2. Melongo Cepon

Asep akhirnya berhasil memarkirkan vespa nya di depan rumah Mpok Mumun yang asri.

Rumah yang tak seberapa mewah, namun halamannya luas ditanami banyak bunga dan pohon Akasia.

Asep sebelum turun dari vespa terlihat bercermin dulu di kaca spion, memastikan rambutnya yang sudah kelimis abis itu masih mengkilap.

Setelah akhirnya Asep yakin penampilannya sebelas duabelas dengan oppa Korea kejedot pintu, Asep pun turun dari vespa.

Sambil menenteng paper bag berisi jahitan Mpok Mumun, Asep berjalan sebagaimana moon walk nya Michael Jackson.

(Auto musiknya Billie Jean...)

Ting tong plenong...

Bel pintu dibunyikan Asep.

Sambil menunggu pintu dibuka, Asep membenahi penampilannya agar lebih rapi jali.

Tak lama pintu utama rumah Mpok Mumun pun terbuka, dan di sana, di depan Asep, kini berdiri seorang gadis cantik mempesona.

Waaaa... Apa ini pelangi setelah hujan gerimis reda?

Apa ini bintang venus di langit subuh yang bening?

Ataukah ini adalah bunga mawar yang baru saja merekah di tengah taman?

Hati Asep kebat-kebit luar biasa.

Dadanya berdebar-debar macam ada yang menabuh bedug di dalam sana.

"Bang Asep?"

Suara itu terdengar sangat lembut.

Selembut bulu Uyik.

Asep rasanya seperti melayang sampai ke bulan dan bersedia tak turun lagi ke bumi, tak apa tinggal di bulan selamanya, dan berkumpul bersama Alien.

"Ang... Anggita kenal Bang Asep?"

Tanya Asep yang rasanya tak percaya Anggita mengenalnya.

Gadis cantik bernama Anggita itu mengangguk seraya tersenyum.

"Tentu saja kenal, kan Anggita sering jahit di tempat Ibunya Bang Asep."

Ujar Anggita.

Asep cengar-cengir senang bukan main.

Ah ternyata Anggita adalah gadis yang mata batinnya sudah terbuka secara sempurna, hingga bisa menyadari keberadaan Asep dan juga melihat Asep sebagai laki-laki yang...

Belum lagi Asep selesai GR, tiba-tiba terdengar suara dari dalam.

"Siapa Nggit?"

Dan munculah sosok Mpok Mumun dari dalam.

"Eh Bang Asep, ayuk silahkan masuk."

Mpok Mumun ramah.

Asep mengangguk cepat, sigap dan langsung melesat ke dalam.

"Duduk Bang."

Kata Mpok Mumun.

Anggita sendiri kemudian masuk ke ruang dalam meninggalkan Asep dan Ibunya di ruang tamu.

Ah Asep rasanya ingin sekali menghalangi Anggita masuk ke ruang dalam. Asep ingin Anggita di sini saja, di ruang tamu, menemaninya.

"Itu baju saya kan Bang Asep?"

Tiba-tiba terdengar suara Mpok Mumun yang sambil menunjuk paper bag di tangan Asep.

Asep yang sadar dia malah bengong melihat pintu menuju ruang dalam di mana Anggita barusan masuk lewat sana jadi terkesiap.

Malu ketahuan bengong macam sapi ompong keseringan makan coklat dan permen, maja Asep cepat-cepat memberikan paper bag berisi jahitan Mpok Mumun.

Mpok Mumun menerima Paper Bag berisi jahitannya itu sambil mesem tipis.

"Tunggu sebentar ya Bang Asep, saya cobain dulu, barangkali ada yang kurang sreg jadi nanti bisa dibawa langsung."

Kata Mpok Mumun.

Asep mengangguk.

"Anggita... Anggitaaa..."

Mpok Mumun beranjak dari ruang tamu seraya memanggil anak gadisnya.

"Ya Buuu..."

Sahut Anggita dari dalam.

"Bilang ke Mbak Eli, itu Bang Asep dibuatkan minum."

Kata Mpok Mumun.

"Iya Buuu..."

