Gilang Bhaskara

Turun dari motornya dia terus saja berjalan tanpa melihat kanan kiri. Ia hanya fokus pada langkahnya saja.

Saat sampai didepan kelasnya semua siswi terus memandang kearahnya dengan berbisik bisik.

Ipank teman sebangku menyapa nya. Ia menyahuti dengan deheman saja. Walau demikian, Ipank tidak sakit hati dengannya karena Ipank tau seperti teman sebangkunya ini.

Wajah datar dan dingin plus cuek. Bodo amat dengan keadaan sekitar. Yang penting ia sekolah itu saja.

Pemuda itu adalah Gilang Bhaskara. Putra dari pengusaha kaya Angga Bhaskara dan Dewi Anggraeni.

Dirinya terkenal sukses diusia muda dengan usahanya, mereka sekeluarga berasal dari kota Jakarta.

Mereka pindah ke kota Medan karena pusat perusahaan nya berada disana. Tempat dimana seorang wanita merantau mengais rejeki untuk sesuap nasi.

Gilang adalah pemuda yang terkenal nakal dan suka tawuran. Sudah berapa kali pemuda itu pindah sekolah, tetap saja seperti itu. Hingga terpaksa sekolah mengeluarkan nya.

Kedua orang tuanya sudah pusing dengan tingkah Gilang Tak tau harus bagaimana lagi. Hingga pada akhirnya ada satu sekolah terakhir yang menerimanya.

Sekolah tersebut memiliki syarat. Jika ingin Gilang ditempatkan disana, Gilang harus masuk sekolah tepat waktu, tidak bolos dan mengikuti semua pelajaran dari pertama hingga selesai.

Jika tidak mau, terpaksa sekolah itu menolak Gilang. Karena Gilang sudah terkenal sebagai murid berandalan.

Mau tidak mau Gilang harus mengikutinya. Walaupun setelah pulang dari sekolah, kegiatan yang dari awal ketika ia tinggal di Jakarta itu, tetap dilakukan nya.

Ketika jam sekolah, Gilang tidak akan melakukan nya. Tapi ketika jam sekolah berakhir, Ia tetap bisa mengapresiasi kan tindakannya itu.

Hingga suatu ketika semua itu berubah saat Gilang sedang tawuran. Gikang bertemu dengan ibu muda yang sedang menceramahi ketua geng lawan tawuran nya.

Gilang terpesona pada pandangan pertama kepada wanita dewasa ini, hingga dirinya penasaran dengan wanita itu.

Dari sana lah awal mula dirinya berubah drastis dari yang dulu bandel nggak ketulungan, kini berubah menjadi pemuda yang sangat penurut.

Aneh sih jika dilihat, tapi itulah kenyataannya. Semua itu karena seseorang yang telah mencuri hatinya sejak pertama kali bertemu. Cinta pada pandangan pertama itulah yang Gilang rasakan saat itu.

Semua itu berawal dari sana, sejak saat itu dia selalu berusaha mendekati Wanita itu walaupun sering mendapat penolakan, Gilang masih saja tetap berusaha agar bisa meluluhkan hati pujaannya itu.

*

*

Didalam kelas.

''Bro.. kamu kenapa kok melamun sih? Ada yang dipikirin ya? Ceritain dong.. berbagi gitu jangan dipendam sendiri!''

Gilang menoleh pada Ipank, dibalas nyengir kuda oleh Ipank.

''Nggak ada apa apa kok..'' sahutnya.

Walaupun datar masih tetap mau menjawab pertanyaan Ipank. Hanya dengan Ipank saja sedangkan dengan teman sekelasnya yang lain tidak pernah sekalipun.

''Nanti pulang dari sekolah udah ada yang nunggu bro diperempatan jalan raya blok G! Mereka semua sangat ingin kita habisi! Gimana, kamu ikut nggak?''

''Boleh juga! siapkan segalanya! kita habisi mereka semua!!'' sahutnya dengan nada dingin.

Dan benar saja, sepulang sekolah para anggota tawuran Gilang, mendatangi tempat yang disebutkan oleh Ipank tadi.

Sengaja Ipank mengatakan hal itu kepada Gilang, karena temapt yang mereka incar ini sangatlah strategis.

Disana terdapat sebuah danau yang luas dengan taman disekelilingnya. Juga ada sebuah pendopo yang berjajar di sekitar danau.

