4. Melati Pujaan Babang

"Ya... Yakin Neng mau ikut Abang tukang bakso? Eh salah maksudnya Abang Asep kasep hihihi..."

Gadis cantik itu tersenyum, lalu mengangguk.

"Iya Bang, saya ikut pulang."

Kata si gadis cantik berpayung pink itu.

Asep tentu saja langsung dadanya berdegup kencang seperti ada yang nyetel musik Linkin Park.

Tapi...

Eh tunggu dulu, kan vespa Asep mogok, trus bagaimana kepriben caranya antar si gadis cantik pulang?

Masa iya harus digendong?.

(Tak gendong ke mana mana, tak gendong ke mana mana... Othor lewat sambil nyanyi)

"Tapi... Maaf Neng, ini vespanya lagi ngambek, neng nunggu sebentar nggak apa? Kayaknya harus di pukpuk sebentar soalnya."

Kata Asep akhirnya jujur.

Inilah kelebihan Asep satu-satunya jujur, dan satu lagi tulus aslinya orangnya tuh.

Si gadis cantik berpayung pink tersenyum lagi, lalu...

"Masa sih mogok Bang?"

Gadis itu meletakkan tangannya di jok vespa, dan...

Pret pret pret...

Vespa itu mesinnya menyala sendiri.

Waw?

Asep kaget, kok mesin vespanya nyala lagi.

"Enggak mogok kan Bang?"

Si gadis cantik tersenyum ke arah Asep.

"Eh iyaya, kayaknya udah enggak ngambek."

Kata Asep polos.

"Iya, hihihi..."

Gadis itu cekikikan.

Mendengar gadis itu cekikikan entah kenapa bulu kuduk Asep merasa jadi merinding, ia seketika ingat lagi jika sekarang berada di jembatan yang bekas orang bunuh diri.

"Ayuk ah Neng, kita cepat pergi dari sini, sudah senja nih, takut ada hantu."

Kata Asep yang kemudian buru-buru naik ke vespanya.

Gadis itu menyusul naik ke boncengan, gerakannya begitu halus dan seperti tak ada beban saat naik.

Asep bahkan semula tidak tahu jika gadis itu sudah duduk di belakangnya.

Tahu-tahu tangannya sudah melingkar begitu saja di pinggang Asep.

"Ayuk Bang, katanya takut hantu, hihihi..."

Gadis itu cekikikan di belakang Asep.

Asep pun mengangguk.

"Oke Neng, Abang siap ngetrek."

Kata Asep.

Bersamaan dengan itu, dari arah berlawanan terlihat dua anak laki-laki ABG lewat memboncengkan Ibunya.

"Bang Asep, jangan sendirian di jembatan..."

Kata Ibu di boncengan yang terlihat memangku tas kresek bertuliskan FIT YAN Swalayan.

Swalayan milik keluarga Fit Yan, yang cukup besar yang baru dibuka di kota kecamatan beberapa waktu lalu.

Ibu Mucharomah itu adalah Ibu RT di daerah tempat tinggal Asep, rumahnya tak begitu jauh dari rumah Asep, dan termasuk pelanggan setia jahitan Ibunya Asep.

Tapi...

Apa tadi kata Ibu Mucharomah?

Aku sendirian?

Apa dia tidak lihat aku boncengan dengan gadis secantik Neng...

Ah Asep lupa kenalan.

"Bang, ayuk kok tidak laju-laju? Apa mau nunggu sunset?"

Tiba-tiba suara lembut mendayu itu mengingatkan, walhasil Asep pun segera melajukan vespanya.

Otok otok otok...

Vespa yang siang tadi dihempas Pajero Sport pacarnya si Anggita, nyatanya sekarang bisa merasakan memboncengkan gadis secantik Neng...

"Ah iya, kalau boleh tahu siapa Neng namanya?"

Tanya Asep memberanikan diri bertonyo.

"Melati Bang, nama saya Melati."

Jawab si gadis yang suaranya begitu lembut, seperti bulu Uyik.

"Oooh Melati, namanya bagus sekali."

Puji Asep mulai melancarkan jurus rayuan pulau kelapa.

(Melambai lambai

nyiur di pantai

berbisik bisik raja klanaaaaa

memuja pulaau.

nan indah permaaai

tanah airku

Indonesia...

