Pertemuan pertama

Diujung jalan sana seorang pemuda sedang berkelahi dengan lawan nya. Pukul sana sini, sepak menyepak hingga tunjangan pun tak terelakkan.

Ia masih saja sibuk dengan kegiatan nya. Tapi pemuda ini heran, ada apa gerangan para lawan nya ini.

Kenapa para lawan taruhan nya Inai malah berhenti dan lebih memilih memandang ke depan.

''Ada apa disana? Kenapa semau pada berhenti??'' gumam nya dengan terus melangkah perlahan mengikuti arah pandang lawan nya ini.

Sambil berjalan ia tetap waspada, takut-takut Jiak lawan mau berbalik menyerang nya dalam keadaan lengah.

Dari kejauhan samar-samar terdengar suara seseorang.

''Seperti seorang wanita? Siapa? Dan kenapa ada dalam tawuran ini?'' gumam nya lagi sambil terus berjalan dengan perlahan melewati seluruh lawan tawuran nya.

Tiba disana, kaki nya berhenti melangkah. Ia mematung melihat seorang wanita dewasa sedang memarahi lawan tawuran. nya.

Wanita itu memakai hijab hitam dengan gamis merah maron. Wajah nan ayu manis ketika dipandang.

Bicaranya lembut namun tegas, tubuhnya tinggi semampai menambah daya tarik tersendiri bagi yang memandangnya.

Siapa dia sebenarnya??

Pemuda ini terus saja memandang wanita itu tanpa berkedip, perhatian nya terus tertuju pada sosok di kejauhan sana yang terus berbicara.

Hingga ujung bibirnya tertarik sedikit membentuk sebuah senyum samar.

Kemudian wanita itu pergi setelah selesai dengan tugasnya mengobrak Abrik jiwa para pelajar tawuran.

Pemuda itu mengikuti wanita ini dari belakang sambil mengedipkan mata kepada anggota nya untuk bubar.

Mereka mengangguk setuju. Dengan perlahan anggota tawuran yang di pimpin pemuda itu sedikit demi sedikit bubar.

Ia terus berjalan perlahan mengikuti wanita itu. Hingga saat ia berjalan tak sengaja kakinya menginjak sesuatu.

Ia menunduk dan melihat ke bawah. ''Roti?? Air mineral?? Apakah roti ini milik anak kecil tadi? Mungkin saja kan karena samar samar tadi aku mendengar makan siang,'' gumam nya.

Iaa terus berjalan sampai ke pembatas jalan. Ia wanita tadi sedang menenangkan putra nya yang masih menangis.

''Siapa dia? Apakah itu anaknya juga??'' gumamnya lagi, masih dengan mengikuti wanita itu.

''Abang lapar Mak... hiks.. haus..''

''Bentar ya.. kita cari ditempat lain aja jangan disini..''

''Ayo kak kita jalan lagi, mungkin didepan sana ada warung makan kita bisa singgah untuk makan.''

Pemuda itu terus saja mengikuti mengikuti nya. Ia sangat penasaran kemana tujuan wanita ini.

Karena terlihat dari barang bawaan mereka. Ada koper dan juga ransel. Dari kejauhan terlihat sebuah warung makan, membuat anak kecil itu begitu senang.

''Mak.. kita makan Mak.. Abang laperrr..!''

''Iya Nak, kita cari tempat yang agak luas ya agar kakak bisa makan juga kasihan dari tadi terus memangku adek.''

''Yeeee makan... laperrr!!'' sambil mengusap perut rata nya ia tak berhenti untuk tersenyum.

''Ya sudah pesan sana Kak. Sekalian minumnya jus ya kak.''

Putrinya mengangguk dan berlalu untuk memesan makanan mereka. Setelah selesai, ia kembali lagi di mana ibu nya berada.

Makanan pesanan mereka datang, pemuda itu bangkit dan menuju kasir. Ia membayar seluruh pesanan wanita itu.

Ia beranjak mendekati wanita itu. ''Boleh saya duduk disini??''

Deg!

Ayah! Gumam gadis kecil itu. Ia terdiam memandangi pemuda itu. Gadis itu menatapnya tanpa berkedip.

