3. Gadis Cantik Milik Siapa

Asep mengendarai vespanya dengan lemas dan tak bersemangat, hatinya hancur berkeping-keping dan rasanya semangat hidupnya semakin merosot drastis.

Oh oh... sungguh malang nian nasibku. Batin si Asep.

Vespanya yang otok-otok melewati pangkalan ojek lagi, tapi di sana sudah sepi, begitu masuk jalanan kampung menuju rumahnya, Asep tiba-tiba melihat seorang gadis cantik di pinggir jalan.

Gadis yang cantik itu tersenyum pada Asep, sungguh senyumnya bagaikan langsung bisa jadi penawar rasa sakit di hati Asep.

Siapa tuh ya?

Gadis mana tuh ya?

Batin Asep.

Asep terus bertanya-tanya sampai kemudian tak terasa vespanya sudah mendekati rumah.

Terlihat Emaknya di teras depan rumah sedang belanja di tukang sayur keliling, memilih sayuran sambil mengobrol dengan ibu-ibu tetangga yang juga ikut belanja.

Asep mematikan mesin vespanya, dan kemudian membawa vespa itu ke depan rumah untuk kemudian diparkir begitu saja.

"Eh si Bang Asep, tumben rambutnya kelimis banget."

Kata Bu Resti memancing cekikak-cekikik Ibu-Ibu yang lain.

"Iya lho, coba tiap hari begitu kan sudah macam oppa Korea."

Kata Bu Putri Marfuah, yang merupakan tetangga baru di sekitar rumahnya Asep.

"Kerja di mana sekarang Bang Asep, Bu?"

Tanya Bu Arinda.

"Ooh masih nyari Bu Arinda, tapi tadi sih dimintain tolong sama Bibiknya, semoga saja dia mau."

Ujar Emaknya Asep.

"Oh ya syukurlah kalau sudah ada pandangan, ini adik saya juga seusia Bang Asep lagi ngurus berangkat ke Jepang."

Kata Bu Resti.

Ibunya Asep tersenyum sambil mantuk-mantuk.

Setelah menyelesaikan acara belanja dan acara bergosip ria mereka, akhirnya Emaknya Asep masuk ke dalam rumah.

Emaknya Asep memanggil si Asep yang sepertinya sudah langsung ngadem di kamarnya yang pengap dan apek.

"Seeep... Aseeeeeep."

Panggil Emak.

Asep yang baru lima belas menit selonjoran di dalam kamar sambil main hp di lantai dan di depan kipas angin akhirnya terpaksa keluar dari kamar.

"Mpok Mumun bagaimana? Ada yang diprotes tidak jahitannya?"

Tanya Emak.

Asep terlihat memasukkan tangannya ke saku celana, lalu mengeluarkan uang dua ratus lima puluh ribu titipan Mpok Mumun.

"Tidak ada Mak, semua aman, malah katanya mau datang lagi, mau jahit lagi."

Kata Asep.

Emak terlihat menghela nafas lega.

"Sudah itu uangnya buat kamu saja."

Kata Emak

"Loh, nggak lah Emak, ini kan bisa buat modal lagi, buat Emak belanja juga."

Ujar Asep.

Emak meletakkan belanjaannya di atas meja kayu lama yang tak jauh dari kamar Asep dan juga dapur.

"Tadi Bibik kamu telfon, katanya mau minta tolong kamu itu jagain rumahnya."

Kata Emak.

"Bik Marni?"

Tanya Asep.

Emak mengangguk.

"Iya, dia mau tinggal di Salatiga dulu, kan si SaNi baru beli rumah, katanya masih takut tinggal sendirian, jadi Bibik mu mau temani dia tinggal di sana."

Kata Emak.

"Sampai kapan?"

Tanya Asep.

"Ya sampai SaNi tidak takut ditinggal."

Sahut Emak.

Asep garuk-garuk kepalanya yang tak gatal.

"Jadi Asep harus bolak balik?"

