MILAN DAN MERY PART 3

Pada part kali ini, banyak monolog dari tokoh utama kita. Hal ini dikarenakan Mery banyak mengingat kejadian yang telah berlalu sepuluh tahun yang lalu. Tanpa banyak kata lagi, ayo kita capcus...🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️

Tokyo Monzen - Nakacho Apartemen B

"Hari ini kehidupan baru ku dimulai lagi. Aku pulang ke apartemenku setelah sepuluh tahun ".

Perlahan Mery melangkah masuk ke dalam apartemennya. Menelisik setiap sudut dan barang-barang yang ada di dalam apartemennya.

"Suasananya masih sama dan perabotannya juga".

Mery beranjak menuju kamarnya. Ia membongkar isi lemarinya, dan menemukan yang ia cari. Buku tabungan.

"Syukurlah tabungan ini masih ada. Hmm.. Ada sepuluh juta Yen. Aku butuh uang lebih banyak lagi. Apa yang harus aku lakukan? Apakah aku harus main lotre? Atau ikut judi online? Ohh iya. Felix. Dia adalah orang yang gila saham.

Drrtttt. Ponsel Mery bergetar. Ada pesan masuk dari Felix.

'Mery sebenarnya apa yang terjadi padamu? Aku sangat khawatir. Nanti pulang dari kantor aku akan ke apartemenmu'.

Mery membalas pesan dari Felix. 'Tidak usah ke sini, mari bertemu di kedai makan'. Mery bangun dari duduknya, ia terpaku melihat dindingnya ada dua frame foto dan satu flower in frame yang ia beli di department store bersama Fara. Flashback "Aku juga suka sekali flower in frame ini , gimana kalau aku membelinya juga...Apakah kau tahu Mery, aku sangat suka dengan apa yang kamu sukai", kata Fara waktu itu. Aku tidak menduga bahwa pernyataanmu menjadi kenyataan. Bahkan kau juga menyukai kekasihku... Ha.. Ha.. Ha... Dengam cepat Mery mengambilnya dan membuangnya ke tempat sampah .

"Untuk sekarang aku harus pindah rumah terlebih dahulu. Tapi, sebelum itu aku harus membuat mereka membayar perbuatan mereka padaku".

Di kantor Rainbow Food

"Kenapa jawabannya cuma singkat. Dia benar-benar kelihatan aneh. Apa yang terjadi dengannya? Dia tidak pernah begini. Kenapa jadi seperti ini? " Felix bergumam dalam hati sambil terus memandangi ponselnya.

ASISTEN MANAGER

Kau sedang apa Felix? Dari tadi saya perhatikan kau bermain dengan ponselmu saja. Lanjutkan pekerjaanmu...

"Sial", batin Felix.

FELIX

Baik Bu.

Drrttt....... Felix membuka pesan masuk dari Fara. "Semangat ya Felix ^^ Nanti setelah kita berkunjung ke apartemen Mery, kita minum-minum".

Felix membalas pesan dari Fara

Haha.. Terimakasih ya Far... Aku tidak jadi ke apartemen Mery. Dia mengajak ku bertemu di kedai makan. Nanti kita pergi bersama, ya 😉

Fara membaca balasan pesan dari Felix.

"Apa ke kedai makan? Padahal dia tak membalas pesanku". Batin Fara.

Sementara itu di apartemen, Mery sedang memeriksa isi lemari bajunya.

Astaga, kenapa semua baju-baju ku ketinggalan model. Aku harus merubah sedikit tampilanku.

Mery bersiap-siap untuk pergi ke kedai makan. "Sudah lama aku tidak memakai bedak".

Saat mery hendak duduk dikursi riasnya, ia menyenggol frame foto dirinya hingga terjatuh. Praaaang... "Yaa... Ini seperti 10 tahun yang lalu, aku menyenggol frame lalu terjatuh. Saat aku membersihkan serpihan kaca itu, aku terburu-buru merapikannya hal itu yang menyebabkan tanganku terluka". Mery membersihkan serpihan kaca dengan perlahan. "Tanganku tidak terluka. Baiklah, Aku bisa merubah takdirku, dan membongkar perilaku kalian. Aku akan melindungi diriku di 10 tahun yang lalu ini. Semua harus aku rencanakan dengan matang dan hati-hati. Akan ku berikan kesempatan buat mereka berselingkuh. Ha.. Ha.. Ha.. ". Mery menggenggam ponselnya dengan sorot yang tajam.

Mery menggenggam ponselnya dengan sorot mata yang penuh tekad.

Bersambung...

Note : Terimakasih yang sebesar-besarnya buat teman-teman reader dan BASE team ( Bima, Ayu ) atas supportnya. Maaf kali ini telat update. Real life yang sulit untuk di tinggalkan (alasan klasik...🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️). Buat adikku Samy, yang selalu ada saat aku butuh. Walau tak pernah aku memintanya, kamu selalu hadir disaat yang tepat. Love you so much..🤧