Ujung terowongan

*Dreeettt...dreet...dreet!!

"Kenapa Rey meninggalkan ponselnya," Refan segera mengambil ponsel Iwa yang tergeletak di sampingnya.

"Halo,"

"Halo Rey, maaf aku baru sempat membuka ponselku, sekarang aku sudah di pesawat dan sebentar lagi akan berangkat," ucap Amy

"Di Bandara???, bukankah kamu ada di rumah sakit?"

"Siapa bilang aku ada di rumah sakit??"

Refan segera mematikan ponselnya dan berlari menyusul Adrian.

Adrian menghela nafas ketika tiba di pintu masuk bangsal perawatan pasien.

Aku harus waspada, Adrian pernah hampir mati di tempat ini, aku tidak boleh gegabah.

Perlahan ia membuka pintu masuk ruangan itu,

*Krieeet!!

Ia melirik ke samping, ketika mendengar sesuatu yang mengarah kepadanya.

Iwa segera menghindar ketika sebuah balok kayu melesat kearahnya.

*Grep!!

Iwa segera menangkap balok kayu itu, ketika lelaki itu kembali menyerangnya. Sebuah pukulan keras melesat kearah lelaki itu hingga ia jatuh tersungkur ke lantai.

*Buuggghhh!

"Lakukan tugasmu, dan bawa aku menemui bos mu," ucap Iwa

Lelaki itu kemudian menuruti perintah Iwa dan menyeretnya ke Roof top Rumah sakit.

"Kali ini aku pastikan kau benar-benar, mati Rey," ucap seorang lelaki kemudian menarik rambut Iwa.

"Kau bahkan tidak akan pernah tahu siapa yang membunuhmu," imbuhnya

Lelaki itu kemudian mendudukkan Iwa kesebuah kursi roda dan mendorongnya menuju tepi gedung.

"Dahulu kau boleh saja lolos dari Kematian tapi tidak sekarang,"

Iwa segera melompat dari kursi roda saat lelaki itu akan menjerumuskannya ke bawah.

"Kau!!" pekiknya terkejut ketika melihat Iwa berdiri didepannya.

Ia segera memerintahkan anak buahnya untuk membunuhnya, namun dengan sigap Kebo Iwa mampu menjatuhkan lawannya satu persatu.

"Siapa yang menyuruhmu membunuhku!" hardik Iwa

lelaki itu hanya menyeringai, tanpa menjawab pertanyaannya.

"Cepat katakan siapa yang menyuruhmu!"

"Sampai kapanpun kau tidak akan pernah tahu siapa yang memerintah ku," jawab lelaki itu tetap bungkam.

"Rey!" seru Refan menghampirinya

"Apa kau baik-baik saja?" tanyanya khawatir

"Hmm, bantu aku hubungi polisi sekarang," jawab Iwa

"Baik," Refan segera menghubungi polisi dan tidak lama beberapa orang polisi datang ke lokasi kejadian.

"Tadi nona Amy menelpon, katanya pesawatnya sudah take off menuju ke Australia," ujar Refan

"Terimakasih informasinya," Iwa kemudian bergegas pergi meninggalkan tempat itu,

*********

Sore itu sepulang dari kantornya, Iwa bergegas menuju kantor polisi. Pemuda itu ingin mengetahui siapa dalang percobaan pembunuhan terhadap dirinya.

"Bagaimana pak, apa sudah ada titik terang?" tanya Iwa

"Mereka adalah komplotan geng Cobra Hitam yang biasa disewa sebagai pembunuh bayaran, namun mereka sulit sekali untuk dimintai informasi tentang siapa yang membayar mereka. Sudah menjadi rahasia umum jika mereka rela memilih mati daripada memberitahukan siapa majikan mereka." jawab sang polisi

"Apa sesulit itu??" tanya Iwa

"Benar, dan ini bukan kasus pertama bagi kami, anggota Cobra Hitam lebih memilih mendekam di penjara seumur hidup atau dihukum mati. Mereka benar-benar menyebalkan," jawab polisi itu lagi