Tanya Asep lagi, kali ini ia akhirnya memilih keluar dari kamar dan duduk di kursi depan meja di mana banyak sayuran yang baru saja dibeli Emaknya.

"Ya kamu mau bolak-balik juga tidak apa, mau tinggal di rumah Bibik juga tidak apa, kan di sana juga rumah Nenek, dan ada kios Bapakmu dulu itu kamu buka lagi saja Sep, kata Bibikmu juga sayang kalau tidak diteruskan usahanya."

Ujar Emak.

Asep tampak garuk-garuk lagi, dan garukan jari jemarinya merusak tatanan rambut klimis Asep.

"Nanti sore pergi ke sana, temui Bibikmu biar dia tenang."

Kata Emak.

Asep mengangguk.

"Kamu itu jangan malas-malasan terus, mana ada perempuan yang mau nanti dilamar kamu kalau kamunya saja begitu Sep."

Kata Emak.

Asep jadi galau lagi, karena ingat Anggita dan Pajero pacar Anggita.

**---------------**

Sore hari, hujan turun rintik-rintik, tapi karena Emak terus saja meminta Asep ke rumah Bibi Marni, akhirnya Asep pun mengalah.

Dengan masih malas, Asep akhirnya memaksakan diri pergi ke rumah Bibi memakai vespanya.

Rumah yang ditinggali Bibi Marni yang merupakan rumah peninggalan Kakek dan Nenek Asep sebetulnya letaknya tak begitu jauh, hanya beda kampung tapi masih satu kecamatan.

Dulu Bapak buka usahanya juga di sana, karena selain tak usah sewa kios, Bapak juga bisa tetap mondar-mandir jagain Kakek dan Nenek.

Waktu itu Bibi Marni masih tinggal di Taiwan jadi TKW, sedangkan kakaknya Bapak, Wak Imah yang sekarang punya showroom mobil second, tinggal di kota Kecamatan yang letaknya cukup dekat dengan pasar.

Asep dengan mengenakan jas hujan tampak mengendarai vespanya menerjang rintik hujan yang turun dari langit.

Jalanan cukup lenggang, hanya ada beberapa anak kecil yang berlarian main hujan-hujanan berada di jalan yang dilalui Asep.

Merasa enggan melewati jalan raya, Asep akhirnya memutuskan lewat jembatan lama yang sebetulnya sudah mulai jarang dilalui orang sejak ada kasus orang dari desa seberang melompat bunuh diri dari sana.

Banyak yang bilang setelah kejadian itu sering muncul penampakan perempuan yang bunuh diri tersebut.

Meskipun sebetulnya orang yang bunuh diri itu kabar-kabarnya adalah orang gangguan jiwa, tapi tetap saja, itu tak lantas mempengaruhi orang untuk akhirnya tidak takut dengan penampakan.

Otok... otok... otok...

Vespa Asep masih berjuang berjalan membawa sang Tuan menuju rumah Bik Marni.

Saat kemudian vespa mendekati jembatan, Asep tiba-tiba melihat gadis cantik yang siang tadi juga ia sempat berpapasan.

Ya gadis cantik itu, yang menyunggingkan senyuman indah luar biasa, senyuman tulus pertama dari perempuan cantik sejak Asep sadar betapa senyuman perempuan bisa menggetarkan dadanya.

Asep kembali dibuat terkesima, ketika melihat gadis itu juga tampak kembali tersenyum pada Asep.

Gadis itu memakai payung warna pink dengan gambar Bunga-bunga kecil.

Mereka sempat bertemu pandang, dan saat Asep sudah berjarak dua meter melewati gadis itu, tiba-tiba saja vespa Asep berhenti sendiri.

Asep tentu saja langsung panik.

Duh, mana baru akan lewat jembatan, hujan juga masih turun, bengkel juga jauh.

Asep turun dari vespanya, lalu menendang vespa itu dengan kesal.

"Kamu kenapa mogok di depan cewek, kan aku malu."

Asep menggerutu.

"Kenapa Bang?"

