Hadiah dari Gilang

Ira dan Lana melihat mobil Gilang sudah terparkir disana terbengong-bengong melihatnya.

Lana yang melihat pun takjub.

''Wuihhh mobil Om kereeeeennnn.. mau diantar sama mobil ini ya Om?''

''Iya Om yang akan mengantar kalian pulang..''

''Tapi Om kan lagi sakit siapa yang jadi sopir nya??''

''Itu sopirnya udah duduk manis didalam, kita hanya perlu masuk saja ayo..'' Gilang menarik pintu mobil dengan satu kali tarik dan pintu itu terbuka.

''Wuihhh hebat euuuyyy mobil Om Gilang sekali tarik pintunya terbuka sendiri..'' Gilang yang mendengar pun tersenyum.

''Ihh Abang jangan norak Napa kayak nggak pernah naik mobil aja!"' sewot Ira ia merasa jengah dengan kelakuan adiknya

''Biarin aja weeeeee Om Gilang aja nggak pa pa tuh kok kakak sih yang sewot?'' Ira melengos

''Aihhh kenapa berantem sih.. ayo kita jalan jalan dengan mobil.. nanti kita mampir di KFC ya?'' Gilang gemas sendiri melihat kelakuan dua anak itu.

''Ihh asiiiik Abang makan ayam KFC... yeeee...''

''Norak kamu bang...''

''Biarin...wlekk'' Lana menjulurkan lidahnya,

Gilang yang melihat pun menggelengkan kepalanya.

Mobil keluar dari pekarangan rumah Gilang terus melaju melewati perumahan elit dengan pagar yang menjulang tinggi dan memasuki jalan raya.

Lana melihat pemandangan dari jendela mobil Gilang. Ia merasa takjub, seumur hidup nya baru kali ini naik mobil mewah.

Gilang yang melihat pun tersenyum. Gilang melihat Ira yang terdiam mencoba mencairkan suasana.

''Kakak kok diam aja? Ada masalah ya disekolah??''

''Nggak ada Om cuma lagi kepikiran Mak aja dirumah, hari kan sudah mau gelap Mak pasti khawatir deh nungguin kami nggak balik balik dari tadi.''

''Kan kita lagi dijalan mau pulang.. walaupun tubuh Om belum fit, Om tetap harus mengantar kalian sampai kerumah dengan selamat Karna kalian berdua tanggung jawab Om.''

''Iya Om.. kakak tau..'' Ira menarik nafasnya

Lana yang melihat ada sebuah tempat makan berlogo KFC diatas atapnya jadi sumringah. Ia ingin Gilang menepati janjinya.

''Om, Om itukan KFC? Ayo kita mampir Om.. Abang mau makan itu Om.. ayo Om ya ya..'' pintanya dengan menunjuk tempat itu.

Gilang yang melihat Lana begitu antusias tersenyum.

''Pak mampir dulu di KFC depan sana..''

''Baik den..''

''Asiiiiik Abang makan ayam KFC.. uhuyyyyy... seru euuuyyy... makan enak..''

Gilang terkekeh melihat tingkah Lana yang sangat menghibur dirinya. Tidak sia sia selama ini ia selalu mengikuti Alisa dan ternyata anak Alisa ini membawa harapan baru untuknya.

Sesampainya disana mereka bertiga masuk dan memesan ayam KFC. Gilang ingin bertanya apakah mau makan ditempat atau dibawa pulang tapi Lana mengatakan ingin makan dirumah bersama Alisa. Gilang pun menyetujui nya.

Tak tanggung tanggung Gilang memesan ayam KFC tidak hanya dua box seperti janjinya tapi lebih, hingga lima box.

Ira yang melihat terheran heran tapi tetap diam saja sedangkan Lana sangat senang ia terus tersenyum dan tersenyum sesekali melompat kegirangan.

