Bab 14

Dave duduk di sofa, di ikuti oleh Davina yang langsung duduk di sebelahnya tanpa canggung.

Davina menatap ke arah meja dengan beberapa botol wine di atasnya, serta gelas dan sebungkus rokok. Persis seperti di kamar lantai 2 pada malam itu saat dia menyelonong masuk ke kamar yang berisi 3 wanita di dalamnya.

"Terus kita mau ngapain Om.?" Davina menatap Dave dalam jarak yang sangat dekat. Jarak antara mereka sangat tipis, nyaris bersentuhan.

"Cukup diam dan temani saya minum." Sahut Dave datar. Dia mulai membuka botol wine dan menuangkannya kedalam gelas.

"Kok cuma satu Om.? Aku juga mau minum,," Protes Davina ketika Dave selesai menuangkan wine dalam satu gelas.

Dave menatap ragu, mana mungkin dia yakin kalau Davina kuat meminum alkohol.

"Nggak usah macam-macam, kamu nggak akan kuat minum." Kata Dave dengan nda penolakan. Dia enggan menuruti permintaan Davina, lalu meletakkan kembali botol itu di meja dan meneguk gelas yang baru saja dia isi.

"Siapa bilang nggak kuat minum.? Aku bisa kok Om." Ucap Davina yakin. Dia mengambil botol itu dan menuangnya sendiri ke dalam gelas.

"Saya nggak mau antar kamu pulang kalau mabuk.!" Tegas Dave. Dia tak mencegah saat melihat Davina memegang gelas itu dan mulai meneguknya.

Davina meneguk wine itu dalam sekali tenggak hingga membuatnya tersedak.

"Uhhukk,,, uhhukk,,,"

"Dasar bodoh.! Kamu pikir itu susu." Cibir Dave.

Wajar jika Dave mencibir kelakuan Davina. Bocah yang baru kemarin belajar minum alkohol itu, langsung melakukan hal konyol.

Bahkan orang yang sering minum alkohol saja, jarang meminum dengan cara seperti itu.

Davina menanggapi cibiran Dave dengan menyengir kuda. Setelah itu kembali mengisi gelas miliknya dan milik Dave.

"Ayo minum lagi Om, yang ini lebih enak dari yang tadi aku minum di bawah." Ujarnya memberi tau. Dave di buat geleng-geleng kepala, Davina memang gadis polos yang langka.

Tak pernah melakukan hal di luar batas dalam berpacaran, dan tak pernah menyambangi club malam sebelumnya, tapi baru beberapa kali datang ke club sudah dibuat candu dengan minuman memabukkan itu.

"Jangan banyak-banyak.! Saya yang repot kalau kamu mabuk.!" Tegur Dave.

Davina hanya mengangguk saja, dia masih asik meneguk minumannya.

Semakin lama di biarkan, Davina semakin banyak meneguk alkohol. Dan sekarang kesadarannya mulai berkurang, memaksa Dave untuk menyingkirkan semua wine dari atas meja dan menyembunyikan di tempat lain.

"Kau ini benar-benar keras kepala.!" Geram Dave sewot.

"Om,, mau dibawa kemana minuman ku.?" Davina berusaha meraih tangan Dave, namun tak bisa melakukannya lantaran sudah kehilangan keseimbangan.

"Aku masih mau minum Om,, cepetan balikin.!" Rengeknya.

"Bianca harus liat kalau aku bisa minum.!" Dia mulai meracau.

"Aku sudah bilang bisa minum, tapi dia nggak percaya.!"

"Jal -lang itu memang menyebalkan.!"

"Sudah merebut pacarku, tapi masih berani menghinaku."

"Kenapa Arga bisa tertarik sama dia. Padahal aku lebih seksi kan.?"

Wajah Davina seketika sendu. Rupanya dia hanya pura-pura kuat, padahal dalam hatinya sangat terluka karna di khianati oleh 2 orang yang dia percaya.

Dave menghela nafas kasar. Lagi-lagi keputusannya salah karna memilih berurusan dengan Davina lagi. Kini sudah dipastikan Gadis itu akan mengusahakannya lagi malam ini.

"Seksi tapi bodoh, itu sebabnya dia selingkuh.!" Sahut Dave kesal. Dia kembali duduk di samping Davina setelah menyimpan minuman itu.

"Bukan karna bodoh, tapi karna aku nggak mau di ajak tidur." Tutur Davina.

"Apa Om juga akan selingkuh kalau pacar Om nggak mau di ajak tidur.?" Davina bergeser mendekat, sangat dekat hingga tanpa jarak.

"Mundur, jangan dekat-dekat.!" Dave mendorong pelan bahu Davina agar menjauh.

"Om mau tidur sama aku nggak.?" Racaunya.

Davina tak menggubris peringatan Dave, dia justru semakin mendekat dan mengalungkan tangannya di leher Dave.

"Kau ini benar-benar.!" Dave dibuat kebingungan menghadapi Davina.

"Mau kan Om tidur sama aku.?" Pintanya dengan wajah sendu.

"Arga harus tau kalau aku sudah berani begituan."

