Bab 20

Seharian penuh Davina menghabisi waktunya di rumah Sandra. Dia banyak bermain game dengan Farrel, dan berenang bersama saat sore hari.

pasangan yang kemarin baru saja menikah, belum memutuskan untuk menetap di rumah Edwin atau di rumah Sandra. Keduanya masih asik menikmati momen bersama keluarga baru mereka.

Hal itu membuat Davina harus ikut tinggal sementara waktu di rumah Sandra. Lagipula kini rumah Sandra juga seperti rumahnya sendiri.

"Kamu yakin mau pulang sendiri.? Ada Farrel atau supir yang bisa antar kamu pulang." Ujar Edwin.

Dia sudah meminta putrinya untuk menginap satu malam lagi di rumah Sandra, tapi Davina meminta kembali ke rumah.

"Yakin Pah, lagian nggak jauh juga jaraknya." Ujar Davina. Dia menghampiri Papanya, memeluk erat serta mencium sebelah pipinya. Begitu juga dengan Edwin yang mencium kening putrinya.

Hubungan mereka memang sedekat itu. Kepergian sang Mama membuat Davina sangat manja dan bergantung pada Edwin.

Gadis itu bahkan baru pisah kamar dengan Edwin setelah lulus SMP. Itu sebabnya Davina selalu menceritakan apapun pada Edwin karna sejak dulu sudah terbiasa mengobrol panjang lebar sebelum tidur.

"Aku pulang dulu Mah," Davina bergantian memeluk Sandra.

"Hati-hati sayang."

"Besok jam 11 jangan lupa antar Mama dan Papa ke bandara." Kata Sandra mengingatkan. Dia dan Edwin akan pergi bulan madu ke Eropa selama 2 minggu.

"Nanti kamu tinggal disini saja sama Farrel, biar ada temennya." Ucapnya lagi.

"Iya Mah, nanti aku tidur disini kalau bosan di rumah." Sahut Davina sopan.

Dia lalu beranjak dari rumah Sandra. Di antar oleh keduanya sampai di halaman rumah.

Sementara itu, Farrel sedang asik mengobrol dengan seseorang lewat sambung telfon. Jadi dia tidak muncul sejak tadi.

Davina melajukan mobilnya menuju club. Undangan party dari Bianca memang di adakan di club.

Setelah sampai dan memarkirkan mobilnya, Davina merogoh ponsel untuk mengecek pesan.

Dave janji akan mengirimkan pesan padanya setelah meminta nomor ponselnya tadi siang.

Dia bilang akan memberitahunya jika sudah sampai di club.

Hampir 20 menit menunggu di dalam mobil, lamunan Davina di buyarkan oleh suara ketukan kanca jendela. Bibir gadis itu seketika mereka saat melihat sosok yang dia tunggu sudah berdiri di samping mobilnya. Terlihat mengintip dari balik kaca mobil yang gelap.

Davina bergegas keluar dengan wajah yang berbinar.

"Om,," Davina langsung menggandeng tangan Dave setelah keluar dari mobil.

"Aku kira Om Dave nggak jadi datang." Tuturnya cemas. Sejak tadi bingung memikirkan hal itu. Takut akan di cibir habis-habisan oleh Bianca kalau datang seorang diri.

"Jangan banyak bicara, ayo masuk."

Seperti biasa Dave menegur dengan gaya bicaranya yang dingin. Dia berjalan cepat memasuki club, membuat Davina susah payah menyeimbangkan langkahnya.

Dress mini yang melekat sempurna di tubuh Davina, cukup menarik perhatian banyak laki-laki di dalam club. Laki-laki yang kebanyakan mengenal Davina karna mereka teman satu angkatan dengan Arga dan beberapa termasuk teman dekat Arga.

Tatapan mata mereka terlihat sok, sebagian tak percaya dengan apa yang mereka lihat. Gadis polos yang selalu memakai baju sopan dan tertutup, kini memakai dress yang memperlihatkan bagian dada dan pahanya.

Belum lagi melihat pria dewasa yang di gandeng manja oleh Davina.

Hal itu mematahkan pandangan mereka terhadap Davina yang dikenal polos dan anak rumahan.

"Om,, jangan datar-datar banget dong wajahnya,," Bisik Davina lirih. Bagaimana caranya orang akan percaya dia dan Dave menjalin hubungan, sedangkan sikap Dave saja terlihat sangat dingin dan datar padanya.

"Paling nggak kasih senyum sedikit, orang nggak akan percaya Om Dave pacarku kalau begini caranya." Protes Davina.

Mereka terlihat seperti orang asing yang terpaksa harus menunjukkan kedekatan di depan semua orang.

"Berani sekali nyuruh saya senyum.! Memangnya mau ngasih apa kamu.?!" Ucap Dave dengan nada bicara menantang.

"Ya ampun Om, masa diminta senyum aja harus pakai imbalan sih.?"

Davina terlihat tak habis pikir dengan keunikan sikap Dave. Laki-laki itu lain dari pada yang lain. Spesiesnya jarang ditemukan di jaman sekarang.