Othor jadi lewat nyanyi lagi)

"Iya Bang, semua nama di keluarga Melati adalah nama bunga, mungkin karena Ibu sangat suka dengan bunga."

Kata Melati.

"Ooh jadi Melati saudaranya banyak ya? Seneng dong rame?"

Asep langsung membayangkan nanti mengantar Melati ke rumahnya, dan dikenalkan pada keluarganya.

Ihiiir...

"Iya Bang, sekitar tujuh orang."

Kata Melati.

"Wah seneng, kalau Bang Asep mah anak tunggal, jadi selalu kesepian, mana jomblo sejak lahir, dari masih orok tidak ada pasangan, sapa tahu sekarang waktunya, ihik."

Terdengar di belakang Asep, si Melati cekikikan.

"Hihihihi... Hihihi..."

Asep semangat melajukan vespanya menyusuri jalanan yang sepi, hingga hujan rintik-rintik mulai surut, dan Melati meminta turun di depan.

"Itu rumah Melati?"

Tanya Asep yang kemudian mengarahkan vespanya mendekati rumah yang ditunjuk Melati.

Rumah berpagar bambu setinggi pinggang orang dewasa. Pagarnya dicat warna putih, dan dihiasi tanaman rambat daun sirih.

Rumahnya masih dari tembok yang bagian bawah, sedangkan bagian atasnya adalah papan-papan.

Meski begitu lantainya sudah dikeramik, dan tampak banyak bunga ditanam di halaman depannya.

Vespa Asep berhenti, lalu Melati turun dari boncengan.

"Terimakasih Bang, hati-hati di jalan."

Kata Melati.

Asep mengangguk seraya tersenyum.

Dari dalam rumah itu tampak seorang perempuan muda cantik yang mirip Melati keluar ke teras rumah membawa sapu.

Perempuan itu memandang Asep yang berhenti dengan vespanya di depan pagar rumah.

Asep mengangguk sambil tersenyum ke arah perempuan cantik itu, yang pasti dia adalah saudara Melati.

"Itu kakak Melati, namanya Dahlia."

Ujar Melati membuat Asep kembali memandang ke arah Melati.

"Ah iya kalian mirip."

Ujar Asep.

Melati mengangguk.

"Ya sudah, Babang langsung saja ya, nanti kalau mau Babang mampir kapan-kapan saja ya."

Kata Asep ngarep.

"Iya Bang, hihihi... hihihi..."

Asep akhirnya senyum lagi pada si Melati, dan juga pada Dahlia yang kini nyapu di teras sambil melihat ke arah Asep dengan mata curiga.

Asep lalu melajukan vespanya menjauh dari rumah Melati.

Hatinya kini dipenuhi bunga-bunga, kupu-kupu, dan kumbang-kumbang.

Asep masih terus senyum-senyum karena akhirnya ia punya kenalan gadis secantik Melati, bahkan ia bukan hanya kenalan, tapi juga bisa memboncengkan dan mengantar pulang si Melati.

Asep masih cengar-cengir hingga akhirnya sampai di rumah Bibi Marni.

Tampak Bibinya itu ada di teras rumah sambil mondar-mandir macam setrika, dan begitu melihat Asep, tampak Bibi Marni langsung lega.

"Sep... Sep... Kamu ini lama sekali sampainya, masa dari rumah Ibumu ke sini hampir dua jam."

Omel Bibi Marni.

Asep yang sedari tadi lebih sibuk melamun akhirnya tersadar.

Ting!!

Lho kok ternyata sudah gelap ya langit, padahal perasaan tadi masih senja.

Asep jadi linglung.

"Bikin Bibi khawatir saja."

Kata Bibi Marni lagi.

Asep garuk-garuk helm yang masih ia pakai.

"Cepat masuk, mau hujan lagi itu."

Kata Bibi.

"Ya Bi, jangan resah, jangan bimbang."

Sahut Asep.

Bibi Marni terlihat masuk ke dalam rumah lebih dulu, sementara Asep membuka helm dan jas hujan yang ia pakai.

Setelah selesai membuka jas hujan dan helm, Asep segera menyusul Bibi Marni ke dalam.

