Aku masih hidup

"Copeett!!"

Kebo Iwa segera berlari mengejar sang copet begitu mendengar teriakan Arman.

"Sial, kenapa larinya cepat sekali, tidak akan kubiarkan kau mengambil yang bukan hak milikmu," Iwa melompati pagar seperti seorang ahli parkour, membuat orang-orang terkesiap melihatnya.

"Rey... bukankah itu Rey," seorang gadis tampak tak berkedip menatap Iwa yang berlari secepat kilat mengejar para pencopet.

*Grep!!

"Kena kau!" pekik Iwa menyeringai ketika berhasil menangkap salah seorang komplotan pencopet itu.

"Rey!!!" suara teriakan seorang gadis belia membuat Iwa menoleh kearahnya.

*Buuggghhh!!

Sebuah pukulan keras mendarat di wajah Kebo Iwa membuat lelaki itu sempoyongan.

"Ish, beraninya kau!" seru Kebo Iwa berang ia kemudian segera bergegas mengejar pencopet yang langsung kabur ketika melihat wajah berangnya.

*Grep!!

Langkahnya Seketika terhenti ketika seseorang menarik lengannya. Reflek Iwa pun segera menoleh kebelakang melihat siapa yang menahannya.

"Rey??" tukas seorang wanita berparas ayu menatapnya sendu

"Dinda Prameswari...." Kebo Iwa tak percaya melihat sosok gadis cantik di depannya.

Ia menatap lekat wanita itu dengan mata berkaca-kaca.

"Benarkah ini kau Dinda...." imbuhnya mengusap wajah wanita itu.

"Aku Amy sepupumu, apa kau lupa?" jawab gadis itu membuat Iwa langsung terhenyak dari lamunannya.

"Ah maaf, benar juga Dinda Prameswari sudah meninggal enam ratus tahun lalu jadi mana mungkin dia bisa hidup lagi,"

"Siapa Prameswari??, apa dia kekasihmu?" tanya Amy penasaran

"Oh...dia...." Iwa terbata-bata menjawab pertanyaan Amy

"Apa nona mengenal dia?" tanya Arman mendekati Amy

"Dia sepupuku Rey," jawab Amy

"Syukurlah kalau kau mengenalnya, jadi aku bisa meninggalkan dia dan kembali ke kampung halaman ku," jawab Arman lega

"Memangnya apa yang terjadi?" tanya gadis itu penasaran.

"Sepupu mu itu amnesia, saya menemukannya terluka parah. Menurut ceritanya seseorang berusaha membunuhnya dan membuangnya ke kampung halamanku. Itulah kenapa aku mengantarnya ke Jakarta, aku takut sesuatu terjadi lagi dengannya, makannya aku berjanji akan mengantarnya menemui keluarganya," terang Arman

"Pantas saja kau tak mengenaliku Rey,"

"Kalau begitu terimakasih atas pertolongannya Om," ucap Amy

"Sama-sama, kalau begitu saya pamit pulang, karena masih banyak yang harus saya kerjakan di kampung," jawab Arman

"Sekali lagi terimakasih Om, terimalah sedikit sebagai ganti biaya berobat bangku," tukas Amy memberikan beberapa lembar uang ratusan ribu kepada Arman.

"Ah tidak usah, lagipula aku ikhlas kok membantunya," tolak Arman kemudian meninggalkan mereka.

"Kau pasti terkejut melihat kepulangan ku, asal kau tahu aku sengaja mengambil cuti kuliah agar bisa merayakan hari ulang tahun mu," ucap Amy menggandeng lengan Iwa

"Sekarang ayo kita pulang, ayah pasti senang melihat kau kembali dengan selamat," imbuhnya menarik lengan pemuda itu.

Amy kemudian menghentikan sebuah taksi, dan mengajak Iwa segera naik kedalamnya.

Seseorang lelaki berbadan tegap segera menyambut kedatangan Amy di rumahnya.

"Selamat datang Nona," sambutannya membukakan pintu untuknya

"Apa ayahku ada?" tanya Amy

"Tuan sudah menunggu anda di ruang tamu,"

"Ah sudah kuduga, padahal aku ingin memberikan surprise padanya, tapi dia malah sudah tahu duluan. Huft!" Amy berjalan gontai menuju ke dalam rumahnya.

"Ayah!!" seru gadis itu berlari memeluk ayahnya

"Maaf Ayah tidak bisa menjemput mu," ucap lelaki itu mengusap lembut rambutnya

"Gak papa ayah, yang terpenting sekarang aku sudah sampai dengan selamat bukan," jawab Amy

"Aku tahu kamu pasti merasa sangat gusar setelah mendengar kematian Rey, hingga kau pulang buru-buru tanpa mengabari ayah. Maafkan aku belum sempat mengabari mu tentang kematian Rey, ayah tidak mau menganggu kuliahmu," tutur Bisma menatap sendu putrinya

"Kata siapa Rey meninggal, dia ada disini sekarang," sahut Amy melepaskan pelukannya.