Sahut Anggita lagi.

Mpok Mumun masuk ke kamarnya yang tak jauh dari ruang tamu.

Asep di ruang tamu celingak-celinguk memperhatikan sekeliling.

Banyak foto-foto Anggita terpajang di sana. Sungguh cantik luar biasa.

Kecantikannya begitu alami, terpampang nyata dan nyaris tanpa cela.

Asep masih asik menikmati kecantikan wajah Anggita di foto-foto yang terpajang di dinding ruang tamu rumah Mpok Mumun, manakala terdengar di luar seperti ada suara mobil memasuki halaman.

Asep melongok dari kaca jendela ruang tamu, di mana dari sana ia bisa melihat mobil pajero sport hitam berhenti di dekat vespa jadul Asep.

Bersamaan dengan itu, Anggita dari ruang dalam juga tampak keluar, ia berlari kecil melewati ruang tamu di mana Asep duduk.

Anggita keluar dari rumah, tersenyum lebar sambil menghadap mobil yang baru datang itu.

Asep mulai tak enak hatinya, dag-dig-dug suara bedug kini bertalu-talu di dalam dadanya tak lagi sama iramanya.

Ya...

Jika dag-dig-dug Asep tadi membawanya berbunga-bunga, sekarang Asep merasakan sebaliknya, ia was-was dan juga...

Panas.

Asep panas luar biasa begitu dari mobil Pajero sport yang keren itu turun seorang pemuda tampan memakai kacamata hitam.

Pemuda itu hanya pakai celana pendek, kaos oblong, kacamata hitam dan sandal gunung, tapi...

Ah!!

Asep tepuk jidat.

Terutama saat pemuda itu menghampiri Anggita, meraih pinggangnya dan mencium keningnya.

Haiiish... Asep mendesis di tempatnya.

Tepat saat asisten rumah tangga keluarga Mpok Mumun muncul di ruang tamu, lalu menata minuman untuk Asep depannya Asep.

"Mangga Bang."

Asisten rumah tangga tersebut mempersilahkan.

Asep yang merasa hati dan kepalanya kebakaran, walhasil langsung saja meraih cangkir berisi teh manis yang baru disuguhkan.

Tapi ...

Uhuk... Uhuk... uhuk...

Asep tersedak.

Teh itu nyatanya masih panas, dan Asep saking kesalnya sampai tak ingat meniupnya lebih dulu sebelum meminumnya.

"Lho... kenapa Bang Asep?"

Tanya Anggita begitu masuk melihat Asep terbatuk-batuk.

Asep menggeleng sambil menepuk dadanya agar batuknya reda.

"Ambil air putih sayang."

Pemuda itu bersuara.

Anggita mengangguk lalu segera berlari menuju ke dalam sambil memanggil Mbak Eli si asisten rumah tangga keluarga Mpok Mumun.

Pemuda yang jelas adalah pacar Anggita itu menghampiri Asep untuk membantu, tapi Asep segera menolaknya.

"Tidak usah... Uhuk uhuk uhuk... Aku... Uhuk... Uhuk... Uhuk..."

Asep terus terbatuk.

Tak lama Mpok Mumun muncul dengan dompet di tangan.

"Kenapa Bang Asep?"

Tanya Mpok Mumun yang melihat Asep tiba-tiba jadi terbatuk-batuk, padahal sebelumnya Asep baik-baik saja.

Asep terlihat berdiri.

"Sa... Ya... uhuk... uhuk... Uhuk."

Anggita muncul dari ruang dalam membawa segelas air putih hangat.

Anggita memberikan gelas berisi minuman itu kepada Ibunya untuk diberikan pada Asep.

"Minum dulu Bang."

Kata Mpok Mumun.

Asep mengangguk begitu yang menyuruh mpok mumun.

Asep meneguk air putih hangat itu.

Setelah batuknya mulai reda, Asep pun pamit.

"Eh ini Mpok Mumun sekalian titip uang kurangan jahitan Bang Asep."

Kata Mpok Mumun.

Asep mengangguk.

Wajahnya kini sudah tak lagi cerah.

Awan mendung seolah tumplek di wajah Asep.

