Bab 4

Davina pov

"Kamu,,,"

Aku langsung memotong cepat ucapan om-om yang sedang ku gandeng tangannya.

"Kenalin sayang, mereka pasangan serasi yang aku ceritain kemarin,," Kataku sambil mencubit pelan tangannya untuk memberi kode agar mau bekerja sama denganku bersandiwara di depan Arga dan Bianca.

"Mantan pacar dan sahabatku yang luar biasa hebat dalam hal tipu-menipu dan berkhianat." Tak peduli dengan reaksi Arga dan Bianca, aku menekankan setiap kalimat dengan tatapan sinis.

Walaupun berhasil membuat Bianca cemburu, tapi rasanya belum puas untuk mengganggunya.

"Tutup mulut kamu Vin.! Terima saja kekalahan kamu.! Sadar kalau aku jauh lebih segalanya di banding kamu sampai Arga bisa berpaling." Seru Bianca penuh amarah.

Aku tak habis pikir, bagaimana bisa Bianca lebih marah dan kesal di bandingkan aku yang jelas-jelas sudah mereka khianati.

Sepertinya Bianca harus merasakan bagaimana rasanya di tinggalkan oleh Arga.

"Yang buat Arga berpaling bukan karna aku, tapi karna ada wanita yang minta untuk di tiduri.!" Benakku kesal. Tapi setelah itu aku langsung kebingungan seperti orang bodoh lantaran om-om itu melepaskan tangannya dari gandenganku dan pergi. begitu saja dengan wajah dinginnya.

Tak mau sandiwara ku di ketahui oleh Arga dan Bianca, aku bergegas pergi menyusul om-om itu.

"Sayang kamu mau kemana.?!" Teriakku, sengaja mengeraskan suara agar mereka dengar.

Jangan sampai mereka curiga, apalagi kalau sampai tau sebenarnya aku dan om-om itu tak saling kenal.

Aku setengah berlari mengejarnya. Rupanya dia naik ke lantai atas. Aku terpaksa mengikutinya karna Bianca masih menatapku dari kejauhan. Kalau aku keluar club, bisa-bisa Bianca akan tau kalau aku hanya pura-pura.

"Ngapain kamu masih ngikutin saya.?!" Suara ketus itu terdengar berat dan seksi. Dia mengeluarkan suara deepnya yang mampu membuat bulu kuduk meremang, benar-benar cool dan maskulin sekali.

"Dengar nggak kamu.?!" Tegurnya sembari menepuk tangan di depan wajahku.

Ah,, bagaimana bisa aku melamun karna kagum mendengar suaranya.

"Eh,, ii,,itu Om,,, aku,,,"

Entah harus bagaimana memulainya, aku bingung sendiri menjawab pertanyaan Om itu.

"Kalau belum punya pacar baru, nggak usah sok-sokan pamer depan mantan.!"

"Nyusahin orang aja kamu.! Masih untung tadi saya diam. Coba kalau saya bilang nggak kenal sama kamu, apa nggak makin menyedihkan kamu,,?"

Tuturnya dengan nada mengomel. Aku di buat melongo, Om ini sampai tau detail permasalahanku, padahal dia tak mendengarkan cerita apapun dariku.

"Hehe,, Maaf ya Om, habisnya tadi nggak ada cowok yang lebih ganteng lagi selain Om." Aku hanya bisa menyengir kuda sembari memberikan asalan. Bisa di bilang aku beruntung karna saat itu dia muncul di sana. Penampilan dan fisiknya yang sempurna, membuat Arga dan Bianca terlihat tak percaya kalau aku dan Om itu berpacaran.

"Ckk,,! Masih kecil pandai merayu.!" Cibirnya dengan senyum smirk yang menawan. Aku langsung meradang karna disebut anak kecil.

"Kecil apanya sih Om.?! Nggak liat apa segede ini.!" Geramku sembari membusungkan dada di depannya. Ukurannya bahkan jauh lebih besar dari pada Bianca. Beberapa kali Arga ingin menyentuhnya namun aku selalu menolak. Dan belakangan ini Arga tak pernah lagi tertarik, rupanya karna Bianca sudah menyodorkan miliknya pada Arga.

"Om mau tau nggak ukurannya.?!" Seruku kesal.

"Dasar bocah sinting.!" Dia malah mencibirku dan berlalu begitu saja. Sedikitpun tidak ada ketertarikan dari tatapan matanya saat aku membusungkan dada. Padahal dress yang kenakan memiliki belahan yang sangat rendah dan sedikit menonjolkan milikku.

Apa aku benar-benar tidak menarik sama sekali.? Tapi beberapa laki-laki disini menatapku dengan tatapan mata yang seolah bisa tembus pandang.

"Cari siapa cantik.?" Tanya laki-laki yang datang menghampiriku. Dia bahkan tak segan menyentuh lengan dengan gerakan sedikit mengusap.

Tak butuh waktu lama untuk menepis tangannya.

Aku melotot kesal, jijik rasanya bersentuhan dengan laki-laki yang tidak aku kenal. Apa lagi dengan tampangnya yang terlihat arogan dan sok tampan.

