Bab 3

Davina tak menaruh curiga sedikitpun pada sahabat dan kekasihnya. Selama ini mereka berdua telah bermain gila di belakangnya.

Hubungan yang awalnya hanya sebatas pertemanan karna Bianca merupakan sahabat baik Davina, perlahan mulai timbul ketertarikan di antara Bianca dan Arga lantaran keduanya sering bertemu.

Keduanya semakin dekat tanpa sepengetahuan Davina. Sampai akhirnya cinta yang bercampur hawa nafsu telah menutup hati keduanya hingga tega menyakiti Davina dengan pengkhianatan.

Terkadang memang kita tak di haruskan percaya sepenuhnya dengan orang lain, bahkan kekasih ataupun sahabat baik sekalipun.

Manusia tak bisa luput dari sifat egois dan serakah. Yang paling mengerikan sampai tak punya hati hingga tega menyakiti.

Davina mengepalkan kedua tangannya. Menatap penuh amarah pada Bianca yang menahannya seorang diri di kelas begitu selesai kuliah.

Mantan sahabatnya itu semakin tak punya malu, masih mencari masalah dengannya. Seharusnya Davina yang marah-marah pada Bianca, tapi ini sebaliknya.

"Vinaa,, Vinaa,," Seru Bianca sembari tersenyum meledek.

"Kamu itu emang polos apa pura-pura polos.?"

"Makanya jangan cuma nempel sama Papa kamu biar tau caranya manjain pacar."

"Giliran di tinggalin nggak terima."

Untuk kesekian kalinya Bianca melontarkan cibiran yang menyudutkan Davina. Seolah-olah pengkhianat yang di lakukan oleh Arga akibat kesalahan Davina yang selalu menolak berbuat lebih.

Entah apa alasan dibalik sikap Bianca yang selalu menyudutkan Davina. Bianca seperti ingin membuat Davina yakin jika semua ini memang murni kesalahan Davina karna tak bisa menjaga Arga di sisinya.

Davina tersenyum kecut. Geli sendiri mendengar ucapan Bianca.

"Aku.?? Nggak terima di tinggalin Arga.?" Tanya Davina dengan tatapan sinis.

"Kamu salah besar Bianca.! Justru aku mau berterima kasih sama kamu, Bi."

"Aku jadi tau kalau Arga bukan cowok baik-baik, nggak bisa di percaya.!"

"Kamu juga harus hati-hati, mana tau di luar sana dia juga tidur sama cewek lain yang rela melempar tubuhnya secara gratis kayak kamu."

"Arga nggak mungkin nolak kan.?" Davina tersenyum mengejek. Dia tertawa puas dalam hati karna berhasil menyalakan api, membuat Bianca terlihat kepanasan dengan wajah yang memerah.

"Jaga mulut kamu.! Arga nggak mungkin berpaling dari aku." Seru Bianca percaya diri.

"Oh ya.? Kamu yakin sekali." Davina tersenyum kecut. Mungkin saat ini keduanya memang terlihat saling mencintai, tapi Davina yakin suatu saat Bianca akan merasakan apa yang dia rasakan saat ini.

"Nggak ada yang nggak mungkin Bianca.! Cinta bisa tumbuh dan mati kapan saja. Jangan terlalu percaya diri." Ucap Davina penuh penekanan. Dia lalu mendorong pundak Bianca agar menyingkir dari hadapannya, setelah itu bergegas keluar dari kelas, meninggalkan Bianca dengan amarah yang semakin meluap. Niat hati ingin membuat Davina semakin terluka, malah sebaliknya.

...****...

Davina memarkirkan mobilnya di basemen club. Tempat yang kemarin malam sempat ia sambangi dalam keadaan sakit hati.

Walaupun kemarin tidak betah berada di tempat ini, tapi nyatanya Davina kembali datang secara sengaja ke club ini.

Mendengar penuturan salah satu teman kampusnya tentang Bianca dan Arga yang akan menghadiri party di club ini, mengundang rasa penasaran Davina untuk datang melihat dua sejoli itu.

Davina seakan belum puas melihat dua pengkhianat itu lepas begitu saja dengan tenang tanpa mendapatkan balasan apapun darinya.

Sebaik dan sepolos apapun seseorang, suatu saat akan menunjukkan sisi lain yang bertolak belakang dari sifat aslinya jika sudah merasa tersakiti.

Mungkin ini yang sedang di lakukan oleh Davina. Ada sedikit pemikiran untuk balas dendam dengan melihat keduanya merasakan hal yang sama.

Kehadiran Davina di club malam itu menjadi pusat perhatian. Bajunya yang minim hingga nyaris memperlihatkan aset-asetnya. Tubuh putih mulusnya yang berbalut dress minim dan melekat sempurna, semakin membuat para mata lelaki menatap tak berkedip ke arahnya.

Sebagian bahkan terlihat menelan saliva, seolah melihat Davina layaknya santapan lezat yang menggiurkan.

Sadar mendapat tatapan mesum dari banyak laki-laki, Davina berusaha menutupi bagian dadanya dengan kedua tangannya.

Gila memang, hanya karna ingin membuat Arga meliriknya agar Bianca kesal dan cemburu, Davina rela memakai pakaian minim yang belum pernah dia pakai.