''Ni anak baru dikasih segini aja senangnya bukan main.. tuh bibir tersenyum Mulu.. kagak pegal apa ya?? Ternyata mengambil hati seorang anak nggak perlu dengan barang mewah cukup dengan membawa nya jalan jalan dan membeli makanan. Tidak seperti diriku yang selalu ditolak setiap kali diajak pergi jalan jalan'' Batin Gilang.

Ada kesenangan tersendiri bagi nya ketika melihat Lana dan Ira bahagia hanya dengan ayam KFC saja.

Setelah selesai membeli ayam KFC mereka melanjutkan perjalanan lagi menuju kerumah Lana.

Saat melihat diseberang sana ada penjual mie goreng seafood Lana meminta Gilang untuk membeli nya.

Gilang mengiyakan ia menyuruh supir untuk membeli dan dirinya menanti mereka berdua didalam mobil.

Saat matanya memandang kearah luar tak sengaja ia melihat lemari pendingin yang sedang promo.

Gilang berfikir, apakah sebaiknya ia membelikan itu saja sebagai hadiah darinya untuk Alisa karena sudah mengirimkan makanan untuknya?

Gilang tak tau harus memberikan apa untuk Alisa karena ia tak tau apa kesukaan Alisa. Lagipun ketika kerumahnya kemarin,mereka belum punya lemari pendingin dan bagaimana Alisa menyimpan stok barang jualannya yang tidak habis?? Pastilah terbuang.

Gilang mengambil handphone nya untuk menelpon supir membelikan lemari pendingin atas namanya dan meminta mereka mengirimkan ketempat Alisa besok pagi.

Ketika sedang berbalas pesan dengan supirnya Gilang melihat ada super market disana ia mengingat bahwa Lana sangat menyukai jus dan ia berinisiatif membelinya agar mereka bisa membuat jus dirumah setiap hari.

Setelah semua pesanan nya beres mereka melanjutkan perjalanan nya kembali menuju kediaman Alisa.

Gilang sangat senang mendengar Lana bercerita tentang apa saja. Kadang tertawa kadang juga sedih tapi itu semua tidak membuat Gilang bosan.

Ada saja candaan yang dibuat Lana hingga supir Gilang pun ikut tertawa. Satu jam kemudian sampailah mereka dirumah Alisa.

Tepat didepan pintu rumahnya Alisa berdiri mematung, Ia berfikir siapa pula malam-malam kerumahnya menggunakan mobil mewah.

Alisa jadi penasaran takut akan anak anaknya. Hatinya jadi risau memikirkan hal itu. Namun semua itu sirna saat melihat Ira dan Lana juga Gilang serta seorang pria paruh baya turun dari mobil dengan bersamaan.

Alisa terkejut melihat Gilang, katanya tadi demam kok sekarang udah baikan aja? Pikirnya.

Alisa madih saja memandang kearah mobil, tiba tiba saja Gilang menoleh ke arahnya dan tersenyum.

Deg!

''Perasaan apa ini? Kok bisa aku deg degan gini ya melihatnya tersenyum? Aishhh.. ada apa denganku!'' Batin Alisa.

Mata Alisa dan Gilang terkunci, sesaat mereka saling pandang menyelami perasaan masing masing.

Tetapi semua itu buyar ketika Lana hampir tersungkur karena menabrak batu dipinggir jalan.

Jika saja Gilang tidak sigap mungkin box berisikan ayam akan tumpah semua. Untunglah Gilang dengan cepat menangkapnya hingga box ayam KFC terselamatkan.

''Hahaha Abang kenapa sih kok mau jatuh aja dari tadi nhgak dirumah Om nggak juga dirumah sendiri! Apa Abang sehat?'' tanya Gilang dengan menahan tawanya.

''Hehehe Om selow selow.. Abang sehat kok. Yang nggak sehat tuh perutnya Abang! Keroncongan Mulu dari tadi karena mencium bau ayam.. hahhh.. saking ingin makan ayam batu koral pun jadi kerikil nggak nampak euyyy.. gelap... haishhh..''

Gilang tak tahan lagi untuk tidak tertawa. Ia tertawa hingga Alisa dan supir yang mendengarnya pun ikut tertawa terbawa suasana.