Pemuda itu menaikkan sebelah alisnya. ''Boleh saya duduk disini??'' tanya nya lagi.

Membuat anak kecil itu mendongak.

Deg!

Ia terkejut melihat pemuda itu. Mulutnya berhenti mengunyah dengan mata melotot.

Pemuda itu terkekeh.

Sedangkan tangannya menarik-narik baju ibunya. Ia meraba-raba baju ibunya, membuat sang ibu merasa jengkel.

Pemuda itu terkekeh lagi.

''Apa sih Bang?? Jangan ditarik tarik ah! Mak lagi ganti popok adikmu ini, hadeuhhh..'' gerutu nya jengkel. Ia masih juga sibuk dengan bayi kecilnya itu.

Anak kecil itu tak menghiraukan apa yang baru saja ia katakan. Anak kecil itu masih saja menarik baju wanita itu, hingga wanita itu berbalik.

''Apa sih Bang?? Dari tadi narik baju Mak melulu ih! Kakak lagi, kok malah bengong? Ayo makan! setelah ini kita harus jalan lagi mencari tempat, untuk kita tidur mungkin masih ada rumah kosong di daerah sini untuk kita tempati.''

Pemuda itu tersenyum tipis mendengar kejujuran dari wanita itu.

Hening.

Wanita ini heran mengapa terasa sunyi dan sepi. Apakah kedua anak nya itu sudah selesai? Pikirnya.

Karena tak mendapat sahutan dari kedua anaknya, ia pun mendongak. Ia melihat dimana kedua anaknya sedang menatap seseorang.

Deg!

''Inikan pemuda yang tadi kulihat ikut tawuran? Ada apa dia kesini?'' Batin nya.

Lama ia menatap pemuda itu. Setelah sadar ia bertanya. ''Ada perlu apa?''

Pemuda itu tersenyum.

''Boleh saya duduk disini Mbak? Saya lihat Mbak kerepotan mengurus si kecil, jadi saya hanya ingin membantu saja karena saya menyukai anak-anak..'' setelah mengatakan itu ia meringis, sadar akan perkataan nya yang salah.

''Nggak usah! saya bisa sendiri!'' tolaknya membuat Pemuda itu terdiam.

Lama ia terdiam, ia tersenyum saat melintas sebahbidw di benaknya. ''Boleh ya Mbak, saya duduk disini? Ditempat lain sudah penuh hanya disini yang tersisa tempat untuk duduk,'' imbuhnya membuat ibu muda itu melihat kesekeliling.

Benar! semua tempat sudah penuh. Ia menghela nafasnya. ''Baiklah, silahkan!"

''Terimakasih Mbak..'' sahutnya dengan tersenyum senang.

Hatinya berdebar saat pertama kali melihat wanita dewasa ini. Ada apa denganku? Apakah aku penyuka tante-tante? Ishh.. batinnya menggerutu. Ia menggeleng kan kepalanya sembari terkekeh kecil.

Ada rasa yang entah seperti apa terhadap keluarga kecil ini. Ia tersenyum melihat posisi duduk yang begitu menguntungkan nya.

Tanpa sadar, bibirnya sedikit tertarik keatas. Senyum samar terbit dari sana. Ia duduk diapit oleh kedua anak wanita itu dengan wanita itu berada di hadapan nya.

''Cantik!'' Celutuk nya tanpa sadar.

Membuat kedua anak itu menatap nya dengan bingung. Pemuda itu jadi kikuk. Ia berdehem untuk menghilangkan rasa gugupnya karena salah ngomong tadi.

''Ayo dimakan! kenapa malah bengong?'' imbuhnya pada gadis itu, membuat si empu kaget.

''Hah ? Eh? iya bang! Eh Om! hehehe...'' gadis itu tersenyum kikuk.

Pemuda itu terkekeh.

''Santai aja lagi! Teruskan aja makannya! Om cuma numpang duduk disini,'' imbuhnya santai.

Gadis itu tersenyum kikuk.

''Ayo dimakan kak! jangan malah bengong! setelah ini kita akan cari penginapan.'' imbuhnya membuat putrinya itu mengangguk.

