mencari tahu

"Bagaimana mungkin dia masih hidup, memangnya dia itu alien, atau super Hero?" tukas Bisma tak percaya ketika Untung memberi tahukan tentang Adrian yang masih hidup.

Tidak lama kemudian Untung segera mengirimkan foto kepada lelaki itu.

"Benar ini dia, apa bocah itu dilindungi oleh Dewa sehingga masih hidup setelah jatuh dari atas gedung lantai lima?" Bisma segera menghubungi Untung kembali.

"Bunuh dia dan jangan sampai gagal kali ini!" seru Bisma

"Baik Tuan," sahut Untung kemudian segera menghubungi anak buahnya.

Melihat Arman dan Adrian keluar dari rumah sakit, Untung dan anak buahnya segera membuntutinya.

Saat melintasi hutan mereka segera menghadang Arman.

Arman menghentikan motornya ketika melihat beberapa orang bersenjata tajam menghadangnya.

"Sepertinya kita di begal," tukas lelaki itu ketakutan.

*Flashback

"Selesai sudah, sekarang saatnya aku pulang,"

Untung segera membalikkan badannya setelah selesai menutup sumur angker itu, namun betapa terkejutnya dia saat melihat sosok lelaki tinggi besar muncul dihadapannya.

"Ha...ha...hantuuuu!!!" serunya kemudian pingsan

*Flashback off

Kebo Iwa hanya tersenyum sinis ketika Untung dan rekan-rekannya menghampirinya.

Ternyata dia, apa dia ingin membunuhnya untuk kedua kalinya?. Dasar Iblis, coba saja kalau kau bisa menyentuh ku!

Kebo Iwa segera turun dari motornya dan berjalan menghampiri Untung dan anak buahnya.

"Mau kemana kamu Le, berbahaya jangan cari mati!" seru Arman mencegahnya

"Tidak usah khawatir, aku bisa mengurusnya sendiri," sahut Kebo Iwa melepaskan lengan Arman.

"Wah, kau cari mati rupanya!" seru Untung menyeringai

"Aku memang selalu ingin mati dari dulu, tapi bumi tidak pernah menerima ku hingga membuat aku menjadi arwah penasaran. Untuk itu bunuhlah aku!" sahut Kebo Iwa disambut gelak tawa Untung dan anak buahnya.

"Dasar bocah gemblung, kau benar-benar ingin mati rupanya. Baiklah kalau gitu kali ini aku akan mengirim mu ke Neraka menemui ayah dan Ibumu!" seru Untung kemudian menggerakkan baton di tangannya ke arah Adrian.

*Grep!!

Kebo Iwa segera menangkap baton dan mendengkul Untung hingga lelaki itu mengerang kesakitan. Melihat bosnya kesakitan anak buah Untung segera merangsek maju menyerang Kebo Iwa.

Pertarungan sengitpun berlangsung antara Kebo Iwa melawan puluhan anak buah Untung. Sang Panglima perang merasa berada di tengah-tengah Medan perang, ia begitu antusias menjatuhkan musuhnya satu persatu tanpa tersentuh sedikitpun oleh lawan-lawannya.

Lelaki itu begitu gesit meliuk-liukkan tubuhnya menghindari setiap serangan dari musuhnya dan membalas serangan mereka dengan pukulan dan tendangan mematikan.

Dalam waktu singkat Kebo Iwa berhasil menaklukkan Untung dan anak buahnya.

"Cukup, jangan bunuh mereka, biarkan polisi yang akan menghukum mereka," tukas Arman menghalangi Kebo Iwa saat lelaki itu hendak menghabisi Nyawa Untung

"Tolong ampuni aku, aku hanya disuruh!" seru Untung memohon ampun

"Siapa yang menyuruhmu!" seru Kebo Iwa

Untung langsung bungkam seribu bahasa, lelaki itu tak berani mengucapkan sepatah katapun.

"Sudahlah, biarkan saja polisi yang mengusutnya," ujar Arman

"Katakan siapa yang menyuruhmu membunuhku atau kau ingin mati di tanganku?" tanya Kebo Iwa lagi

Untung masih saja membisu, membuat Kebo Iwa semakin berang.

Ia kemudian mengambil baton yang ada di sampingnya dan menghantamnya ke kaki Untung hingga lelaki itu mengerang kesakitan.

"Aaarrrggghhhh!!"