Gilang menggeleng kan kepalanya melihat tingkah Lana yang menurutnya sangat lucu.

Alisa yang melihat box dan juga buah buahan menjadi heran. Belum sempat ia bertanya, Gilang sudah mendahului nya untuk berbicara.

''Assalamualaikum Mbak... maaf ya malam baru bisa mengantarkan anak anak.. tadi sempat mampir dulu di KFC karena Lana sangat menginginkannya.''

Gilang terkekeh melihat Lana yang antusias banget membuka box ayam KFC.

''Tuh Mbak lihat! Belum juga yang lain masuk, dianya udah buka aja tuh box ayam!'' tunjuk Gilang pada Alisa.

Alisa yang melihat itupun melotot tak percaya. ''Abang!! bantuin dulu Nak, Pak supirnya! Kasian kan boxnya banyak loh.." tegur Alisa pada putranya.

"Haishhh Mak.... Abang kan udah kepingin banget makan ayam? Masa nggak jadi sih makannya? Baru box nya udah dibuka juga.. hmmm baunya yammi...."

Alisa hanya menggeleng kan kepalanya melihat Lana. Ia berinisiatif mengangkat box serta buah buahan untuk dibawa masuk kedalam.

Melihat itu Gilang melarangnya untuk tidak mengangkat barang berat biar dirinya dan supir saja yang mengangkatnya.

''Udah Mbak nggak usah mengangkat barang ini.. biar kami saja ya?''

''Tapi ini terlalu banyak GI.. apa kamu memborong semua yang ada di pasar??'' Gilang yang mendengar Alisa memanggil namanya tersenyum hatinya jadi berbunga-bunga, Alisa yang melihat Gilang tersenyum jadi heran.

''Kamu kenapa?? Kok malah ngelamun sih?!''

Gilang yang tertangkap basah sedang tersenyum memandang Alisa, jadi salah tingkah.

''Hehehe.. Nggak pa-pa Mbak.. hanya senang aja dipanggil nama sama Mbak..''

Gilang nyengir kuda sedang Alisa terkejut kapan ia memanggil Gilang dengan nama. Ditengah lamunannya Alisa mendengar supir Gilang bertanya dimana akan meletakkan semua barang itu.

''Maaf Neng... Bapak letakkan dimana ya semua barang ini??''

''Eh? Iya bawa aja kedalam! Mari kita masuk dulu ayo! saya buatkan minum untuk Bapak sama kamu..'' Alisa menjadi kaku ketika ingin menyebut nama Gilang lagi.

Mereka masuk dan duduk lesehan dilantai dengan Lana yang sudah menunggu mereka dari tadi dengan wajah cemberut.

''Ih Abang kok mukanya gitu? Asem! kayak jeruk purut!'' ucap Gilang menahan tawanya.

''Ck!! kalian payah! lama! Nggak tau apa Abang udah lapar ini..'' ucapnya dengan bibir mengerucut sebal.

"Abang!! Nggak boleh gitu! Hormati yang lebih tua!" tegur Alisa.

"Abang udah lapar Mak.. belum makan nih dari tadi!''

" Ya sudah, ambil mangkuk untuk cuci tangan agar kita makan bersama ya.. ayo Kak! Abang bantuin kakaknya!''

Lana yang melihat Alisa menyuruhnya bertambah manyunlah bibirnya. Sedang Gilang terkekeh melihatnya.

Mereka sigap menghidangkan nasi panas serta teh manis dan juga masakan rumahan Alisa yang sangat disukai Gilang juga ayam KFC .

Lana mengambil satu dan hampir saja menggigit nya tapi tak jadi karena mendengar deheman Alisa.

"Ehemm..."

Lana terkejut dan ia memandang Alisa dengan nyengir kuda. "Hehehe.. maaf Mak! Abang lupa hihi.. habisnya udah laperrr..."

Kemudian ia membaca doa makan dengan diaminkan oleh semuanya.