"Memangnya Om mau minta apa.?" Davina menatap serius. Dia penasaran imbalan apa yang akan diminta oleh pria kaya yang sudah memiliki segalanya itu.

"Tinggal di apartemen saya selama 2 minggu." Ucap Dave cepat.

"Apa.?!!" Pekik Davina kaget. Dave sampai harus membungkam mulut Davina agar tak bicara macam-macam setelah itu.

"Besok Papamu akan pergi bulan madu bukan.?"

"Mulai besok kamu harus pulang ke apartemen saya.!" Tegas Dave tanpa bantahan.

Davina langsung menurut begitu saja tanpa pikir panjang. Setidaknya demi sandiwara yang dia lakukan tidak terbongkar di depan umum.

Davina juga merasa akan semakin mudah mendekati dan menarik perhatian Dave jika tinggal bersama nanti. Itu sebabnya dia langsung menyetujui permintaan Dave.

"Kamu berani datang ternyata." Tiba-tiba Bianca muncul di hadapan Davina. Menatap sinis wanita yang kekasihnya telah ia rebut.

"Niat banget pura-pura punya pacar baru." Sindirnya.

"Bukannya kamu yang pura-pura.? Pura-pura bahagia.!" Sindir Davina sinis.

"Karna sesuatu hasil merampas itu nggak akan bisa bikin bahagia.!" Ketusnya. Davina semakin mendekap erat lengan Dave untuk menunjukkan kedekatan di depan Bianca.

"Nikmati saja hari-harimu sebagai pemuas nafsu untuk Arga. Kalau dia sudah bosan, nanti juga kamu akan di buang.!" Geram Davina menatap tajam.

Wanita seperti Bianca memang perlu diberikan tamparan keras agar bisa berfikir waras.

"Dasar sialan,,!! Berani banget kamu bilang kayak gitu.!" Bianca maju beberapa langkah, tangannya terlihat gatal ingin menampar Davina. Tapi tak berani lantaran melihat tatapan tajam Dave.

"Kenapa harus meladeni jal - kang ini.!" Ketua Dave sinis.

"Ayo minum,,," Dave menggandeng tangan Davina, membawanya ke salah satu meja untuk meneguk wine.

Davina berhasil menunjukkan pada Bianca dan Arga bahwa dia dan Dave memiliki hubungan spesial.

Bahkan sebelum meninggalkan club, Davina dan Dave lebih dulu mendatangi keduanya dan mengucapkan ulang tahun pada Arga. Sekaligus untuk menunjukan kemesraan di depan mereka.

"Makasih banyak Om,," Ucap Davina tulus. Dia menghambur ke pelukan Dave setelah keluar dari club.

Dave hanya diam saja, beberapa saat membiarkan Davina memeluk erat tubuhnya.

Puas memeluk Dave, Davina melepaskan pelukannya dan kini menatap lekat wajah Dave.

Hanya dalam hitungan detik, Davina sudah mendaratkan ciuman singkat di bibir Dave.

Sudut bibir Dave terangkat setelah Davina melepaskan ciumannya. Dia tersenyum penuh arti, lalu menggiring Davina dibalik tembok basemen. Menyenderkan Davina di sana, perlahan memegangi tengkuk Davina dan mulai mendekatkan wajah untuk melu - mat bibir manis itu.

Satu tangan Dave di tempelkan pada dinding, satu tangan lagi menahan tengkuk Davina.

Ciuman lembut itu berubah menjadi ciuman yang menuntut.

Davina sampai mencengkram kedua sisi jas milik Dave.

Cukup lama keduanya bertukar saliva, saling melu - mat, menye - sap dan mengabsen setiap inci rongga mulut.

Selesai mengakhiri ciuman, Dave menyeka sudut bibir Davina yang basah akibat ulahnya.

Bibir sensual milik Davina terlihat sedikit membengkak kemerahan. Membuatnya semakin menggoda.

Keduanya saling menatap dalam diam, hanya sorot mata mereka yang mampu me jelaskan bagaimana perasaan mereka saat ini.

"Aku mau tinggal di apartemen Om saja malam ini. Boleh kan Om.?" Ujar Davina sedikit memaksa.

Tak lama Dave menyetujui permintaan Davina. Kali ini Dave menyuruh Davina untuk menyetir mobilnya sendiri.

Terpopuler

Comments

zahra_zahrot

zahra_zahrot

jakang gak tuhh

2023-09-21

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus sabar

2023-05-05

0

sherly

sherly

Nemu mainan baru Davina sayangnya yg ditemukan om om yg berpengalaman ..

2022-11-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 PENGUMUMAN
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 pengumuman season2
114 Penyesalan Balas Dendam
115 Selingkuhan Om Tiri season2
116 Bonus chapter dan info seasons 2
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
PENGUMUMAN
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
pengumuman season2
114
Penyesalan Balas Dendam
115
Selingkuhan Om Tiri season2
116
Bonus chapter dan info seasons 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!