Pohon-pohon besar yang sengaja ditanam untuk menghilangkan polusi asap akibat kendaraan bermotor dan roda empat.

Suasananya begitu tenang dan sejuk. Tempat ini sering dijadikan tempat nongkrong para anak muda.

Dan juga tempat foto short untuk para Instragram marble. Tempat inilah yang mereka perebutkan hingga sampai tawuran.

Tempat dimana Gilang menemukan pujaan hatinya walau terpaut usia sangat jauh.

Banyak sekali pasangan yang terpaut usia begitu jauh. Tetapi mereka tetap bahagia.

Akankah Gilang, bisa untuk melabuhkan hatinya kepada Wanita yang baru dikenalnya? Apakah cintanya akan bersambut? Atau hanya bertepuk sebelah tangan?

Entahlah! Ia tetap yakin akan hatinya, bahwa suatu saat nanti akan bisa meluluhkan hati wanita itu.

Banyak teman teman sekelas nya yang cantik-cantik. Belum lagi diluar sekolah, banyak sekali diantara mereka yang terang-terangan menyukai Gilang. Tapi Gilang tak menginginkan nya.

Hatinya hanya tertuju pada seorang wanita muda yang sudah berkeluarga, memilki 3 orang anak.

Itulah yang namanya cinta. Dari mata turun ke hati. Cinta pada pandangan pertama.

Ditengah jalan itulah, Gilang melihat seorang wanita yang begitu lembut ketika berbicara namun tegas dalam setiap ucapan nya.

Dia bisa meredam emosinya dengan sempurna. Menutupinya dengan wajah datar nan dingin, bak gunung es Himalaya tak ada yang bisa menghancurkan nya bahkan dirinyalah yang akan menghancurkan musuh-musuh nya itu.

Gilang mencoba mengikuti kemana pun wanita itu pergi, hingga nekat untuk langsung menemui nya.

Gilang tak peduli dengan penolakan wanita itu, ia akan terus berusaha mendekati nya.

Dialah Gilang.

Jika dia sudah mempunyai keinginan, apa yang dia suka dia pasti akan mendapatkan nya.

Bukan sebuah obsesi, tapi itulah karakter Gilang yang tak diketahui oleh orang lain, hal itu akan diketahui ketika dia telah menemukan sesuatu diantara ribuan sesuatu yang menurut orang lain itu tidak penting.

Bahkan Mama nya Gilang pun heran akan kelakuan anaknya. Kok bisa anak semata wayangnya bersikap seperti itu.

Gilang, jika dirumah sama halnya dengan disekolah. Dia tetap akan berwajah datar dan dingin.

Berbeda ketika dirumahnya, Mama Dewi sering melihat Gilang diam dan melamun sendirian ditepi kolam renang ketika malam tiba.

Mamanya sering melihat Gilang yang melamun sambil menengadah kan kepalanya keatas, sambil memandang rembulan yang bersinar terang.

Bahkan ketika bulan tidak muncul, hanya bintang bintang saja, dia tetap akan duduk ditepi kolam renang sambil memandang keatas.

Pernah juga Mama Dewi menemukan Gilang yang sedang terisak sendiri. Ketika ditanya Gilang hanya bilang, ia rindu akan kampung halaman mereka di Jakarta.

Tapi Mama Dewi tau, bukan itu yang membuat Gilang menangis. Ada hal lain yang disembunyikan olehnya. Tapi putranya itu tidak mau bercerita padanya.

Mama Dewi tak bisa memaksanya, hanya saja ia kasihan akan keadaan Gilang.

Hingga pada suatu hari, anaknya itu berubah drastis dari yang dingin kaku bak es balok, kini telah mencair.

Mereka terheran heran, ada apa dengan Gilang? Wajah yang dulunya sendu ketika malam tiba, siangnya datar.

Kini berubah menjadi senyuman yang sangat manis, memikat hati siapapun yang memandang nya.

Mama Dewi bertanya kepada suaminya pak Angga, tapi tak juga mendapat jawaban. Hanya hendikan bahu yang didapatkan olehnya.

Ada apa denganmu Gilang?

Adakah sesuatu yang terlewat hingga mama tak mengetahui nya?

Itulah yang ada dalam benak Mama nya.

