Amnesia

"Dinda...maafkan aku... seandainya saja aku tidak menuruti perintah Yang Mulia Raja, kau tidak akan seperti ini, maafkan aku!!" sesal Kebo Iwa memeluk jasad kekasihnya

"Aaarrrggghhhh!!" pekik lelaki itu meluapkan emosinya

*Flashback off

"Kau terluka begitu parah, lalu bagaimana aku bisa menolong mu," tukas Kebo Iwa menatap sendu kearah Adrian

Ia kemudian menggendong tubuh pemuda itu dan membawanya keluar dari sumur.

"Seandainya saja aku manusia aku pasti akan membantumu membalaskan dendam kepada orang-orang yang sudah membuat mu terluka. Tapi sayangnya aku hanya jiwa yang abadi karena dendam yang tak kunjung padam dalam hatiku. Aku tak bisa berbuat apa-apa selain menjadi arwah penasaran," ucap Kebo Iwa mengusap lembut wajah Adrian

"Aku tak bisa menolong mu lagi karena aku tidak punya kekuatan seperti dulu, semoga ada seseorang yang akan menemukan dirimu dan membawamu ke tabib," ia kemudian membaringkan tubuh Adrian di tepi jalan.

Saat Lelaki itu hendak meninggalkannya, tiba-tiba Adrian menarik lengannya.

"Kau bisa menyentuh ku," ucap Kebo Iwa kebingungan

Adrian membuka matanya dan menatap tajam kearah Kebo Iwa.

"Apa kau juga bisa melihat ku?" tanyanya lagi

Adrian hanya mengedipkan matanya.

"Wah, bagaimana bisa manusia biasa seperti dirimu bisa melihat sukma ku?" ucapnya lagi

Ia kemudian membalikkan badannya dan kembali duduk disampingnya.

"Apakah ini takdir,"

Adrian merogoh saku celananya dan memberikan sebuah cincin kepadanya.

"Apa ini??" tanya Kebo Iwa kebingungan

Setelah memberikan cincin itu tiba-tiba Adrian menghembuskan nafas terakhirnya.

"Kau ingin aku apakan cincin ini??" tanya Kebo Iwa mengguncang tubuh pemuda itu

Ia menepuk-nepuk pipi Adrian, namun sayangnya pemuda itu sudah tak bernafas lagi.

"Kenapa kau harus memberikan aku sesuatu jika kau tidak menyampaikan apa maksud mu," ujar Kebo Iwa kemudian mengembalikan cincin kepada Adrian.

Ia memasang cincin itu di jari tengah Adrian. Namun saat cincin itu sudah melingkar di jari tengah Adrian tiba-tiba saja Kebo Iwa merasakan tubuhnya seperti tersedot masuk kedalam diri Adrian.

Kebo Iwa mencoba bertahan sekuat tenaga saat sebuah kekuatan besar menarik sukmanya masuk kedalam tubuh Adrian, namun sekuat apapun ia tetap saja ia berhasil tersedot masuk kedalam tubuh pemuda malang itu.

"Huft!!" Kebo Iwa menarik nafas panjang saat dan segera duduk untuk mengatur nafasnya.

Ia memukul-mukul dadanya yang masih terasa sesak, dan kemudian berdiri.

"Apa yang terjadi padaku, kenapa aku ada di tubuh bocah ini," tukas Iwa terkejut saat mendapati dirinya masuk kedalam tubuh Adrian.

"Bagaimana mungkin aku bisa hidup lagi di dalam tubuh pemuda ini, apa yang sebenarnya terjadi, apa aku mimpi?" Kebo Iwa mencoba menepuk-nepuk pipinya untuk memastikan bahwa itu bukan mimpi.

"Sakit!" pekiknya kemudian berhenti menampar pipinya.

"Ah ternyata aku benar-benar hidup lagi, aku bahkan bisa merasakan sakit sekarang, yeay!!" seru lelaki itu begitu bahagia

Kebo Iwa kemudian berjalan meninggalkan hutan itu menuju ke sebuah perkampungan.

"Enam ratus berlalu ternyata dunia sudah benar-benar berubah," tukas lelaki itu terkejut ketika melihat rumah-rumah besar berdiri di tepi jalan.

Ia kemudian beristirahat di sebuah pos ronda.

"Kenapa tubuh pemuda ini lemah sekali, padahal aku baru berjalan sekitar 10 kilo tapi kenapa tubuhku rasanya letih sekali," tukas Kebo Iwa kemudian membaringkan tubuhnya di tempat itu.

Karena kelelahan lelaki itu kemudian terlelap di dalam poskamling.

Saat sinar mentari pagi mulai menampakkan wajahnya, para warga berkerumun di depan poskamling. Mereka terkejut ketika melihat orang asing tergeletak di pos ronda tersebut dengan luka di sekujur tubuhnya.

