RUMAH BARU

Awal bulan Mei 2014 Aku dan bang Arda pindah ke rumah yang baru , ada rasa senang dan juga ada rasa sedih , senang saat sudah mempunyai rumah sendiri ,sedih meninggal ibu dan ayah yang selama ini selalu menjaga dan merawat ku.

sepertinya aku tak tega meninggalkan ibu apalagi keadaan ibu yang kurang sehat.

tapi di sisi lain aku sudah menjadi tanggung jawab bang Arda suami ku, aku di bantu ibu membereskan barang-barang ku , meski kamar ku yang selama ini aku tempati tidak begitu bagus namun aku sangat nyaman berada di kamar istimewa ku ini , kamar yang menjadi kenangan terindah selama aku tinggal bersama kedua orang tua ku.

Aku dan bang Arda berangkat dari rumah menuju rumah baru kami , sesampainya di rumah baru kami membersihkan dan menata rumah dengan rapi alham dulillah meski barang-barang yang kami bawa belum lengkap namun untuk kami berdua sudah cukup , nanti sudah ada rejekinya akan ada tambahan barang-barang lagi ucap bang Arda.

rumah ini tidak begitu besar namun tertara rapi sejak dari awal sebelum kami pindah , halaman rumah yang begitu indah bunga-bunga bermekaran, kebetulan aku sangat suka bunga.

bagaimana kamu suka dengan rumah baru kita kata bang Arda ? ya aku sangat suka dengan rumah ini jawab ku sambil tersenyum syukurlah kalau kamu menyukainya , apalagi rumah ini tidak jauh dari tempat kerja bang Arda .

Baru beberapa jam aku meninggalkan rumah rasa rindu terhadap ibu dan ayah sangat kuat memang selama ini aku tidak pernah berpisah dengan kedua orang tua ku , aku sempat di bilang manja di depan teman-teman ku, karna sejak kecil sampai aku beranjak dewasa aku selalu mengikuti kemana ibu pergi.

bang Arda panggil ku apakah nanti ibu dan ayah boleh menginap di rumah baru kita ?

tentu saja boleh jawab bang Arda sambil tersenyum. kapanpun ibu dan ayah boleh main ke rumah kita pintu rumah ini selalu terbuka untuk mereka , kamu jangan khawatir ibu dan ayah mu adalah orang tua ku juga ,sambil menggandeng ku ke dapur .

Kita masak apa hari ini tanya bang Arda ... seharusnya aku yang menanyakan menu apa yang akan ku masak untuk makan malam nanti.

Aku ikut selera bang Arda aja jawab ku , namun persediaan barang dapur kami belum lengkap , aku dan bang Arda memutuskan untuk kepasar berbelanja berbagai bahan makanan.

sesampai di pasar aku di bantu bang Arda untuk berbelanja , aku belum terbiasa berbelanja alat dapur dan sebagainya .

namun bang Arda sudah cukup mengetahui apa saja yang akan di beli , sungguh aku sangat malu sebagai perempuan belum mengerti dengan bumbu-bumbu masakan , bang Arda hanya tersenyum melihat tingkah ku yang agak canggung untuk membeli perlengkapan dapur kami.

Kamu kenapa tanya bang Arda? tak usah bingung pilih saja apa yang kamu mau ucap bang Arda sambil memandang ke arah ku.

aku menundukkan kepala sambil mengangguk tetapi malu, aku benar-benar tidak memahami apa saja yang mau ku beli, tetapi aku harus berani bertanya kepada bang Arda karna ku lihat bang Arda lebih berpengalaman dari ku.

aku mengambil beberapa bumbu-bumbu masakan , setelah selesai berbelanja aku dan bang Arda pulang ke rumah , sebab kami sudah sangat lapar .