"Mau berapa lama Bi di Salatiga?"

Tanya Asep begitu sudah ada di dalam rumah dan mendapati Bibinya di ruang makan menyiapkan santap malam.

"Belum tahu berapa lama, pokoknya nunggu si SaNi tidak takut lagi ya Bibi akan pulang lagi. Makanya ini kamu jagain rumahnya, sekalian itu diterusin usaha Bapakmu, kamu mau sampai kapan nganggur begitu, kasihan Ibumu."

Kata Bibi Marni.

"Iya Bi, oke, nanti Asep terusin usaha Bapak."

Sahut Asep akhirnya.

Iya saja daripada benjol karena Asep lihat Bibinya sudah memegang centong.

"Nah gitu, jangan males jadi cowok, nanti kamu mau apa jomblo sampai Nobita gede?"

"Iya Bi, tenang, sekarang Asep sudah memiliki tujuan hidup, jadi Asep pasti akan usahakan kerja dengan semangat."

Kata Asep.

Bibi Marni mantuk-mantuk senang.

"Besok Bibi akan naik kereta, Bibi sudah pesan ojek, jadi kamu tidak usah antar, pokoknya jagain saja rumahnya dan terusin usaha Bapakmu itu beresin kiosnya."

Kata Bibi Marni.

"Iya Bibiiii... Iyaaaaaa..."

Jawab Asep.

**-----------**

Terpopuler

Comments

Naida Iko

Naida Iko

waduh

2023-08-15

1

@Kristin

@Kristin

Asep, Asep... udh tau cikikikan dari tdi yang di blkang lho masih aja gak nyadar.🤦

