Episode 2 : Pernikahan Alice, si putri malang ....
"Aku adalah pembawa sial, banyak orang mati karena aku, semuanya salahku, aku tak pantas hidup!" seorang wanita muda, berusia 19 tahun menuju 20, memiliki kulit putih pucat dan wajah mungil yang begitu cantik dan lugu.
Alice namanya, dikurung selama hidup tanpa pernah melihat dunia luar.
Dia percaya jika dia pembawa sial.
Setiap hari dia menutup telinga nya, agar ia tak mendengar seruan kebencian yang di serukan kepadanya, kebencian karena lahir ke dunia.
Entah mengapa teriakan itu selalu melekat di telinganya, entah itu halusinasi atau entah siapa yang pernah mengatakan itu sehingga Alice selalu mendengar nya sebagai berulang.
Yang jelas suara itu berasal dari seseorang.
"Jika kau tidak lahir, tidak akan ada yang mati!"
"Jika kau tidak lahir, tidak akan ada yang menderita,"
"Tidak seharusnya kau lahir!"
Teriakan itu selalu memenuhi kepalanya, walau ia sudah berteriak dan memohon, tetap saja suara dan gelap itu tak pergi darinya.
Sampai rasanya ia seperti mau gila.
"Brak ... Brak!"
Untuk pertama kalinya, ada suara yang berbeda terdengar oleh Alice, yaitu suara pintu yang sedang berusaha dibuka.
Matanya melebar saat melihat itu, karena dia tinggal di sebuah gubuk kecil yang memang tak tembus sinar matahari, Alice tidak tahu jika hari sudah pagi.
Saat pintu itu terbuka, sinar matahari menyeruak kedalam dan membuat pandangan mata Alice begitu sensitif dan sakit, ia harus menutupi matanya dengan kedua tangan sampai pada saat ia sadar jika tubuhnya telah di gotong oleh beberapa orang.
Matanya sensitif terhadap matahari dan karena sejak kecil dia mendapat siksaan sepertinya ada yang membuat matanya menjadi kabur dan butuh penyesuaian dan pengobatan untuk menyembuhkan nya.
Alice merasakan udara segar di luar gubuk untuk pertama kalinya, dia merasakan kesegaran yang membuatnya terlena, walau ia belum bisa melihat dengan jelas namun ia bisa merasakannya.
Entah apa yang sebenarnya terjadi, akan tetapi orang-orang yang menggotongnya segera membersihkan dirinya dan mendandaninya sedemikian rupa.
Alice awalnya ketakutan tetapi karena mengira dia akan dipukuli atau disiksa seperti biasa, tetapi lambat laun yang ia rasakan hanyalah kain lembut menyapanya dan aroma wangi disekelilingnya.
Dia sedikit tenang.
Namun teriakan yang menggema dan menekuni di telinganya terus saja mengganggu nya.
"Kau hanyalah anak terkutuk sial yang tidak pantas hidup!"
"Harusnya kau mati sejak dulu!"
Teriakan itu tetap ada di telinga Alice.
Alice hanya bisa menunduk dan menahan rasa sakitnya sendirian, tidak diinginkan siapapun dan selalu mendengar juga melihat gelapnya malam menghancurkan hatinya sampai berkeping-keping.
Setelah beberapa saat ...
Alice yang dituntun berjalan oleh pelayan akhirnya sampai di tempat pernikahan mendadaknya dengan Adam Duke, lelaki yang bahkan belum pernah ia lihat dan kenal.
"Deg!"
Adam melihat wanita yang dikabarkan begitu mengerikan dan terlihat buruk rupa, jantungnya entah kenapa seolah diremas saat melihat wanita muda itu terlihat seperti wanita yang mungil dan sangat cantik.
Ekspresi wajahnya yang sendu dan memikat entah kenapa membuat nya terdiam dan terpisah dari segala pikiran dan rencananya sesaat.
Seolah dia mengenal wanita yang belum pernah ia temui ini, seolah hatinya sudah dekat dengannya walau Adam pun tak mengerti mengapa dia merasakan hal demikian.
Para pelayan itu membawa Alice mendekat kearah lelaki tampan yang berdiri tegap menunggu pengantinnya.
Dan saat Alice berhenti di hadapan seorang lelaki tinggi memiliki bahu bidang ....
Dan ....
Ada sesuatu yang tiba-tiba mengejutkan Alice, seperti perasaan rindu atau tiba-tiba terlindungi, dia kebingungan mengapa dia bisa merasakan rasa terlindungi namun rindu bercampur aduk.