sesampai di rumah aku dengan sigap kedapur memasak bahan makanan yang kami beli di pasar tadi, kebetulan aku sudah banyak belajar cara memasak dengan ibu hanya saja belum hafal bumbu apa saja yang akan ku masuki ke dalam masakan , karna masih ragu aku segera mengambil handpon ku buka google untuk mencari bumbu apa saja Yang akan aku gunakan untuk memasak , untuk Mbah geogle yang baik hati dengan cepat menjawab pertanyaan ku .

akhirnya setelah satu jam aku selesai memasak berbagai makanan yang di sukai bang arda suami ku tercinta , bang Arda memuji masakan ku begitu enak katanya, alangkah senangnya hati ini mendapat pujian dari suami tercinta.

tak lama kemudian makan malam kami selesai .bang Arda memutuskan untuk istirahat .sejak pulang kerja bang Arda belum istirahat, kelihatannya begitu lelah seharian ini dia menemani ku berbelanja dan beberes rumah.

ku tatapi wajah suami ku yang menua dan kelelahan . rasa iba di hati melihatnya, tak tega rasanya aku melihat suami ku yang ke lelahan tertidur pulas .

jam sudah menunjukkan pukul 01:00 aku belum juga tertidur , entah mengapa sulit sekali mata ini untuk terpejam. Entah apa yang merasuki fikiran ku

aku hanya mengingat ibu dan ayah di rumah ,ingin ku telfon namun aku takut ibu khawatir dan penyakit ibu kumat lagi.

Ibu ..ayah ...teriak ku dalam hati sebenarnya aku tidak bisa jauh dari kalian berdua ingin rasanya aku pulang malam ini sambil meneteskan air mata .

tidak aku sekarang sudah mempunyai suami tidak mungkin aku pulang ke rumah orang tua ku , apa kata orang nanti pasti mereka menganggap pernikahan ku tidak bahagia .

namun di sisi lain pernikahan ku dengan bang Arda sampai saat ini masih sangat bahagia.aku sangat bersyukur mempunyai suami sebaik bang Arda .

bang Arda suami yang sangat pengertian dia sangat mengerti dengan ku , aku banyak belajar darinya.

Aku berharap pernikahan ku dengan bang Arda akan terus seperti ini .

malam semakin larut namun mata ku belum juga terpejam apa mungkin aku belum terbias dengan rumah baru kami , aku melihat bang Arda tertidur pulas karna kelelahan , sudah pukul 4 pagi mata ku mulai mengantuk , aku tertidur beberapa jam saja sebab aku harus bangun pagi menyiapkan sarapan untuk suami ku .

mata ku sedikit memerah menahan rasa kantuk ku

tak lama kemudian bang Arda bangun dari tidurnya ia menghampiri ku yang sedang sibuk di dapur

untung saja pekerjaan ku hampir selesai .

Aku sedikit kelelahan Karena banyak yang akan aku kerjakan setiap pagi di rumah , beda waktu masih di rumah ibu , setiap hari aku dan ibu bersama-sama membereskan rumah , memasak dan lain sebagainya . begini nikmatnya rumah sendiri apapun pekerjaan di lakukan sendiri dan di nikmati sendiri . capek juga kalau di fikir-fikir, tetapi aku senang mengerjakan tugas ku sebagai ibu rumah tangga , setidaknya tugas sudah ku laksanakan sesungguhnya dan suami ku tidak sia-sia menikahi ku yang serba bisa mengerjakan tugas rumah aku tersenyum sendiri sambil termenung.

Aku menemani suami ku sarapan dan menyediakan secangkir teh manis kesukaannya setiap pagi , selesai sarapan bang Arda suami ku pamit berangkat kerja ke kantor.