2022-09-11

1

J S N Lasara

J S N Lasara

ktmu hantu

2022-09-10

0

lihat semua
Episodes
1 1. Jones Kutukan
2 2. Melongo Cepon
3 3. Gadis Cantik Milik Siapa
4 4. Melati Pujaan Babang
5 5. Bersiap Berubah
6 6. Singkong Ubi Kukus
7 7. Misteri Pagi
8 8. Aneh Bin Ajaib
9 9. Gadis Siapa Itu?
10 10. Emak Pun Lega
11 11. Mana yang Hantu?
12 12. Baru Tahu Tempe
13 13. Asep Dan Para Hantu
14 14. Energi Kehantu-hantuan
15 15. Pelanggan Kedua
16 16. Ciyeeee Asep
17 17. Tamu Kejutan
18 18. Rejeki Nemplok
19 19. Nenek Heboh Dewek
20 20. Niat Hati Asep
21 21. Itu Bukan SaNi
22 22. Pagi Yang Sibuk
23 23. Cerita Pagi
24 24. Calon Idola Baru
25 25. Teman Tak Diundang
26 26. Asep Si Calon Pengusaha
27 27. Hari Pertama
28 28. Kabar Baik Buat Emak
29 29. Pesta Ayam
30 30. Melati Oh Melati
31 31. Ngikut Bang
32 32. Yang Terlupakan Tak Bisa Melupakan
33 33. Sebungkus Martabak Manis
34 34. Eksis Kembali
35 35. Ups kelepasan
36 36. Ghibah
37 37. Roda Mulai Berputar
38 38. Kabar Reuni
39 39. Kunjungan Mendadak
40 40. Persiapan
41 41. Banyak Kejanggalan
42 42. Beli Mobil
43 43. Ada Apa Sebenarnya?
44 44. Bujang Kaya Baru
45 45. Sore Hari Sepulang Sekolah
46 46. Tugas Untuk Fatih
47 47. Kaget
48 48. Bani VS Asep
49 49. Deg Deg Ser
50 50. Diajak Pergi Pujaan Hati
51 51. Asep Pilihanku
52 52. Hantu Melati
53 53. Bisikan Asing
54 54. Berkunjung Ke Camer
55 55. Penyelidikan
56 56. Anonymous
57 57. Kedatangan Tamu
58 58. Sinyal Manis Mertua
59 59. Bantu Camer Masak
60 60. Sebuah Tanda Tanya
61 61. Misteri Sang Paman
62 62. Senang Hati Emak
63 63. Hanya Mengingatkan
64 64. Pemanasan
65 65. Pertemuan Teman Lama
66 66. Sombongnya Riko
67 67. Skak Mat
68 68. Nyaris Saja
69 69. Entah Rahasia Apa
70 70. Satu Kemajuan
71 71. Malam Basah Kuyup
72 72. Cerita Pagi Ini
73 73. Selalu Heboh
74 74. Menuju Anonymous
75 75. Ku Menemukanmu
76 76. Sebuah Sumpah
77 77. Pesan Melati
78 78. Bayar Hutang
79 79. Yaaah Pingsan
80 80. Bawa Calon
81 81. Anak Baik
82 82. Mertua Idaman
83 83. Cengar-cengir
84 84. Dua Sahabat Lama
85 85. Untung Ada Calon Mertua
86 86. Heboh
87 87. Gunting Pita
88 88. Bersiap-Siap
89 89. Selamat Istirahat Nek,
90 90. Sultan Baru
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1. Jones Kutukan
2
2. Melongo Cepon
3
3. Gadis Cantik Milik Siapa
4
4. Melati Pujaan Babang
5
5. Bersiap Berubah
6
6. Singkong Ubi Kukus
7
7. Misteri Pagi
8
8. Aneh Bin Ajaib
9
9. Gadis Siapa Itu?
10
10. Emak Pun Lega
11
11. Mana yang Hantu?
12
12. Baru Tahu Tempe
13
13. Asep Dan Para Hantu
14
14. Energi Kehantu-hantuan
15
15. Pelanggan Kedua
16
16. Ciyeeee Asep
17
17. Tamu Kejutan
18
18. Rejeki Nemplok
19
19. Nenek Heboh Dewek
20
20. Niat Hati Asep
21
21. Itu Bukan SaNi
22
22. Pagi Yang Sibuk
23
23. Cerita Pagi
24
24. Calon Idola Baru
25
25. Teman Tak Diundang
26
26. Asep Si Calon Pengusaha
27
27. Hari Pertama
28
28. Kabar Baik Buat Emak
29
29. Pesta Ayam
30
30. Melati Oh Melati
31
31. Ngikut Bang
32
32. Yang Terlupakan Tak Bisa Melupakan
33
33. Sebungkus Martabak Manis
34
34. Eksis Kembali
35
35. Ups kelepasan
36
36. Ghibah
37
37. Roda Mulai Berputar
38
38. Kabar Reuni
39
39. Kunjungan Mendadak
40
40. Persiapan
41
41. Banyak Kejanggalan
42
42. Beli Mobil
43
43. Ada Apa Sebenarnya?
44
44. Bujang Kaya Baru
45
45. Sore Hari Sepulang Sekolah
46
46. Tugas Untuk Fatih
47
47. Kaget
48
48. Bani VS Asep
49
49. Deg Deg Ser
50
50. Diajak Pergi Pujaan Hati
51
51. Asep Pilihanku
52
52. Hantu Melati
53
53. Bisikan Asing
54
54. Berkunjung Ke Camer
55
55. Penyelidikan
56
56. Anonymous
57
57. Kedatangan Tamu
58
58. Sinyal Manis Mertua
59
59. Bantu Camer Masak
60
60. Sebuah Tanda Tanya
61
61. Misteri Sang Paman
62
62. Senang Hati Emak
63
63. Hanya Mengingatkan
64
64. Pemanasan
65
65. Pertemuan Teman Lama
66
66. Sombongnya Riko
67
67. Skak Mat
68
68. Nyaris Saja
69
69. Entah Rahasia Apa
70
70. Satu Kemajuan
71
71. Malam Basah Kuyup
72
72. Cerita Pagi Ini
73
73. Selalu Heboh
74
74. Menuju Anonymous
75
75. Ku Menemukanmu
76
76. Sebuah Sumpah
77
77. Pesan Melati
78
78. Bayar Hutang
79
79. Yaaah Pingsan
80
80. Bawa Calon
81
81. Anak Baik
82
82. Mertua Idaman
83
83. Cengar-cengir
84
84. Dua Sahabat Lama
85
85. Untung Ada Calon Mertua
86
86. Heboh
87
87. Gunting Pita
88
88. Bersiap-Siap
89
89. Selamat Istirahat Nek,
90
90. Sultan Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!