Tanya si gadis cantik berpayung pink mendekati Asep.

"Ooh enggak, nggak apa, lagi pengin foto sunset saja dari jembatan ini."

Kata Asep beralasan, daripada tengsin bilang vespanya mogok pada gadis cantik berpayung pink itu.

Gadis itu mengangguk sambil tersenyum.

"Ya kau benar Bang, sunset dari jembatan ini memang indah, tapi biasanya tidak jika hujan turun seperti saat ini."

Kata gadis itu.

Asep nyengir.

Iya juga sih, lagian mana ada orang lihat sunset sampe rela hujan-hujanan. Batin Asep.

"Saya ikut pulang ya Bang, ngga apa kan nebeng."

Kata gadis itu kemudian.

Asep melongo...

**----------**

Terpopuler

Comments

Ganuwa Gunawan

Ganuwa Gunawan

jangan sep.. jng d bonceng

2022-05-27

2

minarni 0714

minarni 0714

🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2022-02-16

2

Lisa Aulia

Lisa Aulia

wah...ini jng2 cewek jadi2an....kasihan kan Asep klw disukai mbak kun...ngenes nya makin nambah... Manusia nggak dapet...eh...malah demit yg nemplok....

2022-02-05

2

lihat semua
Episodes
1 1. Jones Kutukan
2 2. Melongo Cepon
3 3. Gadis Cantik Milik Siapa
4 4. Melati Pujaan Babang
5 5. Bersiap Berubah
6 6. Singkong Ubi Kukus
7 7. Misteri Pagi
8 8. Aneh Bin Ajaib
9 9. Gadis Siapa Itu?
10 10. Emak Pun Lega
11 11. Mana yang Hantu?
12 12. Baru Tahu Tempe
13 13. Asep Dan Para Hantu
14 14. Energi Kehantu-hantuan
15 15. Pelanggan Kedua
16 16. Ciyeeee Asep
17 17. Tamu Kejutan
18 18. Rejeki Nemplok
19 19. Nenek Heboh Dewek
20 20. Niat Hati Asep
21 21. Itu Bukan SaNi
22 22. Pagi Yang Sibuk
23 23. Cerita Pagi
24 24. Calon Idola Baru
25 25. Teman Tak Diundang
26 26. Asep Si Calon Pengusaha
27 27. Hari Pertama
28 28. Kabar Baik Buat Emak
29 29. Pesta Ayam
30 30. Melati Oh Melati
31 31. Ngikut Bang
32 32. Yang Terlupakan Tak Bisa Melupakan
33 33. Sebungkus Martabak Manis
34 34. Eksis Kembali
35 35. Ups kelepasan
36 36. Ghibah
37 37. Roda Mulai Berputar
38 38. Kabar Reuni
39 39. Kunjungan Mendadak
40 40. Persiapan
41 41. Banyak Kejanggalan
42 42. Beli Mobil
43 43. Ada Apa Sebenarnya?
44 44. Bujang Kaya Baru
45 45. Sore Hari Sepulang Sekolah
46 46. Tugas Untuk Fatih
47 47. Kaget
48 48. Bani VS Asep
49 49. Deg Deg Ser
50 50. Diajak Pergi Pujaan Hati
51 51. Asep Pilihanku
52 52. Hantu Melati
53 53. Bisikan Asing
54 54. Berkunjung Ke Camer
55 55. Penyelidikan
56 56. Anonymous
57 57. Kedatangan Tamu
58 58. Sinyal Manis Mertua
59 59. Bantu Camer Masak
60 60. Sebuah Tanda Tanya
61 61. Misteri Sang Paman
62 62. Senang Hati Emak
63 63. Hanya Mengingatkan
64 64. Pemanasan
65 65. Pertemuan Teman Lama
66 66. Sombongnya Riko
67 67. Skak Mat
68 68. Nyaris Saja
69 69. Entah Rahasia Apa