''Iya Mak.. '' sahutnya.

''Om nggak makan??'' tanya nya.

''Sudah! sudah dari tadi,'' sahutnya.

''Ya! makan tawuran!" celutuk wanita itu kesal.

Pemuda itu malu sendiri. Wajahnya memerah karena malu. Ia memalingkan wajahnya kearah lain.

''Kalau boleh saya tau, Mbak mau kemana? biar saya antar! kasihan kan sikecil panas panasan, belum lagi Abang sama kakak mereka pasti capek jalan terus..''

Wanita itu menatap Pemuda itu dengan datar, membuat Pemuda itu salah tingkah.

''Nggak usah! urus aja sana tawuranmu! Bukankah kamu belum selesai tawuran? Kenapa kamu mengikuti saya??'' tanyanya dengan ketus.

Pemuda itu tersenyum kikuk, bingung mau jawab apa jika tentang tawuran.

''Malu euuuyyy!!'' batinnya.

Setelah mengatakan sesuatu yang pedas untuk pemuda itu, ia beranjak ke kasir ingin membayar pesanannya.

Tiba disana, wanita itu terkejut karena semua makanan itu sudah dibayar oleh pemuda yang duduk dimeja bersamanya.

Ia menoleh, memandang Pemuda itu dengan wajah tak bersahabat, Pemuda itu hanya tersenyum.

Wanita itu berjalan kembali ke mejanya. Sesampainya disana, iamengajak anaknya untuk keluar.

Ia mengambil sejumlah uang untuk di berikan kepada pemuda itu. ''Ini uangmu! Tidak perlu membayar yang bukan menjadi kewajiban mu!'' imbuhnya, seraya meletakkan uang tersebut diatas meja kemudian beranjak pergi.

Pemuda itu tertegun, ia menatap nanar mereka yang sudah beranjak pergi.

Aku ingin kalian menjadi kewajiban untukku. Batinnya.

Sesaat kemudian dia tersadar bahwa orang yang dilamunkan olehnya telah pergi meninggalkan nya seorang diri.

Ia berlari keluar dan mengejar Mereka. Belum sampai di pintu ia berbalik lagi karena melupakan sesuatu.

''Aduh! kelupaan! Uang nya!'' pekiknya tertahan.

Tiba diluar ia melihat wanita itu sudah jauh, ia berlari mengejarnya.

''Tunggu Mbak..''

Wanita itu tak menggubris nya dan terus saja berjalan. Karena wanita itu tak mendengar nya maka ia pun berlari mendekati anak kecil itu.

''Tunggu Bang!'' anak itu menoleh kebelakang.

''Ini uang Mama mu tadi! Simpan saja, Om ikhlas kok membayarnya.'' Ia tersenyum manis pada anak itu.

''Tapi Om...'' anak kecil itu ingin menolak, tapi pemuda itu memaksanya.

''Udah.. simpan aja! Kalian nanti pasti membutuhkan nya..''

''Baiklah..''

''Emm.. boleh Om tau? Siapa nama Mama kalian??'' tanyanya, membuat wanita yang sedang berjalan itu menghentikan langkahnya.

''Abang!'' seru wanita itu.

''Maaf Om! aku nggak bisa! Nanti Mak bisa marah.. maaf ya..'' lirihnya dengan menunduk.

Ia menunduk tak berani menatap pemuda itu. Pemuda itu tersenyum.

''Ya sudah tidak apa-apa. Suatu saat jika kita berjodoh, pasti berjumpa lagi. Pergilah!"

''Terimakasih Om..'' ucapnya

Anak kecil itu menoleh kebelakang dan tersenyum. Pemuda itu pun membalasnya dengan lambaian tangan.

Siapa sebenarnya kamu Mbak? Kenapa rasanya hatiku ingin sekali berada disisi kalian? Seperti sudah terikat, sulit sekali untuk dilepaskan padahal baru kali ini kita bertemu! Semoga saja kita berjumpa lagi..

💕

Nah loh pingin kenalan ya bang?? Awas si emak lagi dalam kondisi disenggol bacok!!

