PART 2
Dengan langkah tergesa-gesa Mery memasuki ruang rapat, karena ia sudah terlambat tiba di kantor akibat jalanan yang macet.
MERY
Selamat pagi, maaf saya terlambat..
ASISTEN MANAGER
Duduklah..
Mery duduk dan dengan penuh perhatian menyimak apa yang diucapkan Kepala Manager dan mencatat poin-poin penting. Setelah selesai rapat Mery serta karyawan keluar menuju meja masing-masing untuk melakukan pekerjaan mereka.
Mery tidak fokus melakukan pekerjaan karena pikirannya yang bercabang memikirkan beberapa hal yang membuatnya pusing.
Pada saat jam istirahat Mery menaiki lift menuju atap kantor, tempat yang biasa dia tuju saat ingin mencari ketenangan, dia ingin menemukan atas jawaban apa yang dia alami.
FELIX
Sedang apa kau disini Mery?
"Apa.. apaan ini, kenapa dia ada di sini", batin Mery.
MERY
Ah, aku hanya ingin menyendiri ...
Felix berjalan mendekati Mery dan duduk di sebelahnya.
FELIX
Are you oke Mary? Kau terlihat sangat pucat.
"Kau mau tau kenapa aku bisa berpaling darimu? Karena kamu tidak bisa merawat dirimu dan yaah lihat saja dirimu sekarang". ( Flashback)
Felix memegang tangan Mery yang bergetar.
FELIX
Tanganmu bergetar dan berkeringat... Apakah kau sakit?
Felix ingin meletakkan tangannya ke dahi Mery namun Mery segera menepis tangan Felix.
"Dasar munafik!!" , batin Mery.
MERY
Aku tidak apa-apa.... Enyahlah dari hidup ku!!
FELIX
Hey ada apa dengan mu sayang?
MERY
Persetan dengan semua.. Jangan pernah berbicara padaku dan jangan pernah muncul di hadapanku!!
FELIX
Merry... Kalau kau lagi kurang sehat aku akan membelikan mu obat.
Mery meninggalkan Felix, dengan segera Felix mengikutinya.
Sesampai di ruang kerja...
"Aku tidak harus tau bagaimana lagi. Aku sangat mencintai suamimu dan suamimu juga mencintaiku". Flashback
MERY
Dasar kau wanita j*****g!
FARA
Eh apa yang kau bilang barusan?
MERY
Melihat wajahmu yang sok lugu, membuatku muak.
ASISTEN MANAGER
Ada keributan apa ini Mery? Suara mu terdengar sampai ruangan Kepala Manajer....
ASISTEN MANAGER
Hei, Kepala Manager mencari mu, cepatlah pergi dan temui beliau.
Mery bergegas berjalan menuju ruangan Kepala Manager.
"Sebenarnya di mana ini, kenapa ini terasa tidak asing bagi ku. Kenapa aku tidak mati saja dalam ingatanku 10 tahun yang lalu...". gumam Mery.
"Dia satu-satunya orang yang tidak terlalu ku ingat... Aku mengenalnya cuma terlalu asing buat ku... Siapa dia???", pikir Mery.
Mery melihat papan nama di meja " Kepala Manager Rainbow Food : Milan Akahiko "
"Milan... Ooo aku mengingatnya. Seseorang yang bertubuh tinggi dan selalu memakai setelan jas yang sama. Dia hanya berbicara seperlunya, terlihat dingin, dan introvet", kenang Mery.
MILAN
Ini adalah tempat kerja Mery...
"Aahh ini adalah tempatku berkerja 10 tahun yang lalu..", batin Mery.
MILAN
Bersikaplah profesional, jangan campur adukan masalah pribadi dengan pekerjaan. Tolong mengerti akan hal itu.
MERY
Saya mengerti pak. Ma maafkan saya ...
MILAN
Baiklah, ini dokumen sudah saya periksa. Jadi kau bisa memulainya.
