Di lain negara tepatnya di spanyol ,seorang pria tengah sibuk memeriksa beberapa berkas penting yang harus ia tanda tangani.
Tok tok tok
"Masuk" perintahnya. Tak lama pintu terbuka menampilkan seorang wanita berpakaian kantor dengan rok yang minim.
"Maaf sir ,saya ingin memberitahu bahwa besok anda harus meeting di indonesia" jelas wanita itu.
"Indonesia" tanya pria itu tak percaya.
"Iya sir ,tuan darwin yang menyuruh nya langsung"
"Shit" umpatnya "kamu boleh pergi.
Tak lama wanita yang berprofesi sebagai sekretaris itu melangkah keluar.
Dia tak mengerti dengan pikiran ayahnya itu ,sudah jelas ia sangat membenci adik tirinya itu dan jika dia pulang ke indonesia sudah dipastikan ia akan bertemu dengannya.
Aaron mengambil ponselnya dan mencari nama seseorang disana.
Ya (jawab suara di sebrang sana)
"Apa maksud anda manyuruh saya menghadiri rapat di indonesia?"
Bukan kah itu sudah tugasmu sebagai CEO
"Aku tidak akan datang"
Fine..sebaiknya kamu pikirkan lagi kesepakatan kita dulu
Lalu sambungan terputus ,membuat Aaron tak mengerti pada ayahnya itu. Ia menginginkan kedua putranya di sampingnya bukan kah itu egois. Lagi pula pewaris tahta perusahaan fernandez itu hanya di berikan padanya ,bukan pada nathan adiknya.
Tapi seperti nya sang ayah lebih memihak adiknya itu ,terbukti dengan hadiah yang akan ia berikan nanti saat nathan ulang tahun.
"Tolong vin lepasin gue" lirih kenzie ,tenaganya sudah habis karena pria itu terus memukulnya membuat wajah dan badannya terasa sakit.
"Lepasin kita plisss" tangis lisa seraya memeluk sahabatnya itu.
"Hahahhaha sekarang kamu ada di depan aku mana mungkin aku bakalan lepasin kamu gitu aja" tawa malvin serasa menakutkan di telinga gadis itu.
Brakk
"Brengsek!!!" umpat pria itu dengan cepat langsung melayangkan pukulan pada malvin.
Bugh
Bugh
Bugh
"Berani-beraninya lo sentuh dia" teriak nathan dengan terus melayangkan pukulan membuat malvin mengeluarkan darah dari mulutnya.
"Bangun lo brengsek" sarkas nya menarik kerah baju malvin membuat pria itu tercekik.
"L_le_pasin" lirih nya.
"Nath lepasin dia mau mati!!!" bentak farel yang baru datang diikuti yang lain.
"Nath bego sadar dia mati nath"
"Gue gapeduli"
Bakal mati tuh si malvin batin iko.
"N_nath lepasin dia". Seketika nathan melepaskan cengkraman nya dan memukul kembali pria itu hingga nyaris pingsan lalu menghampiri kenzie yang sudah terkulai lemas.
"Gue disini" ucapnya lembut sembari mendekap gadis itu erat ,sedang lisa tengah menangis di pelukan farel.
"Gue takut nath" lirih gadis itu semakin menguatkan pelukannya.
"Sstttt jangan takut gue bakal terus ada disamping lo" ucapnya mengecup puncak kepala gadis itu.
"Kita obatin luka lu" yang di angguki kenzie. Nathan pun menggendong kenzie keluar dari tempat tersebut diikuti yang lainya.
"Gue kaya baru liat film action sama film romantis joinan" ujar iko sembari merangkul pundak celo dan leon.
"Gue iri sama mereka ,tapi si nathan tuh sayang banget kek nya ke si kenzie" timpal celo yang diangguki leon.
"Kayaknya gue bisa deh ngerebut hati dedek kenzie" celetuk iko membuat daniel menjambak rambutnya.
"Aissh sakit bego kudanil"
"Lo mau mati huh"
"Ya engga lah masa depan gue masih panjang"
ucapnya percaya diri.
"Kata siapa? Tadi malaikat izrail chatt gue katanya dia mau nyamperin lo besok" ejek leon tapi di tanggapi serius oleh iko.
"Anjing gue gamau mati besok hutang gue di kantin masih bejibun ,trus domba gue juga masih ngandung 6 bulan ,di tambah gue belom kawin" teriaknya membuat mereka yang melihatnya tertawa.
"Kenzie lisa kalian gapapa kan" tanya bu selly saat mereka kembali ke hotel.