"Aku tahu kau pasti sangat tertekan karena kehilangan sahabat sekaligus kakakmu tapi... bagaimanapun juga kau harus mengikhlaskan kepergiannya agar ia tenang di alam sana," ucap Bisma mencoba menghibur putrinya

"Hahaha!" Amy tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Bisma

"Haish, apa aku harus membawamu ke psikiater karena mengalami depresi pasca kepergian Rey," tukas Bisma mengusap kening Amy

"Gak panas kok,"

"Apaan sih ayah," tukas Amy menyingkirkan tangan lelaki itu.

"Ayah tuh yang perlu pergi ke Psikiater karena menganggap orang yang masih hidup sudah mati, asal ayah tahu seseorang mencoba membunuh Rey, tapi alhamdulillah dia masih hidup meskipun sekarang mengalami amnesia." jelas Amy

"Darimana kau tahu cerita itu?" tanya Bisma kali ini antusias mendengarkan penjelasan Amy

"Seseorang yang menolong Rey," jawab Amy

"Kalau Rey masih hidup, dimana dia sekarang?" tanya Bisma lagi

"Dia ada di depan," sahut Amy kemudian mengajak Bisma menemui Kebo Iwa.

"Itu dia!" seru Amy menunjuk kearah pemuda yang sedang asyik melihat ikan.

"Rey!" teriak Amy memanggilnya.

Iwa segera menoleh kearah gadis itu. Ia tersenyum saat Amy melambaikan tangan kearahnya.

Tidak mungkin, bagaimana dia masih hidup setelah jatuh dari gedung lantai lima.

"Apa kau yakin dia Rey?" tanya Bisma mencoba bersikap tenang

"Tentu saja, aku kenal Rey dengan baik jadi aku tahu pasti jika itu memang benar-benar Rey, meskipun sikapnya agak berbeda," jawab Amy

"Tapi ayah sudah mengubur jasadnya kemarin sayang, jadi mustahil kan kalau Rey bangkit dari kuburnya?" jawab Bisma

"Apa ayah tidak berbohong?" tanya Amy membelalakkan matanya

Bisma segera mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan kanal berita online kepada gadis belia itu.

"Kau benar, dia memang meninggal karena dibunuh, tapi mustahil bukan jika ia yang jatuh dari gedung lima lantai masih hidup," ujar Bisma meyakinkan Amy

"Jadi Rey meninggal bukan karena kecelakaan tapi karena dibunuh?" tanya seorang lelaki tiba-tiba menghampiri keduanya

"Utsman...." ucap Bisma tidak menduga jika kepala assiten rumah tangga sekaligus tangan kanan Prawiro Edy akan datang mengunjunginya.

"Bagaimana kau bisa tahu detail penyebab kematian Rey, jika dokter bilang ia meninggal karena kebakaran?" tanya Utsman

"Apa jangan-jangan kau...." imbuhnya menatap Bisma dengan penuh curiga

"Ah ... jangan salah sangka, aku hanya menjelaskan perihal kematian seseorang dari lantai lima dan aku rasa itu bukan Rey, karena ia ditemukan tewas terpanggang di bangsal perawatannya," ujar Bisma mencoba menjelaskan

"Jadi yang benar Rey meninggal karena terbakar atau jatuh dari lantai lima?" tanya Amy membuat Bisma semakin terpojok

"Aku jatuh dari lantai lima karena seseorang mendorong kursi rodaku, tapi sayangnya Tuhan masih memberikan aku umur panjang hingga aku bisa selamat dari maut. Meskipun anak buah lelaki itu mencoba membuatku ke sebuah kampung terpencil di daerah Jawa timur. Aku masih bisa hidup meskipun ia berusaha menguburku di sebuah sumur tua di tengah hutan. Dan anehnya lagi setelah melihat ku masih hidup lelaki itu berusaha membunuh ku lagi. Tapi sayangnya dia bunuh diri saat polisi sedang menyelidiki kasusnya," papar Iwa membuat semua orang tercengang di buatnya.

"Jika ada mayat yang ditemukan terbakar, itu jelas bukanlah aku, karena kalian lihat sendiri aku masih hidup sampai sekarang. Untuk membuktikannya kita bisa menggali mayat itu dan melakukan tes DNA agar kalian percaya!" imbuhnya membuat Bisma benar-benar mati kutu dibuatnya

Terpopuler

Comments

Fachruddin Hutasuhut Hutasuhut

Fachruddin Hutasuhut Hutasuhut

Enamratustahun yg lalu udah ada tes D N A ah gak ah ceritanya gak menarik sory ku skip ajaya

2024-12-19

0

Edy Sulaiman

Edy Sulaiman

seru juga nich,mulai menarik critanya...