Gilang tersenyum dan terus tersenyum eits!!

Itu berlaku hanya dirumah saja tapi disekolahnya tetap sama, dingin dan datar!

Sesuatu yang selama ini kucari cari dan tunggu telah kutemui.. rasa sakit yang dulu ketika malam kurasakan, kini berganti dengan rasa senang dihati.

Sungguh yang maha kuasa begitu kuasa dalam membolak balikkan hati seseorang, cinta yang dulu sudah lama kupendam dan kusimpan, tak ingin kuberikan lagi, sekarang muncul dengan tiba tiba tanpa disangka sangka.

Ya Tuhan, jadikan cinta ini pelabuhan Terakhirku.

Cinta yang dulu pernah ku kubur dalam- dalam, kini akan kuserahkan pada sang pemilik hati ini.

Semoga cintaku ini akan menjadi tempat terakhir ku untuk berlabuh .. semoga cinta ini bukan cinta biasa! Akan tetapi ini cinta luar biasa.

Tunggu aku.

Aku akan datang untuk memjemputmu.

Kekasih hatiku..

Gilang

💕

Semoga aja ya bang.. Cinta ini akan berlabuh pada tempat yang tepat.

TBC

Episodes
1 pengumuman
2 Awal mula
3 Pertemuan pertama
4 Alisa
5 Gilang Bhaskara
6 Penasaran
7 Kita berjumpa lagi
8 Dirumah Alisa
9 Makan bersama
10 Gilang demam
11 Dirumah Gilang
12 Abang kerumah gilang
13 Obat untuk Gilang
14 Hadiah dari Gilang
15 Kedatangan Tamu
16 Keseruan dirumah Alisa
17 Cibiran Tetangga
18 Ungkapan hati Gilang
19 Gilang belajar sholat
20 Ustad Dhanu
21 Abang
22 Menginap
23 Keceplosan
24 Mimpi
25 Masih dengan Mimpi
26 Masih dengan mimpi 2
27 Al Gi Na Ra
28 Al Gi Na Ra 2
29 Al Gi Na Ra 3
30 Andi Prajaditya
31 Hanyut dalam rasa
32 Malu
33 POV Ira
34 Mama Dewi
35 Vita Rosmala Setiawan
36 Masa lalu Gilang
37 Masa lalu Gilang 2
38 Masa lalu Gilang 3
39 Masa lalu Gilang 4
40 Masa lalu Gilang 5
41 Masa lalu Gilang 6
42 Masa lalu Gilang 7
43 Masa lalu Gilang 8
44 MLG Terluka
45 MLG Vita dan Kevin
46 MLG Bunuh diri
47 Makan malam bersama
48 Menolak
49 Malu dan kecewa
50 Menenangkan diri
51 Keturunan Aceh
52 Bolehkah aku tidur dipangkuan mu??
53 Apakah aku harus menjadi duda dulu?
54 Mami
55 Salah paham
56 Permintaan Ira
57 Kamu kenapa??
58 Cemburu
59 Tetap dilanjutkan
60 Menjemput Abang
61 Papi ku
62 Alisa store
63 Chef baru
64 Ketahuan
65 Hadiah buat Abang
66 Kenapa bukan Papi yang jadi ayah kandung Abang??
67 Email dan sandi
68 Pajero Sport
69 Sarapan atau tatapan??
70 Di perjalanan
71 Aku kangen Papa!
72 Jantung Hatiku
73 Mimpi yang jadi kenyataan
74 Cinta sampai mati
75 Luka sekerat rasa
76 Sabar sayang..
77 Pulang
78 Sibuk
79 Kebakaran
80 Kamu selamat Nak!
81 Di kantin
82 Pengaruh buruk?
83 Dia, wanita ku!
84 Kesepakatan
85 Berbohong demi kebaikan
86 Di rumah ustad Dhanu
87 Malam terakhir bersama mu
88 Malam terakhir bersama mu 2
89 Berpisah sementara
90 Ayah
91 Amplop
92 Di temani Ummi.
93 Belanja tanpa Mak
94 Hal mengejutkan!
95 Pertemuan dua sahabat
96 Besan ku oh Besan ku!
97 Annisa menangis tanpa henti
98 Sepucuk surat untuk Gilang
99 Latihan marawis
100 Tamu yang membuat shock
101 Terkejut
102 Perjodohan antara dua pasangan yang terpisah
103 Single
104 Rumah baru
105 Aku Rindu kamu, sayang!
106 Istri sah secara hukum
107 Pindah
108 Gelisah
109 Masalah besar??
110 Senandung terakhir Lana
111 Pernikahan membawa petaka
112 Tragedi berdarah
113 Rumah sakit
