Episode 11 : Kepolosan Alice.
***
Tiga hari kemudian,
Di mansion Adam Duke,
"Hei, apakah tidak masalah membuatnya melakukan ini semua? dia benar-benar gila, melakukan semua yang kau minta tiga hari yang lalu,"
"Jika ketahuan sama Tuan, bisa habis kita,"
Para pelayan yang sudah sedikit risau dan ketakutan mencoba menanyakan kepada orang yang memberikan perintah tak masuk akal itu kepada Alice.
"Tenang saja, tidak akan ketahuan, apakah kalian tidak lihat? sudah tiga hari Tuan bahkan tak mau bertemu dengannya, biarkan saja dia seperti itu, dan pergi sendiri!"
"Pasti juga dia hanyalah mainan Tuan Adam saja, jadi semuanya akan baik-baik saja, tenang saja," dia meyakinkan pelayan yang lain.
Dan semua setuju dengan apa yang dia katakan.
Karena sejak wanita itu datang ke mansion ini, Adam Duke tidak pulang sama sekali, seolah menghindari Alice.
Jadi bisa dipastikan jika Alice benar-benar tidak penting bagi Tuan mereka.
Disaat yang bersamaan,
Sejak Alice datang ke mansion ini, para pelayan benar-benar mengambil kesempatan dalam kesempatan, seluruh pekerjaan berat mereka akan meminta Alice melakukan nya.
Walau Alice sudah kelihatan lemas, pucat dan terluka di kaki dan tangannya, mereka sama sekali tidak peduli.
Alice memang belum pernah melakukan pekerjaan apapun sebelumnya, jadi semuanya masih baru dan dia masih belajar melakukan pekerjaannya.
Saat dia membersihkan taman, dia melukai tangannya sendiri dengan pemotongan rumput, lalu kakinya terkena batuan runcing, saat dia mencuci sprei yang tidak bisa dicuci hanya menggunakan mesin cuci, perih di tangannya dan lukanya semakin parah.
Tetapi hal itu tidak menurunkan semangat Alice, yang ia tahu hanyalah dia sangat bersyukur dia berguna untuk Adam.
***
Sekarang sudah malam, Alice masih memiliki pekerjaan yang tersisa yaitu mencuci semua sprei yang ada di mansion.
"Haahhh!"
Alice mengirup udara segar di malam itu, dia sedang ada di belakang mansion, dimana memang merupakan tempat pencucian semua sprei di mansion Adam.
Tangannya yang sudah terluka di sana-sini, wajahnya yang pucat dan tubuhnya yang kelelahan tak dia hiraukan sama sekali.
Dia mulai mengambil satu persatu sprei dan mulai memasukkan ke dalam mesin cuci, dia memilih beberapa yang harus dicuci secara manual.
Kepolosan hatinya dan ketidaktahuan nya jika dia sedang dikerjai benar-benar membuatnya kelelahan dan kesakitan.
***
Disaat yang bersamaan di perusahaan Adam Duke,
Adam dan seluruh rekannya sudah selesai melakukan misi beberapa saat lalu, akan tetapi Adam belum kembali ke kediamannya sama sekali karena sibuk sekali mengurus beberapa hal penting di perusahaan nya.
Kai sedang membantu Tuan nya melakukan penyaringan berkas penting, Sazu sedang melakukan penelitian atas suruhan Adam setelah misi mereka usai tiga hari lalu.
Sedangkan Black, seperti biasa jika dia telah usai melakukan misi, maka dia akan tidur dan menunggu perintah selanjutnya.
"Bos, sebaiknya Bos kembali pulang sebentar, sisanya biarkan aku yang menyelesaikan, hanya sedikit lagi, aku pasti bisa menyelesaikan nya malam ini,"
Kai memberikan solusi untuk Bosnya.
Adam Duke pasti kelelahan sekali, bagaimana tidak, setelah melakukan misi, Adam dengan serius dan bertahap langsung mengurus perusahaan nya, beberapa bulan kedepan dia harus benar-benar sangat serius mengurusi keuangan perusahaan.
Agar saat pemilihan nya menjadi DPR tidak akan ada gangguan sama sekali.
Adam bersandar di kursi kebesarannya sejenak, dia mengusap dahinya dan matanya terpejam seolah merilekskan tubuhnya yang kelelahan.
"Benar juga, hanya tinggal sedikit lagi, kau pasti bisa melakukannya, aku butuh istirahat untuk pemilihan ku dalam waktu dekat," balasnya setuju dengan ucapan yang dikatakannya oleh bawahannya ini.
"Iya Bos, serahkan saja padaku, Bos harus dalam keadaan prima saat pemilihan nanti, jadi sebaiknya Bos istirahat saja dulu," seru Kai menanggapi Adam.