"Wah siapa dia, apa dia korban begal?" ucap salah seorang warga

"Bisa jadi??"

"Kasian sekali, dia bahkan belum sadarkan diri juga. Bagaimana kalau kita bawa ke rumah sakit saja,"

"Benar, daripada mati di sini dan nama kampung kita jelek, lebih baik kita telepon ambulance saja,"

"Tapi, siapa yang akan membayar biaya perawatannya!"

"Ah benar juga, bagaimana kalau kita lapor pak RT saja, aku yakin dia pasti punya solusi terbaik untuk menolong pemuda malang itu,"

Tidak lama seorang lelaki paruh baya menghampiri mereka.

"Ada apa ini ribut-ribut!" serunya membuat semua orang segera memberi jalan untuknya.

"Ada korban begal pak RT," tukas seorang warga menunjuk kearah Adrian yang masih terbaring di poskamling.

"Bawa dia ke rumah sakit," sahutnya

"Baik Pak RT,"

Saat beberapa warga hendak memindahkan tubuh Adrian tiba-tiba saja lelaki itu terbangun membuat semua orang terkejut.

"Waahh, dia bangun!!" seru salah seorang warga membuat Pak RT langsung menghampiri Adrian.

Kebo Iwa segera duduk dan meregangkan lengannya.

"Siapa namamu anak muda, dan kenapa kau bisa terluka seperti ini?" tanya lelaki itu

Kebo Iwa termangu mendengar pertanyaan sang RT.

"Siapa namamu cah Bagus?" tanyanya lagi

"Saya Ke..Kebo Iwa?" jawab Kebo Iwa terbata

"Apa, Kebo Iwa??" Pak RT terlihat mengernyitkan dahinya saat mendengar nama aneh pemuda itu

"Kebo???"

"Wah nama anak muda itu kebo, yang benar saja masa di jaman modern seperti ini ada orang tua yang kasih nama anaknya nama binatang sih. Tega amat ya!" seru yang lain

"Ah maksud saya, nama saya Iwa," sela Kebo Iwa mencoba meredam kebingungan warga

"Oh Iwa!!!" seru para warga bersamaan

*Kruyuukkk!!!

Semua warga langsung terdiam ketika mendengar suara perut keroncongan Kebo Iwa.

"Maaf," tukas Kebo Iwa memegangi perutnya

"Wah kasian sekali dia pasti kelaparan," bisik para warga

"Ikut saya," ajak Pak RT

Kebo Iwa segera mengikuti Pak RT menuju ke rumahnya.

Saat ia menuju ke rumah sang RT, tak sengaja anak buah Bisma melihatnya.

"Tidak mungkin, bagiamana bisa pemuda itu hidup lagi," tukas lelaki itu kebingungan

Karena penasaran ia kemudian mengikuti mereka diam-diam.

"Silakan masuk," tukas pak RT

Kebo Iwa segera masuk mengikuti lelaki itu.

"Silakan duduk dan makanlah," ujar Pak RT mempersilakannya makan

"Terimakasih," jawab Kebo Iwa kemudian melahap makanannya

"Boleh lihat tanda pengenal mu?" tanya Pak RT duduk di sampingnya.

"Saya tidak punya," jawab Kebo Iwa

"Kalau boleh tahu dimana kamu berasal?" tanya Pak RT lagi

"Aku... aku tidak tahu, yang aku ingat hanya seseorang membuang ku kedalam sumur di hutan," jawab Kebo Iwa

"Aku rasa kau mengalami gegar otak sehingga tidak bisa mengingat semuanya," tukas sang RT

"Kalau begitu cepat habiskan makananmu dan segera bersihkan tubuhmu," ujar sang RT kemudian meninggalkannya.

Saat lelaki itu kembali dan memberikan baju ganti kepada Kebo Iwa tiba-tiba saja ia terkesiap melihat semua makanan di atas meja makan telah habis di makan Kebo Iwa.

"Astagfirullah, sudah berapa haru kau terkurung dalam sumur hingga menghabiskan jatah makan siang keluargaku," ucapnya lirih

**********

Diam-diam Untung masih mengendap-endap mengikuti kemana Pak RT dan Kebo Iwa ke rumah sakit.

Lelaki itu memasang telinganya tajam-tajam untuk mendengarkan pembicaraan mereka di ruang dokter.

"Sepertinya dia amnesia, kalau begitu aku harus segera melaporkannya kepada Bos Agung," lelaki itu segera mengambil ponselnya dan menghubungi Bisma.

"Bunuh dia dan jangan sampai gagal kali ini!" seru Bisma

"Baik Tuan,"

Siang itu juga Untung segera menghubungi anak buahnya dan bersiap menghadang motor Pak RT yang membawa Kebo Iwa dari rumah sakit.