Mpok Mumun memberikan uang dua ratus lima puluh ribu kepada Asep.

Asep menerimanya.

"Salam untuk Ibunya ya, mungkin minggu depan Mpok Mumun mau jahit lagi sekalian sama Anggita."

Kata Mpok Mumun.

"Lho belum beli bahan kebayanya kan Bu."

Kata Anggita menyela.

"Ya sekarang saja belanja, biar aku antar."

Pemuda si pacar Anggita bersuara, membuat Asep rasanya ingin segera berubah jadi asap bakaran sate.

"Ya sudah, aku siap-siap dulu."

Kata Anggita.

"Ibu berarti sekalian ikut Bu."

Pemuda itu begitu manis pada calon mertuanya, Asep jadi terbatuk lagi.

Sebelum batuk itu berubah jadi erupsi, Asep pun akhirnya benar-benar pamit, ia terburu-buru keluar dari rumah Mpok Mumun lalu menaiki vespa jadulnya.

Sejenak saat Asep akan melajukan vespanya, ia melirik pajero sport milik pacar Anggita.

Asep menghela nafas.

Pajero, kapan aku bisa beli dan naik pajero?

**---------**

Terpopuler

Comments

J S N Lasara

J S N Lasara

sabar sep

2022-09-09

1

@Kristin

@Kristin

haha😂 Benjol dong

2022-07-18

1

Ganuwa Gunawan

Ganuwa Gunawan

mirip mirip the cangcuters ya tor

2022-05-27

1

lihat semua
Episodes
1 1. Jones Kutukan
2 2. Melongo Cepon
3 3. Gadis Cantik Milik Siapa
4 4. Melati Pujaan Babang
5 5. Bersiap Berubah
6 6. Singkong Ubi Kukus
7 7. Misteri Pagi
8 8. Aneh Bin Ajaib
9 9. Gadis Siapa Itu?
10 10. Emak Pun Lega
11 11. Mana yang Hantu?
12 12. Baru Tahu Tempe
13 13. Asep Dan Para Hantu
14 14. Energi Kehantu-hantuan
15 15. Pelanggan Kedua
16 16. Ciyeeee Asep
17 17. Tamu Kejutan
18 18. Rejeki Nemplok
19 19. Nenek Heboh Dewek
20 20. Niat Hati Asep
21 21. Itu Bukan SaNi
22 22. Pagi Yang Sibuk
23 23. Cerita Pagi
24 24. Calon Idola Baru
25 25. Teman Tak Diundang
26 26. Asep Si Calon Pengusaha
27 27. Hari Pertama
28 28. Kabar Baik Buat Emak
29 29. Pesta Ayam
30 30. Melati Oh Melati
31 31. Ngikut Bang
32 32. Yang Terlupakan Tak Bisa Melupakan
33 33. Sebungkus Martabak Manis
34 34. Eksis Kembali
35 35. Ups kelepasan
36 36. Ghibah
37 37. Roda Mulai Berputar
38 38. Kabar Reuni
39 39. Kunjungan Mendadak
40 40. Persiapan
41 41. Banyak Kejanggalan
42 42. Beli Mobil
43 43. Ada Apa Sebenarnya?
44 44. Bujang Kaya Baru
45 45. Sore Hari Sepulang Sekolah
46 46. Tugas Untuk Fatih
47 47. Kaget
48 48. Bani VS Asep
49 49. Deg Deg Ser
50 50. Diajak Pergi Pujaan Hati
51 51. Asep Pilihanku
52 52. Hantu Melati
53 53. Bisikan Asing
54 54. Berkunjung Ke Camer
55 55. Penyelidikan
56 56. Anonymous
57 57. Kedatangan Tamu
58 58. Sinyal Manis Mertua
59 59. Bantu Camer Masak
60 60. Sebuah Tanda Tanya
61 61. Misteri Sang Paman
62 62. Senang Hati Emak
63 63. Hanya Mengingatkan
64 64. Pemanasan
65 65. Pertemuan Teman Lama
66 66. Sombongnya Riko