Dave menarik nafas dalam, dia sampai memijat pelipisnya. Sedangkan Davina terus bergelayut manja dan semakin menempel padanya,

"Ayo bangun.!" Dave berdiri, tangannya menarik kasar Davina agar beranjak.

Dalam keadaan mabuk dan tidak bisa menyeimbangkan langkahnya, Davina terus menempel pada Dave.

"Mau kemana Om.? Disini saja tidurnya,,"

"Itu ada ranjang,," Davina mengarahkan tangannya untuk menunjuk ranjang, tapi efek minuman itu membuat pandangan Davina terganggu hingga salah menunjuk.

"Menunjuk saja nggak becus. !" Cibir Dave, Dia terus mengajak Davina keluar dari kamar dan meninggalkan club dengan memakai mobil Davina.

Gadis itu langsung bersender dan memejamkan mata begitu di dudukkan di dalam mobil. Dia mabuk berat, dan masih meracau walau matanya terpejam.

Terkadang mengumpat Bianca atau Arga, dan sesekali merengek.

...*****...

Davina menggeliat. Kedua tangannya langsung memegangi kepala yang terasa sakit akibat terlalu banyak minum.

Perlahan dia membuka mata, mengamati keadaan sekitar yang terasa asing baginya.

Berada di sebuah kamar yang tak pernah dia masuki sebelumnya.

"Aku dimana.?" Davina menatap bingung. Dia lalu bangun dari ranjang sembari menyingkap selimut tebal yang membalut tubuhnya.

"Aaaaaaaa,,,,, Papaaaa" Dia teriak histeris begitu melihat tubuhnya hanya berbalut br -ra dan hot pants.

"Si,,siapa yang,,," Davina tak meneruskan ucapannya, dia terlihat frustasi memikirkan apa yang sebenarnya terjadi padanya sampai membuatnya hampir telanjang seperti ini.

"Berisik sekali kamu.!" Dave yang baru masuk kedalam kamar, berjalan tegap menghampiri Davina. Dia cuek saja walaupun melihat Davina hanya berbalut br- ra.

"Aaaaaa,,, Om Daveee,,,," Davina langsung menarik selimutnya lagi untuk menutupi tubuh.

Dia panik dan malu sendiri karna Dave melihat bagian dalam tubuhnya yang selalu di balut kain.

"Pakai bajumu.!" Dave melempar dress yang tadi malam di pakai oleh Davina.

"Saya sudah bilang jangan terlalu banyak minum, begini jadinya.!" Tuturnya geram.

"Kamu muntah dan mengotori baju saya.!"

Dave menatap kesal.

Kalau saja dia kejam, pasti malam itu sudah dia tinggalkan Davina di basemen apartemen.

Gadis itu memuntahkan isi perutnya saat baru di turunkan dari mobil, mengotori dress Davina sendiri dan bajunya.

Dave sampai harus melepaskan dress Davina dan langsung mencucinya. Itu sebabnya Davina dibiarkan tidur tanpa baju.

"Ja,,jadi Om yang lepasin dress aku.?"

"Om nggak pegang-pegang kan.?" Wajah Davina semakin panik. Dia membayangkan bagaimana Dave melepaskan dress yang melekat di tubuhnya. Tangan Dave sudah pasti menyentuh bagian tubuhnya saat melepas dress, belum lagi mata Dave yang melihat dengan jelas setiap lekuk tubuhnya setelah dress itu terlepas.

"Untuk apa pegang-pegang.! Saya nggak tertarik." Sahut Dave acuh. Dia lalu beranjak dari sana, meninggalkan Davina sendirian di dalam kamar.

"Nggak tertarik.?" Gumam Davina lirih. Dia menatap pintu yang baru saja di tutup oleh Dave.

"Apa aku benar-benar nggak menarik di mata Om Dave.? Sejelek itu kah aku.?" Kedua tangan Davina meraba wajahnya sendiri, dia tak merasa jelek saat sedang bercermin.

Bahkan sudah banyak orang yang memuji dirinya cantik. Lalu kenapa Dave tak begitu.? Kenapa dia biasa saja sejak bertemu dengannya.

"Aku akan buat Om Dave tertarik sama aku, kita lihat saja nanti." Ujar Davina dengan senyum penuh arti.

Entah apa yang akan di buat oleh Davina untuk menarik perhatian Dave. Gadis itu sepertinya tak akan menyerah untuk membuat Dave tertarik padanya.

Terpopuler

Comments

🦋🦋Lore Cia🦋🦋

🦋🦋Lore Cia🦋🦋

yakinin???! 😂

2024-04-25

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus ceria

2023-05-05

0

Erika Darma Yunita

Erika Darma Yunita

ga tau aja kamu dav....si om pening kali palanya semalam🤣🤣🤣🤣

2022-09-21

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 PENGUMUMAN
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 pengumuman season2
114 Penyesalan Balas Dendam
115 Selingkuhan Om Tiri season2
116 Bonus chapter dan info seasons 2
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
PENGUMUMAN
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
pengumuman season2
114
Penyesalan Balas Dendam
115
Selingkuhan Om Tiri season2
116
Bonus chapter dan info seasons 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!