"Apa tidak ada bukti atau petunjuk lain yang mengarah pada seseorang?" tanya Iwa

"Tidak ada, semuanya sudah di bungkus rapi, sehingga sulit menebak siapa dalangnya,"

"Baiklah, kalau begitu terimakasih atas waktunya," ucap Iwa berpamitan

"Bagaimana Rey, apa kau menemukan sesuatu?" tanya Refan

"Tidak ada apapun, akan sulit bagiku untuk menemukan siapa pelaku sebenarnya," jawab Iwa merebahkan tubuhnya ke kursi mobil.

"Kau bilang kau mendapatkan pesan singkat dari Amy untuk bertemu dengannya di rumah sakit bukan?"

"Benar,"

"Apa itu benar-benar nomor Amy?" tanya Refan lagi

"Benar, ini pesannya," Iwa menunjukkan pesan Amy kepada Refan

"Aneh...Amy bilang ia tidak sempat membuka ponselnya karena sudah ada di pesawat, jadi bagaimana bisa ia mengirimi mu pesan, bagaimana kalau kau tanyakan kepada Amy tentang pesan itu. Jika memang pesan itu benar-benar dari Amy pasti pesan itu masih ada di ponselnya," tutur Refan

"Benar, baiklah aku akan menghubungi Amy sekarang,"

Iwa kemudian mengambil ponselnya dan segera menghubungi Amy. Iwa segera menanyakan perihal pesan singkat Amy yang menyuruhnya untuk menemuinya di rumah sakit.

"Aku tidak pernah mengirim pesan seperti itu, lagipula aku tidak membuka ponselku karena aku sudah ada di pesawat," ucap Amy mengelaknya

Iwa segera mengirimi bukti pesan singkat yang diterimanya dari Amy.

"Benar itu nomor ku, tapi tidak ada pesan itu di ponselku,"

"Apa kau sudah menghapusnya??" tanya Iwa membuat Amy naik pitam

"Aku sudah mengecek di ricycle bin, dan tidak ada pesan itu!" jawab Amy dengan nada tinggi

"Baiklah aku percaya padamu," jawab Iwa kemudian mengakhiri panggilannya.

"Sial, bagaimana dia menuduh ku seperti itu, apa perlu aku memeriksa ponselku. Aku takut ada yang mengkloning ponselku tanpa sepengetahuanku,"

Amy segera pergi membawa ponselnya menemui temannya yang seorang hacker.

"Sepertinya ada aplikasi mata-mata di ponselmu," ucap teman Amy setelah mengecek ponselnya

"Mata-mata, maksudnya ponselku di bajak??" tanya Amy begitu terkejut

"Bisa dikatakan seperti itu, jadi singkatnya ada seseorang yang sengaja memasang aplikasi spy untuk mengetahui semua kegiatan mu,"

"Termasuk mengirim pesan menggunakan nomorku??"

"That's right,"

"Tapi untuk apa, aku ini bukan selebritis ataupun orang penting jadi untuk apa membajak ponselku?" tanya Amy begitu penasaran

"Mungkin ia tahu kamu adalah dekat dengan pewaris tunggal PE corporation, dan kau sendiri adalah putri orang nomor dua di PE corporation bukan??. Mungkin mereka menggunakan dirimu sebagai kelemahan mereka,"

"Sial, kenapa aku tidak berpikir sampai ke sana," Amy segera menghubungi Iwa dan memberitahukan semuanya.

*****

"Jika benar ponsel Amy di bajak, pasti pelakunya orang dekat,"

Iwa terus mencari tahu siapa orang yang berusaha membunuhnya untuk ke dua kalinya.

Pagi harinya Iwa kembali mendatangi kantor polisi dan menemui anggota Cobra Hitam di penjara.