"Kalau kau masih bungkam aku akan membuat mu lumpuh seumur hidupmu," ancam Kebo Iwa dengan wajah sadisnya

"Asal kau tahu aku bukan lagi bocah ingusan yang kau buang ke dalam sumur tempo hari, jadi cepat katakan sebelum aku benar-benar mematahkan kakimu!" imbuhnya

"Tuan Bisma Haryono," jawab Untung ketakutan

"Siapa dia, kenapa dia ingin membunuhku?" tanyanya lagi

"Dia adalah pamanmu,"

**********

Malam harinya Kebo Iwa mendapatkan laporan dari pihak kepolisian jika Untung meninggal di tahanan dengan cara gantung diri.

"Aku yakin dia tidak bunuh diri, aku yakin sekali jika ada seseorang yang sengaja membunuhnya agar ia tidak buka suara kepada pihak polisi. Jika melihat kasus ini aku rasa anak ini bukanlah anak sembarangan. Dia pasti berasal dari keluarga ningrat atau bangsawan, sehingga banyak orang yang ingin membunuhnya," tukas Kebo Iwa melihat sosok wajahnya di cermin.

"Apa ini alasannya kenapa aku bisa masuk kedalam tubuh pemuda ini, apa Sang Hyang Widhi ingin aku membantu pemuda ini membalaskan dendam kepada orang-orang yang berusaha membunuhnya. Tapi bagaimana aku bisa menemukan mereka, jika alamat rumah bahkan nama bocah ini saja aku tidak tahu," Kebo Iwa kemudian menjatuhkan tubuhnya keatas ranjangnya dan mencoba memejamkan matanya.

******

"Lihatlah pemandangannya, indah bukan?" tanya Bisma menyeringai

Lelaki itu mendorong kursi roda Adrian keatas Roof top rumah sakit untuk melihat Jakarta dimalam hari dari atas gedung.

"Indah sekali Om," ucap Adrian begitu bahagia bisa melihat pemandangan kota Jakarta di malam hari dari atas gedung

"Nikmatilah pemandangan itu sepuasnya, sebelum kau tidak bisa melihatnya lagi," tukas Bisma kemudian mendorong kursi roda Adrian hingga jatuh dari atas gedung.

"Matilah kau anak sampah!" seru Bisma menyeringai

"Argghhh!!" Kebo Iwa segera terbangun dengan nafas yang terengah-engah.

"Ternyata hanya mimpi," ucap lelaki itu

Ia kemudian bergegas keluar menuju dapur dan meneguk segelas air putih.

"Kenapa aku harus melihat nasib tragis anak ini, apakah lelaki dalam mimpiku itu orang yang dimaksud oleh si pembunuh itu. Apa dia paman bocah ini. Jika benar begitu aku harus segera menemui lelaki itu. Tapi dimana dia tinggal saja aku tidak tahu jadi dimana aku harus mencarinya,"

"Kalau memang Untung adalah orang suruhan pamanmu, maka aku tahu dimana dimana dia tinggal," sahut Arman menghampiri Kebo Iwa

"Apa kau tahu dimana rumahku?" tanya Kebo Iwa berbinar-binar

"Kalau tahu pasti sih tidak, tapi yang jelas sepertinya kau berasal dari ibu kota. Mengingat selama ini Untung juga bekerja di Jakarta, jadi sudah pasti kediaman paman mu juga ada di sana," jawab Arman

"Kau benar juga Ki sanak,"

"Panggil aku Arman, lagipula kenapa kau memanggilku dengan sebutan itu, seperti orang jaman Majapahit saja," tukas Arman terkekeh

"Aku memang berasal dari abad ke 14 jadi mohon maaf jika cara bicaraku seperti orang kuno," jawab Kebo Iwa

"Apa kau begitu depresi sehingga berpikiran ngelantur seperti itu, duh...duh, sakno awakmu cah Bagus," ujar Arman mengusap kepala Kebo Iwa

"Sebaiknya aku temani kau ke Jakarta, aku takut kau kenapa-kenapa di sana,"

"Terimakasih Arman," jawab Kebo Iwa membuat Arman langsung melotot

"Dasar gak sopan, panggil saja aku pakde atau Om jangan panggil namaku," ucap Arman

"Maafkan saya Om,"

"Nah gitu kan enak, sekarang bersiap-siaplah. Kita akan pergi ke Jakarta siang ini juga."

"Baik Om," jawab Kebo Iwa kemudian menuju ke kamar mandi.

Setelah semuanya siap keduanya kemudian pergi meninggalkan Mojokerto menuju ke Jakarta.

"Wah, Jakarta benar-benar berubah total, aku hampir saja tersesat dan tak mengenali kota ink," tukas Arman

Arman tiba-tiba menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.

"Copeet!!" serunya ketika seorang lelaki mengambil dompetnya.

mendengar teriakan Arman membuat Kebo Iwa segera berlari mengejar para copet itu.