😄😄

Salam hangat dari author recehan!

Tinggalin jejak cinta kalian ya!

Melisa

😉😉😉

Terpopuler

Comments

Surya Hermawan

Surya Hermawan

lho sy kira sambungan dari kisah pertama si ibra dan indah !!!/Smug//Smug//Smug/

2024-09-25

0

Maulana ya_Rohman

Maulana ya_Rohman

mulai kepo nih🤔

2022-11-28

2

lihat semua
Episodes
1 pengumuman
2 Awal mula
3 Pertemuan pertama
4 Alisa
5 Gilang Bhaskara
6 Penasaran
7 Kita berjumpa lagi
8 Dirumah Alisa
9 Makan bersama
10 Gilang demam
11 Dirumah Gilang
12 Abang kerumah gilang
13 Obat untuk Gilang
14 Hadiah dari Gilang
15 Kedatangan Tamu
16 Keseruan dirumah Alisa
17 Cibiran Tetangga
18 Ungkapan hati Gilang
19 Gilang belajar sholat
20 Ustad Dhanu
21 Abang
22 Menginap
23 Keceplosan
24 Mimpi
25 Masih dengan Mimpi
26 Masih dengan mimpi 2
27 Al Gi Na Ra
28 Al Gi Na Ra 2
29 Al Gi Na Ra 3
30 Andi Prajaditya
31 Hanyut dalam rasa
32 Malu
33 POV Ira
34 Mama Dewi
35 Vita Rosmala Setiawan
36 Masa lalu Gilang
37 Masa lalu Gilang 2
38 Masa lalu Gilang 3
39 Masa lalu Gilang 4
40 Masa lalu Gilang 5
41 Masa lalu Gilang 6
42 Masa lalu Gilang 7
43 Masa lalu Gilang 8
44 MLG Terluka
45 MLG Vita dan Kevin
46 MLG Bunuh diri
47 Makan malam bersama
48 Menolak
49 Malu dan kecewa
50 Menenangkan diri
51 Keturunan Aceh
52 Bolehkah aku tidur dipangkuan mu??
53 Apakah aku harus menjadi duda dulu?
54 Mami
55 Salah paham
56 Permintaan Ira
57 Kamu kenapa??
58 Cemburu
59 Tetap dilanjutkan
60 Menjemput Abang
61 Papi ku
62 Alisa store
63 Chef baru
64 Ketahuan
65 Hadiah buat Abang
66 Kenapa bukan Papi yang jadi ayah kandung Abang??
67 Email dan sandi
68 Pajero Sport
69 Sarapan atau tatapan??
70 Di perjalanan
71 Aku kangen Papa!
72 Jantung Hatiku
73 Mimpi yang jadi kenyataan
74 Cinta sampai mati
75 Luka sekerat rasa
76 Sabar sayang..
77 Pulang
78 Sibuk
79 Kebakaran
80 Kamu selamat Nak!
81 Di kantin
82 Pengaruh buruk?
83 Dia, wanita ku!
84 Kesepakatan
85 Berbohong demi kebaikan
86 Di rumah ustad Dhanu
87 Malam terakhir bersama mu
88 Malam terakhir bersama mu 2
89 Berpisah sementara
90 Ayah
91 Amplop
92 Di temani Ummi.
93 Belanja tanpa Mak
94 Hal mengejutkan!
95 Pertemuan dua sahabat
96 Besan ku oh Besan ku!
97 Annisa menangis tanpa henti
98 Sepucuk surat untuk Gilang
99 Latihan marawis
100 Tamu yang membuat shock
101 Terkejut
102 Perjodohan antara dua pasangan yang terpisah
103 Single
104 Rumah baru
105 Aku Rindu kamu, sayang!
106 Istri sah secara hukum
107 Pindah
108 Gelisah
109 Masalah besar??
110 Senandung terakhir Lana
111 Pernikahan membawa petaka
112 Tragedi berdarah
113 Rumah sakit
114 Pingsan
115 Wanita pembawa Sial
116 Jangan pergi sayang
117 Terluka dan kecewa
118 Hidup masing-masing
119 Kerapuhan Lana
120 Pulang dari rumah sakit
121 Perhiasan Alisa
122 Alisa Bakery
123 Susu
124 Marah sama siapa?
125 Mengantar Rani
126 Pesan rindu
127 Berbagi cerita bersama Reza