Namun teriakan di telinganya seolah hilang, dan terlupakan, seolah lelaki ini akan menjaganya, lelaki ini datang untuk menyelamatkan nya dari penderitaan.
Tetapi ada sesuatu yang lain dari lelaki ini, bagaimana keberadaan lelaki ini seolah lebih gelap dari kegelapan yang ia lihat selama ini.
Alice pun tidak mengerti.
"Kau akan menikah dengannya Alice," terdengar suara seorang lelaki tua, yang dalam dan sangat familiar di telinga Alice.
"A ... Ayah?" Alice meraba sekelilingnya, penglihatannya belum jelas, dia ingin meraba kearah ayahnya, walau ia telah dibuang dan diasingkan tetap saja dia merasa rindu akan ayahnya ini.
Akan tetapi ....
Saat tangan Alice meraba-raba sekitar, sebuah tangan kokoh dan hangat langsung menggenggam tangan mungilnya.
"Saya tidak ingin membuang waktu lebih lama, upacara pernikahan ini harus segera dilakukan! benarkah Tuan Gordon!" Adam menatap dengan tajam, dia tak ingin menghabiskan waktu lebih lama berada di sini, dia harus segera menikah dan pergi.
Pernikahan ini memang wajib ia lakukan, jika dia sudah memiliki hubungan dengan Gordon Brown maka rencananya akan semakin mulus terlaksana.
Alice yang merasakan tangannya digenggam, langsung terdiam, dia merasa untuk pertama kalinya ada seseorang menggenggam tangannya dan merasakan kehangatan seperti ini membuatnya lagi-lagi membisu dan tak bisa mengatakan apapun.
Pernikahan singkat dan tak bermakna itu akhirnya dilaksanakan dan sudah usai.
Alice masih berdiri dengan kebingungan, tak tahu harus melakukan apa.
Sedangkan Adam sedang berbicara dengan Gordon Brown.
"Ingat ucapan anda Tuan Gordon, sekarang kita adalah keluarga, saya akan nantikan posisi saya di pemerintahan segera," Adam memberikan peringatan lagi.
Tersenyum mengerikan dan menatap dengan sangat tajam.
Gordon yang mendengar itu mengangguk dan tersenyum.
"Tentu Tuan Adam, anda sekarang adalah menantuku, saya tentu akan menyiapkan anda posisi penting di pemerintahan," seru Gordon dengan segala kelicikannya.
Setelah itu Adam Duke dan beberapa anggotanya yang datang pergi berlalu dari mansion Gordon Brown.
"Kai, bawa dia!" perintah Adam kepada Kai, untuk membawa Alice yang kebingungan berdiri sendirian.
"Baik Bos," seru Kai membawa istri bosnya itu.
Setelah Adam Duke dan seluruh anggotanya pergi, Gordon memanggil anggota elitnya.
"Lakukan sesuai rencana, bunuh mereka semua!" perintah Gordon pada suruhannya itu.
"Bagaimana dengan Nona Alice Tuan?" balas suruhannya itu menundukkan kepala.
"Bunuh saja sekalian, aku menikahkan dia dengan lelaki itu juga ingin sekalian melenyapkan dia!"
"Dia seharusnya sudah mati saat ia kecil! sekarang sudah tidak akan ada lagi kesalahan dalam hidupku!" Sahut Gordon seolah tak peduli dengan putri nya yang ia buang itu.
"Baik Tuan," seru suruhan Gordon menyanggupi.
Setelah suruhannya pergi, Gordon menyeringai, dia merasa Adam memang merupakan ketua mafia yang tidak bisa dikalahkan, akan tetapi Adam sepertinya membutuhkan dirinya dan kedudukannya
Dengan begitu, dia pasti bisa menjebak Adam dengan mudah, dan membunuh dua orang sekaligus, Adam Duke dan putrinya yang entah mengapa sangat ingin ia lenyapkan.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
nobita
tuan Gardon atau bapaknya Alice yg gila...
2025-02-14
0
EndRu
Alice sampai tidak bisa lihat.
2024-01-01
1
Ummi Khai
yak elah jadi bapak jahat bgt si Gordon 🤬
hmmm, kenapa manis gitu pertemuan pertama Alice sama Adam. udah pernah ketemu kah sebelumnya?? eh kan Alice dikurung seumur idupnya yak 🤔🤦
2023-02-25
1