114 Pingsan
115 Wanita pembawa Sial
116 Jangan pergi sayang
117 Terluka dan kecewa
118 Hidup masing-masing
119 Kerapuhan Lana
120 Pulang dari rumah sakit
121 Perhiasan Alisa
122 Alisa Bakery
123 Susu
124 Marah sama siapa?
125 Mengantar Rani
126 Pesan rindu
127 Berbagi cerita bersama Reza
128 Mengantar Gilang
129 Kelahiran anggota Baru
130 Rayyan Putra Bhaskara
131 Ibu susu Baby Ray
132 Ibu sambung Baby Ray
133 Welcome in the palace Mami Alisa!
134 Ulang tahun Rayyan
135 Pertemuan pertama setelah sekian lama
136 Istriku, Alisa Febriyanti
137 Permintaan Rayyan
138 Permintaan di masa lalu
139 Sakit Apa?
140 Penjelasan Gilang
141 Meminta Restu
142 Luka akibat masa lalu
143 Rahasia Masa lalu
144 Cerita Lana
145 Kedatangan Tama
146 Jodoh yang sudah di tetapkan
147 Tidak ada alasan lagi untukku menolak mu
148 Ungkapan hati Alisa
149 Impian Oma
150 Menjemput restu
151 Berangkat ke Aceh
152 Bertemu calon mertua
153 Bertemu Tante Irma dan Om Karim
154 Penolakan Papa Yoga
155 Shock berat
156 Kemarahan Lana
157 Abang mau Papi!
158 Menyapa Kakek dan Nenek
159 Wanita istimewa
160 Bukan Emil!
161 Setuju
162 Nasihat Mama Alina
163 Menyusun rencana
164 Buang yang lama, ganti dengan yang baru
165 Ponsel untuk Papa mertua
166 Pulang ke Medan bersama keluarga Alisa
167 Tiba di kota Medan untuk pertama kalinya
168 Selamat datang Besan!
169 Sambutan untuk Besan
170 Persiapan acara pernikahan
171 Cucuku!!
172 Pingsan lagi?
173 Penyakit Alisa.
174 Henna
175 Turun mandi
176 Papa? Papa kah itu?
177 Godaan untuk calon istri
178 Pernikahan Gilang & Alisa
179 Ijab Qobul
180 Kejutan untukmu, istriku
181 Resepsi pernikahan Gilang & Alisa
182 Resepsi pernikahan Gilang & Alisa 2
183 Karena bagiku, engkaulah Nyawaku..
184 Halal untuk ku Sentuh
185 Mewujudkan keinginan
186 Bersatu
187 Janda tapi perawan!
188 Cerita sebelum tidur
189 Jatuh dari ranjang
190 Menggoda pengantin baru
191 Kedatangan kedua orang tua
192 Cerita tentang Rayyan
193 Mama Vita bukan Mami Vita!
194 Keluarga Ayah Emil
195 Sebuah bukti dari masa lalu
196 Mak ingin membunuhku? Silahkan!
197 Minta maaf
198 Kalian tau?
199 Kemarahan Alisa.
200 Suami sah vs mantan suami
201 Gilang ke toko kue Alisa
202 Ngantuk, mual, muntah?
203 Alisa ke kantor Bhaskara Group
204 Ngidam??
205 Sekretaris baru
206 Pelakor tertutup hijab?
207 Pergi tanpa Pamit
208 Salah paham
209 Sahabatku, Alisa Febriyanti
210 Menyusulnya
211 Alisa tiba di rumah Papa Yoga
212 Aku membutuhkan mu, sayang!
213 Tega kamu!
214 Menyentuhmu, candu bagiku
215 Maafkan aku, By...
216 Kabar gembira
217 Positif Hamil
218 Kedatangan Ema
219 Penjelasan Ema
220 Rencana perjodohan
221 Kembar??
222 Lamaran dadakan
223 Rencana pernikahan
224 Pernikahan Andi dan Ema
225 Resepsi pernikahan Andi dan Ema
226 Melahirkan
227 Welcome to world baby twins
228 Sambutan untuk Baby twins
229 Aqiqah baby twins
230 Keseruan bersama baby twins
231 Baby Sitter
232 Malu nggak ketulungan
233 Bahagia bersamamu
234 Seseorang dari masa lalu
235 Pelabuhan Terakhir ku ( Kamu bukan pembawa sial ) The End
236 Sedikit cuap-cuap
237 Pengumuman Novel baru tentang cerita Keluarga Bhaskara setelah mereka bahagia.
Episodes