"Untuk apa kau menemui ku?" tanya lelaki itu

"Aku hanya ingin tahu siapa yang menyuruhmu," jawab Iwa

"Kau sudah tahu sampai kapanpun aku tidak akan pernah memberitahu dirimu siapa yang menyuruhku, meskipun aku harus mati sekalipun aku akan tetap memilih bungkam karena itu sudah menjadi kesepakatan kami." jawab lelaki itu

Karena tahu ia hanya membuang-buang waktu dengan lelaki itu, Iwa pun segera beranjak dari duduknya.

"Kalau kau ingin membunuh seekor singa maka kau harus datang ke hutan untuk memburunya. Kau tahu maksudku bukan," ucap lelaki itu membuat Iwa menghentikan langkahnya.

Ia membalikkan badannya dan kembali menghampiri lelaki itu.

"Apa yang harus aku lakukan?" tanya Iwa

Lelaki itu memberikan sebuah kertas kepadanya.

"Hanya itu yang bisa aku berikan padamu, semoga bisa membantu," bisik lelaki itu kemudian meninggalkannya

"Hotel California VIP room,"

Malam harinya Iwa segera mendatangi hotel itu seorang diri, ia sengaja tidak mengajak Refan dan memilih memaki Taksi.

Setibanya disana ia segera disambut oleh seorang wanita yang langsung memberinya sebuah topeng dan mengajaknya masuk ke VIP room.

Aroma minuman keras begitu tercium ketika memasuki ruangan itu. Bunyi dentuman musik DJ mengiringi hentakan kaki dan gerak tubuh orang-orang yang sedang menari.

Ruangan kamar yang disulap menjadi sebuah mini bar membuat semua pengunjung bebas menikmati minuman keras dan juga menari bersama wanita penghibur.

"Silakan Tuan," ucap wanita itu mengantar Iwa menemui seorang lelaki berbadan besar dengan tubuh dipenuhi oleh tato.

"Siapa kau dan apa urusanmu menemui ku?" tanya lelaki itu

"Saya Iwa, aku datang ke sini karena ingin meminta bantuan mu," jawab Iwa

"Apa yang bisa aku bantu?" tanya lelaki itu lagi

"Aku hanya ingin kau menyingkirkan saingan Bisnisku,"

Lelaki itu tiba-tiba menarik kerah baju Iwa dan menatapnya tajam.

"Apa kau tahu aturan main di sini hah!!"

"Jangan macam-macam jika kau tidak ingin mati di sini!" hardik lelaki itu kemudian mendorong tubuh Iwa hingga jatuh tersungkur ke lantai

"Bos, ada yang ingin bertemu," ucap seorang wanita menemuinya

"Dimana dia?" tanya lelaki itu

"Dia menunggumu di bar,"

"Baiklah, jaga lelaki itu jangan sampai ia kabur dari sini,"

"Baik Bos,"

Saat lelaki itu pergi Iwa segera bangun dan duduk di samping wanita itu.

"Boleh aku ijin ke toilet sebentar," tanya Iwa

"Tentu saja, toiletnya ada di ujung ruangan, tapi ingat kau harus kembali lagi, karena kau tidak akan bisa keluar dari sini tanpa diriku," sahut wanita itu

"Baik,"

Iwa segera keluar dan mengejar lelaki bertato itu, betapa terkejutnya ia saat melihat sosok yang ditemui lelaki itu.

Terpopuler

Comments

Edy Sulaiman

Edy Sulaiman

boleh juga lu thor...