"Gapapa gimana pake nanya lagi" sinis nathan mendengar pertanyaan bu selly tadi ,sedang guru itu hanya tersenyum canggung di perlakukan seperti itu oleh murid favoritnya.
Kenzie yang merasa tak enak akan perkataan laki-laki itu, kenzie pun mencubit perut nathan hingga membuat sang empunya meringis.
"Awwsss"
"Gapapa kok bu" jawab kedua gadis itu bersama.
"Yaudah kalian istirahat yah besok kita pulang" ujar bu selly lalu pergi meninggalkan mereka.
"Lo ngapain ngikutin kita"tanya lisa saat melihat nathan berjalan dibelakang mereka.
"Gue mau ngomong sama dia" tunjuk nya pada kenzie.
"Yaudah jangan lama-lama ntar ada setan lewat" ejek lisa lalu berjalan menuju kamarnya.
Kini mereka berada di luar hotel ,tepatnya di taman dekat kamar the alaskar ,suasana hening menyelimuti mereka keduanya enggan memulai pembicaraan hingga pemilik suara bariton itu memulai pembicaraan.
"Malvin itu siapa" tanyanya walaupun ia sudah tau malvin adalah mantan kenzie namun ia ingin mendengar semuanya dari gadis itu.
"Emm dia mantan gue" ungkapnya jujur.
"Kenapa dia disini"
"Gue juga gatau yang jelas dia masih kekeuh buat mertahanin hubungan ini"
"Tapi lo masih cinta sama dia"
"Ya engga lah malahan gue benci banget sama tu orang udah berani nampar sama mukul gue" kesalnya sembari memanyunkan bibirnya membuat nathan terkekeh.
"Udah jangan manyun mau di cium gue yah" sontak saja pipi kenzie menjadi merah tomat mendengar perkataan dari nathan.
"Ihh lo mesum" sambil memukul lengan cowo itu membuatnya meringis.
Seketika tawa gembira menghiasi sore kenzie yang sangat menyenangkan.ia tidak menyangka cowo yang terkenal sedingin es itu bisa berubah jika di dekatnya.
"Ekhem ekhem gue berasa jadi laler nihh" sindir iko yang sedari tadi memerhatikan dua sejoli itu dari balik pohon.
"Ka iko ,kenapa diem disitu" panggil kenzie membuat iko senang dan langsung menghampiri mereka.
"Ehh dede unyu ka iko jadi gatel nihh gara-gara denger buaya buntung ngegombal" godanya mendapat tatapan tajam dari nathan.
Kenapa selalu ada yang ganggu waktu gue sama kenzie ssi batin nathan.
"Peace boss becanda elaah ,lagian gue seneng liat lo ketawa lagi" ujarnya.
"Emang nathan selama ini gak pernah ketawa"tanya kenzie penasaran.
"Hemm kagak pernah diamah kalo sama kita noh mukanya kek gitu aja seharian ,datar".
Lalu mereka berdua tertawa membuat pria itu kesal.
"Pergi sana" sarkasnya.
"Iye iye gue cabut lagian gue cuma jemur kolor doang" ucapnya santai sembari melenggang pergi.
"Pak pesawat bapak sudah siap" ucap sekretaris itu yang hanya di balas deheman oleh Aaron.
"Meeting besok mulai jam berapa"
"Jam makan siang ,pak darwin juga akan hadir"
"Kenapa" tanya Aaron. Tidak seperti biasanya ayahnya itu ikut menghadiri meeting ,apa yang sebenarnya ia rencanakan.
"Pak darwin yang memberi tau langsung tadi siang, dan menyuruh bapak untuk beristirahat dirumah" jelas sekretaris bernama melly itu.
"Saya akan ke hotel" putusnya.
***
"Aduh badan gue pegel banget astaghfirullah" keluh gadis itu setelah tiba di kamarnya.
"Untung kemaren ada nathan kalo engga mungkin gue udah di apa-apain sama si brengsek itu" gumamnya.
"Tapi kenapa dia ada disana ,bahkan kemaren gue gak liat keyshia seharian apa mereka yang ngerencanain semuanya".
Kenzie terus berdialog sendiri memikirkan semua kemungkinan yang terjadi kemarin hingga tidak menyadari kini stephanie sudah duduk di samping gadis itu.
"Sayang"panggilnya lembut membuat kenzie terlonjak kaget.
"Lo ngapain disini"tanya nya.
"Nih bawain kamu makan sama minum" jawabnya dengan menyodorkan nampan berisi rendang dan nasi.
"Ini mommy yang buat sendiri buat kamu"
"Gue gak laper" jawabnya membuat raut wajah stephanie berubah.
