCAMAN ARDA
21 PERKELAHIAN BIMO DAN ARDA
22 LIMA TAHUN KEMUDIAN
23 CURIGA
24 ARZA BERTEMU DIAN
25 MEMARAHI ARZA
26 KECELAKAAN BERSAMA BIMO
27 KEADAAN BIMO
28 MENJALANKAN RENCANA
29 KEBERSAMAAN DIAN DAN ARZA
30 NASEHAT IBU
31 MENJENGUK BIMO
32 RAHASIA TERBONGKAR
33 KESEDIHAN RANIA
34 GANGGUAN JIWA
35 SAHABAT AYAH
36 MENCARI BIMO
37 MELAWAN RASA SAKIT
38 MITA MENGANTAR ARZA
39 MITA MEMBANTU RANIA
40 JALAN-JALAN BERSAMA DONI
41 RANIA MENGAMUK
42 PERLAHAN SEMBUH
43 MENGHINDARI PERMUSUHAN
44 MITA MENYUKAI DONI
45 MENCARI MITA
46 MULAI BEKERJA
47 MENCARI ALASAN
48 MENCARI KONTRAKAN
49 BERTEMU BIMO
50 KEMARAHAN MITA
51 BERTENGKAR
52 BIMO DAN DONI BERTENGKAR
53 PILIHAN YANG SULIT
54 MULUT TETANGGA
55 SALAH SASARAN
56 MENERIMA LAMARAN DONI
57 PERTENGKARAN RANIA DAN MITA
58 SURAT DARI BIMO
59 TEMPAT TINGGAL BIMO
60 KEPUTUSAN DONI
61 KELUAR DARI RUMAH PAK DEDI
62 AYAH RANIA DI PENJARA
63 MENCARI CARA
64 MEMINTA BANTUAN DIANRI ARDANI
65 MEMINTA BANTUAN DIANRI ARDANI
66 SURAT WASIAT ARDA
67 PUKULAN KERAS DI KEPALA BIMO
68 MEMBERIKAN BUKTI
69 AYAH MASUK RUMAH SAKIT
70 RENCANA SELANJUTNYA
71 MULAI MENYERAH
72 MENCARI BIMO
73 MENERIMA LAMARAN BIMO
74 PERNIKAHAN RANIA DAN BIMO
75 KECURIGAAN RANIA TERHADAP BIMO
76 RUMAH MEWAH
77 MENUNGGU BIMO PULANG KE RUMAH
78 SIKAP ANEH BIMO
79 RUANG RAHASIA
80 KEDATANGAN TANIA
81 KECEMBURUAN RANIA
82 MAKAN SIANG DI LUAR
83 MENYELIDIKI TANIA
84 MENYIMPAN KEBOHONGAN
85 MENCARI TANIA
86 TANGISAN TANIA
87 MENGAWASI TANIA
88 MENEMUKAN FOTO BIMO
89 KECERIAAN IBU
90 ARZA MEMBENCI TANIA
91 TANIA SAKIT
92 TANIA MENGEMBALIKAN UANG
93 BUKTI TRANSFER
94 SEDIKIT LEGA
95 TIDAK JUJUR
96 TIDAK BISA MENAHAN EMOSI
97 MENUNGGU TANIA DI RUMAH SAKIT
98 RANIA HAMIL
99 HASIL LAB
Episodes

Updated 99 Episodes

1
perjodohan
2
PERNIKAHAN
3
RUMAH BARU
4
LIMA BULAN PERNIKAHAN
5
SATU TAHUN KEMUDIAN
6
TAKDIR KU
7
IBU MASUK RUMAH SAKIT
8
MELAHIRKAN ANAK PERTAMA
9
TERBIASA SENDIRI
10
ULANG TAHUN ARZA
11
ISTRI KE DUA ARDA
12
SALAH TINGKAH
13
BERTEMU ARDA
14
BERSAMA BIMO
15
PERCERAIAN RANIA DAN ARDA
16
PERMINTAAN ARZA
17
SALAH SANGKA
18
KECURIGAAN MITA
19
BERKUNJUNG KE RUMAH BIMO
20
ANCAMAN ARDA
21
PERKELAHIAN BIMO DAN ARDA
22
LIMA TAHUN KEMUDIAN
23
CURIGA
24
ARZA BERTEMU DIAN
25
MEMARAHI ARZA
26
KECELAKAAN BERSAMA BIMO
27
KEADAAN BIMO
28
MENJALANKAN RENCANA
29
KEBERSAMAAN DIAN DAN ARZA
30
NASEHAT IBU
31
MENJENGUK BIMO
32
RAHASIA TERBONGKAR
33
KESEDIHAN RANIA
34
GANGGUAN JIWA
35
SAHABAT AYAH
36
MENCARI BIMO
37
MELAWAN RASA SAKIT
38
MITA MENGANTAR ARZA
39
MITA MEMBANTU RANIA
40
JALAN-JALAN BERSAMA DONI
41
RANIA MENGAMUK
42
PERLAHAN SEMBUH
43
MENGHINDARI PERMUSUHAN
44
MITA MENYUKAI DONI
45
MENCARI MITA
46
MULAI BEKERJA
47
MENCARI ALASAN
48
MENCARI KONTRAKAN
49
BERTEMU BIMO
50
KEMARAHAN MITA
51
BERTENGKAR
52
BIMO DAN DONI BERTENGKAR
53
PILIHAN YANG SULIT
54
MULUT TETANGGA
55
SALAH SASARAN
56
MENERIMA LAMARAN DONI
57
PERTENGKARAN RANIA DAN MITA
58
SURAT DARI BIMO
59
TEMPAT TINGGAL BIMO
60
KEPUTUSAN DONI
61
KELUAR DARI RUMAH PAK DEDI
62
AYAH RANIA DI PENJARA
63
MENCARI CARA
64
MEMINTA BANTUAN DIANRI ARDANI
65
MEMINTA BANTUAN DIANRI ARDANI
66
SURAT WASIAT ARDA
67
PUKULAN KERAS DI KEPALA BIMO
68
MEMBERIKAN BUKTI
69
AYAH MASUK RUMAH SAKIT
70
RENCANA SELANJUTNYA
71
MULAI MENYERAH
72
MENCARI BIMO
73
MENERIMA LAMARAN BIMO
74
PERNIKAHAN RANIA DAN BIMO
75
KECURIGAAN RANIA TERHADAP BIMO
76
RUMAH MEWAH
77
MENUNGGU BIMO PULANG KE RUMAH
78
SIKAP ANEH BIMO
79
RUANG RAHASIA
80
KEDATANGAN TANIA
81
KECEMBURUAN RANIA
82
MAKAN SIANG DI LUAR
83
MENYELIDIKI TANIA
84
MENYIMPAN KEBOHONGAN
85
MENCARI TANIA
86
TANGISAN TANIA
87
MENGAWASI TANIA
88
MENEMUKAN FOTO BIMO
89
KECERIAAN IBU
90
ARZA MEMBENCI TANIA
91
TANIA SAKIT
92
TANIA MENGEMBALIKAN UANG
93
BUKTI TRANSFER
94
SEDIKIT LEGA
95
TIDAK JUJUR
96
TIDAK BISA MENAHAN EMOSI
97
MENUNGGU TANIA DI RUMAH SAKIT
98
RANIA HAMIL
99
HASIL LAB

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!