128 Mengantar Gilang
129 Kelahiran anggota Baru
130 Rayyan Putra Bhaskara
131 Ibu susu Baby Ray
132 Ibu sambung Baby Ray
133 Welcome in the palace Mami Alisa!
134 Ulang tahun Rayyan
135 Pertemuan pertama setelah sekian lama
136 Istriku, Alisa Febriyanti
137 Permintaan Rayyan
138 Permintaan di masa lalu
139 Sakit Apa?
140 Penjelasan Gilang
141 Meminta Restu
142 Luka akibat masa lalu
143 Rahasia Masa lalu
144 Cerita Lana
145 Kedatangan Tama
146 Jodoh yang sudah di tetapkan
147 Tidak ada alasan lagi untukku menolak mu
148 Ungkapan hati Alisa
149 Impian Oma
150 Menjemput restu
151 Berangkat ke Aceh
152 Bertemu calon mertua
153 Bertemu Tante Irma dan Om Karim
154 Penolakan Papa Yoga
155 Shock berat
156 Kemarahan Lana
157 Abang mau Papi!
158 Menyapa Kakek dan Nenek
159 Wanita istimewa
160 Bukan Emil!
161 Setuju
162 Nasihat Mama Alina
163 Menyusun rencana
164 Buang yang lama, ganti dengan yang baru
165 Ponsel untuk Papa mertua
166 Pulang ke Medan bersama keluarga Alisa
167 Tiba di kota Medan untuk pertama kalinya
168 Selamat datang Besan!
169 Sambutan untuk Besan
170 Persiapan acara pernikahan
171 Cucuku!!
172 Pingsan lagi?
173 Penyakit Alisa.
174 Henna
175 Turun mandi
176 Papa? Papa kah itu?
177 Godaan untuk calon istri
178 Pernikahan Gilang & Alisa
179 Ijab Qobul
180 Kejutan untukmu, istriku
181 Resepsi pernikahan Gilang & Alisa
182 Resepsi pernikahan Gilang & Alisa 2
183 Karena bagiku, engkaulah Nyawaku..
184 Halal untuk ku Sentuh
185 Mewujudkan keinginan
186 Bersatu
187 Janda tapi perawan!
188 Cerita sebelum tidur
189 Jatuh dari ranjang
190 Menggoda pengantin baru
191 Kedatangan kedua orang tua
192 Cerita tentang Rayyan
193 Mama Vita bukan Mami Vita!
194 Keluarga Ayah Emil
195 Sebuah bukti dari masa lalu
196 Mak ingin membunuhku? Silahkan!
197 Minta maaf
198 Kalian tau?
199 Kemarahan Alisa.
200 Suami sah vs mantan suami
201 Gilang ke toko kue Alisa
202 Ngantuk, mual, muntah?
203 Alisa ke kantor Bhaskara Group
204 Ngidam??
205 Sekretaris baru
206 Pelakor tertutup hijab?
207 Pergi tanpa Pamit
208 Salah paham
209 Sahabatku, Alisa Febriyanti
210 Menyusulnya
211 Alisa tiba di rumah Papa Yoga
212 Aku membutuhkan mu, sayang!
213 Tega kamu!
214 Menyentuhmu, candu bagiku
215 Maafkan aku, By...
216 Kabar gembira
217 Positif Hamil
218 Kedatangan Ema
219 Penjelasan Ema
220 Rencana perjodohan
221 Kembar??
222 Lamaran dadakan
223 Rencana pernikahan
224 Pernikahan Andi dan Ema
225 Resepsi pernikahan Andi dan Ema
226 Melahirkan
227 Welcome to world baby twins
228 Sambutan untuk Baby twins
229 Aqiqah baby twins
230 Keseruan bersama baby twins
231 Baby Sitter
232 Malu nggak ketulungan
233 Bahagia bersamamu
234 Seseorang dari masa lalu
235 Pelabuhan Terakhir ku ( Kamu bukan pembawa sial ) The End
236 Sedikit cuap-cuap
237 Pengumuman Novel baru tentang cerita Keluarga Bhaskara setelah mereka bahagia.
Episodes

