MILAN DAN MERY PART 34

PART 34

Sebulan berlalu, hubungan antara Mery dan Felix masih dingin. Mereka berinteraksi hanya sebatas pekerjaan.

Hari itu seperti biasa Mery pagi-pagi bersama Milan, sudah tiba di Kantor. Mery menuju ke kubikel miliknya. Tak berapa lama, Felix dan Fara juga tiba. Tanpa menyapa Mery, Felix langsung menyalakan PC miliknya. Mery yang juga telah bersiap di hadapan monitor komputernya, sudah bisa menebak, halaman web apa yang di tuju Felix. Dari pengamatan Mery, saham Fujitsu memang lagi naik. Terlihat Felix tersenyum puas. Saham farmasi Kowa yang di belinya juga sudah mulai menampakkan kemajuan yang signifikan. Mery masih bertahan dan belum berniat menjualnya. Dari selentingan omongan orang-orang kantor, Felix belum akan menjual sahamnya. Dia menunggu saham naik 10 kali lipat.

"Sebaiknya Felix menjual sahamnya sekarang, karena gak berapa lama lagi, skandal perusahaan akan terungkap", gumam Mery.

Ketika jarum jam masih menundukkan pukul 10 pagi, dengan setumpuk berkas di tangannya, Fara berdiri di pojok koridor. Dia bersembunyi di balik vas bunga palm yang sengaja di letakkan pihak pengelola kantor untuk mempercantik ruangan. Fara yang bertubuh kecil, dengan mudah bisa bersembunyi di balik vas bunga. Tak lama dari arah berlawanan nampak Milan berjalan dengan tergesa-gesa. Jam segitu adalah jam sibuk, dapat dimaklumi tentunya kesibukan para pekerja kantor. Setelah Milan hampir mendekati vas bunga palm itu, Fara keluar dengan cepat. Tak dapat dielakkan, tabrakan pun terjadi. Berkas yang sedang di pegang Fara, berhamburan. Tubuh Fara yang kecil, hampir terlempar karena bertabrakan dengan tubuh Milan yang tinggi besar. Milan yang terkejut, reflek memegang tubuh Fara yang hampir terjatuh. Tangan Milan tepat memegang pinggang Fara. Udah kebayangkan, posisinya seperti apa..🤭. Setelah menyakinkan Fara sudah mendapat keseimbangannya, Milan melepas rangkulannya.