70 70. Satu Kemajuan
71 71. Malam Basah Kuyup
72 72. Cerita Pagi Ini
73 73. Selalu Heboh
74 74. Menuju Anonymous
75 75. Ku Menemukanmu
76 76. Sebuah Sumpah
77 77. Pesan Melati
78 78. Bayar Hutang
79 79. Yaaah Pingsan
80 80. Bawa Calon
81 81. Anak Baik
82 82. Mertua Idaman
83 83. Cengar-cengir
84 84. Dua Sahabat Lama
85 85. Untung Ada Calon Mertua
86 86. Heboh
87 87. Gunting Pita
88 88. Bersiap-Siap
89 89. Selamat Istirahat Nek,
90 90. Sultan Baru
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1. Jones Kutukan
2
2. Melongo Cepon
3
3. Gadis Cantik Milik Siapa
4
4. Melati Pujaan Babang
5
5. Bersiap Berubah
6
6. Singkong Ubi Kukus
7
7. Misteri Pagi
8
8. Aneh Bin Ajaib
9
9. Gadis Siapa Itu?
10
10. Emak Pun Lega
11
11. Mana yang Hantu?
12
12. Baru Tahu Tempe
13
13. Asep Dan Para Hantu
14
14. Energi Kehantu-hantuan
15
15. Pelanggan Kedua
16
16. Ciyeeee Asep
17
17. Tamu Kejutan
18
18. Rejeki Nemplok
19
19. Nenek Heboh Dewek
20
20. Niat Hati Asep
21
21. Itu Bukan SaNi
22
22. Pagi Yang Sibuk
23
23. Cerita Pagi
24
24. Calon Idola Baru
25
25. Teman Tak Diundang
26
26. Asep Si Calon Pengusaha
27
27. Hari Pertama
28
28. Kabar Baik Buat Emak
29
29. Pesta Ayam
30
30. Melati Oh Melati
31
31. Ngikut Bang
32
32. Yang Terlupakan Tak Bisa Melupakan
33
33. Sebungkus Martabak Manis
34
34. Eksis Kembali
35
35. Ups kelepasan
36
36. Ghibah
37
37. Roda Mulai Berputar
38
38. Kabar Reuni
39
39. Kunjungan Mendadak
40
40. Persiapan
41
41. Banyak Kejanggalan
42
42. Beli Mobil
43
43. Ada Apa Sebenarnya?
44
44. Bujang Kaya Baru
45
45. Sore Hari Sepulang Sekolah
46
46. Tugas Untuk Fatih
47
47. Kaget
48
48. Bani VS Asep
49
49. Deg Deg Ser
50
50. Diajak Pergi Pujaan Hati
51
51. Asep Pilihanku
52
52. Hantu Melati
53
53. Bisikan Asing
54
54. Berkunjung Ke Camer
55
55. Penyelidikan
56
56. Anonymous
57
57. Kedatangan Tamu
58
58. Sinyal Manis Mertua
59
59. Bantu Camer Masak
60
60. Sebuah Tanda Tanya
61
61. Misteri Sang Paman
62
62. Senang Hati Emak
63
63. Hanya Mengingatkan
64
64. Pemanasan
65
65. Pertemuan Teman Lama
66
66. Sombongnya Riko
67
67. Skak Mat
68
68. Nyaris Saja
69
69. Entah Rahasia Apa
70
70. Satu Kemajuan
71
71. Malam Basah Kuyup
72
72. Cerita Pagi Ini
73
73. Selalu Heboh
74
74. Menuju Anonymous
75
75. Ku Menemukanmu
76
76. Sebuah Sumpah
77
77. Pesan Melati
78
78. Bayar Hutang
79
79. Yaaah Pingsan
80
80. Bawa Calon
81
81. Anak Baik
82
82. Mertua Idaman
83
83. Cengar-cengir
84
84. Dua Sahabat Lama
85
85. Untung Ada Calon Mertua
86
86. Heboh
87
87. Gunting Pita
88
88. Bersiap-Siap
89
89. Selamat Istirahat Nek,
90
90. Sultan Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!