2024-01-19

1

ᴅɪᴇ

ᴅɪᴇ

jaman dahulu udh ada tes DNA ya😝

kebo pintar ya😂 cerdas klo soal usut mengusut . semoga kebo bisa balas dendam

2022-03-17

1

lihat semua
Episodes
1 Mayat Hidup
2 Penyesalan
3 Amnesia
4 mencari tahu
5 Aku masih hidup
6 Siapa kau sebenarnya???
7 Dia adalah aku
8 Maju
9 Takan Ku biarkan kau kali ini
10 Berhenti menyerangnya
11 Topeng
12 Drama di mulai
13 Pencitraan
14 Ujung terowongan
15 Jejak sang Pembunuh
16 Jebakan
17 Mencari jarum di tumpukan jerami
18 Sisi lain Refan
19 Titik terang
20 Kasih sayang seorang kakak
21 Bebas bersyarat
22 Ketua Cobra Hitam
23 Kuda Hitam
24 Serangan balik
25 Menerjang Badai
26 Masuk ke Sarang Macan
27 Menguak kejahatan Cyber
28 Bermain Pisau
29 Menangkap Tikus
30 Masuk perangkap
31 Dark night
32 Kenyataan Pahit
33 Memantau Bara di markas lawan
34 Perang di mulai
35 Menghadapi Sniper
36 Kotak Pandora
37 Mengumpulkan Bukti
38 Virus Valentine
39 Negosiasi
40 Memancing di air keruh
41 Bermain api
42 Tak Tik Gerilnya
43 Balapan Liar
44 Melawan Arus
45 Misi Rahasia
46 Asmara Terlarang
47 Zonk
48 Jebakan
49 Kambing Hitam
50 Jackpot
51 Bangkitnya sang Dewa
52 Perisai
53 Langkah Awal
54 Pintu Terbuka
55 Mati Kutu
56 Firasat
57 Pelarian
58 Kepercayaan
59 Leona
60 Amarah Iwa
61 Sang Dewa menyelesaikan semuanya
62 Terimakasih Kanda
63 Memburu pelaku sebenarnya
64 Jangan pergi Dinda
65 Sang Penguasa Pulau
66 Kabur dari Pulau
67 Bertemu Sang Raja
68 Perburuan Sang Raja
69 Wajah Sang Raja Sebenarnya
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Mayat Hidup
2
Penyesalan
3
Amnesia
4
mencari tahu
5
Aku masih hidup
6
Siapa kau sebenarnya???
7
Dia adalah aku
8
Maju
9
Takan Ku biarkan kau kali ini
10
Berhenti menyerangnya
11
Topeng
12
Drama di mulai
13
Pencitraan
14
Ujung terowongan
15
Jejak sang Pembunuh
16
Jebakan
17
Mencari jarum di tumpukan jerami
18
Sisi lain Refan
19
Titik terang
20
Kasih sayang seorang kakak
21
Bebas bersyarat
22
Ketua Cobra Hitam
23
Kuda Hitam
24
Serangan balik
25
Menerjang Badai
26
Masuk ke Sarang Macan
27
Menguak kejahatan Cyber
28
Bermain Pisau
29
Menangkap Tikus
30
Masuk perangkap
31
Dark night
32
Kenyataan Pahit
33
Memantau Bara di markas lawan
34
Perang di mulai
35
Menghadapi Sniper
36
Kotak Pandora
37
Mengumpulkan Bukti
38
Virus Valentine
39
Negosiasi
40
Memancing di air keruh
41
Bermain api
42
Tak Tik Gerilnya
43
Balapan Liar
44
Melawan Arus
45
Misi Rahasia
46
Asmara Terlarang
47
Zonk
48
Jebakan
49
Kambing Hitam
50
Jackpot
51
Bangkitnya sang Dewa
52
Perisai
53
Langkah Awal
54
Pintu Terbuka
55
Mati Kutu
56
Firasat
57
Pelarian
58
Kepercayaan
59
Leona
60
Amarah Iwa
61
Sang Dewa menyelesaikan semuanya
62
Terimakasih Kanda
63
Memburu pelaku sebenarnya
64
Jangan pergi Dinda
65
Sang Penguasa Pulau
66
Kabur dari Pulau
67
Bertemu Sang Raja
68
Perburuan Sang Raja
69
Wajah Sang Raja Sebenarnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!