Saat ingin makan Gilang memandang Alisa, ia ingin mengucapkan sesuatu tapi takut Alisa tersinggung akhirnya ia memilih diam.

Alisa yang melihatnya pun tersenyum sedikit ia tau apa yang diinginkan Gilang. seperti ada kontak batin diantara mereka hingga Alisa menjadi tau apa yang diinginkan Gilang.

Ia bangkit dan menuju kedapur mengambil masakan yang diinginkan Gilang, Gilang yang melihat nya sangat senang karena Alisa tau apa yang diinginkan nya.

"Ini untuk mu.. bukankah tadi ini yang ingin kamu tanyakan??" Gilang salah tingkah ditatap Alisa dari dekat.

"Hehehe iya Mbak.. habisnya enak sih.."

"Kan udah Abang bilang... masakan Mak Abang yang paling enak! Om sih.. ketagihan kan sekarang?'' Ucap Lana dengan mulut yang penuh dengan ayam KFC.

Pak supir yang melihat Gilang begitu bahagia, ia menjadi terharu karena selama ini ia tau seperti apa keadaan Gilang yang sebenarnya.

Tak terasa bulir bening menetes di pipinya, dengan sigap ia mengusapnya saat mereka semua tak menyadari.

"Ayo Pak dimakan! mau saya ambilkan? Dari tadi Bapak hanya bengong saja! Maafkan anak anak saya ya Pak! yang tak mengajak untuk makan bersama.." imbuh Alisa dengan sedikit menunduk.

Pak supir yang mendengarnya hanya tersenyum. "Iya Neng.. ini Bapak mau makan. Melihat keluarga kalian seperti ini mengingatkan Bapak dengan keluarga Bapak nan jauh disana biasanya kalau makan pasti ngumpul kayak gini.." sahut Pak supir.

Alisa yang mendengar nya ikut sedih demikian juga dengan Gilang. Ia tertunduk mengingat dirinya yang tak pernah berkumpul bersama ketika makan.

Inilah yang diinginkan Gilang, makan bersama sambil bercerita tertawa tawa bersama menambah keseruan, belum lagi tingkah Lana yang selalu saja membuat nya gemas.

Ia bertekad didalam hati, ia tidak akan melepaskan keluarga ini. Ia akan mempertahankannya sampai kapanpun sampai waktunya tiba nanti.

"Om tadi ketika kita di mobil, Om beli apa sama Pak supir kok Abang nggak dikasi tau sih?''

"Ohh itu... emm..rahasia..." sahut Gilang dengan mengedipkan matanya.

Lana yang melihat pun jadi cemberut. ''Ih Om mah gitu! main rahasia rahasia an segala?! Emang apa sih yang Om pesan?" selidik Lana.

"Besok aja ya.. besok Abang pasti tau. Mbak.. jika besok ada orang yang datang mengantar barang, Mbak ambil aja ya.. jangan ditolak!''

Alisa yang mendengarnya hanya terdiam. Ia berpikir, barang apa yang akan diberikan Gilang untuknya besok.

Gilang yang melihat Alisa melamun tersenyum, ia tau pasti Alisa penasaran dengan hadiahnya.

"Mbak nggak usah takut ya, itu sudah saya bayar cash jadi Mbak tinggal memakai nya saja. Mohon diterima ya Mbak, itu sebagai tanda ucapan terimakasih karena Mbak sudah mau menyiapkan makanan untuk saya hingga Kakak dan Abang ikut mengantar nya. Terima kasih Mbak.." ucap Gilang dengan tulus.

"Sama sama GI.. bukankah kita sesama manusia harus saling tolong menolong? Iya kan Pak?''

"Bener itu Neng! selagi kita bisa, apa salahnya? Bapak juga seperti itu.''

Mereka bersenda gurau bersama saat makan. Tiba tiba saja pintu mereka ada yang mengetuk.

Tok., Tok.. Tok..

"Assalamualaikum Lis..."

💕

Siapa yang datang ya??

TBC

Terpopuler

Comments

Ersa

Ersa

mantan swamik kah?

