Episode 4 : Aku hanya memanfaatkan mu.
***
Tubuhnya begitu kurus, bahasa tubuhnya yang kaku saat di genggam menunjukkan jika wanita yang ia genggam ini menunjukkan rasa takut berada disekitar orang.
Adam Duke menatap ke sisinya dimana Alice bahkan tak merintih dan menangis karena kakinya, air matanya berhenti, kedua jemari tangan mungilnya dia remas dan mainkan satu sama lain seolah sedang mengkhawatirkan sesuatu.
Dahi Adam mengernyit, matanya yang tajam dan seolah bisa melihat apapun itu mulai membuka jasnya.
Lalu satu persatu kancing baju kemeja putih itu ia lepaskan sampai terlepas dari tubuhnya, Alice belum bisa melihat dengan jelas, segalanya kabur di matanya tetapi dia tahu lelaki yang ada di sisinya ini tengah membuka bajunya sendiri.
Anggota Adam yang melirik dari kaca mobil juga kebingungan mengapa Bosnya membuka baju dan sedang bertelanjang dada.
Saat Adam membuka semua bajunya, kelihatan tubuh bidang berotot ideal dan ada tato di punggungnya, sebuah bahasa latin yang ia torehkan disana untuk mengingat segala kisah hidupnya yang selama ini juga berada dalam kegelapan, atau bisa dibilang dia telah melihat jurang kematian dan tato itu menunjukkan jika dia tak takut apapun.
“Srak!”
Seperti merobek kertas, kemeja putihnya ia sobek sedemikian rupa, lalu …
“Ah,” suara teriakan kecil, wajah terkejut dan tiba-tiba waspada di perlihatkan oleh Alice.
Kakinya diangkat oleh Adam, lalu dia membalut luka yang sejak tadi mengalirkan darah itu dengan kain bajunya sendiri.
“Tu … Tuan ….” Suaranya yang sudah sedikit parau memanggil suaminya, akan tetapi sebelum dia melanjutkan ucapannya ….
“Drap!”
Adam langsung mendorong Alice, sampai Alice terdorong tetapi tangan kokoh Adam menopang dari bawah jadi Alice tidak benar-benar bersentuhan dengan kursi mobil.
Tubuh Alice tiba-tiba gemetaran, dia memfokuskan pandangannya tetapi semakin ia paksa untuk melihat dengan jelas, matanya akan sakit.
Bagaimanapun matanya harus menyesuaikan karena selama ini tidak pernah melihat terang dari cahaya matahari membuat matanya menjadi sensitif sekali dan tidak bisa melihat dengan jelas.
Nafas panas dan cengkeraman di bahu dan pipi membuat Alice bertanya-tanya sebenarnya apa yang sedang terjadi, mengapa lelaki ini tiba-tiba menjadi marah.
“Kenapa kau memperlihatkan ekspresi ini? Katakan dengan jelas, apa kau tidak suka menerima bantuan dariku? jangan salah sangka … aku melakukan ini bukan karena ingin memperlakukan mu dengan baik, akan tetapi aku masih membutuhkanmu untuk tujuanku ….”
“Jadi … kau tidak boleh mati dengan cepat, mengerti?” suara yang rendah dan penuh tekanan.
Adam Duke juga bingung mengapa dia mengatakan kata-kata mengerikan itu, mengapa ia mengancam wanita lemah ini, akan tetapi dia seperti ingin memastikan sesuatu, sesuatu yang tidak ia mengerti di dalam dirinya sendiri.
Lalu ….
Mata Alice yang bulat, bibirnya yang lembut dan berwarna merah buah cherry, wajahnya yang putih cerah dan kecantikan yang lembut dan anggun, setelah mendengar ancaman dan kata-kata mengerikan itu, dia tersenyum, tersenyum dan seolah setuju dengan apa yang dikatakan oleh Adam.
Seolah dia tahu dia hanyalah dimanfaatkan dan hanya dibutuhkan untuk suatu tujuan.
Tentu saja, Alice tidak sebodoh itu mengharapkan sebuah keajaiban disiang bolong.
“Tuan, aku akan bahagia jika saat aku mati aku mati di tempat dimana orang bisa menemukan ku, jika aku memang bermanfaat untukmu, maka lakukan saja sesuai dengan yang kau mau, bukankah dengan begitu hidupku akan berguna? setidaknya kutukan ku bisa membantu seseorang, itu sudah sangat cukup dan aku akan mati dengan bahagia,”
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
Nurkema
😭😭😭
2025-03-27
0
Abd Kadir Taha
😭😭
2025-01-07
0
Marhaban ya Nur17
huuuffff
2024-07-10
0