Updated 237 Episodes

1
pengumuman
2
Awal mula
3
Pertemuan pertama
4
Alisa
5
Gilang Bhaskara
6
Penasaran
7
Kita berjumpa lagi
8
Dirumah Alisa
9
Makan bersama
10
Gilang demam
11
Dirumah Gilang
12
Abang kerumah gilang
13
Obat untuk Gilang
14
Hadiah dari Gilang
15
Kedatangan Tamu
16
Keseruan dirumah Alisa
17
Cibiran Tetangga
18
Ungkapan hati Gilang
19
Gilang belajar sholat
20
Ustad Dhanu
21
Abang
22
Menginap
23
Keceplosan
24
Mimpi
25
Masih dengan Mimpi
26
Masih dengan mimpi 2
27
Al Gi Na Ra
28
Al Gi Na Ra 2
29
Al Gi Na Ra 3
30
Andi Prajaditya
31
Hanyut dalam rasa
32
Malu
33
POV Ira
34
Mama Dewi
35
Vita Rosmala Setiawan
36
Masa lalu Gilang
37
Masa lalu Gilang 2
38
Masa lalu Gilang 3
39
Masa lalu Gilang 4
40
Masa lalu Gilang 5
41
Masa lalu Gilang 6
42
Masa lalu Gilang 7
43
Masa lalu Gilang 8
44
MLG Terluka
45
MLG Vita dan Kevin
46
MLG Bunuh diri
47
Makan malam bersama
48
Menolak
49
Malu dan kecewa
50
Menenangkan diri
51
Keturunan Aceh
52
Bolehkah aku tidur dipangkuan mu??
53
Apakah aku harus menjadi duda dulu?
54
Mami
55
Salah paham
56
Permintaan Ira
57
Kamu kenapa??
58
Cemburu
59
Tetap dilanjutkan
60
Menjemput Abang
61
Papi ku
62
Alisa store
63
Chef baru
64
Ketahuan
65
Hadiah buat Abang
66
Kenapa bukan Papi yang jadi ayah kandung Abang??
67
Email dan sandi
68
Pajero Sport
69
Sarapan atau tatapan??
70
Di perjalanan
71
Aku kangen Papa!
72
Jantung Hatiku
73
Mimpi yang jadi kenyataan
74
Cinta sampai mati
75
Luka sekerat rasa
76
Sabar sayang..
77
Pulang
78
Sibuk
79
Kebakaran
80
Kamu selamat Nak!
81
Di kantin
82
Pengaruh buruk?
83
Dia, wanita ku!
84
Kesepakatan
85
Berbohong demi kebaikan
86
Di rumah ustad Dhanu
87
Malam terakhir bersama mu
88
Malam terakhir bersama mu 2
89
Berpisah sementara
90
Ayah
91
Amplop
92
Di temani Ummi.
93
Belanja tanpa Mak
94
Hal mengejutkan!
95
Pertemuan dua sahabat
96
Besan ku oh Besan ku!
97
Annisa menangis tanpa henti
98
Sepucuk surat untuk Gilang
99
Latihan marawis
100
Tamu yang membuat shock
101
Terkejut
102
Perjodohan antara dua pasangan yang terpisah
103
Single
104
Rumah baru
105
Aku Rindu kamu, sayang!
106
Istri sah secara hukum
107
Pindah
108
Gelisah
109
Masalah besar??
110
Senandung terakhir Lana
111
Pernikahan membawa petaka
112
Tragedi berdarah
113
Rumah sakit
114
Pingsan
115
Wanita pembawa Sial
116
Jangan pergi sayang
117
Terluka dan kecewa
118
Hidup masing-masing
119
Kerapuhan Lana
120
Pulang dari rumah sakit
121
Perhiasan Alisa
122
Alisa Bakery
123
Susu
124
Marah sama siapa?
125
Mengantar Rani
126
Pesan rindu
127
Berbagi cerita bersama Reza
128
Mengantar Gilang
129
Kelahiran anggota Baru
130
Rayyan Putra Bhaskara
131
Ibu susu Baby Ray
132
Ibu sambung Baby Ray
133
Welcome in the palace Mami Alisa!
134
Ulang tahun Rayyan