2023-09-09

1

lihat semua
Episodes
1 pengumuman
2 Awal mula
3 Pertemuan pertama
4 Alisa
5 Gilang Bhaskara
6 Penasaran
7 Kita berjumpa lagi
8 Dirumah Alisa
9 Makan bersama
10 Gilang demam
11 Dirumah Gilang
12 Abang kerumah gilang
13 Obat untuk Gilang
14 Hadiah dari Gilang
15 Kedatangan Tamu
16 Keseruan dirumah Alisa
17 Cibiran Tetangga
18 Ungkapan hati Gilang
19 Gilang belajar sholat
20 Ustad Dhanu
21 Abang
22 Menginap
23 Keceplosan
24 Mimpi
25 Masih dengan Mimpi
26 Masih dengan mimpi 2
27 Al Gi Na Ra
28 Al Gi Na Ra 2
29 Al Gi Na Ra 3
30 Andi Prajaditya
31 Hanyut dalam rasa
32 Malu
33 POV Ira
34 Mama Dewi
35 Vita Rosmala Setiawan
36 Masa lalu Gilang
37 Masa lalu Gilang 2
38 Masa lalu Gilang 3
39 Masa lalu Gilang 4
40 Masa lalu Gilang 5
41 Masa lalu Gilang 6
42 Masa lalu Gilang 7
43 Masa lalu Gilang 8
44 MLG Terluka
45 MLG Vita dan Kevin
46 MLG Bunuh diri
47 Makan malam bersama
48 Menolak
49 Malu dan kecewa
50 Menenangkan diri
51 Keturunan Aceh
52 Bolehkah aku tidur dipangkuan mu??
53 Apakah aku harus menjadi duda dulu?
54 Mami
55 Salah paham
56 Permintaan Ira
57 Kamu kenapa??
58 Cemburu
59 Tetap dilanjutkan
60 Menjemput Abang
61 Papi ku
62 Alisa store
63 Chef baru
64 Ketahuan
65 Hadiah buat Abang
66 Kenapa bukan Papi yang jadi ayah kandung Abang??
67 Email dan sandi
68 Pajero Sport
69 Sarapan atau tatapan??
70 Di perjalanan
71 Aku kangen Papa!
72 Jantung Hatiku
73 Mimpi yang jadi kenyataan
74 Cinta sampai mati
75 Luka sekerat rasa
76 Sabar sayang..
77 Pulang
78 Sibuk
79 Kebakaran
80 Kamu selamat Nak!
81 Di kantin
82 Pengaruh buruk?
83 Dia, wanita ku!
84 Kesepakatan
85 Berbohong demi kebaikan
86 Di rumah ustad Dhanu
87 Malam terakhir bersama mu
88 Malam terakhir bersama mu 2
89 Berpisah sementara
90 Ayah
91 Amplop
92 Di temani Ummi.
93 Belanja tanpa Mak
94 Hal mengejutkan!
95 Pertemuan dua sahabat
96 Besan ku oh Besan ku!
97 Annisa menangis tanpa henti
98 Sepucuk surat untuk Gilang
99 Latihan marawis
100 Tamu yang membuat shock
101 Terkejut
102 Perjodohan antara dua pasangan yang terpisah
103 Single
104 Rumah baru
105 Aku Rindu kamu, sayang!
106 Istri sah secara hukum
107 Pindah
108 Gelisah
109 Masalah besar??
110 Senandung terakhir Lana
111 Pernikahan membawa petaka
112 Tragedi berdarah
113 Rumah sakit
114 Pingsan
115 Wanita pembawa Sial
116 Jangan pergi sayang
117 Terluka dan kecewa
118 Hidup masing-masing
119 Kerapuhan Lana
120 Pulang dari rumah sakit
121 Perhiasan Alisa
122 Alisa Bakery
123 Susu
124 Marah sama siapa?
125 Mengantar Rani
126 Pesan rindu
127 Berbagi cerita bersama Reza
128 Mengantar Gilang
129 Kelahiran anggota Baru
130 Rayyan Putra Bhaskara
131 Ibu susu Baby Ray
132 Ibu sambung Baby Ray
133 Welcome in the palace Mami Alisa!