"Tidak akan kubiarkan kau mengambil yang bukan hak milikmu,,

Terpopuler

Comments

Edy Sulaiman

Edy Sulaiman

asyik juga spt nya...

2024-01-19

1

🦈Bung𝖆ᵇᵃˢᵉ

🦈Bung𝖆ᵇᵃˢᵉ

ada cuma namanya berbeda

2022-05-25

1

L A

L A

jaman Majapahit belum ada Jakarta bukan .....mungkin namanya sebelum Batavia 😄

2022-05-25

2

lihat semua
Episodes
1 Mayat Hidup
2 Penyesalan
3 Amnesia
4 mencari tahu
5 Aku masih hidup
6 Siapa kau sebenarnya???
7 Dia adalah aku
8 Maju
9 Takan Ku biarkan kau kali ini
10 Berhenti menyerangnya
11 Topeng
12 Drama di mulai
13 Pencitraan
14 Ujung terowongan
15 Jejak sang Pembunuh
16 Jebakan
17 Mencari jarum di tumpukan jerami
18 Sisi lain Refan
19 Titik terang
20 Kasih sayang seorang kakak
21 Bebas bersyarat
22 Ketua Cobra Hitam
23 Kuda Hitam
24 Serangan balik
25 Menerjang Badai
26 Masuk ke Sarang Macan
27 Menguak kejahatan Cyber
28 Bermain Pisau
29 Menangkap Tikus
30 Masuk perangkap
31 Dark night
32 Kenyataan Pahit
33 Memantau Bara di markas lawan
34 Perang di mulai
35 Menghadapi Sniper
36 Kotak Pandora
37 Mengumpulkan Bukti
38 Virus Valentine
39 Negosiasi
40 Memancing di air keruh
41 Bermain api
42 Tak Tik Gerilnya
43 Balapan Liar
44 Melawan Arus
45 Misi Rahasia
46 Asmara Terlarang
47 Zonk
48 Jebakan
49 Kambing Hitam
50 Jackpot
51 Bangkitnya sang Dewa
52 Perisai
53 Langkah Awal
54 Pintu Terbuka
55 Mati Kutu
56 Firasat
57 Pelarian
58 Kepercayaan
59 Leona
60 Amarah Iwa
61 Sang Dewa menyelesaikan semuanya
62 Terimakasih Kanda
63 Memburu pelaku sebenarnya
64 Jangan pergi Dinda
65 Sang Penguasa Pulau
66 Kabur dari Pulau
67 Bertemu Sang Raja
68 Perburuan Sang Raja
69 Wajah Sang Raja Sebenarnya
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Mayat Hidup
2
Penyesalan
3
Amnesia
4
mencari tahu
5
Aku masih hidup
6
Siapa kau sebenarnya???
7
Dia adalah aku
8
Maju
9
Takan Ku biarkan kau kali ini
10
Berhenti menyerangnya
11
Topeng
12
Drama di mulai
13
Pencitraan
14
Ujung terowongan
15
Jejak sang Pembunuh
16
Jebakan
17
Mencari jarum di tumpukan jerami
18
Sisi lain Refan
19
Titik terang
20
Kasih sayang seorang kakak
21
Bebas bersyarat
22
Ketua Cobra Hitam
23
Kuda Hitam
24
Serangan balik
25
Menerjang Badai
26
Masuk ke Sarang Macan
27
Menguak kejahatan Cyber
28
Bermain Pisau
29
Menangkap Tikus
30
Masuk perangkap
31
Dark night
32
Kenyataan Pahit
33
Memantau Bara di markas lawan
34
Perang di mulai
35
Menghadapi Sniper
36
Kotak Pandora
37
Mengumpulkan Bukti
38
Virus Valentine
39
Negosiasi
40
Memancing di air keruh
41
Bermain api
42
Tak Tik Gerilnya
43
Balapan Liar
44
Melawan Arus
45
Misi Rahasia
46
Asmara Terlarang
47
Zonk
48
Jebakan
49
Kambing Hitam
50
Jackpot
51
Bangkitnya sang Dewa
52
Perisai
53
Langkah Awal
54
Pintu Terbuka
55
Mati Kutu
56
Firasat
57
Pelarian
58
Kepercayaan
59
Leona
60
Amarah Iwa
61
Sang Dewa menyelesaikan semuanya
62
Terimakasih Kanda
63
Memburu pelaku sebenarnya
64
Jangan pergi Dinda
65
Sang Penguasa Pulau
66
Kabur dari Pulau
67
Bertemu Sang Raja
68
Perburuan Sang Raja
69
Wajah Sang Raja Sebenarnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!