67 67. Skak Mat
68 68. Nyaris Saja
69 69. Entah Rahasia Apa
70 70. Satu Kemajuan
71 71. Malam Basah Kuyup
72 72. Cerita Pagi Ini
73 73. Selalu Heboh
74 74. Menuju Anonymous
75 75. Ku Menemukanmu
76 76. Sebuah Sumpah
77 77. Pesan Melati
78 78. Bayar Hutang
79 79. Yaaah Pingsan
80 80. Bawa Calon
81 81. Anak Baik
82 82. Mertua Idaman
83 83. Cengar-cengir
84 84. Dua Sahabat Lama
85 85. Untung Ada Calon Mertua
86 86. Heboh
87 87. Gunting Pita
88 88. Bersiap-Siap
89 89. Selamat Istirahat Nek,
90 90. Sultan Baru
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1. Jones Kutukan
2
2. Melongo Cepon
3
3. Gadis Cantik Milik Siapa
4
4. Melati Pujaan Babang
5
5. Bersiap Berubah
6
6. Singkong Ubi Kukus
7
7. Misteri Pagi
8
8. Aneh Bin Ajaib
9
9. Gadis Siapa Itu?
10
10. Emak Pun Lega
11
11. Mana yang Hantu?
12
12. Baru Tahu Tempe
13
13. Asep Dan Para Hantu
14
14. Energi Kehantu-hantuan
15
15. Pelanggan Kedua
16
16. Ciyeeee Asep
17
17. Tamu Kejutan
18
18. Rejeki Nemplok
19
19. Nenek Heboh Dewek
20
20. Niat Hati Asep
21
21. Itu Bukan SaNi
22
22. Pagi Yang Sibuk
23
23. Cerita Pagi
24
24. Calon Idola Baru
25
25. Teman Tak Diundang
26
26. Asep Si Calon Pengusaha
27
27. Hari Pertama
28
28. Kabar Baik Buat Emak
29
29. Pesta Ayam
30
30. Melati Oh Melati
31
31. Ngikut Bang
32
32. Yang Terlupakan Tak Bisa Melupakan
33
33. Sebungkus Martabak Manis
34
34. Eksis Kembali
35
35. Ups kelepasan
36
36. Ghibah
37
37. Roda Mulai Berputar
38
38. Kabar Reuni
39
39. Kunjungan Mendadak
40
40. Persiapan
41
41. Banyak Kejanggalan
42
42. Beli Mobil
43
43. Ada Apa Sebenarnya?
44
44. Bujang Kaya Baru
45
45. Sore Hari Sepulang Sekolah
46
46. Tugas Untuk Fatih
47
47. Kaget
48
48. Bani VS Asep
49
49. Deg Deg Ser
50
50. Diajak Pergi Pujaan Hati
51
51. Asep Pilihanku
52
52. Hantu Melati
53
53. Bisikan Asing
54
54. Berkunjung Ke Camer
55
55. Penyelidikan
56
56. Anonymous
57
57. Kedatangan Tamu
58
58. Sinyal Manis Mertua
59
59. Bantu Camer Masak
60
60. Sebuah Tanda Tanya
61
61. Misteri Sang Paman
62
62. Senang Hati Emak
63
63. Hanya Mengingatkan
64
64. Pemanasan
65
65. Pertemuan Teman Lama
66
66. Sombongnya Riko
67
67. Skak Mat
68
68. Nyaris Saja
69
69. Entah Rahasia Apa
70
70. Satu Kemajuan
71
71. Malam Basah Kuyup
72
72. Cerita Pagi Ini
73
73. Selalu Heboh
74
74. Menuju Anonymous
75
75. Ku Menemukanmu
76
76. Sebuah Sumpah
77
77. Pesan Melati
78
78. Bayar Hutang
79
79. Yaaah Pingsan
80
80. Bawa Calon
81
81. Anak Baik
82
82. Mertua Idaman
83
83. Cengar-cengir
84
84. Dua Sahabat Lama
85
85. Untung Ada Calon Mertua
86
86. Heboh
87
87. Gunting Pita
88
88. Bersiap-Siap
89
89. Selamat Istirahat Nek,
90
90. Sultan Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!