134 Ulang tahun Rayyan
135 Pertemuan pertama setelah sekian lama
136 Istriku, Alisa Febriyanti
137 Permintaan Rayyan
138 Permintaan di masa lalu
139 Sakit Apa?
140 Penjelasan Gilang
141 Meminta Restu
142 Luka akibat masa lalu
143 Rahasia Masa lalu
144 Cerita Lana
145 Kedatangan Tama
146 Jodoh yang sudah di tetapkan
147 Tidak ada alasan lagi untukku menolak mu
148 Ungkapan hati Alisa
149 Impian Oma
150 Menjemput restu
151 Berangkat ke Aceh
152 Bertemu calon mertua
153 Bertemu Tante Irma dan Om Karim
154 Penolakan Papa Yoga
155 Shock berat
156 Kemarahan Lana
157 Abang mau Papi!
158 Menyapa Kakek dan Nenek
159 Wanita istimewa
160 Bukan Emil!
161 Setuju
162 Nasihat Mama Alina
163 Menyusun rencana
164 Buang yang lama, ganti dengan yang baru
165 Ponsel untuk Papa mertua
166 Pulang ke Medan bersama keluarga Alisa
167 Tiba di kota Medan untuk pertama kalinya
168 Selamat datang Besan!
169 Sambutan untuk Besan
170 Persiapan acara pernikahan
171 Cucuku!!
172 Pingsan lagi?
173 Penyakit Alisa.
174 Henna
175 Turun mandi
176 Papa? Papa kah itu?
177 Godaan untuk calon istri
178 Pernikahan Gilang & Alisa
179 Ijab Qobul
180 Kejutan untukmu, istriku
181 Resepsi pernikahan Gilang & Alisa
182 Resepsi pernikahan Gilang & Alisa 2
183 Karena bagiku, engkaulah Nyawaku..
184 Halal untuk ku Sentuh
185 Mewujudkan keinginan
186 Bersatu
187 Janda tapi perawan!
188 Cerita sebelum tidur
189 Jatuh dari ranjang
190 Menggoda pengantin baru
191 Kedatangan kedua orang tua
192 Cerita tentang Rayyan
193 Mama Vita bukan Mami Vita!
194 Keluarga Ayah Emil
195 Sebuah bukti dari masa lalu
196 Mak ingin membunuhku? Silahkan!
197 Minta maaf
198 Kalian tau?
199 Kemarahan Alisa.
200 Suami sah vs mantan suami
201 Gilang ke toko kue Alisa
202 Ngantuk, mual, muntah?
203 Alisa ke kantor Bhaskara Group
204 Ngidam??
205 Sekretaris baru
206 Pelakor tertutup hijab?
207 Pergi tanpa Pamit
208 Salah paham
209 Sahabatku, Alisa Febriyanti
210 Menyusulnya
211 Alisa tiba di rumah Papa Yoga
212 Aku membutuhkan mu, sayang!
213 Tega kamu!
214 Menyentuhmu, candu bagiku
215 Maafkan aku, By...
216 Kabar gembira
217 Positif Hamil
218 Kedatangan Ema
219 Penjelasan Ema
220 Rencana perjodohan
221 Kembar??
222 Lamaran dadakan
223 Rencana pernikahan
224 Pernikahan Andi dan Ema
225 Resepsi pernikahan Andi dan Ema
226 Melahirkan
227 Welcome to world baby twins
228 Sambutan untuk Baby twins
229 Aqiqah baby twins
230 Keseruan bersama baby twins
231 Baby Sitter
232 Malu nggak ketulungan
233 Bahagia bersamamu
234 Seseorang dari masa lalu
235 Pelabuhan Terakhir ku ( Kamu bukan pembawa sial ) The End
236 Sedikit cuap-cuap
237 Pengumuman Novel baru tentang cerita Keluarga Bhaskara setelah mereka bahagia.
Episodes