"Baiklah kalau begitu, kuserahkan padamu ya, aku mau pulang dulu," Adam bangkit dan mengambil jas nya.
Kai segera berdiri untuk mengantarkan Bosnya sampai ke mobil.
"Oh ya Bos, Nona itu tiga hari lalu sudah berada di kediaman mu," seru Kai membuka pintu mobil untuk Bosnya.
Adam Duke sedikit terkejut, mungkin karena dia sibuk sekali, dia bahkan lupa dengan wanita yang sudah menjadi istrinya, wanita yang lemah dan jika ia lihat akan memberikan rasa sakit aneh di hatinya.
"Baiklah, aku tahu, aku serahkan yang disini kepadamu ya, aku kembali dulu," Adam kemudian pergi pulang, sedangkan Kai, dia langsung kembali ke dalam perusahaan dan melakukan semua pekerjaan yang tertinggal.
Dia sedang dalam semangat menggebu-gebu sekarang, dia harus bisa meringankan pekerjaan Bos nya dan membuat Bos nya bangga.
***
Di mobil,
Adam langsung memejamkan matanya saat duduk di kursi mobil, dia bersandar dan menghela nafas panjang.
Disaat mobil melaju menuju mansion nya, kepalanya dipenuhi rasa penasaran atas wanita itu.
"Bagaimana kabarnya? apakah lukanya sudah sembuh? apakah dia sudah bisa melihat dengan benar?" pertanyaan aneh itu muncul di kepalanya, secara tidak sadar membuat dia keheranan sendiri.
"Apa yang sedang kupikirkan, masa bodoh dengan dia, dia sudah sembuh atau tidak, itu bukan urusan ku!" ketusnya lagi berbicara dengan dirinya sendiri.
Hanya memakan waktu beberapa saat, Adam Duke akhirnya sampai di kediamannya.
Saat Adam melangkahkan kaki memasuki mansion, semua pelayan terkejut setengah mati dan jantung mereka serasa mau copot.
"Bagaimana ini?"
"Bagaimana ini?"
"Tuan Adam sudah kembali?"
"Jika dia melihat Ella dalam keadaan mengkhawatirkan seperti itu, maka mampuslah kita!"
"Tenang saja, Tuan bahkan pasti tidak akan tahu jika wanita itu ada disini atau tidak, tenang saja dan bersiap natural!"
Para pelayan itu langsung berbisik-bisik, panik saat melihat Tuan mereka sampai di mansion.
Seperti biasa, saat Adam kembali para pelayan akan berjejer rapih dan menunduk hormat menyambut tuan mereka.
Adam sama sekali tidak peduli, yang ia inginkan hanyalah membaringkan tubuhnya di ranjang luas dan mengistirahatkan tubuhnya yang kelelahan.
Dia melangkah dengan cepat menuju kamar pribadinya, dia melepaskan jasnya dan seperti biasa, hal yang ia lakukan setelah sampai di kamar pribadinya adalah membuka pintu balkon, agar udara segar masuk ke kamar dan pemandangan spektakuler malam hari bisa terlihat dari kamarnya.
"Cklek!" pintu kaca akhirnya terbuka, Adam suka udara segar, dia memejamkan matanya secara perlahan, dia menikmati waktu sendirian seperti ini sampai saat matanya menangkap sesuatu di are bawah mansion, di taman belakang luas seseorang dengan tubuh kurus nya sedang berjinjit menjemur banyak sekali kain berwarna putih.
Adam membisu sesaat, dia mengedipkan matanya dan saat ia memastikan apa yang ia lihat, dia mengepal tangannya kuat sekali dan kemarahan di dadanya seperti sedang menggila.
"Apa yang dilakukan gadis bodoh itu di tengah malam seperti ini?"
"Menjemur kain seperti pembantu!"
"Jangan bilang ...."
Sembari melangkah dengan lantang, dia mengepal tangannya, matanya langsung menangkap dan menatap tajam kearah semua pelayan yang ia lewati.
Langkahnya yang panjang dan cepat, membuat nya dengan segera sampai ke lantai bawah dan halaman belakang mansion.
***
Author : mulai besok jadwal nya akan reguler ya seperti novelku biasanya, update nya jam 00:00 tapi mulai besok ya bukan malam ini, terimakasih 🤍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
Marhaban ya Nur17
di cincang semua lu pelayan
2024-07-10
0
Erna Wati
walah tambah parah lukanya bos
2024-02-24
0
EndRu
syukurlah langsung ketahuan Adam.
Alice nasibmu akan berubah lebih baik setelah ini
2024-01-01
2