Episodes
1 perjodohan
2 PERNIKAHAN
3 RUMAH BARU
4 LIMA BULAN PERNIKAHAN
5 SATU TAHUN KEMUDIAN
6 TAKDIR KU
7 IBU MASUK RUMAH SAKIT
8 MELAHIRKAN ANAK PERTAMA
9 TERBIASA SENDIRI
10 ULANG TAHUN ARZA
11 ISTRI KE DUA ARDA
12 SALAH TINGKAH
13 BERTEMU ARDA
14 BERSAMA BIMO
15 PERCERAIAN RANIA DAN ARDA
16 PERMINTAAN ARZA
17 SALAH SANGKA
18 KECURIGAAN MITA
19 BERKUNJUNG KE RUMAH BIMO
20 ANCAMAN ARDA
21 PERKELAHIAN BIMO DAN ARDA
22 LIMA TAHUN KEMUDIAN
23 CURIGA
24 ARZA BERTEMU DIAN
25 MEMARAHI ARZA
26 KECELAKAAN BERSAMA BIMO
27 KEADAAN BIMO
28 MENJALANKAN RENCANA
29 KEBERSAMAAN DIAN DAN ARZA
30 NASEHAT IBU
31 MENJENGUK BIMO
32 RAHASIA TERBONGKAR
33 KESEDIHAN RANIA
34 GANGGUAN JIWA
35 SAHABAT AYAH
36 MENCARI BIMO
37 MELAWAN RASA SAKIT
38 MITA MENGANTAR ARZA
39 MITA MEMBANTU RANIA
40 JALAN-JALAN BERSAMA DONI
41 RANIA MENGAMUK
42 PERLAHAN SEMBUH
43 MENGHINDARI PERMUSUHAN
44 MITA MENYUKAI DONI
45 MENCARI MITA
46 MULAI BEKERJA
47 MENCARI ALASAN
48 MENCARI KONTRAKAN
49 BERTEMU BIMO
50 KEMARAHAN MITA
51 BERTENGKAR
52 BIMO DAN DONI BERTENGKAR
53 PILIHAN YANG SULIT
54 MULUT TETANGGA
55 SALAH SASARAN
56 MENERIMA LAMARAN DONI
57 PERTENGKARAN RANIA DAN MITA
58 SURAT DARI BIMO
59 TEMPAT TINGGAL BIMO
60 KEPUTUSAN DONI
61 KELUAR DARI RUMAH PAK DEDI
62 AYAH RANIA DI PENJARA
63 MENCARI CARA
64 MEMINTA BANTUAN DIANRI ARDANI
65 MEMINTA BANTUAN DIANRI ARDANI
66 SURAT WASIAT ARDA
67 PUKULAN KERAS DI KEPALA BIMO
68 MEMBERIKAN BUKTI
69 AYAH MASUK RUMAH SAKIT
70 RENCANA SELANJUTNYA
71 MULAI MENYERAH
72 MENCARI BIMO
73 MENERIMA LAMARAN BIMO
74 PERNIKAHAN RANIA DAN BIMO
75 KECURIGAAN RANIA TERHADAP BIMO
76 RUMAH MEWAH
77 MENUNGGU BIMO PULANG KE RUMAH
78 SIKAP ANEH BIMO
79 RUANG RAHASIA
80 KEDATANGAN TANIA
81 KECEMBURUAN RANIA
82 MAKAN SIANG DI LUAR
83 MENYELIDIKI TANIA
84 MENYIMPAN KEBOHONGAN
85 MENCARI TANIA
86 TANGISAN TANIA
87 MENGAWASI TANIA
88 MENEMUKAN FOTO BIMO
89 KECERIAAN IBU
90 ARZA MEMBENCI TANIA
91 TANIA SAKIT
92 TANIA MENGEMBALIKAN UANG
93 BUKTI TRANSFER
94 SEDIKIT LEGA
95 TIDAK JUJUR
96 TIDAK BISA MENAHAN EMOSI
97 MENUNGGU TANIA DI RUMAH SAKIT
98 RANIA HAMIL
99 HASIL LAB
Episodes