2024-01-19

0

ᴅɪᴇ

ᴅɪᴇ

next 🤕authornya pinter banget bikin penasaran

2022-03-17

0

🦈𝕬𝒓𝒚𝒂 𝑲𝒂

🦈𝕬𝒓𝒚𝒂 𝑲𝒂

hmm ulah siapa ini

2022-03-09

2

lihat semua
Episodes
1 Mayat Hidup
2 Penyesalan
3 Amnesia
4 mencari tahu
5 Aku masih hidup
6 Siapa kau sebenarnya???
7 Dia adalah aku
8 Maju
9 Takan Ku biarkan kau kali ini
10 Berhenti menyerangnya
11 Topeng
12 Drama di mulai
13 Pencitraan
14 Ujung terowongan
15 Jejak sang Pembunuh
16 Jebakan
17 Mencari jarum di tumpukan jerami
18 Sisi lain Refan
19 Titik terang
20 Kasih sayang seorang kakak
21 Bebas bersyarat
22 Ketua Cobra Hitam
23 Kuda Hitam
24 Serangan balik
25 Menerjang Badai
26 Masuk ke Sarang Macan
27 Menguak kejahatan Cyber
28 Bermain Pisau
29 Menangkap Tikus
30 Masuk perangkap
31 Dark night
32 Kenyataan Pahit
33 Memantau Bara di markas lawan
34 Perang di mulai
35 Menghadapi Sniper
36 Kotak Pandora
37 Mengumpulkan Bukti
38 Virus Valentine
39 Negosiasi
40 Memancing di air keruh
41 Bermain api
42 Tak Tik Gerilnya
43 Balapan Liar
44 Melawan Arus
45 Misi Rahasia
46 Asmara Terlarang
47 Zonk
48 Jebakan
49 Kambing Hitam
50 Jackpot
51 Bangkitnya sang Dewa
52 Perisai
53 Langkah Awal
54 Pintu Terbuka
55 Mati Kutu
56 Firasat
57 Pelarian
58 Kepercayaan
59 Leona
60 Amarah Iwa
61 Sang Dewa menyelesaikan semuanya
62 Terimakasih Kanda
63 Memburu pelaku sebenarnya
64 Jangan pergi Dinda
65 Sang Penguasa Pulau
66 Kabur dari Pulau
67 Bertemu Sang Raja
68 Perburuan Sang Raja
69 Wajah Sang Raja Sebenarnya
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Mayat Hidup
2
Penyesalan
3
Amnesia
4
mencari tahu
5
Aku masih hidup
6
Siapa kau sebenarnya???
7
Dia adalah aku
8
Maju
9
Takan Ku biarkan kau kali ini
10
Berhenti menyerangnya
11
Topeng
12
Drama di mulai
13
Pencitraan
14
Ujung terowongan
15
Jejak sang Pembunuh
16
Jebakan
17
Mencari jarum di tumpukan jerami
18
Sisi lain Refan
19
Titik terang
20
Kasih sayang seorang kakak
21
Bebas bersyarat
22
Ketua Cobra Hitam
23
Kuda Hitam
24
Serangan balik
25
Menerjang Badai
26
Masuk ke Sarang Macan
27
Menguak kejahatan Cyber
28
Bermain Pisau
29
Menangkap Tikus
30
Masuk perangkap
31
Dark night
32
Kenyataan Pahit
33
Memantau Bara di markas lawan
34
Perang di mulai
35
Menghadapi Sniper
36
Kotak Pandora
37
Mengumpulkan Bukti
38
Virus Valentine
39
Negosiasi
40
Memancing di air keruh
41
Bermain api
42
Tak Tik Gerilnya
43
Balapan Liar
44
Melawan Arus
45
Misi Rahasia
46
Asmara Terlarang
47
Zonk
48
Jebakan
49
Kambing Hitam
50
Jackpot
51
Bangkitnya sang Dewa
52
Perisai
53
Langkah Awal
54
Pintu Terbuka
55
Mati Kutu
56
Firasat
57
Pelarian
58
Kepercayaan
59
Leona
60
Amarah Iwa
61
Sang Dewa menyelesaikan semuanya
62
Terimakasih Kanda
63
Memburu pelaku sebenarnya
64
Jangan pergi Dinda
65
Sang Penguasa Pulau
66
Kabur dari Pulau
67
Bertemu Sang Raja
68
Perburuan Sang Raja
69
Wajah Sang Raja Sebenarnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!