Selama ini dia selalu memakai pakaian yang sedikit tertutup, setidaknya tak kekurangan bahan seperti saat ini.

"Sendirian aja cantik.?" Laki-laki dengan penampilan yang gagah menghampiri Davina. Dia menebar senyum khas yang menawan.

Kedua manik mata Davina menatap laki-laki itu dari ujung kepada hingga kaki. Davina melempar senyum tipis.

"Temen-temen ku di sana,," Ucap Davina sembari menunjuk ke arah kerumunan. Walaupun tidak tau pasti siapa mereka, tapi Davina terlihat yakin jika di sana ada Bianca dan Arga.

"Maaf, aku duluan." Davina bergegas pergi dari hadapan laki-laki itu. Memang memiliki tampang yang cukup lumayan, tak kalah tampan dari Arga, tapi sayangnya saat ini Davina tak tertarik mencari pasangan. Dia sudah bertekad pada tujuannya untuk mencari perhatian Arga.

Davina mengulas senyum sinis, dia sudah menemukan dua manusia yang tengah bermesraan. Duduk berduaan, dengan kepala Bianca yang bersandar di bahu Arga.

Tanpa menghiraukan tatapan orang-orang yang ada di sana, Davina dengan santainya bergabung dan duduk di depan sepasang kekasih itu.

Kedatangan Davina tak ayal membuat kedua mata Arga dan Bianca melotot sempurna. Keduanya terkejut melihat Davina berada di club. Yang lebih mengejutkan lagi, penampilan Davina sangat seksi, mengalahkan penampilan Bianca.

"Haii,, kita ketemu di sini." Sapa Davina santai. Dia mengangkat satu kakinya, menyilangkannya di atas kaki satunya lagi.

"Davina, kamu,,," Bianca terlihat kehabisan kata-kata, tak habis pikir dengan Davina yang tiba-tiba muncul dihadapannya dan terlihat sedang menggoda Arga.

"Ngapain kamu kesini.? Jangan harap Arga tergoda sama kamu walaupun dandannya kamu mirip pela- lacur.!" Pekik Bianca kesal.

Davina tersenyum santai mendengarnya.

"Mirip pela- lacur.? Padahal aku ngikutin dandan kamu loh Bi,," Ucapnya dengan senyum mengejek.

Bianca tampak geram mendengarnya, dia beranjak dari duduknya dan menghampiri Davina.

"Jadi selama ini kamu cuma pura-pura bodoh dan polos.?" Seru Bianca sembari menarik tangan Davina untuk berdiri.

"Bi,, jangan buat keributan di sini." Arga melerai, menarik tangan Bianca agar melepaskan tangan Davina.

"Biar aku bawa Davina keluar dari sini." Ujarnya lalu menggandeng tangan Davina.

"Ngapain pegang tangan dia.!" Seru Bianca kesal. Dia menepis tangan Arga, tak suka melihat Arga menggandeng tangan Davina.

"Arga cuma pegang tanganku Bi, bukan pegang yang lain, kenapa kamu cemburu.?" Davina semakin semangat membuat Bianca jengkel.

"Diam kamu.!!" Bianca hampir saja melayangkan tamparan di wajah Davina, namun Arga menahannya.

"Sudah aku bilang, jangan buat keributan di sini." Tegurnya.

"Kenapa kamu belain bocah ingusan itu.?! Kamu nggak sadar kalau dia lagi cari perhatian kamu.?"

"Lihat penampilannya, persis kayak pel- lacur.!"

"Apa lagi tujuannya ke sini kalau bukan cari gara-gara sama aku.!" Seru Bianca sedikit membentak.

Hal itu mengundang perhatian orang-orang di sekitar yang menatap heran ke arah mereka.

"Astaga Bi, kamu percaya diri sekali." Davina menggeleng geli.

"Memangnya setampan dan sehebat apa Arga.? Untuk apa aku mencari perhatiannya kalau pacar baruku jauh lebih sempurna dari dia." Meski nada bicaranya santai, namun Davina memendam kekesalan lantaran Bianca masih terus mencibirnya tanpa mau mengakui kesalahannya.

"Sayang,,, kamu dari mana aja.?" Davina langsung menghampiri laki-laki dengan postur tubuhnya yang gegap tinggi. Dia tak sungkan menggandeng tangannya meski tidak kenal.

Dengan bangganya menatap Bianca dan Arga, sengaja ingin menunjukkan pada mereka bahwa dia benar-benar memiliki pacar baru yang jauh lebih segalanya di banding Arga.

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus semangat

2023-05-05

0

Erika Darma Yunita

Erika Darma Yunita

jgn bilang ini om om yg kaki nya ketendang ma Davina....

2022-09-21

3

Novianti Ratnasari

Novianti Ratnasari

jangan bilang yg dipegang am Davina si Om ganteng lagi

2022-09-10

6

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 PENGUMUMAN
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 pengumuman season2
114 Penyesalan Balas Dendam
115 Selingkuhan Om Tiri season2
116 Bonus chapter dan info seasons 2
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
PENGUMUMAN
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
pengumuman season2
114
Penyesalan Balas Dendam
115
Selingkuhan Om Tiri season2
116
Bonus chapter dan info seasons 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!