"Galak banget sih,," Protesnya dengan senyum smirk penuh arti. Bisa dilihat bagaimana isi kepalanya saat ini, dia seolah ingin memangsa ku.

"Open BO nggak.? Start berapa.? Aku berani bayar mahal." Ucapannya tanpa basa-basi.

Tanganku reflek mengepal, ingin rasanya melemparkan tinjuan ke wajahnya yang biasa saja.

"Aku rasa uang kamu nggak akan cukup.! Jadi jangan coba-coba menawar.!" Sahutku penuhilah penekanan. Aku bergegas pergi, tak mau menanggapi laki-laki sejenis macam Arga.

"Sombong banget kamu.!" Bentaknya. Dia mencekal erat pergelangan tanganku, manik matanya menatap tajam dengan wajah yang memerah. Rupanya dia tidak terima dengan ucapan ku.

"Jangan sok jual mahal kalau udah biasa tidur sama om-om hidung belang.!"

"Aku bisa telanjangi kamu di sini kalau kamu mau.!" Ancamannya. Aku sadar ucapannya tidak main-main, dia langsung memegangi kedua bahuku dan berusaha menarik ku dalam dekapan.

"Lepas.! Jangan macam-macam.!" Aku berteriak sembari memukulinya.

"Minggir.! Saya sudah bayar dia.!"

Aku tertegun melihat om-om tadi menghampiriku, dan menyingkirkan tangan laki-laki itu. Kini giliran tangannya yang merangkul pundakku dengan erat.

"Sorry bang, aku nggak tau kalau dia punya abang."

Tanpa perlawanan sedikitpun, laki-laki itu pergi begitu saja. Dia seperti ketakutan dengan pria dewasa yang ada di sampingku ini.

"Pulang sana.! Ngapain disini kalau nggak terima di gangguin laki-laki." Ujarnya sembari melepaskan rangkulannya.

"Lain kali ajak temen kalau baru pertama kali datang ke tempat ini." Tuturnya lagi sembari berlalu. Walaupun sudah di peringatkan untuk pulang dan tak nyaman dengan para laki-laki nakal disini, aku sama sekali enggan beranjak. Justru berjalan membuntutinya, seakan ada magnet yang menarik ku untuk lebih dekat dengannya.

"Om, mau nggak nemenin aku.?" Tanyaku dengan nada sedikit merengek. Aku enggan pergi dari club, tapi butuh seseorang orang bisa menjaga dan melindungiku dari para lelaki yang hobi memburu kepuasan. Pria dewasa ini adalah orang yang tepat untuk menemaniku, karna sedikitpun tak tertarik untuk melirik, apalagi menyentuhku lebih jauh.

Dia hanya menoleh dengan lirikan datar. Tak memberikan respon apapun dan terus berjalan sampai menghentikan langkah di depan pintu.

Aku langsung masuk ke dalam setelah dia membuka pintu. Entah apa yang ada di pikiranku saat itu sampai tak berfikir panjang masuk kedalam ruangan yang ternyata sebuah kamar lengkap dengan fasilitas untuk karaoke.

Aku di buat terkejut melihat 3 wanita dewasa dengan pakaian seksi berada di sana. Ketiga tengah duduk di sofa panjang dan nampak santai meminum alkohol.

"Siapa yang ngijinin kamu masuk.?!" Tegurnya ketus.

"Tuan Dave, siapa anak kecil itu.?" Tanya salah satu dari mereka. Ketiganya bahkan melihatku dari ujung kaki sampai kepala.

Lagi-lagi aku di anggap anak kecil. Sepertinya wajahku tak bisa membohongimu usia walaupun postur tubuhku terbilang proporsional seperti wanita dewasa.

"Om,, bilangin sama mereka, aku bukan anak kecil." Bisikku.

Aku langsung menyengir kuda saat mendapat tatapan tajam darinya.

"Kalian bertiga boleh keluar. Ambil saja bayaran kalian.!" Titahnya tegas. Dia menyuruh ketiga wanita itu untuk keluar dari kamar.

"Tapi Tuan Dave, kita belum,,,

"Apa aku harus mengulangi ucapanku.?!" Ketusnya.

Ketiganya langsung beranjak, terlihat mengambil segepok uang di atas meja dan keluar kamar dengan raut wajah kecewa.

Entah apa yang sebenarnya akan mereka lakukan di dalam kamar. Satu orang laki-laki dengan 3 wanita.

Kini hanya ada aku dan pria dewasa itu, Pria yang ternyata bernama Dave.

Terpopuler

Comments

zahra_zahrot

zahra_zahrot

asalan🤣🤣🤣

2023-09-21

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus ceria

2023-05-05

0

Kirey Aning Setra

Kirey Aning Setra

Hai thor salam kenal.. sampai di bab ini cerita mu menarik..

2022-10-09

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 PENGUMUMAN
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 pengumuman season2
114 Penyesalan Balas Dendam
115 Selingkuhan Om Tiri season2
116 Bonus chapter dan info seasons 2
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
PENGUMUMAN
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
pengumuman season2
114
Penyesalan Balas Dendam
115
Selingkuhan Om Tiri season2
116
Bonus chapter dan info seasons 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!