Arman menghentikan motornya ketika melihat beberapa orang bersenjata tajam menghadangnya.

"Sepertinya kita di begal," tukas lelaki itu ketakutan

Kebo Iwa hanya tersenyum sinis ketika Untung dan rekan-rekannya menghampirinya.

Terpopuler

Comments

Endang Khairunnisa

Endang Khairunnisa

hhaaa msa iya ada kata yeeeaaayy segala

2022-10-26

3

ᴅɪᴇ

ᴅɪᴇ

Cincinya ajaib ya😂 bikin kebo Iwa masuk ke dalam raganya Adrian. Ayo kebo Iwa tunjukkan kesaktian mu😎

2022-03-16

1

ᴅɪᴇ

ᴅɪᴇ

600tahun

2022-03-16

0

lihat semua
Episodes
1 Mayat Hidup
2 Penyesalan
3 Amnesia
4 mencari tahu
5 Aku masih hidup
6 Siapa kau sebenarnya???
7 Dia adalah aku
8 Maju
9 Takan Ku biarkan kau kali ini
10 Berhenti menyerangnya
11 Topeng
12 Drama di mulai
13 Pencitraan
14 Ujung terowongan
15 Jejak sang Pembunuh
16 Jebakan
17 Mencari jarum di tumpukan jerami
18 Sisi lain Refan
19 Titik terang
20 Kasih sayang seorang kakak
21 Bebas bersyarat
22 Ketua Cobra Hitam
23 Kuda Hitam
24 Serangan balik
25 Menerjang Badai
26 Masuk ke Sarang Macan
27 Menguak kejahatan Cyber
28 Bermain Pisau
29 Menangkap Tikus
30 Masuk perangkap
31 Dark night
32 Kenyataan Pahit
33 Memantau Bara di markas lawan
34 Perang di mulai
35 Menghadapi Sniper
36 Kotak Pandora
37 Mengumpulkan Bukti
38 Virus Valentine
39 Negosiasi
40 Memancing di air keruh
41 Bermain api
42 Tak Tik Gerilnya
43 Balapan Liar
44 Melawan Arus
45 Misi Rahasia
46 Asmara Terlarang
47 Zonk
48 Jebakan
49 Kambing Hitam
50 Jackpot
51 Bangkitnya sang Dewa
52 Perisai
53 Langkah Awal
54 Pintu Terbuka
55 Mati Kutu
56 Firasat
57 Pelarian
58 Kepercayaan
59 Leona
60 Amarah Iwa
61 Sang Dewa menyelesaikan semuanya
62 Terimakasih Kanda
63 Memburu pelaku sebenarnya
64 Jangan pergi Dinda
65 Sang Penguasa Pulau
66 Kabur dari Pulau
67 Bertemu Sang Raja
68 Perburuan Sang Raja
69 Wajah Sang Raja Sebenarnya
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Mayat Hidup
2
Penyesalan
3
Amnesia
4
mencari tahu
5
Aku masih hidup
6
Siapa kau sebenarnya???
7
Dia adalah aku
8
Maju
9
Takan Ku biarkan kau kali ini
10
Berhenti menyerangnya
11
Topeng
12
Drama di mulai
13
Pencitraan
14
Ujung terowongan
15
Jejak sang Pembunuh
16
Jebakan
17
Mencari jarum di tumpukan jerami
18
Sisi lain Refan
19
Titik terang
20
Kasih sayang seorang kakak
21
Bebas bersyarat
22
Ketua Cobra Hitam
23
Kuda Hitam
24
Serangan balik
25
Menerjang Badai
26
Masuk ke Sarang Macan
27
Menguak kejahatan Cyber
28
Bermain Pisau
29
Menangkap Tikus
30
Masuk perangkap
31
Dark night
32
Kenyataan Pahit
33
Memantau Bara di markas lawan
34
Perang di mulai
35
Menghadapi Sniper
36
Kotak Pandora
37
Mengumpulkan Bukti
38
Virus Valentine
39
Negosiasi
40
Memancing di air keruh
41
Bermain api
42
Tak Tik Gerilnya
43
Balapan Liar
44
Melawan Arus
45
Misi Rahasia
46
Asmara Terlarang
47
Zonk
48
Jebakan
49
Kambing Hitam
50
Jackpot
51
Bangkitnya sang Dewa
52
Perisai
53
Langkah Awal
54
Pintu Terbuka
55
Mati Kutu
56
Firasat
57
Pelarian
58
Kepercayaan
59
Leona
60
Amarah Iwa
61
Sang Dewa menyelesaikan semuanya
62
Terimakasih Kanda
63
Memburu pelaku sebenarnya
64
Jangan pergi Dinda
65
Sang Penguasa Pulau
66
Kabur dari Pulau
67
Bertemu Sang Raja
68
Perburuan Sang Raja
69
Wajah Sang Raja Sebenarnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!