Sudah lima bulan pernikahan ku dan bang Arda kelihatannya baik- baik saja .
setiap aku berkunjung ke rumah mertua ku , aku selalu di tanya apakah aku sudah hamil atau belum
mereka sangat menginginkan cucu dari ku , sedangkan aku sampai saat ini belum hamil .lagi pula pernikahan kami masih terlalu baru sedangkan yang bertahun -tahun saja sulit untuk mempunyai anak, apalagi di usia pernikahan kami baru memasuki lima bulan rasanya terlalu cepat untuk punya anak . sedangkan suami ku selalu mengelak dengan pertanyaan - pertanyaan itu , mungkin ia tak mau membuat ku tersinggung atau mungkin belum siap untuk mempunyai anak .
Aku terkadang merasa sedih saat diri ku di tanyakan kapan punya anak , semua orang yang sudah menikah pasti menginginkan keturunan , akan tetapi semua tergantung kepada yang maha kuasa , kita hanya menjalani apa yang telah di berikan tuhan kepada kita.
selagi kita mampu berusaha dan tak putus asa akan ada jalan terbaik yang akan kita lewati dan akan indah pada waktunya.
Namun di sisi lain suami ku tidak bernah menanyakan atau membahas masalah kapan kami punya anak , mungkin dia terlalu sibuk atau bagai mana aku pun tak mengerti.
yang jelas aku hanya berdoa kepada Tuhan semoga kami segera mempunyai momongan.
hidup bukanlah semudah membalikkan telapak tangan tidak semua yang kita inginkan akan selalu di kabulkan tuhan , namun aku selalu bersyukur apa yang telah tuhan titipkan kepada ku, selama ini begitu banyak ia berikan kebahagian untuk ku.
seminggu berlalu Aku mengajak suami ku untuk periksa ke dokter kandungan mungkin ada yang salah ku ,
namun suami ku tak menghiraukannya.
sepertinya suami ku tak menyukai ke inginan ku dan ke inginan orang tuanya , aku tak bisa berbuat apa-apa aku hanya diam , mungkin saat ini suami ku belum siap untuk mempunyai anak.
yang aku herankan biasanya semua laki- laki yang sudah menikah pasti menginginkan keturunan .tapi berbeda dengan suami ku dia selalu mengelak dengan pertanyaan- pertanyaan itu entah apa yang ada dalam fikirannya.
Aku tidak bisa memaksa suami , tunggu saja waktunya nanti , mungkin sekarang suami ku masih memikirkan apa yang harus ia lakukan terlebih dahulu , setiap pertanyaan yang di lontarkan orang tuanya, kepada ku dan suami ku aku melihat raut wajah yang tak enak ku lihat di wajah suami ku.
aku sendiri tak bisa berfikir apa sebenarnya yang terjadi dengan suami ku , padahal ia anak pertama dari empat bersaudara sudah seharusnya di umurnya yang 40 tahun ini ia sudah mempunyai seorang anak.
Akan tetapi kenyataannya suami ku memang tak menyukai anak kecil , sulit sekali masalahnya fikir ku , setelah beberapa jam berfikir rasanya sudah tak tertahankan lagi , aku memberanikan diri untuk keluar rumah dan bertemu dengan teman- teman ku , agar fikiran ku lebih tenang , aku bertemu Novita sahabat ku yang baru menikah tiga bulan yang lalu , Namun kelihatannya ia bahagia sekali sebab ia sudah hamil satu bulan , meski suaminya bukan dari keluarga yang berkecukupan akan tetapi kelihatannya mereka sangat bahagia.
Aku iri sekali dengan sahabat ku , meski hidupnya tak semewah dengan yang aku miliki sekarang namun mereka memiliki harta yang paling berharga. memang benar harta tak menjamin kebahagian.
setelah beberapa jam aku bercerita dengan sahabat ku , aku pulang ke rumah dengan hati yang sedikit lebih tenang , Setelah tiba di rumah aku melihat suami ku sudah pulang dari kantor .
Aku kaget tak biasanya suami ku pulang secepat ini , dari mana saja kau tanya suami ku agak kasar...aku dari rumah Novita bang Arda jawab ku sambil terbata-bata , maaf aku pergi tanpa seizinmu , aku keluar hanya sebentar , bang Arda hanya diam dan menatap ku dengan tajam .
jantung ku berdegup kencang tak biasanya bang Arda sekasar ini kepada ku.
Aku tak berani berbicara apa-apa aku takut suami ku marah dan membentak ku , namun aku melihat bang Arda juga diam tak mau berbicara dengan ku , aku memberanikan diri mendekatinya dan bertanya
apa Abang sudah makan ! tanya ku , kalau mau makan akan ku siapkan . tidak perlu aku sudah kenyang jawabnya dingin " ya sudah kalau begitu "Aku pergi meninggalkan suami ku yang sedang duduk di ruangan tamu .
sakit sekali jika tak di hargai , aku masuk ke kamar dan membanting hp ku ke kasur untuk menghilangkan emosi yang dari tadi ku tahan.
ingin rasanya aku berteriak sekencang-kencangnya Untuk menghilangkan gundah gulana di dada ku ini.Aku menarik nafas panjang dan keluar dari kamar untuk bertemu suami ku , namun di ruangan tamu bahkan di sekeliling rumah aku tak menemukannya , bahkan motor yang selalu di bawa bang Arda untuk berangkat ke kantor juga sudah tidak ada di halaman rumah kami.
mungkin bang Arda ke kantor lagi fikir ku , aku sudah lelah dan tak mau memikirkan apa-apa lagi.
ku tari napas dan menghembuskannya perlahan-lahan , semakin lama semakin banyak drama kehidupan yang akan aku lewati baik itu suka maupun duka semua silih berganti.
namun itu bukanlah hal yang mudah untuk ku menyerah , sikap manis suami ku kini mulai berubah entah di mana salah ku , apa bang mempunyai istri simpanan, fikiran ku mulai kacau tak menentu arah, itu tidak mungkin selama ini Bg Arda tidak pernah pacaran , menikah dengan ku saja itu karna perjodohan . selama ini yang aku tau bang Arda memang anti yang namanya perempuan
sampai usianya sudah tua karna terlalu lama menyendiri , banyak perempuan yang menyukainya namun selalu di tolak oleh bang Arda.
Bang Arda berbeda dengan laki-laki yang lain ia tak pernah mengeluarkan kata-kata gombal kepada perempuan ia juga berbicara dengan hal-hal positif.
bijak sana sekali , sulit di ketahui watak bang Arda sebenarnya aku istrinya saja belum memahami karakter bang Arda yang sesungguhnya.
apa yang ia sukai dan apa yang tidak ia sukai, aku belum memahami betul aku selalu bertanya kepadanya ibunya untuk memahami lebih dalam tentang pribadi bang Arda .
tak lama kemudian aku melihat bang Arda pulang ke rumah , ku hampiri , sambil mengambil tas yang seperti biasa yang ia bawa dari kantor , kini senyum bang Arda merekah di bibirnya sikap manisnya berulang lagi .
syukurlah sepertinya bang Arda sudah melupakan kejadian tadi , aku sangat senang sikap bang Arda kembali seperti biasa , kini hati ku lebih tenang .
ku siapkan makan malam untuk kami berdua hidangan istimewa untuk suami tercinta sebagai tanda maaf dari ku . Aku berdoa semoga suatu saat nanti kami bisa di beri keturunan dan suami ku juga menginginkannya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
anggita
like👍+☝hadiah iklan. semoga sukses novelnya.
2024-06-17
1