Updated 237 Episodes

1
pengumuman
2
Awal mula
3
Pertemuan pertama
4
Alisa
5
Gilang Bhaskara
6
Penasaran
7
Kita berjumpa lagi
8
Dirumah Alisa
9
Makan bersama
10
Gilang demam
11
Dirumah Gilang
12
Abang kerumah gilang
13
Obat untuk Gilang
14
Hadiah dari Gilang
15
Kedatangan Tamu
16
Keseruan dirumah Alisa
17
Cibiran Tetangga
18
Ungkapan hati Gilang
19
Gilang belajar sholat
20
Ustad Dhanu
21
Abang
22
Menginap
23
Keceplosan
24
Mimpi
25
Masih dengan Mimpi
26
Masih dengan mimpi 2
27
Al Gi Na Ra
28
Al Gi Na Ra 2
29
Al Gi Na Ra 3
30
Andi Prajaditya
31
Hanyut dalam rasa
32
Malu
33
POV Ira
34
Mama Dewi
35
Vita Rosmala Setiawan
36
Masa lalu Gilang
37
Masa lalu Gilang 2
38
Masa lalu Gilang 3
39
Masa lalu Gilang 4
40
Masa lalu Gilang 5
41
Masa lalu Gilang 6
42
Masa lalu Gilang 7
43
Masa lalu Gilang 8
44
MLG Terluka
45
MLG Vita dan Kevin
46
MLG Bunuh diri
47
Makan malam bersama
48
Menolak
49
Malu dan kecewa
50
Menenangkan diri
51
Keturunan Aceh
52
Bolehkah aku tidur dipangkuan mu??
53
Apakah aku harus menjadi duda dulu?
54
Mami
55
Salah paham
56
Permintaan Ira
57
Kamu kenapa??
58
Cemburu
59
Tetap dilanjutkan
60
Menjemput Abang
61
Papi ku
62
Alisa store
63
Chef baru
64
Ketahuan
65
Hadiah buat Abang
66
Kenapa bukan Papi yang jadi ayah kandung Abang??
67
Email dan sandi
68
Pajero Sport
69
Sarapan atau tatapan??
70
Di perjalanan
71
Aku kangen Papa!
72
Jantung Hatiku
73
Mimpi yang jadi kenyataan
74
Cinta sampai mati
75
Luka sekerat rasa
76
Sabar sayang..
77
Pulang
78
Sibuk
79
Kebakaran
80
Kamu selamat Nak!
81
Di kantin
82
Pengaruh buruk?
83
Dia, wanita ku!
84
Kesepakatan
85
Berbohong demi kebaikan
86
Di rumah ustad Dhanu
87
Malam terakhir bersama mu
88
Malam terakhir bersama mu 2
89
Berpisah sementara
90
Ayah
91
Amplop
92
Di temani Ummi.
93
Belanja tanpa Mak
94
Hal mengejutkan!
95
Pertemuan dua sahabat
96
Besan ku oh Besan ku!
97
Annisa menangis tanpa henti
98
Sepucuk surat untuk Gilang
99
Latihan marawis
100
Tamu yang membuat shock
101
Terkejut
102
Perjodohan antara dua pasangan yang terpisah
103
Single
104
Rumah baru
105
Aku Rindu kamu, sayang!
106
Istri sah secara hukum
107
Pindah
108
Gelisah
109
Masalah besar??
110
Senandung terakhir Lana
111
Pernikahan membawa petaka
112
Tragedi berdarah
113
Rumah sakit
114
Pingsan
115
Wanita pembawa Sial
116
Jangan pergi sayang
117
Terluka dan kecewa
118
Hidup masing-masing
119
Kerapuhan Lana
120
Pulang dari rumah sakit
121
Perhiasan Alisa
122
Alisa Bakery
123
Susu
124
Marah sama siapa?
125
Mengantar Rani
126
Pesan rindu
127
Berbagi cerita bersama Reza
128
Mengantar Gilang
129
Kelahiran anggota Baru
130
Rayyan Putra Bhaskara
131
Ibu susu Baby Ray
132
Ibu sambung Baby Ray
133
Welcome in the palace Mami Alisa!
134
Ulang tahun Rayyan