Updated 237 Episodes

1
pengumuman
2
Awal mula
3
Pertemuan pertama
4
Alisa
5
Gilang Bhaskara
6
Penasaran
7
Kita berjumpa lagi
8
Dirumah Alisa
9
Makan bersama
10
Gilang demam
11
Dirumah Gilang
12
Abang kerumah gilang
13
Obat untuk Gilang
14
Hadiah dari Gilang
15
Kedatangan Tamu
16
Keseruan dirumah Alisa
17
Cibiran Tetangga
18
Ungkapan hati Gilang
19
Gilang belajar sholat
20
Ustad Dhanu
21
Abang
22
Menginap
23
Keceplosan
24
Mimpi
25
Masih dengan Mimpi
26
Masih dengan mimpi 2
27
Al Gi Na Ra
28
Al Gi Na Ra 2
29
Al Gi Na Ra 3
30
Andi Prajaditya
31
Hanyut dalam rasa
32
Malu
33
POV Ira
34
Mama Dewi
35
Vita Rosmala Setiawan
36
Masa lalu Gilang
37
Masa lalu Gilang 2
38
Masa lalu Gilang 3
39
Masa lalu Gilang 4
40
Masa lalu Gilang 5
41
Masa lalu Gilang 6
42
Masa lalu Gilang 7
43
Masa lalu Gilang 8
44
MLG Terluka
45
MLG Vita dan Kevin
46
MLG Bunuh diri
47
Makan malam bersama
48
Menolak
49
Malu dan kecewa
50
Menenangkan diri
51
Keturunan Aceh
52
Bolehkah aku tidur dipangkuan mu??
53
Apakah aku harus menjadi duda dulu?
54
Mami
55
Salah paham
56
Permintaan Ira
57
Kamu kenapa??
58
Cemburu
59
Tetap dilanjutkan
60
Menjemput Abang
61
Papi ku
62
Alisa store
63
Chef baru
64
Ketahuan
65
Hadiah buat Abang
66
Kenapa bukan Papi yang jadi ayah kandung Abang??
67
Email dan sandi
68
Pajero Sport
69
Sarapan atau tatapan??
70
Di perjalanan
71
Aku kangen Papa!
72
Jantung Hatiku
73
Mimpi yang jadi kenyataan
74
Cinta sampai mati
75
Luka sekerat rasa
76
Sabar sayang..
77
Pulang
78
Sibuk
79
Kebakaran
80
Kamu selamat Nak!
81
Di kantin
82
Pengaruh buruk?
83
Dia, wanita ku!
84
Kesepakatan
85
Berbohong demi kebaikan
86
Di rumah ustad Dhanu
87
Malam terakhir bersama mu
88
Malam terakhir bersama mu 2
89
Berpisah sementara
90
Ayah
91
Amplop
92
Di temani Ummi.
93
Belanja tanpa Mak
94
Hal mengejutkan!
95
Pertemuan dua sahabat
96
Besan ku oh Besan ku!
97
Annisa menangis tanpa henti
98
Sepucuk surat untuk Gilang
99
Latihan marawis
100
Tamu yang membuat shock
101
Terkejut
102
Perjodohan antara dua pasangan yang terpisah
103
Single
104
Rumah baru
105
Aku Rindu kamu, sayang!
106
Istri sah secara hukum
107
Pindah
108
Gelisah
109
Masalah besar??
110
Senandung terakhir Lana
111
Pernikahan membawa petaka
112
Tragedi berdarah
113
Rumah sakit
114
Pingsan
115
Wanita pembawa Sial
116
Jangan pergi sayang
117
Terluka dan kecewa
118
Hidup masing-masing
119
Kerapuhan Lana
120
Pulang dari rumah sakit
121
Perhiasan Alisa
122
Alisa Bakery
123
Susu
124
Marah sama siapa?
125
Mengantar Rani
126
Pesan rindu
127
Berbagi cerita bersama Reza
128
Mengantar Gilang
129
Kelahiran anggota Baru
130
Rayyan Putra Bhaskara
131
Ibu susu Baby Ray
132
Ibu sambung Baby Ray
133
Welcome in the palace Mami Alisa!
134
Ulang tahun Rayyan