MILAN
Hari ini kau pulanglah dan beristirahat, karena tidak ada tambahan pekerjaan lagi.
Mery mengambil dokumen tersebut.
MILAN
Mengendalikan perasaan juga merupakan suatu kemampuan Mery.
MILAN
Berusahalah agar tidak mengganggu rekan kerjamu dengan masalah pribadi.
MERY
Iya pak. Terimakasih.
"Aku harus buru-buru keluar dari tempat ini. Jika aku harus menjalani kehidupan yang seperti neraka ini lagi adalah hukuman buat ku, aku tidak akan menerimanya begitu saja", tekad Mery.
FARA
Hei Mery.... Kamu mau kemana ? Ini kan masih jam kantor.
MERY
Aku ingin pulang. Pak Milan sudah memberi izin buat ku untuk beristirahat.
FARA
Syukurlah kalo kamu tidak sakit.
FELIX
Aku antar kamu pulang ya.
MERY
Tidak perlu!! Aku bisa pulang dengan bus...
FELIX
Berhati-hatilah... Kalau sudah sampai di apartemen tolong kabari aku.
Mery melanjutkan langkah kakinya.
Dering ponsel Mery berbunyi " Felix "
"Dasar kau sangat memuakkan!!! ".
Mery mengabaikan panggilan masuk dari Felix.
"Sekarang aku harus ke mana.. Apakah aku harus pulang ke apartemenku... ".
Mery naik bus yang tepat di depannya.
Di dalam bus, Mery merenung.
"Apakah ini semua nyata?? Apa ini hanya sekedar mimpi ? Tahun ini adalah tahun pernikahan ku dengan Felix. Apakah hari itu akan terjadi lagi?? ".
Mery hendak memasukan ponselnya ke dalam sakunya, namun disaat ia meraba sakunya ada sesuatu di dalamnya...
Dengan perasaan campur aduk, Mery mengambil sesuatu di dalam sakunya.
"Ini gelang jimat".
"Percayalah, semuanya akan baik-baik saja.
Kamu akan sembuh dan sehat. Dan kehidupanmu kelak akan bahagia. ( Flashback) ".
"Hiks.. Hiks.. Hiks..
Ternyata ini dari Ibu, ini bukan mimpi atau halusinasi ku saja...
Ini adalah hadiah terakhir dari Ibu. Hiks...
Aku benar-benar kembali ke 10 tahun yang lalu.
Aku akan mendengar nasihatmu Ibu.
Aku akan melakukannya dan aku berjanji akan bahagia Ibu. Hiks.. Hiks.. Hiks.. ".
"Ada apa dengan Mery sebenarnya..Tidak biasanya dia bersikap seperti tadi.
Fara menghampiri meja kerja felix.
FARA
Sebenarnya ada apa dengan Mery ? Apakah hubungan kau dan Mery ada masalah ?
FELIX
Tidak. Hubunganku dengan Mery baik-baik saja.
FARA
Lalu, kenapa Mery bersikap demikian ?
FELIX
Aku pun tidak tau Far. Sepertinya ada hal yang mengganggu pikirannya.
FELIX
Sepulang dari kantor, aku berancana akan menemuinya.
FELIX
Tentu saja, nanti kita pergi bersama..
FARA
Baiklah. Aku balik ke meja ku ya...
Fara balik ke meja kerjanya, lalu ia mengecek ponselnya yang berada di meja.
"Mery.. Mery.. Kau sedang mengabaikan pesanku ya..".
Fara tersenyum dengan penuh kelicikan.
Comments
🍒KURNI CACAH 🍒
si Farah teman makan teman ....dih memuakkan .punya temen Kya gitu
Merry harus nya sama pak Milan aja🤣🤣
2022-08-24
1
Fina af
iri penyakit hati, bisa merusak hidup dirimu sendiri Fara
2022-03-01
0
2ᵇᵃˢᵉ™Maria
Milan 😍😍😍😍
2022-02-21
0