135
Pertemuan pertama setelah sekian lama
136
Istriku, Alisa Febriyanti
137
Permintaan Rayyan
138
Permintaan di masa lalu
139
Sakit Apa?
140
Penjelasan Gilang
141
Meminta Restu
142
Luka akibat masa lalu
143
Rahasia Masa lalu
144
Cerita Lana
145
Kedatangan Tama
146
Jodoh yang sudah di tetapkan
147
Tidak ada alasan lagi untukku menolak mu
148
Ungkapan hati Alisa
149
Impian Oma
150
Menjemput restu
151
Berangkat ke Aceh
152
Bertemu calon mertua
153
Bertemu Tante Irma dan Om Karim
154
Penolakan Papa Yoga
155
Shock berat
156
Kemarahan Lana
157
Abang mau Papi!
158
Menyapa Kakek dan Nenek
159
Wanita istimewa
160
Bukan Emil!
161
Setuju
162
Nasihat Mama Alina
163
Menyusun rencana
164
Buang yang lama, ganti dengan yang baru
165
Ponsel untuk Papa mertua
166
Pulang ke Medan bersama keluarga Alisa
167
Tiba di kota Medan untuk pertama kalinya
168
Selamat datang Besan!
169
Sambutan untuk Besan
170
Persiapan acara pernikahan
171
Cucuku!!
172
Pingsan lagi?
173
Penyakit Alisa.
174
Henna
175
Turun mandi
176
Papa? Papa kah itu?
177
Godaan untuk calon istri
178
Pernikahan Gilang & Alisa
179
Ijab Qobul
180
Kejutan untukmu, istriku
181
Resepsi pernikahan Gilang & Alisa
182
Resepsi pernikahan Gilang & Alisa 2
183
Karena bagiku, engkaulah Nyawaku..
184
Halal untuk ku Sentuh
185
Mewujudkan keinginan
186
Bersatu
187
Janda tapi perawan!
188
Cerita sebelum tidur
189
Jatuh dari ranjang
190
Menggoda pengantin baru
191
Kedatangan kedua orang tua
192
Cerita tentang Rayyan
193
Mama Vita bukan Mami Vita!
194
Keluarga Ayah Emil
195
Sebuah bukti dari masa lalu
196
Mak ingin membunuhku? Silahkan!
197
Minta maaf
198
Kalian tau?
199
Kemarahan Alisa.
200
Suami sah vs mantan suami
201
Gilang ke toko kue Alisa
202
Ngantuk, mual, muntah?
203
Alisa ke kantor Bhaskara Group
204
Ngidam??
205
Sekretaris baru
206
Pelakor tertutup hijab?
207
Pergi tanpa Pamit
208
Salah paham
209
Sahabatku, Alisa Febriyanti
210
Menyusulnya
211
Alisa tiba di rumah Papa Yoga
212
Aku membutuhkan mu, sayang!
213
Tega kamu!
214
Menyentuhmu, candu bagiku
215
Maafkan aku, By...
216
Kabar gembira
217
Positif Hamil
218
Kedatangan Ema
219
Penjelasan Ema
220
Rencana perjodohan
221
Kembar??
222
Lamaran dadakan
223
Rencana pernikahan
224
Pernikahan Andi dan Ema
225
Resepsi pernikahan Andi dan Ema
226
Melahirkan
227
Welcome to world baby twins
228
Sambutan untuk Baby twins
229
Aqiqah baby twins
230
Keseruan bersama baby twins
231
Baby Sitter
232
Malu nggak ketulungan
233
Bahagia bersamamu
234
Seseorang dari masa lalu
235
Pelabuhan Terakhir ku ( Kamu bukan pembawa sial ) The End
236
Sedikit cuap-cuap
237
Pengumuman Novel baru tentang cerita Keluarga Bhaskara setelah mereka bahagia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!