Updated 99 Episodes

1
perjodohan
2
PERNIKAHAN
3
RUMAH BARU
4
LIMA BULAN PERNIKAHAN
5
SATU TAHUN KEMUDIAN
6
TAKDIR KU
7
IBU MASUK RUMAH SAKIT
8
MELAHIRKAN ANAK PERTAMA
9
TERBIASA SENDIRI
10
ULANG TAHUN ARZA
11
ISTRI KE DUA ARDA
12
SALAH TINGKAH
13
BERTEMU ARDA
14
BERSAMA BIMO
15
PERCERAIAN RANIA DAN ARDA
16
PERMINTAAN ARZA
17
SALAH SANGKA
18
KECURIGAAN MITA
19
BERKUNJUNG KE RUMAH BIMO
20
ANCAMAN ARDA
21
PERKELAHIAN BIMO DAN ARDA
22
LIMA TAHUN KEMUDIAN
23
CURIGA
24
ARZA BERTEMU DIAN
25
MEMARAHI ARZA
26
KECELAKAAN BERSAMA BIMO
27
KEADAAN BIMO
28
MENJALANKAN RENCANA
29
KEBERSAMAAN DIAN DAN ARZA
30
NASEHAT IBU
31
MENJENGUK BIMO
32
RAHASIA TERBONGKAR
33
KESEDIHAN RANIA
34
GANGGUAN JIWA
35
SAHABAT AYAH
36
MENCARI BIMO
37
MELAWAN RASA SAKIT
38
MITA MENGANTAR ARZA
39
MITA MEMBANTU RANIA
40
JALAN-JALAN BERSAMA DONI
41
RANIA MENGAMUK
42
PERLAHAN SEMBUH
43
MENGHINDARI PERMUSUHAN
44
MITA MENYUKAI DONI
45
MENCARI MITA
46
MULAI BEKERJA
47
MENCARI ALASAN
48
MENCARI KONTRAKAN
49
BERTEMU BIMO
50
KEMARAHAN MITA
51
BERTENGKAR
52
BIMO DAN DONI BERTENGKAR
53
PILIHAN YANG SULIT
54
MULUT TETANGGA
55
SALAH SASARAN
56
MENERIMA LAMARAN DONI
57
PERTENGKARAN RANIA DAN MITA
58
SURAT DARI BIMO
59
TEMPAT TINGGAL BIMO
60
KEPUTUSAN DONI
61
KELUAR DARI RUMAH PAK DEDI
62
AYAH RANIA DI PENJARA
63
MENCARI CARA
64
MEMINTA BANTUAN DIANRI ARDANI
65
MEMINTA BANTUAN DIANRI ARDANI
66
SURAT WASIAT ARDA
67
PUKULAN KERAS DI KEPALA BIMO
68
MEMBERIKAN BUKTI
69
AYAH MASUK RUMAH SAKIT
70
RENCANA SELANJUTNYA
71
MULAI MENYERAH
72
MENCARI BIMO
73
MENERIMA LAMARAN BIMO
74
PERNIKAHAN RANIA DAN BIMO
75
KECURIGAAN RANIA TERHADAP BIMO
76
RUMAH MEWAH
77
MENUNGGU BIMO PULANG KE RUMAH
78
SIKAP ANEH BIMO
79
RUANG RAHASIA
80
KEDATANGAN TANIA
81
KECEMBURUAN RANIA
82
MAKAN SIANG DI LUAR
83
MENYELIDIKI TANIA
84
MENYIMPAN KEBOHONGAN
85
MENCARI TANIA
86
TANGISAN TANIA
87
MENGAWASI TANIA
88
MENEMUKAN FOTO BIMO
89
KECERIAAN IBU
90
ARZA MEMBENCI TANIA
91
TANIA SAKIT
92
TANIA MENGEMBALIKAN UANG
93
BUKTI TRANSFER
94
SEDIKIT LEGA
95
TIDAK JUJUR
96
TIDAK BISA MENAHAN EMOSI
97
MENUNGGU TANIA DI RUMAH SAKIT
98
RANIA HAMIL
99
HASIL LAB

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!