135
Pertemuan pertama setelah sekian lama
136
Istriku, Alisa Febriyanti
137
Permintaan Rayyan
138
Permintaan di masa lalu
139
Sakit Apa?
140
Penjelasan Gilang
141
Meminta Restu
142
Luka akibat masa lalu
143
Rahasia Masa lalu
144
Cerita Lana
145
Kedatangan Tama
146
Jodoh yang sudah di tetapkan
147
Tidak ada alasan lagi untukku menolak mu
148
Ungkapan hati Alisa
149
Impian Oma
150
Menjemput restu
151
Berangkat ke Aceh
152
Bertemu calon mertua
153
Bertemu Tante Irma dan Om Karim
154
Penolakan Papa Yoga
155
Shock berat
156
Kemarahan Lana
157
Abang mau Papi!
158
Menyapa Kakek dan Nenek
159
Wanita istimewa
160
Bukan Emil!
161
Setuju
162
Nasihat Mama Alina
163
Menyusun rencana
164
Buang yang lama, ganti dengan yang baru
165
Ponsel untuk Papa mertua
166
Pulang ke Medan bersama keluarga Alisa
167
Tiba di kota Medan untuk pertama kalinya
168
Selamat datang Besan!
169
Sambutan untuk Besan
170
Persiapan acara pernikahan
171
Cucuku!!
172
Pingsan lagi?
173
Penyakit Alisa.
174
Henna
175
Turun mandi
176
Papa? Papa kah itu?
177
Godaan untuk calon istri
178
Pernikahan Gilang & Alisa
179
Ijab Qobul
180
Kejutan untukmu, istriku
181
Resepsi pernikahan Gilang & Alisa
182
Resepsi pernikahan Gilang & Alisa 2
183
Karena bagiku, engkaulah Nyawaku..
184
Halal untuk ku Sentuh
185
Mewujudkan keinginan
186
Bersatu
187
Janda tapi perawan!
188
Cerita sebelum tidur
189
Jatuh dari ranjang
190
Menggoda pengantin baru
191
Kedatangan kedua orang tua
192
Cerita tentang Rayyan
193
Mama Vita bukan Mami Vita!
194
Keluarga Ayah Emil
195
Sebuah bukti dari masa lalu
196
Mak ingin membunuhku? Silahkan!
197
Minta maaf
198
Kalian tau?
199
Kemarahan Alisa.
200
Suami sah vs mantan suami
201
Gilang ke toko kue Alisa
202
Ngantuk, mual, muntah?
203
Alisa ke kantor Bhaskara Group
204
Ngidam??
205
Sekretaris baru
206
Pelakor tertutup hijab?
207
Pergi tanpa Pamit
208
Salah paham
209
Sahabatku, Alisa Febriyanti
210
Menyusulnya
211
Alisa tiba di rumah Papa Yoga
212
Aku membutuhkan mu, sayang!
213
Tega kamu!
214
Menyentuhmu, candu bagiku
215
Maafkan aku, By...
216
Kabar gembira
217
Positif Hamil
218
Kedatangan Ema
219
Penjelasan Ema
220
Rencana perjodohan
221
Kembar??
222
Lamaran dadakan
223
Rencana pernikahan
224
Pernikahan Andi dan Ema
225
Resepsi pernikahan Andi dan Ema
226
Melahirkan
227
Welcome to world baby twins
228
Sambutan untuk Baby twins
229
Aqiqah baby twins
230
Keseruan bersama baby twins
231
Baby Sitter
232
Malu nggak ketulungan
233
Bahagia bersamamu
234
Seseorang dari masa lalu
235
Pelabuhan Terakhir ku ( Kamu bukan pembawa sial ) The End
236
Sedikit cuap-cuap
237
Pengumuman Novel baru tentang cerita Keluarga Bhaskara setelah mereka bahagia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!