135
Pertemuan pertama setelah sekian lama
136
Istriku, Alisa Febriyanti
137
Permintaan Rayyan
138
Permintaan di masa lalu
139
Sakit Apa?
140
Penjelasan Gilang
141
Meminta Restu
142
Luka akibat masa lalu
143
Rahasia Masa lalu
144
Cerita Lana
145
Kedatangan Tama
146
Jodoh yang sudah di tetapkan
147
Tidak ada alasan lagi untukku menolak mu
148
Ungkapan hati Alisa
149
Impian Oma
150
Menjemput restu
151
Berangkat ke Aceh
152
Bertemu calon mertua
153
Bertemu Tante Irma dan Om Karim
154
Penolakan Papa Yoga
155
Shock berat
156
Kemarahan Lana
157
Abang mau Papi!
158
Menyapa Kakek dan Nenek
159
Wanita istimewa
160
Bukan Emil!
161
Setuju
162
Nasihat Mama Alina
163
Menyusun rencana
164
Buang yang lama, ganti dengan yang baru
165
Ponsel untuk Papa mertua
166
Pulang ke Medan bersama keluarga Alisa
167
Tiba di kota Medan untuk pertama kalinya
168
Selamat datang Besan!
169
Sambutan untuk Besan
170
Persiapan acara pernikahan
171
Cucuku!!
172
Pingsan lagi?
173
Penyakit Alisa.
174
Henna
175
Turun mandi
176
Papa? Papa kah itu?
177
Godaan untuk calon istri
178
Pernikahan Gilang & Alisa
179
Ijab Qobul
180
Kejutan untukmu, istriku
181
Resepsi pernikahan Gilang & Alisa
182
Resepsi pernikahan Gilang & Alisa 2
183
Karena bagiku, engkaulah Nyawaku..
184
Halal untuk ku Sentuh
185
Mewujudkan keinginan
186
Bersatu
187
Janda tapi perawan!
188
Cerita sebelum tidur
189
Jatuh dari ranjang
190
Menggoda pengantin baru
191
Kedatangan kedua orang tua
192
Cerita tentang Rayyan
193
Mama Vita bukan Mami Vita!
194
Keluarga Ayah Emil
195
Sebuah bukti dari masa lalu
196
Mak ingin membunuhku? Silahkan!
197
Minta maaf
198
Kalian tau?
199
Kemarahan Alisa.
200
Suami sah vs mantan suami
201
Gilang ke toko kue Alisa
202
Ngantuk, mual, muntah?
203
Alisa ke kantor Bhaskara Group
204
Ngidam??
205
Sekretaris baru
206
Pelakor tertutup hijab?
207
Pergi tanpa Pamit
208
Salah paham
209
Sahabatku, Alisa Febriyanti
210
Menyusulnya
211
Alisa tiba di rumah Papa Yoga
212
Aku membutuhkan mu, sayang!
213
Tega kamu!
214
Menyentuhmu, candu bagiku
215
Maafkan aku, By...
216
Kabar gembira
217
Positif Hamil
218
Kedatangan Ema
219
Penjelasan Ema
220
Rencana perjodohan
221
Kembar??
222
Lamaran dadakan
223
Rencana pernikahan
224
Pernikahan Andi dan Ema
225
Resepsi pernikahan Andi dan Ema
226
Melahirkan
227
Welcome to world baby twins
228
Sambutan untuk Baby twins
229
Aqiqah baby twins
230
Keseruan bersama baby twins
231
Baby Sitter
232
Malu nggak ketulungan
233
Bahagia bersamamu
234
Seseorang dari masa lalu
235
Pelabuhan Terakhir ku ( Kamu bukan pembawa sial ) The End
236
Sedikit cuap-cuap
237
Pengumuman Novel baru tentang cerita Keluarga Bhaskara setelah mereka bahagia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!