Terkadang ia berfikir apakah sifat stephanie ini memang tulus padanya atau disaat ada joseph saja. Tapi perlakuan stephanie ini sering ia tunjukan walaupun tidak ada joseph ,kenzie sering sekali menolak perbuatan baik stephanie contohnya saja saat ia ulang tahun stephanie rela begadang membuat kue walau akhirnya kenzie membuangnya.
Perbuatan stephanie baik stephanie tertutupi oleh perbuatannya pada eritha dulu.
"Yaudah kenzie makan yah" ucap gadis itu membuat stephanie tersenyum.
"Kalo gitu mommy kebawah dulu yah kalo ada apa-apa panggil aja yah" .
Lalu ia beranjak setelah mencium puncak kepala gadis itu sayang.
"Apa maksudnya ini"tanya Aaron setelah sampai dirumah renata.
"Eh.. Kamu sudah sampai nak" sambut renata ramah.
"Ayah mana"
"Dia lagi dikantor bentar lagi pulang" ucapnya .
"Saya akan menunggunya disini"
"Iya sayang...bunda buatin minum dulu yah" ujarnya.
"Bang Aaron" ucap lelaki berparas tampan itu menghampiri mereka.
Setelah mendengar suara obrolan dibawah Nathan memutuskan untuk turun ,melihat siapa yang sedang berbincang dengan bundanya itu. Matanya membulat tatkala melihat seseorang yang selama ini ia rindukan.
"Bang Aaron" panggilnya membuat pria itu menoleh.
"Bang kapan sampe kok gak ngabarin gue" lanjutnya namun Aaron malah menatapnya dingin .
"Kapan balik" tanyanya ,membuat nathan mengerutkan kening tanda tak mengerti.
"Maksudnya"
"Kapan lo balik ke amerika"
"Gue gabakal balik"
"Berapa lama lo berkunjung disini"
"Bang..gue mohon ijinin gue tinggal disini bang" lirihnya.
Ia sangat sakit saat Aaron bertanya seperti
Itu. Ia tidak ingin tahta ayahnya yang di takutkan oleh Aaron ,nathan hanya ingin tinggal bersama bundanya dan orang yang dikasihinya disini.
"Gue gabakal ngerebut apa yang selama ini lo takutin" yakin nya membuat Aaron menoleh kearahnya.
"Apa jaminannya"
" saham yang bakal dikasih ayah gue bakal kasih ke lo" ucapnya mencoba meyakinkan kakaknya itu.
"Gue pegang janji lo" sarkasnya menyenggol bahu nathan lalu berjalan menaiki tangga menuju kamarnya dulu.
"Kamu gapapa nak" panik renata lalu dengan segera memeluk anaknya itu.
"Gapapa bun.. Aku baik-baik aja"
"Sekarang kamu siap-siap ayah kamu bakalan jemput" ucapnya.
"Mau kemana"
"Udah sekarang kamu siap-siap gih bunda udah siapin baju formal buat kamu pake".
Dengan segera Nathan pun pergi ke kamarnya.
Setelah selesai makan malam bersama ibu dan sodara tirinya ,Kenzie langsung naik ke kamarnya ia berniat untuk tidur lebih cepat walaupun besok sekolah diliburkan.
Tak lama ponselnya bergetar menandakan ada pesan masuk.
Nathan
Gue ada di taman deket rumah lo
Cepet kesini
... Ngapain?...
Gue tunggu disini
"Dasar pemaksa" gumamnya .ia pun mengambil sweater pink miliknya dan berjalan keluar.
"Mau kemana sayang" tanya Stephanie melihat Kenzie yang akan pergi.
"Gue keluar dulu".
Setelah sampai di taman yang sepi itu ,ia melihat seorang laki-laki tengah duduk dengan kepala yang menunduk.
"Nath" panggil gadis itu membuat pria itu mendongak dan dengan cepat menarik Kenzie kedalam dekapannya.
"L_lo kenapa nath" tanya nya mencoba melepaskan diri dari dekapan pria itu.
"Bentar aja" lirihnya membuat Kenzie tidak tega.
Sudah hampir setengah jam mereka saling berpelukan enggan melepaskan satu sama lain hingga akhirnya nathan melepaskan rengkuhannya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Hera Dita
kok kayanya Natan sama Aaron di adu domba gitu ya ma ayah nya. aneh aja....
ayahnya mau anaknya damai... ya jelas GX akan bisalah... pasti GX adil buat Aaron nya...
2021-12-28
0
Pitri Eya
cerita arron sama Nathan ampir mirip kisah Kim Tan di the heirs
2020-11-16
12